Selalu Beruntung

Aditya mulai berangsur-angsur membaik, dia menatap langit malam yang hanya di sinari rembulan.

Kepalanya masih sedikit berdenyut-denyut, walaupun sudah tidak sesakit tadi. Napasnya juga masih terdengar memburu.

Aditya menatap gemerlapnya bintang yang menghiasi gelapnya malam, dia memanggil System "Java, apakah kamu belum tidur?"

[ Saya tidak pernah tidur tuan. Tugas saya melindungi anda ]

" Ah... seperti itu yah, Apa menurut kamu aku bisa merubah kampung ini Java?" tanya Aditya memastikan.

[ Saya akan membantu tuan, apapun yang tuan inginkan ]

Java merasa lega, karena Aditya kini bicara dengan nada yang lebih halus. Artinya pemikiran dia sudah sedikit berbeda dari sebelumnya.

" Besok kita akan mulai membangun kampung ini dari 0. Aku ingin membuat pengaturan baru dan membuat semua orang kampung tidak menderita lagi!" ucap Aditya yakin.

[ Saya akan mendukung semua yang anda lakukan tuan ]

Aditya tersenyum, tapi tiba-tiba dia menghirup bau aneh yang menyeruak masuk dalam lubang hidungnya.

Kecuprak

"Eh... apa ini?" Aditya mengangkat tangan dan meletakan di hidungnya.

"Astaga! Got! aku berbaring di Got!?" Aditya langsung berdiri, benar saja dia ternyat berbaring di Got. Dia tersenyum getir saat mengingat saluran Got tersebut biasa di gunakan air selesai mandi dan ceboknya.

Aditya bergegas membersihkan diri, tapi ketika dia sampai di sumur embernya tidak ada, dia baru ingat kalau embernya di lemparkan ke Mba Kunti.

Aditya menghela napas "Ini beruntung atau Apes sih aku!" gerutunya kesal.

Dengan sangat terpaksa Aditya mengambil embernya walaupun takut mba Kunti kembali, tapi ternyata tidak. Akhirnya dia membersihkan diri, setelah itu berganti pakaian lalu tidur di samping Glembo.

...***...

Ke esokan harinya, terdengar suara Sirine mobil polisi yang terdengar di luar rumah Aditya.

"Dit bangun Dit!" Glembo menggoyang-goyangkan tubuh Aditya dengan sangat kuat.

"Gempa Bumi!" Aditya langsung berlari keluar dari rumah.

Glembo langsung terjungkal karena tertabrak Aditya yang berlari seperti di kejar setan saja.

Sesampainya di luar rumah dengan menerobos kardus yang dia pasang di pintu,. Aditya menghela napas lega.

"Bisa gawat kalau aku tertimpa rumahku sendiri" ucapnya sambil melihat gubug tuanya itu.

"Aditya Nugroho! Kami datang untuk menangkap anda karena di tuduh melakukan tindak kekerasan!" suara Polisi terdengar dari belakang Aditya.

Aditya yang dari tadi tidak menyadari ada Polis dan warga kampung yang berkumpul di sana. Dia menoleh ke belakang dan terkejut.

Aditya mengerutkan keningnya" menangkap aku karena tindak kekerasan?" tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kamu jelaskan nanti di kantor!" Polisi tidak membiarkan Aditya membela diri.

"Berhenti!" tiba-tiba suara wanita menegur dua polisi yang akan menangkap Aditya.

Sontak saja mereka semua menoleh ke arah suara wanita tersebut, termasuk Aditya.

Betapa terkejutnya Aditya saat melihat Manajer toko emas datang dengan membawa seseorang dengan tubuh tegap.

Manajer toko Emas sebenarnya sudah menyuruh orang untuk mencari tahu siapa Aditya. Saat dia mendapatkan laporan kalau Aditya adalah orang yang dikucilkan, dia langsung mendatangi rumah Aditya, tujuan dia ingin mengajak Aditya tinggal di rumah yang lebih layak.

Dua polisi tersebut ketakutan saat melihat Pria yang bersama Manajer toko. Pria dengan tubuh tegap yang bersama dia adalah Komandan Militer angkatan darat yang sering masuk ke dalam berita dengan berbagai prestasinya.

"Aku akan menjamin dia! Jika kalian berani menangkapnya, maka kalian juga harus menangkapku juga!" ucapnya tanpa rasa takut sama sekali.

Kedua Polisi tersebut melihat ke arah Komandan Militer yang sedang memelototi mereka berdua. Keduanya langsung menundukkan kepala karena takut bertatap muka dengannya.

"Kamu... kenapa kamu kemari?" tanya Aditya pada Manajer Toko.

Manajer toko tersenyum" tuan, kita belum berkenalan. Saya Rebecca Le " Rebecca mengulurkan tangannya.

Aditya menyambut uluran tangan tersebut" Aditya Nugroho" jawabnya singkat dan langsung melepaskan salamannya.

"Daren kamu urus kedua polisi ini, aku ingin bicara dengan tuan Aditya!" perintahnya pada komandan Militer tersebut.

"Baik Nona Le!" jawabnya tegas.

Para warga yang lagi-lagi melihat Aditya bisa melepaskan diri dari masalahnya, mereka semua semakin heran dengan perubahan Aditya.

"Apa kita bisa mengobrol di dalam rumah anda tuan Aditya?" tanyanya lembut.

"Tentu saja, silahkan kemari!" Aditya mengajak Rebecca ke dalam rumahnya.

Rebecca mengerutkan keningnya saat melihat rumah Aditya sangatlah tua, di tambah saat masuk pintu dia melihat puing-puing pintu yang rusak di sana.

Glembo yang seperti biasa memeluk tiang penyangga rumah Aditya tertegun saat melihat Rebecca yang mau masuk ke dalam rumah Aditya.

"Maaf Nona Rebecca, rumahku berantakan" ucapnya merasa bersalah, sambil mempersilahkan Rebecca duduk di kursi tua miliknya.

"Ah... tidak apa-apa tuan Aditya" jawabnya lembut.

Rebecca duduk dan menyapu pandangannya ke seluruh isi rumah Aditya yang sudah sangat memprihatinkan. Mungkin yang terlihat bagus hanya barang-barang Aditya yang baru dia beli kemarin saja.

"Jadi apa maksud kedatangan anda kemari?" tegur Aditya membuyarkan fokus Rebecca.

"Eh.. Begini tuan Aditya, saya ingin menawarkan kerjasama dengan anda" jawabnya sopan.

"Kerjasama?" Beo Aditya.

Rebecca mengangguk " Ayah saya kebetulan orang yang suka dengan barang antik. Emas yang anda berikan adalah uang jaman dulu, kemungkinan ribuan tahun yang lalu. Kalau Anda berkenan menjual emas-emas itu pada saya, saya akan memberikan apapun yang anda mau, termasuk tempat tinggal yang mewah!"

Rebecca tidak tanggung-tanggung menawarkan sesuatu yang besar pada Aditya, Karena Ayahnya mengatakan pada Rebecca kalau koin Emas yang di jual Aditya bukan hanya Emas murni saja, melainkan peninggalan jaman dahulu.

Aditya mengerutkan keningnya" Apa anda punya niat tersembunyi lainnya?"

Rebecca menggelengkan kepalanya " kalau saya punya niat lainnya, saya tidak mungkin menjelaskan asal-usul koin Emas yang anda jual tuan Aditya."

Aditya manggut-manggut, dia membenarkan ucapan Rebecca, tapi tetap saja Aditya merasa ada yang aneh dengan Rebecca yang dari tadi menatapnya terus.

Aditya juga balas menatap Rebecca, semakin lama dia menatap Rebecca. Aditya semakin melihat kecantikan khas wanita karir dalam diri Rebecca.

Rebecca langsung menundukkan kepalanya saat tahu kalau Aditya memperhatikannya. Wajahnya merah merona, dia meremas bajunya karena di buat salah tingkah oleh Aditya.

Aditya menghela napas " baiklah, aku akan kerja sama denganmu, tapi aku hanya ingin tinggal di sini, aku tidak mau meninggalkan rumah orang tuaku!"

Wajah Rebecca terlihat sumringah, dengan sedikit malu-malu dia buka suara " tidak apa-apa kalau anda ingin tinggal di sini, biar nanti anak buah saya yang memperbaiki rumah anda!"

"Baik!" jawab Aditya singkat.

Mereka berdua bersalaman, menandakan kesepakatan tersebut telah tercapai.

Tapi ada yang aneh dengan Rebecca, wajahnya terlihat semakin memerah, seolah ada gejolak yang aneh merasuki dirinya.

Terpopuler

Comments

ali nizam maulana

ali nizam maulana

ndek deso ono jenenge rebecca. hihihi
lanjut thor seru²

2024-03-23

0

Kumbara"13

Kumbara"13

well

2024-03-17

0

Nanik Purba

Nanik Purba

cie... ada yg salting 😚😚

2023-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!