Di keroyok

Aditya dan Glembo selesai berbelanja, mereka berdua banyak sekali membeli kebutuhan pokok. Sehingga mobil pick up yang mereka sewa hampir saja tidak muat membawa semua belanjaan itu.

" Dit! Aku sekarang bisa makan kenyang, hiks..hiks... " Glembo terharu karena kali ini dia tidak perlu mencari makanan sisa di warung-warung lagi.

Aditya mengusap punggung Glembo "Ya, kita tidak akan kekurangan makanan lagi, mulai sekarang kamu bisa makan sepuasnya" ucapnya sambil tersenyum lebar menampilkan giginya yang agak kekuningan.

Mereka berdua naik Mobil pick up tersebut untuk pulang ke rumah. Lagi-lagi ukuran badan Glembo membuat semuanya jadi susah.

"Mas, kalau kayak gini gimana aku mau nyetirnya?" sopir pick up menggerutu kesal karena badan Glembo melebar kemana-mana.

Aditya melihat si sopir yang memang kesusahan untuk menyetir mobil. Aditya menghela napas, Dia pun mengalah untuk turun dari kursi depan.

" Aku naik di belakang saja Pak!" ucapnya sambil turun dari Mobil.

" Dari tadi ke!" gerutu sopir kesal.

Aditya menggertakkan giginya, padahal dia yang menyewa mobil, tapi dia juga yang harus mengalah.

' huh ' Aditya mengelus dadanya agar terus bersabar.

Bruaakk

Tiba-tiba ada seseorang yang memukul punggung Aditya dengan kayu, sehingga kayu tersebut sampai patah.

Aditya menoleh ke belakang, karena meski dia di pukul Kayu tapi nyatanya Aditya masih berdiri dengan kokoh.

"Ada apa yah?" tanya Aditya kebingungan, karena pukulan kayu tersebut seperti orang yang menepuk punggungnya.

Orang yang memukul Aditya dari belakang langsung ketakutan, karena dia memukul Aditya sangat keras, tapi Aditya malah tidak kenapa-napa.

Bukan hanya orang tersebut saja yang ketakutan, para preman lainnya yang sudah ada dibelakang Aditya juga merasa ngeri melihat kejadian tersebut.

" Yang benar saja pukulan Muli sampai hancur seperti itu tapi dia tidak apa-apa" gumam preman lainnya lirih.

" Apa dia benar-benar manusia?" timpal preman lainnya.

"Bos! Kita harus bagaimana?" tanya tangan kanan Bos preman.

Bos preman juga sedikit ketakutan, pasalnya dia yang memiliki sedikit ilmu kanuragan juga pasti akan tumbang kalau diserang dari belakang seperti itu. Sementara Aditya masih sanggup berdiri kokoh tanpa luka sedikitpun.

Orang-orang pasar yang melihat dari kejauhan mengira kalau Aditya akan di habisi para preman pasar tersebut. Mereka yang tahu betapa sadisnya para preman itu tidak berani membantu Aditya dan hanya menonton saja.

" Anu... kamu belum menjawab pertanyaan ku?" Aditya bertanya lagi pada orang yang memukulnya tadi karena orang tersebut malah tertegun di tempatnya.

Orang itu berkeringat dingin saat Aditya membalik badannya, dia juga berjalan mundur saat Aditya mendekati dirinya.

"Hajar bersamaan!" seru Bos preman menyuruh para bawahannya.

Sontak saja Aditya terkejut "Haah! Tunggu dulu apa yang ka..."

Bag, Bug, Bag, Bug...

Aditya belum selesai bicara sudah di serang di hajar dengan brutal oleh mereka semua. Aditya hanya bisa menutupi kepalanya dengan tangan agar tidak terluka parah.

Glembo yang melihat itu dia mau turun dari Mobil, tapi si sopir menahannya, dia menggelengkan kepalanya pada Glembo agar tidak ikut campur. Sopir yang tahu siapa mereka, wajahnya sudah memucat. Keringat dingin juga mengucur deras di dahinya.

" Lepaskan! Aku tidak mungkin meninggalkan Aditya sendirian!" bentak Glembo pada Sopir dan mengibaskan tangannya.

Baru saja Glembo mau turun, Aditya berteriak " Cukup!"

Arghhh

Bruugg

Belasan orang yang memukuli Aditya terlempar, saat Aditya mengibaskan kedua tangannya.

"Eehh..! Lah kok bisa?" Aditya melihat seluruh tubuhnya yang baik-baik saja.

'Glek' Bos preman menelan ludah, ketika melihat Aditya yang menjungkalkan anak buahnya dengan begitu mudah.

Glembo hanya bisa terbengong di dalam Mobil Pick up, karena dia heran sejak kapan sahabatnya itu punya kekuatan superhero?

Aditya menatap belasan orang tersebut " Apa salahku Woy!? Kalian main serang gitu saja! Sini kalo berani lawan aku satu-persatu!"

Aditya menyingsing lengan bajunya, dia seolah sudah siap melawan mereka semua. Padahal dia tidak bisa beladiri sama sekali dan hanya bermodalkan melihat cara bertarung pemeran utama dalam cerpen bergambar, yang dia dapatkan dari tempat sampah.

Aditya sudah tahu kalau dirinya tidak merasakan sakit sama sekali ketika di pukuli. Karena itulah dia sangat percaya diri bisa menghadapi mereka semua.

"Ayo sini maju kalian semua!" serunya dengan suara lantang sambil menirukan kuda-kuda pemeran utama cerpen begambar yang dia baca.

Para preman yang tersungkur di tanah bangkit lagi. Mereka semua jengkel karena di tantang Aditya.

"Jangan sombong kamu!" satu Preman maju menerjang Aditya dengan bersungut-sungut marah.

Swuz

Bugg

Kretak

Pukulan preman tersebut dengan reflek di tahan oleh Aditya juga, sehingga pukulan mereka bertemu. suara tulang patah terdengar.

Arghhh

Preman tersebut menjerit kesakitan saat tulang lengannya patah, sampai terlihat menyembul keluar dari lengannya.

Darah menetes keluar, pria tersebut langsung pucat pasi menatap kondisi lengannya. Dia menatap Aditya dengan wajah yang begitu ketakutan.

Aditya juga ikut terkejut, karena tidak menyangka kalau pukulannya bisa sekuat itu, dia membatin.

"*Astaga! Apa ini benar-benar aku? tunggu dulu, apakah tubuh Gatotkaca itu benar?"

[ Benar tuan! tubuh Gatotkaca membuat tubuh anda sekuat Gatotkaca, bisa di bilang tubuh anda kebal terhadap senjata maupun pukulan*! ] System tiba-tiba menjawab.

Jelas saja Aditya sangat terkejut, dia tidak pernah menyangka kalau dirinya benar-benar akan menjadi kuat.

Aditya menyeringai, dia tambah percaya diri karena perkataan System" Ayo sini! siapa lagi yang mau?!" ucapnya dengan nada dingin agar membuat mereka semua ketakutan.

Jelas saja para preman ketakutan, melihat temannya yang tangannya sampai patah seperti itu, siapa yang tidak ketakutan dengan kekuatan Aditya.

Bruggg

"Ampun Bos! Kami cuma disuruh!" mereka semua langsung berlutut, kecuali pria yang tangannya patah karena sedang menahan sakit.

Bos preman yang melihat anak buahnya berlutut di hadapan Aditya. Dia merasa frustasi, karena rencananya ternyata gagal total.

" Di suruh? Siapa yang menyuruh Kalian?!" suara Aditya meninggi.

Belasan Preman tersebut langsung menunjuk ke satu arah. Mereka menunjuk Bos preman yang sedang berdiri di tempatnya tanpa melakukan apapun.

Aditya menyipitkan matanya, dia melihat Bos preman yang sedang berdiri gemetaran. Aditya menghampirinya dengan santai.

Tubuh Bos preman mulai ketakutan, tanpa terasa cairan kuning dengan bau menyengat merembes keluar dari celananya.

Aditya mengerutkan keningnya, dia kemudian menutup hidung "Brengsek! Nayalimu kecil sok-sokan menjadi preman!, malu sama tato dan Codet!" bentak Aditya kesal.

Brugg

"A-ampun Bos! tolong maafkan saya, saya janji akan menjadi anjing Bos!" ucapnya sambil menangkupkan telapak tangannya, minta ampunan pada Aditya.

Aditya menghela napas " awas saja kalau aku melihat kalian bertindak kaya gini lagi!"

Pretaak

Aditya mengepalkan tangannya hingga berbunyi keras, membuat Bos preman menelan ludah.

"Sa-saya janji Bos tidak akan melakukannya lagi!" tangannya membentuk huruf V.

Aditya yang masih polos tentu saja dia masih sedikit naif dan meninggalkan mereka begitu saja.

Terpopuler

Comments

Abdul Wahid

Abdul Wahid

Gatotkaca otot kawat tulang baja

2024-04-09

0

Sang_Penyendiri

Sang_Penyendiri

Itu baru Gatotkaca, belum lagi saudaranya Gatotkaca yang lain seperti Antasena, Antareja sama Wisanggeni

2024-03-19

1

Mbah Kenyung

Mbah Kenyung

jiyachahahahahaaa... saking gak kuatnya bli odol. gak sikat gigi pke rumput tah?

2023-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!