System

Aditya celingukan ke sana-kemari mencari suara yang tadi menegurnya. Wajah Aditya langsung pucat pasi, karena dia tidak melihat apapun di sana.

Nangka yang ada di mulutnya dia telan bulat-bulat tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.

" Hahahaha... sungguh manusia bodoh!" suara tersebut kembali muncul, sehingga membuat Aditya semakin merinding ketakutan.

" Si... siapa kamu!? Apa kamu jurig!" Seru Aditya dengan suara gemetaran.

Mata Aditya masih mencari keberadaan dari suara tersebut. Tapi dia masih tidak menemukan sumber suara orang yang menegurnya itu.

" Lihat ke sini bodoh! " bentak suara tersebut, sehingga Aditya semakin ketakutan.

Dia menoleh ke arah pohon nangka yang buahnya sempat ia makan, karena suaranya memang bersumber dari sana.

Aditya menoleh dengan perlahan, karena kata orang-orang jurig wajahnya sangat menakutkan.

Tapi ketika dia menoleh, Aditya tidak melihat siapapun di sana, sehingga membuat dirinya semakin ketakutan.

" Mbah, tolong maafkan aku yang terpaksa melakukan ini " ucap Aditya memelas.

" Awalnya bagaimana?" tanya suara itu.

" Awalnya aku cuma coba-coba... Eh....!" Aditya tersadar jika suara itu sedang mempermainkannya.

" Siapa kamu sebenarnya?!" Aditya sudah tidak tahan lagi, dia memberanikan diri untuk melangsungkan suaranya.

Terdengar seseorang menghela napas. "Mungkin kamu jodohku, ambil-lah aku, di dalam akar pohon ini"

Aditya mengerutkan keningnya. "Apa maksud kamu?" suara Aditya mulai melembut.

" Kepo amat, sih, kamu? Cepat gali saja!" perintahnya pada Aditya dengan suara meninggi.

Aditya tidak tahu harus tertawa atau menangis, dia yang tidak tahu apa-apa malah dibentak-bentak tidak jelas. Dengan berat hati dia menggali tanah yang ada di bawah pohon nangka tersebut dengan golok tuanya.

Setelah sejengkal dia menggali, Aditya terkejut saat melihat ada sebuah cincin perak dengan ukiran Java yang menyatu dengan akar pohon nangka itu.

" Ya... itu aku, Ambil saja! Jangan takut! " seru suara itu lagi.

Dengan hati-hati Aditya mengambil Cincin tersebut. Dia memotong akar yang menyatu dengan Cincin itu.

Aditya mengambilnya keluar sambil membersihkannya dari akar dan tanah yang membuat cincin tersebut terlihat kotor.

Seketika buah buah Nangka yang lebat berjatuhan. Pohon Nangka juga mulai layu dan mati seketika.

Tentu saja Aditya terkejut. " A–apa yang terjadi?" tanyanya sambil jatuh terduduk di tanah.

"Tidak usah dipikirkan, pohon tersebut memang menyatu dengan diriku, dengan diambilnya aku dari akar pohon, maka pohon itu akan mati" jawab Suara itu lagi yang memang berasal dari Cincin yang di pegang Aditya.

" Kamu ini Genderuwo atau apa?" tanya Aditya yang pernah mendengar kalau sebuah Cincin bisa di isi dengan berbagai Kodam ataupun Jin.

" Hais! Jangan samakan aku dengan mereka! Aku lebih hebat dari mereka!" Cincin tersebut terdengar marah.

" Ya maaf, aku kan gak tahu" Aditya mulai terbiasa dengan suara Cincin tersebut, jadi dia sudah tidak takut lagi dengannya.

" Cepat pakailah aku!" seru Cincin itu lagi.

" Eits... tidak semudah itu ferguso! Jangan-jangan kamu mau mengambil alih tubuhku, seperti dalam komik Petruk ( tokoh wayang Jawa )!" Walaupun bodoh tapi Aditya memiliki pemikiran yang rasional.

"Apa kamu tidak ingin kekayaan dan Kekuatan?" tanya cincin itu menggoda Aditya.

Aditya mengerutkan keningnya. "Brengsek kamu sejenis pesugihan?!"

Aditya langsung melempar Cincin tersebut, karena dia tidak ingin kaya mendadak, karena kata orang-orang, pesugihan butuh tumbal orang terdekatnya. Sementara Aditya hanya punya Glembo yang jadi teman dekatnya, tidak mungkin dia mengorbankan Glembo yang sudah dia anggap seperti saudaranya sendiri.

" Pesugihan matamu! aku ingin membantumu bodoh!" Cincin itu terdengar marah.

" Kamu yang bodoh! begini-begini aku setia kawan! dari pada harus mengorbankan sahabat baikku lebih baik aku miskin seumur hidupku! " kata-kata mutiara Aditya keluar dari mulutnya.

Perkataannya bukanlah omong kosong belaka. Aditya memang tidak memiliki niat untuk membuang sahabatnya itu, walaupun terkadang Glembo bikin susah dirinya, tapi hanya Glembo-lah yang paling mengerti dengan keadaanya.

"Ternyata tuan Angkara Jaya benar, kalau kelak akan ada orang yang seperti dirinya, setelah penantian lama akhirnya aku menemukan sosok seperti beliau " Cincin tersebut bergumam lirih.

Cincin itu kemudian berkata dengan sopan dan lembut " aku bukan sumber pesugihan atau sejenisnya, orang yang menemukan diriku hanyalah orang-orang yang terpilih saja. aku sudah menunggu disini ratusan tahun lamanya. nyatanya hanya kamu yang berani dan tidak lari saat mendengar suaraku. Anak muda ketahuilah aku akan membantu kesulitan kamu dan membuat kamu menjadi lebih kuat!"

Aditya tentu saja terkejut dengan pengakuan Cincin itu, Tapi kalau di pikir lagi mana ada pesugihan yang menawarkan diri dengan memaksa seperti Cincin itu.

Aditya dengan polosnya bertanya. "Apa kamu tidak meminta tumbal?"

" Hei! Kamu terlalu memandangku rendah anak muda!" gerutunya kesal, karena calon tuan barunya sangat menjengkelkan.

" Lah, aku kan cuma nanya? Kok sewot?" jawab Aditya tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Cincin itu sebenarnya sangat kesal, tapi dia mencoba untuk tetap sabar. "Baik, baik! Aku bukan pesugihan jadi tidak minta tumbal! Sudah sekarang cepat pakai aku! "

"Nah... gitu dong, awas saja kalau sampai minta tumbal!" ancam Aditya pada Cincin itu.

Aditya mengambil kembali Cincin tersebut yang dia lemparkan di hadapannya tadi. Dengan ragu dia memakai Cincin tersebut.

Tiba-tiba Cincin itu bersinar perak. Sinar tersebut langsung menyelimuti tubuh Aditya dan merembes masuk kedalam tubuh Aditya.

" Eh... sa...." Suara Aditya tercekat saat rasa sakit langsung muncul saat sinar perak tersebut masuk dalam tubuhnya.

Arghhh

[ Memulai penyatuan dengan tubuh tuan baru... 10%... 20%... 30%... 40%...50%... ]

Arghh

Aditya sampai berteriak histeris, karena rasa sakitnya sangat menusuk sampai ke dalam tulangnya.

[ Proses pembentukan ulang tubuh tuan di mulai... 60%.. 70%...80%... 90%.. 100%]

Tulang Aditya seolah berdenyitan, bentuk tulangnya yang tadi kecil mulai membesar. Otot-ototnya beregenerasi, begitu juga dengan bentuk tubuh dan tinggi badannya yang mulai mirip dengan Angkara jaya.

Arghhh

Aditya berguling-guling di tanah, dia sampai merobek bajunya sendiri. karena bukan cuma sakit tapi tubuhnya terasa panas seperti di bakar api saja.

Aditya masih berteriak histeris, dia benar-benar seperti di bentuk ulang oleh Cincin tersebut.

[ Penyatuan Berhasil ]

Status

Koin Emas : 1.000.000.000.000 keping

Nama : Aditya Nugroho

Umur : 20 tahun

Tinggi : 185 cm.

Masa Otot : 6

Kecerdasan : 3

Kelincahan : 5

Kemampuan kusus : Tubuh Gatotkaca

Toko System level 1: Panah Arjuna / Gada Bima

Penyimpanan ruang : _

Poin Peningkatan : 0

Rata - rata atribut manusia Normal adalah 10, semakin tinggi Atribut, semakin meningkat kan kekuatan Tuan ]

Aditya terengah-engah saat menerima kekuatan baru dari Cincin tersebut, dia tergeletak di tanah sambil menatap langit.

Sorot matanya kini lebih tajam. Tubuhnya yang kurus kering juga terlihat sudah sedikit lebih baik, wajahnya yang tadinya pas-pasan juga terlihat berkarisma. perubahannya sangat kontras dengan Adita yang dulu.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

kuuaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Aditya agar orang tidak merendahkanmu lagi

2024-05-03

0

Nasiati

Nasiati

wow keren

2024-04-13

0

Kumbara"13

Kumbara"13

well

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!