Membangun Rumah Aditya

Dua hari kemudian, pemborong bangunan datang ke rumah Aditya.

Rombongan mobil Material juga datang bersama dengan pemborong sekaligus. Aditya yang sedang duduk di kursi bambu teras rumahnya, di hampiri Rebecca dan mandor pemborong.

"Tuan Aditya, beliau Jarot Mandor yang akan mengawasi pembangunan rumah anda" Rebecca mengenalkan Jarot pada Aditya.

"Tuan Aditya, senang bertemu dengan anda" Jarot mengulurkan tangannya.

Aditya menyambut uluran tangan Jarot" saya juga senang bertemu dengan anda"

Setelah bersalaman, keduanya kemudian langsung bicara ke inti masalahnya. Jarot mengeluarkan Ponselnya dan memberikannya pada Aditya.

"Tuan Aditya, silahkan anda pilih desain yang and inginkan" ucapnya sopan sambil menyerahkan ponselnya pada Aditya.

Aditya menerima Ponsel Jarot, dia kemudian menaruhnya dalam sakunya " terima kasih" ucapnya sambil nyengir.

Tentu saja Jarot menatap Rebecca, tapi Rebecca menutup mulutnya, dia sebenarnya ingin tertawa tapi takut dosa, jadi lebih baik menutup mulutnya.

Jarot mau meminta Ponselnya tapi merasa tidak enak, dia hanya bisa tertegun di tempat sambil matanya berkaca-kaca. Bagaimana Jarot tidak mau menangis, Ponselnya merek iPhone pro Max 13. itu juga masih belum lunas, karena dia membelinya kredit.

Sementara Aditya tidak merasa bersalah sama sekali, dia pikir Ponsel tersebut untuknya, walaupun dia sudah mendapatkan kecerdasan Brahma, tapi itu semua perlu di asah.

Aditya tidak tahu bahasa luar negeri, jadi dia pikir Desain merek ponsel, karena dia pernah mendengar kalau merek Ponsel sangat banyak.

"Hahahaha.... " Rebecca yang biasanya menjaga image, dia tidak bisa menahan tawanya dan langsung terbahak-bahak.

"Loh, ada apa Nona Rebecca?" tanya Aditya bingung.

"Ah maaf, hihihi...." Rebecca masih terkikik geli dengan tingkah Aditya yang sangat polos tersebut.

"Kamu juga kenapa diem disini terus, sana kerja!" Aditya malah mengusir Jarot yang masih berdiri di hadapannya dengan wajah iba.

Rebecca menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, dia mengeluarkan ponselnya dari saku "Tuan Aditya, Ponsel tersebut milik Jarot, kalau anda mau ambil ponsel saya " Rebecca memberikan Ponsel Pro Max 14-nya pada Aditya dengan suka rela.

"Eh.. ini Ponsel kamu? Kenapa gak bilang?" elak Aditya membela diri.

Jarot tersenyum dia membatin" kalau bukan Bos, aku Gibeng juga kamu!"

Jelas saja Jarot emosi, Aditya seolah tidak merasa bersalah sama sekali, di suruh memilih Desain malah memasukkan-nya dalam kantong. Mau bilang pencuri dia menyerahkan-nya sendiri.

Jarot langsung merebut Ponselnya dari tangan Aditya dengan cepat sambil menampilkan senyum terpaksa di wajahnya.

Aditya menerima Ponsel Rebecca "ini serius buatku?" tanyanya sambil menunjukkan wajah sumringah.

"Ambil saja kalau tuan Aditya mau" Rebecca lupa kalau Ponselnya berisi foto dan Video pribadinya.

"Kalau begitu terima kasih" Aditya langsung memasukkan Ponsel Rebecca ke sakunya.

"Baiklah sekarang apa lagi?" tanya Aditya.

Jarot kali ini langsung menunjukkan foto Desain pada Aditya, dia tidak ingin Ponselnya di rebut lagi.

"Silahkan anda pilih yang mana!" Jarot dengan sabar menggulirkan layar ponselnya, menunjukkan beberapa desain rumah yang ada di dalamnya.

Aditya menatap layar ponsel dengan serius " Berhenti!" teriaknya keras membuat Jarot dan Rebecca tersentak kaget.

Jarot dan Rebecca mengelus dada mereka, untung saja jantung mereka tidak copot, karena Aditya berteriak sangat keras.

Jarot memaksakan sebuah senyum" anda mau yang ini?"

"Bukan, yang tadi" Aditya menggeleng.

Jarot menghela napas, dia dengan sabar menggulir layarnya kembali "Yang ini?"

"Nah iya itu!" Aditya menunjuk foto dengan rumah dengan tiga lantai dan ada Mobil di garasinya.

Jarot mengangguk mengerti "Baiklah, kami akan membuatkan rumah in untuk anda"

"Oke!" jawab Aditya sumringah.

"Tuan Aditya, sekarang anda ikut saya." ajak Rebecca sopan.

"kemana?" jawabnya polos.

"Ke Hotel tuan" ucap Rebecca lagi.

Aditya langsung mundur ke belakang, dia menyilangkan tangannya di depan celananya, dan menatap tajam Rebecca.

" Maaf aku bukan pria yang seperti itu!" ucapnya ketus.

Jarot melebarkan rahangnya tidak percaya, dia sangat tidak menyangka kalau Aditya adalah manusia yang langka. Tingkahnya membuat dirinya tidak henti-hentinya di buat terkejut.

"Hihihi..." Rebecca terkikik geli melihat tingkah konyol Aditya.

Dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum, kemudian menjelaskan perlahan-lahan pada Aditya " Tuan Aditya, rumah anda akan di bongkar. Untuk sementara Anda tinggal di hotel terlebih dahulu, tenang saja, saya tidak akan berbuat apa-apa pada anda"

Aditya mengerutkan keningnya " Bener?" tanyanya memastikan.

Rebecca mengangguk yakin" benar tuan" jawabnya lembut.

Aditya pun mau ikut dengan Rebecca pergi ke hotel. Mereka berdua langsung ke Mobil meninggalkan Jarot yang langsung memberitahu para rombongan pemborongnya.

Saat mereka sudah ada di dalam Mobil. Aditya mengeluarkan ponsel yang di berikan Rebecca. Dia membolak-balikkan ponsel tersebut, karena ponsel itu tidak hidup sama sekali.

Dengan bodohnya Aditya bertanya pada Rebecca " Nona Rebecca, kenapa anda memberikan hp mati padaku?"

Aditya memang tidak tahu apapun tentang perkembangan jaman, dengan pengetahuan-nya yang sekarang, memang Aditya masihlah sangat bodoh. Tapi jika dia di beritahu cara menggunakan barang-barang tersebut, Aditya hanya butuh beberapa waktu saja untuk bisa memakainya.

Rebecca benar-benar semakin yakin kalau Aditya adalah Pria idamannya. Pria yang belum tersentuh dengan hal-hal buruk sama sekali.

Rebecca dengan telaten memberitahu Aditya, dengan kecerdasan Atributnya yang sudah 10, Aditya dengan sangat mudah mencerna apa yang di ajarkan Rebecca.

"Ouh.. gitu! terima kasih!" Aditya manggut-manggut seolah sudah mengerti.

"Sama-sama tuan Aditya" jawabnya dengan lembut dan sopan.

Aditya hanya mengangguk-kan kepala saja, karena dia fokus dengan mengutak-atik Ponsel Rebecca.

Baru saja Rebecca merasa senang karena bisa dekat-dekat Aditya. tiba-tiba suara yang mengagetkan mereka yang ada di dalam Mobil terdengar.

Ahhh....

Suara wanita mendesah terdengar sangat jelas karena Volume ponsel di besarkan Aditya.

Wajah Rebecca langsung memerah, dia tentu saja tahu suara tersebut. Rebecca langsung menoleh ke arah Aditya.

Benar saja Aditya sedang mendelik melihat Video yang dia putar di Ponsel Rebecca. Kebiasaan buruk Rebecca di lihat Aditya seutuhnya.

Rebecca langsung merebut ponselnya dari Aditya, dia langsung membanting Ponsel tersebut hingga terbelah menjadi dua.

Aditya yang melihat itu tercengang, sang sopir tidak berani menoleh, dia malah berharap tidak ada di sana.

Wajah Rebecca sangat merah, karena dia sangat malu dengan kejadian tersebut, Aditya hanya menatap Rebecca pura-pura polos dan tidak mengerti.

"Tadi itu Artis yah Nona Rebecca...?"

Terpopuler

Comments

Eko Nur Yanto

Eko Nur Yanto

asu

2024-04-18

0

Nanik Purba

Nanik Purba

part ini bikin perut sakitt 🤣🤣🤣

2023-09-04

1

Ohim Ohim

Ohim Ohim

hahahahahaha

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!