MENJADI GADIS PETANI

MENJADI GADIS PETANI

1. awal mula

assalamualaikum..👋👋 pembacanya otor. ini otor punya novel baru...

dalam novel ini menceritakan, tentang salah satu kerajaan Nusantara. namun, disini otor hanya meminjam nama kerajaan nya saja, atau nama tempat..hehehe...

selebihnya, itu adalah karangan semata. di cerita ini juga, otor tidak akan membahas mengenai kerajaan itu sendiri. karena otot tidak tahu sejarah nya. hehehe... 😁😁

selamat membaca dear..😘😘😘

***

Disalah satu kerajaan di Nusantara yang dikenal dengan Kerajaan Maja pahit. Ada salah satu keluarga yang hidupnya terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Dahulu nya, mereka adalah keluarga dari golongan bangsawan.

Namun karena penyakit, yang dianggap adalah kutukan, atau kita kenal dengan penyakit kusta, yang dialami oleh anak-anak mereka, para warga mengusir mereka dari khalayak ramai. Sehingga mereka menetap di pinggir desa yang berdekatan dengan hutan.

Sementara, kehidupan di kerajaan Majapahit ini, masih mengandalkan hasil hutan bagi rakyat jelata, dan para bangsawan, mendapatkan hasil dari usaha-usaha berniaga dan juga lainnya.

Harta yang paling utama di kerajaan ini adalah, kereta kuda, pengusaha dan petani gandum. Karena, gandum merupakan makana pokok di kerajaan ini. Sementara daging juga merupakan harga paling mahal, kerena sulit di dapat.

Biasanya para warga akan pergi berburu ke hutan untuk mendapatkan daging dan menjualnya. Sementara para rakyat jelata, mereka bergantung pada hasil hutan dan alam sekitar. Walaupun para warga memiliki tanah ber hektar-hektar luasnya.

Namun, mereka hanya tau untuk menanam gandum.Walaupun Sementara untuk mendapatkan bibit gandum sangat sulit karena cukup mahal.

***

padahal, anak-anak ini sudah akan menikah. mengingat umur mereka sudah cukup untuk menikah. namun karena penyakit ini. tak ada satupun yang mau menikah dengan mereka.

saat ini.

terlihat seorang gadis yang bernama Gayatri Rumi. ia sedang terbaring lemah tak berdaya akibat terlalu tertekan dengan masalah keluarga nya ini. ia tertekan, karena para warga selalu menghina mereka, dan mengatai mereka dengan kasar. walaupun begitu, keluarga mereka tetap menyayangi satu sama lain.

saat Gayatri masih terbaring. tiba-tiba saja, ia membuka matanya dan melihat sekitar nya. ia langsung terkejut.

ya. seorang manusia dari zaman modern berpindah jiwa ke tubuh gayatri rumi setelah mengalami insiden kecelakaan kerja. namanya adalah Rumi Amelia . dari keluarga terpandang dan kaya raya. namun ia lebih memilih untuk menerapkan ilmu pertanian, karena begitu senang nya berbaur dengan alam.

"hah... dimana aku Sekarang ?. kenapa nuansa ini, seperti rakyat jelata." batin nya.

tiba-tiba, seorang anak laki-laki remaja masuk kedalam rumah itu dengan di penuhi oleh penyakit kustanya. ia melihat Gayatri telah siuman. dengan raut wajah senang, ia tidak mendekat. karena badan nya sangat bau.

"Gayatri, kamu sudah bangun. kakak sangat senang. kamu pasti mencari ayah dan ibu kan. mereka sedang pergi ke hutan untuk mencari beberapa tumbuhan yang bisa di makan." terang nya. sementara Rumi menjadi bingung sendiri. namun ia tidak merasa jijik melihat tubuh kakaknya badiran seperti itu.

"kamu masih lemah ya dek. kalau begitu, kakak siapkan makanan untuk mu." ucapnya langsung berlalu dari sana. selepas badiran keluar dari gubuk itu, Tiba-tiba, Rumi merasakan sakit di kepalanya. segelimpangan bayangan pemilik tubuh mulai berputar di kepalanya.

"pergi kalian dari kampung ini.!! kalian hanya akan menyebarkan penyakit kutukan itu. entah apa yang sudah kalian lakukan, sampai Dewata mengutuk kalian." ucap salah seorang nenek di desa yang berdekatan dengan kerajaan itu.

dan masih banyak lagi ingatan-ingatan lain nya, yang terus berputar di kepalanya. bayangan itu memberikan ingatan pada Rumi Amelia yang saat ini sudah mengambil alih tubuh Gayatri Rumi.

ingatan itu berputar bagaikan film, dimana kejadian ia hidup menjadi bangsawan, sampai akhirnya di usir dan berakhir di tempat ini. namun ia cukup senang, karena keluarga mereka saling menyayangi. saat, ia sedang larut dalam bayangan itu yang sukses membuat kepalanya sakit. tiba-tiba badiran datang dengan membawa ubi kayu bakar di atas nampan.

"Gayatri. ini Kakak bawakan makanan untuk mu." ucap badiran sambil meletakkan nampan itu di atas parate yang sudah agak lapuk. Gayatri sedikit melupakan rasa sakit yang baru menyerang kepalanya barusan. ia mengarahkan pandangannya pada makanan yang di letakkan oleh saudara.

Rumi melihat makanan itu, dan ingatan pun kembali ia dapatkan. dimana, ubi kayu ini adalah makanan mereka setiap hari, yang mereka dapatkan di sekitar hutan itu. melihat Rumi bingung, badiran kembali bersuara.

"kenapa dek. apakah ada yang kamu butuhkan lagi.? biar kakak ambil kan." ucapnya lagi dengan penuh sayang. namun tidak berusaha untuk menyentuh nya. Rumi tersenyum melihat ketidak nyamanan kakaknya ini.

"tidak kak Diran. aku tidak membutuhkan apa-apa. hanya saja, aku tidak bisa bangun sendiri. berkenan kah kakak membantu ku untuk bangun..??" ucap Rumi dengan lembut.

badiran tersenyum. ia menatap dirinya yang dipenuhi dengan kusta itu. ia ragu, takut adiknya semakin tertular. melihat keraguan di mata kakaknya itu, Rumi pun tersenyum.

"kakak tidak perlu khawatir. aku tidak akan kenapa-kenapa. cepatlah kak. aku sudah sangat lapar." ucapnya lagi. mendengar penuturan adiknya. tanpa menunggu dan ragu, ia segera membantu adiknya bangun. setelah itu, Rumi pun memakan-makanannya.

***

saat Gayatri sedang makan, tiba-tiba kedua orang tuanya pulang. kembali dari hutan dengan membawa beberapa bawaan yang mereka dapatkan di dalam hutan itu. mereka masuk dan terkejut melihat putrinya sudah siuman dan dengan lahapnya ia memakan makanannya itu.

"Oh putriku !! kamu sudah bangun.."ucap Ibu mereka langsung berhambur untuk memeluk putrinya itu.

senyuman dan air mata mengiringi pelukannya karena sudah lama sekali putrinya tertidur dari sakitnya itu. Begitu juga dengan ayah mereka Senopati. yang sangat senang melihat putrinya sembuh.

"syukurlah putriku. ayah sangat senang.." ucap tuan seno membelai lembut kepala putrinya itu. tidak ada sesi pelukan antara laki-laki dan perempuan, karena adat istiadat disana masih di jaga dan di junjung tinggi.

laki-laki dan perempuan yang tidak memiliki hubungan darah, tidak boleh bersentuhan. kecuali ayah atau saudara mereka, namun itupun hanya sebatas pegang tangan dan mengelus kepala. selebihnya, itu tidak dilakukan.

"iya, ayah ibu. terimakasih sudah merawat ku." ucap Rumi tulus.

***

beberapa hari Rumi melakukan pemulihan pada tubuhnya, akhirnya ia sudah bisa keluar dan melihat suasana di luar gubuk itu. walaupun tubuh ini sudah memberikan beberapa ingatan, namun ia tetap ingin melihat suasana di luar gubuk itu.

"wah... ternyata alam di sekitar sini masih sangat alami dan asri. tidak menyesal aku melakukan perjalanan waktu kesini. hihihi..." ucapnya dengan senang.

sementara itu, kakaknya badiran sedang mengumpulkan kayu bakar untuk di jual oleh ayahnya ke desa. sementara kedua orang tua mereka, kembali memasuki hutan.

melihat kakaknya sedang mengumpulkan kayu bakar. Rumi pun berjalan mendekat kearah Kakak yang tidak jauh dari gubuk itu.

Ia juga ingin jalan, agar otot tubuh nya tidak kaku.

"Kakak... " ucap Rumi sambil berjalan menghampiri Kakak nya itu. badiran melihat kearah sang adik yang sedang berlari kecil menghampiri nya.

" ada apa Gayatri.? Kenapa kamu di sini.? sebaiknya kamu kembali ke gubuk. kamu baru saja sehat.." ucap badiran. rumi tersenyum mendengar kekhawatiran kakaknya itu.

" kakak tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja" Ucapnya. " biar aku bantu ya kak" Ucapnya lagi.

badiran Pun menjadi senang melihat keceriaan Gayatri. ia rasa, seperti mimpi saja, padahal kemarin Gayatri terbaring lemah tak berdaya, sekarang ia sudah sembuh dan menjadi periang seperti ini.

(kita panggil Gayatri saja)

saat ini, Gayatri membantu kakaknya untuk mengumpulkan kayu bakar. Gayatri sangat bersemangat untuk melakukan hal itu.

"kakak.. kayu bakar ini mau di kemanakan..??" tanya Gayatri. sambil terus fokus mengumpulkan dan mengikat kayu bakar itu.

" ini nanti akan ayah jual ke desa. lumayan untuk menambah penghasilan kita. ya.. walaupun hanya di hargai dengan satu koin perunggu saja." ucapnya sambil matanya tetap fokus pada pekerjaan nya.

Gayatri sudah tau, bahwa ayahnya lah yang akan pergi menjual kayu ini. karena, Kakak nya pernah pergi menjual kayu itu, namun langsung di usir karena penyakit kustanya itu. sehingga ia di gantikan oleh ayahnya.

Gayatri sangat sedih melihat kehidupan mereka. dimana, saat mereka masih menjadi seorang bangsawan, mereka di agungkan dan di puja-puja. tapi, saat ia dan kakak nya terserang penyakit ini. tak ada lagi yang memuja dan membantu mereka, malahan mereka dihina dan di usir dari kampung itu.

memikirkan hal itu membuat gayatri semakin sedih dan prihatin. saat mereka sedang fokus mengikat kayu bakar Itu, tiba-tiba tangan Gayatri pun tergores. seketika darah keluar dengan derasnya mengalir sampai ke jari-jarinya serta telapak tangannya. melihat hal itu badiran pun menjadi sangat khawatir.

"Gayatri kamu tidak apa-apa,..!! sini coba biar kakak melihat lukamu."ucap badiran namun tiba-tiba mata Gayatri semakin berat dan menggelap akhirnya ia jatuh pingsan.

Gayatri terbangun di salah satu Padang rumput yang sangat luas dan sangat indah serta menyejukkan. Iya mengedarkan pandangannya ke sana kemari, sekali-sekali ia memanggil Ayah, Ibu dan kakaknya.

"aduh.. aku sedang ada di mana ini.? tapi pemandangannya cukup menyegarkan dan sangat indah."ucapnya lagi. tiba-tiba ada seorang anak kecil berlari ke arahnya sambil memanggil namanya.

"Tuan Rumi, Tuan Rumi. akhirnya kamu datang berkunjung kembali. Aku sangat merindukanmu."ucap anak kecil itu sambil memeluk kaki Gayatri Rumi.

Gayatri yang dipeluk seperti itu pun menjadi terkejut, sejenak ia menelisik wajah anak itu namun tidak menemukan kejanggalan apapun. hanya saja tentu Gayatri tidak mengenali anak kecil itu.

"hei adik kecil, siapakah kamu. Kenapa kamu sendirian di padang rumput yang luas ini. di mana kedua orang tuamu.?"tanya Gayatri kepada anak itu. anak tersebut pun memajukan bibirnya.

"aku bukan seorang anak. dan aku juga tidak punya orang tua kecuali junjungan. dan junjunganku adalah Anda tuan Gayatri Rumi."ucap anak itu sambil menunjuk-nunjuk Gayatri. Gayatri pun terkejut dengan apa yang telah disampaikan oleh anak itu.

"hah !! Aku adalah tuanmu. tapi aku hanyalah gadis desa biasa dan tinggal bersama dengan orang-orang yang berpenyakitan. mana mungkin aku menjadi tuanmu. kamu Yang benar saja jangan menggodaku seperti itu."ucap Gayatri sambil terkekeh dan mengelus lembut kepala anak kecil itu.

anak kecil itu pun memanyunkan bibirnya karena bisa-bisanya tuannya tidak mengenalinya dan bahkan menganggapnya anak kecil.

"ih tuan.. benar-benar tidak asik. Tuan perkenalkan namaku adalah Rion. dan aku sudah berada di tempat ini selama bertahun-tahun bahkan sebelum Kamu terlahir di dunia."ucap Rion lagi. Gayatri pun menjadi menganga tidak percaya.

"memangnya di sini tempat apa?"tanya Gayatri mulai merasa penasaran.

"ini adalah ruang dimensi tuan. dan Tuan bisa menggunakannya kapanpun serta ruang dimensi ini sudah menyediakan semua kebutuhan Tuan apapun yang Tuhan inginkan akan Tuan dapatkan dan temukan di ruang dimensi ini."ucap Rion kepada Gayatri. Gayatri Rumi menjadi terkejut.

(apa dimensi. seperti di novel-novel Time travel saja. di mana jiwa itu diberikan kelebihan serta memiliki artefak dan bisa dimasuki. ah masa iya aku mengalami hal seperti itu.) batinnya tidak percaya.

"hm... kamu jangan membohongiku Rion. sebaiknya kamu jujur saja." ucap Gayatri memicingkan matanya kepada Rion.

"huh !! maaf tuan Gayatri Rumi. Tapi semua kata yang keluar dari mulut saya itu adalah kenyataan. jadi tuan Gayatri Rumi jangan takut. karena hamba tidak akan membohongi tuan." Ucap rion lagi membuat Gayatri lagi-lagi tercengang bukan main.

" Hah Kamu serius berarti aku memiliki harta yang banyak, terus memiliki mata air kehidupan dan hal-hal ajaib lainnya begitu?" ucap Gayatri dengan girang. Rion pun menggeleng-gelengkan kepalanya melihat ke antusiasan tuannya itu.

"Ya Tuan, tentu saja. Oh ya tuan mari ikut aku, aku akan menunjukkan sebuah mata air yang bisa membuatmu dan keluargamu sembuh dari penyakit." ucap Rion lagi mengajak Gayatri ke sebuah sumber mata air.

***bersambung***

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-10-27

0

sahabat pena

sahabat pena

wah seneng nya klo travel time ada ruang di mensi nya. jd mudah segalanya

2024-09-14

1

Kuni Faiqoh

Kuni Faiqoh

Tuan untuk laki-laki kalo nona baru untuk perempuan

2024-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula
2 2. mata air kehidupan
3 3. pergi kehutan sekeluarga
4 4. hasil hutan
5 5. membahas minyak goreng
6 6. buah kelapa
7 7. produksi minyak goreng
8 8. membudidayakan tanaman
9 9. menanam mentimun
10 10. berburu ayam hutan
11 11. menu istimewa
12 12. ikut ke pasar
13 13. ke pasar
14 14. rendang ayam
15 15. sendal swallow
16 16. niat ke kota raja
17 17. berpamitan
18 18. tiba di kota raja
19 19. anyaman dari rotan
20 20. anyaman rotan
21 21. gangguan
22 22. mencari toko yang akan dijual
23 23. toko bangunan
24 24. membeli penginapan bobrok
25 25. rumah makan yang elegan
26 26. alat-alat perabot
27 27. surat dari kota raja
28 28.pelanggan pertama
29 29. mantan pemilik toko
30 30. kegaduhan
31 31. kalahnya pendekar artaksa
32 32. kembali
33 33. bahaya
34 34. menangis
35 35. kembali ke kota raja
36 36. rumah baru
37 37. ingin berkunjung ke rumah makan
38 38. berkunjung
39 39. rencana menuntut ilmu
40 40. hari keberangkatan
41 41. munculnya sosok kakek tua
42 42. bertemu kakek sendiri
43 43. gosip
44 44. aura yang kuat
45 45. menolong
46 46. bertemu pangeran pandu
47 47. kedatangan adiwangsa
48 48. terkejut
49 49. niat kerja sama
50 50. masih menyelesaikan amanat
51 51. obat penawar racun
52 52. tingkat alam semesta
53 53. jatuh cinta
54 54. bergerak
55 55. aura penguasa
56 56. takluknya kedua makhluk mitologi
57 57. basa basi Rion
58 58. membuat Gayatri kesal
59 59. padepokan atau istana
60 60. sembuh
61 61. lembah lembayun
62 62. gadis-gadis centil
63 63. pembuat onar
64 64. 10 pemuda
65 65. kebenaran
66 66. kebenaran II
67 67. hari turnamen
68 68. penolakan ibu suri
69 69. walaupun hanya seorang rakyat jelata
70 70. pembelaan dari Raja Majapahit
71 71. membeli budak
72 72. pohon kurma
73 73. buah yang manis
74 74. ternyata seorang pangeran
75 75. merasa takjub
76 76. makanan yang enak
77 77. mengutarakan niat
78 78. ramalan
79 79. padi dan gandum
80 80. tanda-tanda
81 81. meminta bantuan atau pun solusi
82 82. penyesalan
83 83. sofa
84 84. akhirnya menikah
85 85. rencana penyerangan
86 86. harus ikut
87 87. pasukan pangeran Arga
88 88. mulai bersiap
89 89. bom
90 90. end
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. awal mula
2
2. mata air kehidupan
3
3. pergi kehutan sekeluarga
4
4. hasil hutan
5
5. membahas minyak goreng
6
6. buah kelapa
7
7. produksi minyak goreng
8
8. membudidayakan tanaman
9
9. menanam mentimun
10
10. berburu ayam hutan
11
11. menu istimewa
12
12. ikut ke pasar
13
13. ke pasar
14
14. rendang ayam
15
15. sendal swallow
16
16. niat ke kota raja
17
17. berpamitan
18
18. tiba di kota raja
19
19. anyaman dari rotan
20
20. anyaman rotan
21
21. gangguan
22
22. mencari toko yang akan dijual
23
23. toko bangunan
24
24. membeli penginapan bobrok
25
25. rumah makan yang elegan
26
26. alat-alat perabot
27
27. surat dari kota raja
28
28.pelanggan pertama
29
29. mantan pemilik toko
30
30. kegaduhan
31
31. kalahnya pendekar artaksa
32
32. kembali
33
33. bahaya
34
34. menangis
35
35. kembali ke kota raja
36
36. rumah baru
37
37. ingin berkunjung ke rumah makan
38
38. berkunjung
39
39. rencana menuntut ilmu
40
40. hari keberangkatan
41
41. munculnya sosok kakek tua
42
42. bertemu kakek sendiri
43
43. gosip
44
44. aura yang kuat
45
45. menolong
46
46. bertemu pangeran pandu
47
47. kedatangan adiwangsa
48
48. terkejut
49
49. niat kerja sama
50
50. masih menyelesaikan amanat
51
51. obat penawar racun
52
52. tingkat alam semesta
53
53. jatuh cinta
54
54. bergerak
55
55. aura penguasa
56
56. takluknya kedua makhluk mitologi
57
57. basa basi Rion
58
58. membuat Gayatri kesal
59
59. padepokan atau istana
60
60. sembuh
61
61. lembah lembayun
62
62. gadis-gadis centil
63
63. pembuat onar
64
64. 10 pemuda
65
65. kebenaran
66
66. kebenaran II
67
67. hari turnamen
68
68. penolakan ibu suri
69
69. walaupun hanya seorang rakyat jelata
70
70. pembelaan dari Raja Majapahit
71
71. membeli budak
72
72. pohon kurma
73
73. buah yang manis
74
74. ternyata seorang pangeran
75
75. merasa takjub
76
76. makanan yang enak
77
77. mengutarakan niat
78
78. ramalan
79
79. padi dan gandum
80
80. tanda-tanda
81
81. meminta bantuan atau pun solusi
82
82. penyesalan
83
83. sofa
84
84. akhirnya menikah
85
85. rencana penyerangan
86
86. harus ikut
87
87. pasukan pangeran Arga
88
88. mulai bersiap
89
89. bom
90
90. end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!