9. menanam mentimun

setelah kemarin mereka beradu argumen dalam membudidayakan tanaman-tanaman yang ada di dalam hutan itu. kini tibalah saatnya mereka menanam mentimun.

namun mereka akan melakukannya Di sore hari ketika matahari sudah tidak terlalu terik. sementara pagi ini, mereka semua akan kembali ke hutan untuk mencari bahan-bahan yang akan kedua orang tua mereka jual.

masing-masing dari mereka sudah memiliki keranjang dengan ukuran yang sama. hanya saja keranjang Gayatri ukurannya lebih kecil. mereka beralasan bahwa, gadis cantik itu tidak boleh membawa terlalu banyak beban nanti tidak ada yang tertarik dengannya. dan tentu saja, Gayatri memasang wajah cemberutnya.

"Kenapa keranjang punya gaya sangat kecil ukurannya.. ini dua buah ikat sayur saja sudah penuh.." protes Gayatri kepada keluarganya. tapi tak ada yang menyauti protesnya.

sebenarnya Gayatri tidak terlalu peduli, mau ada yang menyukainya atau tidak. tapi karena ia tidak bisa menolak permintaan kedua orang tuanya, akhirnya ia hanya menurut saja.

***

setibanya mereka di dalam hutan. seperti biasa mereka mulai mencari dan memetik Apa saja yang mereka temukan di sana. mulai dari sayur-sayuran, ubi-ubian dan buah-buahan.

tak menunggu waktu yang lama, keranjang mereka semua langsung penuh dengan buah-buahan sayur-sayuran dan ubi-ubian. setelah keranjang mereka penuh, Mereka pun berbalik akan pulang kembali.

tapi tiba-tiba, mata Gayatri menangkap sosok tumbuhan yang sangat cantik. tumbuhan itu sedang bermekaran dan berbunga indah.

"Ayah Ibu tunggu sebentar.. Aku ingin memetik bunga itu.." tunjuk Gayatri ke arah bunga mawar yang bercampur dengan mawar merah putih biru dan ada juga mawar hitam. kedua orang tua Gayatri yang mengenal bunga-bunga itu pun ikut mendekat. bagi mereka bunga itu adalah bunga-bunga yang langka, yang tidak bisa ditemukan di sembarang tempat.

sesampainya Gayatri di sana, Iya langsung mencoba untuk membawa bunga-bunga itu dalam keadaan hidup untuk dipelihara dan dibudidayakan.

"Kakak berikan aku parang mu.." ucap Gayatri meminta benda tajam yang ada di tangan sang kakak. sontak saja Diran menyembunyikannya di belakang tubuhnya.

"untuk apa dek,.." ucap badiran lagi.

"berikan saja kak. Aku ingin membawa empat mawar ini pulang dengan keadaan hidup. jadi aku juga harus membawa dengan tanah-tanahnya." ucap Gayatri lagi. Diran pun mengerti dan langsung menyerahkan benda tajam itu ke tangan sang adik.

Gayatri pun dengan tidak sabaran, menggali mawar tersebut dan membawanya pulang. namun tentu saja keempat mawar itu mereka bawa satu orang satu mawar.

Setelah itu mereka pun langsung pulang ke rumah mereka, dengan mawar yang terus tumbuh di tangan mereka. sesampainya mereka di kediaman, Gayatri langsung memindahkan bunga-bunga tersebut ke dalam pot yang sederhana. Iya tidak memasukkan bunga-bunga itu ke dalam tanah, melainkan membuat bunga Iya letakkan ke dalam pot agar mudah dipindah-pindahkan.

***

setelah drama bunga mawar dan kedua orang tua mereka mempersiapkan diri untuk pergi ke pasar, Gayatri dan kakaknya pun mulai membuat lubang-lubang atau menggemburkan tanah itu agar lebih halus lagi.

"Kak sambilan menunggu, sebaiknya kita gembur dulu tanahnya. agar nanti lebih mudah kita menanam dan memasukkan biji mentimun ini." ucap Gayatri.

Gayatri juga sudah mengeluarkan mentimun dari ruang dimensinya dan membuang bungkusnya agar keluarganya tidak penasaran. di ruang dimensi berbagai macam bibit tanaman ada di sana.

dan setelah Gayatri mengeluarkan tanaman itu dari ruang dimensinya, Gayatri juga langsung merendam biji mentimun itu dengan air kehidupan. agar nanti bibitnya tumbuh dengan baik.

setelah mereka rasa matahari sudah agak miring ke barat, Gayatri dan kakaknya pun mulai mengambil biji mentimun dan menanamnya satu lobang dua biji.

mereka melakukan itu berkali-kali sampai setengah dari lahan tersebut penuh dengan tanaman mentimun. karena bibitnya sudah habis, Mereka pun langsung menghentikan untuk menanam mentimun. setelah mereka selesai menanam mentimun, tak lupa mereka langsung memasang pancang mentimun itu satu persatu. mereka juga mengikat bambu-bambu itu agar berbentuk seperti pondok atas dada mereka.

cukup lama mereka memasang pancang-pancang tersebut. mengingat mereka memang membentuk pancang itu sedemikian rupa agar ketika mentimun merambat ke atas pancang itu, pancang tersebut kuat dan kokoh. akhirnya pekerjaan mereka selesai tepat pada matahari sudah terbenam.

dan ternyata, kedua orang tua mereka sudah pulang namun tidak mengganggu aktivitas kedua anak mereka. mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu di dapur memasak makanan di sana.

***

tiga hari telah berlalu. selama 3 hari ini juga, keluarga Gayatri tak henti-hentinya memperluas lahan dan menanam berbagai macam tanaman.

dan hari ini Gayatri memutuskan untuk mengajak sang kakak pergi mencari dan berburu apa saja yang ada di hutan. Jujur saja Gayatri sudah sangat bosan memakan sayuran terus.

"Kak, hari ini, Gayatri ingin berburu dan mencari ayam hutan. Gayatri sudah bosan memang kan sayuran terus. jadi gaya ingin memakan daging." tuturnya kepada kakaknya. sontak saja diran langsung terkejut. pasalnya hari ini iya harus pergi menemani kedua orang tuanya ke pasar. karena ia harus membawa minyak goreng yang banyak untuk dijual ke pasar.

sudah 2 hari berturut-turut Mereka menjual minyak goreng yang mereka produksi sendiri, Diran juga menjelaskan cara kerja minyak goreng itu sesuai dengan yang dijelaskan oleh adiknya. tapi ternyata, masih sedikit orang yang tertarik untuk membeli minyak goreng. kebanyakan orang yang membeli minyak goreng adalah seorang tabib. menurutnya minyak goreng ini adalah minyak yang sangat harum dan sangat berkhasiat.

"tapi dek... Apa tidak sebaiknya besok saja, karena kakak akan pergi menemani ayah dan ibu untuk berjualan. walaupun minyak goreng kita hanya laku sedikit, setidaknya masih ada penghasilan." tutur badiran kepada adiknya.

Gayatri berpikir sejenak, Bagaimana caranya ia bisa pergi sendiri dan mengeluarkan alat-alat yang ada di ruang dimensinya. Gayatri juga tidak ingin kakaknya ikut karena kalau tidak dia akan mengetahui rahasia adiknya.

( gimana ya... sebaiknya aku setujui saja permintaan kakak. nanti kalau mereka sudah berangkat baru aku akan bertindak..) tutur Gayatri.

"Baiklah Kak, gaya tidak akan kemana-mana. gaya ikut kata kakak saja, baru besok nanti kita pergi berburu." ucap Gayatri lagi. badiran pun tersenyum.

"gitu dong.. kan kakak senang mendengarnya.." tutur badiran sambil mengelus-elus rambut sang adik.

tak lama kedua orang tua mereka pun keluar. mereka juga telah siap dengan barang bawaan mereka. seperti biasa mereka akan ke pasar membawa keranjang keranjang besar yang berisi sayuran dan bahan makanan lainnya. tak dapat dipungkiri, sayuran-sayuran yang mereka jual ini ternyata sangat diminati oleh para penduduk.

tapi mereka belum coba pergi untuk berdagang ke pusat perkotaan. Mengingat jarak tempuhnya sangat jauh dan untuk mendapatkan kereta kuda saja mereka sering kesusahan. karena banyak jasa kereta kuda disewa oleh seorang juragan atau orang-orang yang pergi berdagang ke kota juga.

"ayo nak, ayah dan ibu sudah siap.. gaya di rumah saja dan tutup pintu rumah dengan rapat. jika ada sesuatu di luar, jangan keluar dari rumah." ucap Tuan Senopati memperingati putrinya.

"Baiklah yah... gaya tidak akan kemana-mana. cepat pulang gaya doakan juga semoga, dagangan kita laris manis seperti biasanya." ucap Gayatri dengan tulus.

setelah keluarga Gayatri pamit pergi ke pasar. kini tinggallah Gayatri di dalam rumah. Ia pun langsung bersiap-siap akan pergi berburu sendiri ke hutan. dengan perlindungan dari Rion, Iya langsung memberanikan diri keluar dari zona nyamannya.

untuk sementara, Gayatri memang harus mengandalkan perlindungan dari Rion. berhubung di dunia modern Iya hanya berlatih bagaimana bertahan hidup di dunia yang keras, tapi ia tidak berlatih dengan ilmu kanuragan atau semacamnya. Iya juga bukan seorang mafia atau intelijen.

jadi untuk sementara, iya harus bergantung kepada Rion.

"keluarlah Rion. temani aku pergi berburu, Aku ingin memakan daging hari ini bersama dengan keluargaku." ucap Gayatri lagi. dengan sekejap Rion pun sudah berdiri tegak di depan matanya.

"ayo Rumi aku sudah selesai dan sudah siap.." ucap Rion. Gayatri terkejut melihat tampilan dari Rion, pasalnya anak kecil ini hadir dengan sosok orang dewasa.

"Apakah kamu beneran Rion...? Kenapa sosokmu langsung berubah seperti ini..." ucap Gayatri dengan takjub. Rian benar-benar berpenampilan sangat ganteng dan tampan. seperti artis-artis BTS yang kini sedang digadang-gadangkan oleh kaum muda-mudi di dunia modern.

" wah...!!" takjub Gayatri dengan mulut yang terus menganga terbuka lebar. Rion tersenyum melihat kelakuan Gayatri.

"hm nona... bersediakah kamu pergi bersamaku..??" ucap Rion sambil mengulurkan tangannya dan berlutut di hadapan Gayatri. Gayatri yang tersadar langsung merasa malu. Ia pun sedikit memukul pundak Rion.

"Ais.!! kamu apa-apaan sih... hm..sudah ayo jalan.." ucap Gayatri sambil menyembunyikan rasa malunya.

***bersambung***

Terpopuler

Comments

Hasnah Siti

Hasnah Siti

aishhhhh bang BTS numpang lewat ajaaa aku udah membeku kesaltingan woiiiii🤭

2024-09-21

0

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

mbak gaya salting🤣🤣

2022-12-09

1

Septi Verawati

Septi Verawati

gaya apa aya thor namanya 🤔🤔🤔❓❓❓

2022-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. awal mula
2 2. mata air kehidupan
3 3. pergi kehutan sekeluarga
4 4. hasil hutan
5 5. membahas minyak goreng
6 6. buah kelapa
7 7. produksi minyak goreng
8 8. membudidayakan tanaman
9 9. menanam mentimun
10 10. berburu ayam hutan
11 11. menu istimewa
12 12. ikut ke pasar
13 13. ke pasar
14 14. rendang ayam
15 15. sendal swallow
16 16. niat ke kota raja
17 17. berpamitan
18 18. tiba di kota raja
19 19. anyaman dari rotan
20 20. anyaman rotan
21 21. gangguan
22 22. mencari toko yang akan dijual
23 23. toko bangunan
24 24. membeli penginapan bobrok
25 25. rumah makan yang elegan
26 26. alat-alat perabot
27 27. surat dari kota raja
28 28.pelanggan pertama
29 29. mantan pemilik toko
30 30. kegaduhan
31 31. kalahnya pendekar artaksa
32 32. kembali
33 33. bahaya
34 34. menangis
35 35. kembali ke kota raja
36 36. rumah baru
37 37. ingin berkunjung ke rumah makan
38 38. berkunjung
39 39. rencana menuntut ilmu
40 40. hari keberangkatan
41 41. munculnya sosok kakek tua
42 42. bertemu kakek sendiri
43 43. gosip
44 44. aura yang kuat
45 45. menolong
46 46. bertemu pangeran pandu
47 47. kedatangan adiwangsa
48 48. terkejut
49 49. niat kerja sama
50 50. masih menyelesaikan amanat
51 51. obat penawar racun
52 52. tingkat alam semesta
53 53. jatuh cinta
54 54. bergerak
55 55. aura penguasa
56 56. takluknya kedua makhluk mitologi
57 57. basa basi Rion
58 58. membuat Gayatri kesal
59 59. padepokan atau istana
60 60. sembuh
61 61. lembah lembayun
62 62. gadis-gadis centil
63 63. pembuat onar
64 64. 10 pemuda
65 65. kebenaran
66 66. kebenaran II
67 67. hari turnamen
68 68. penolakan ibu suri
69 69. walaupun hanya seorang rakyat jelata
70 70. pembelaan dari Raja Majapahit
71 71. membeli budak
72 72. pohon kurma
73 73. buah yang manis
74 74. ternyata seorang pangeran
75 75. merasa takjub
76 76. makanan yang enak
77 77. mengutarakan niat
78 78. ramalan
79 79. padi dan gandum
80 80. tanda-tanda
81 81. meminta bantuan atau pun solusi
82 82. penyesalan
83 83. sofa
84 84. akhirnya menikah
85 85. rencana penyerangan
86 86. harus ikut
87 87. pasukan pangeran Arga
88 88. mulai bersiap
89 89. bom
90 90. end
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. awal mula
2
2. mata air kehidupan
3
3. pergi kehutan sekeluarga
4
4. hasil hutan
5
5. membahas minyak goreng
6
6. buah kelapa
7
7. produksi minyak goreng
8
8. membudidayakan tanaman
9
9. menanam mentimun
10
10. berburu ayam hutan
11
11. menu istimewa
12
12. ikut ke pasar
13
13. ke pasar
14
14. rendang ayam
15
15. sendal swallow
16
16. niat ke kota raja
17
17. berpamitan
18
18. tiba di kota raja
19
19. anyaman dari rotan
20
20. anyaman rotan
21
21. gangguan
22
22. mencari toko yang akan dijual
23
23. toko bangunan
24
24. membeli penginapan bobrok
25
25. rumah makan yang elegan
26
26. alat-alat perabot
27
27. surat dari kota raja
28
28.pelanggan pertama
29
29. mantan pemilik toko
30
30. kegaduhan
31
31. kalahnya pendekar artaksa
32
32. kembali
33
33. bahaya
34
34. menangis
35
35. kembali ke kota raja
36
36. rumah baru
37
37. ingin berkunjung ke rumah makan
38
38. berkunjung
39
39. rencana menuntut ilmu
40
40. hari keberangkatan
41
41. munculnya sosok kakek tua
42
42. bertemu kakek sendiri
43
43. gosip
44
44. aura yang kuat
45
45. menolong
46
46. bertemu pangeran pandu
47
47. kedatangan adiwangsa
48
48. terkejut
49
49. niat kerja sama
50
50. masih menyelesaikan amanat
51
51. obat penawar racun
52
52. tingkat alam semesta
53
53. jatuh cinta
54
54. bergerak
55
55. aura penguasa
56
56. takluknya kedua makhluk mitologi
57
57. basa basi Rion
58
58. membuat Gayatri kesal
59
59. padepokan atau istana
60
60. sembuh
61
61. lembah lembayun
62
62. gadis-gadis centil
63
63. pembuat onar
64
64. 10 pemuda
65
65. kebenaran
66
66. kebenaran II
67
67. hari turnamen
68
68. penolakan ibu suri
69
69. walaupun hanya seorang rakyat jelata
70
70. pembelaan dari Raja Majapahit
71
71. membeli budak
72
72. pohon kurma
73
73. buah yang manis
74
74. ternyata seorang pangeran
75
75. merasa takjub
76
76. makanan yang enak
77
77. mengutarakan niat
78
78. ramalan
79
79. padi dan gandum
80
80. tanda-tanda
81
81. meminta bantuan atau pun solusi
82
82. penyesalan
83
83. sofa
84
84. akhirnya menikah
85
85. rencana penyerangan
86
86. harus ikut
87
87. pasukan pangeran Arga
88
88. mulai bersiap
89
89. bom
90
90. end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!