Gerbang Perselingkuhan
Seorang wanita berparas cantik, berpenampilan menarik, sosialita kelas atas, dan merupakan wanita yang dicintai oleh seorang Will Wesly. Dia adalah Wileen Valentina, wanita bersuami yang menarik perhatian Will kemudian menjalin hubungan terlarang.
Mereka baru saja turun dari pesawat setelah menjalani liburan panjang. Will berpamitan pada istrinya, jika dia sedang mengurus pekerjaannya di luar negeri.
Sementara Wileen berpamitan pada suaminya untuk mengikuti acara sosialita bersama teman-temannya.
Tidak ada yang curiga pada hubungan mereka lantaran keduanya bermain cantik. Mereka tidak mau hubungannya sampai terendus oleh publik atau pasangannya masing-masing.
"Baby, jaga dirimu baik-baik!" pesan Will sebelum berpisah di bandara.
"Kau juga, Honey. Terima kasih sudah membuatku bahagia selama kita berlibur. Ehm, terima kasih juga untuk malam panjang yang sudah kita lalui bersama. Aku selalu merindukanmu," pamit Wileen.
Tidak ada kecupan atau ciuman perpisahan. Hanya sebatas kata-kata manis dan indah saja. Will lekas menuju ke mobil kemudian memasukkan kopernya. Dia mengendarai mobilnya untuk sampai ke mansion.
Seorang wanita yang tidak kalah cantiknya dengan Wileen sedang bersiap. Dia mendapatkan pesan dari suaminya jika dia sudah dalam perjalanan menuju mansion. Selama beberapa hari ditinggal perjalanan bisnis keluar negeri membuat Olivette Phoenix sangat merindukan kehadiran pria itu.
"Maid, tolong siapkan sarapan pagi. Minta Koki menyiapkan makanan favorit Tuan Will. Pagi ini dia akan datang," ucap Olivette dengan nada riang.
"Baik, Nyonya," balas Maid.
Olivette kembali ke kamarnya. Dia merias dirinya secantik mungkin. Walaupun sebenarnya tanpa make up pun Olivette sudah sangat cantik.
"Beberapa hari tidak bersamamu membuatku rindu, Sayang. I miss you," ucapnya di depan cermin setelah memoles lipstik terakhirnya sebagai tanda bahwa riasannya telah usai.
Gaun seksi, perhiasan yang menempel tidak berlebihan, dan aura kecantikan seorang Olivette sudah jelas terlihat di mata semua orang. Jika orang lain mengatakan bahwa Will beruntung. Justru sangat beruntung sekali mendapatkan wanita seperti Olivette.
Tidak hanya itu, Olivette selalu mengagungkan pernikahannya. Sehingga dia selalu menggunakan cincin pernikahannya dengan sang suami, Will. Cincin emas yang terukir nama di bagian tengah cincin tersebut.
Salah satu Maid memanggil saat orang yang dinantikan kedatangannya sudah tiba. Para Maid juga membantu membawakan koper pria berkharisma itu masuk ke mansion.
"Nyonya, Tuan Will sudah datang."
"Aku akan turun."
Kecantikan yang dimiliki Olivette adalah kecantikan yang paripurna. Wanita itu memang sangat berkelas. Terlihat dari penampilan serta orang-orang yang ada di sekelilingnya.
"Selamat datang, Sayang. Kau pasti lelah."
Olivette melepaskan jas suaminya. Walaupun berada di dalam mansion, Olivette tidak pernah malu melakukan hal-hal sederhana yang romantis itu.
"Hemm, terima kasih."
"Kau mau makan dulu, atau membersihkan diri? Penerbanganmu pasti sangat membosankan karena tidak ada aku."
Justru Will merasa nyaman karena sepanjang perjalanan ditemani wanita cantik yang sudah mengusik hatinya.
"Iya, aku merasa kesepian," ucapnya berbohong.
"Hemm, lain kali ajak aku ke mana pun kau pergi. Aku sangat bosan di mansion."
Olivette mengekor di belakang suaminya hingga sampai ke kamar. Setelah meletakkan jas kerja di tumpukan pakaian kotor, Olivette melepaskan sepatu dan kaos kaki suaminya.
"Lihat, kaki suamiku yang pekerja keras. Terima kasih sudah menjadi suami yang baik," puji Olivette.
"Hemm, aku mau mandi dulu. Tunggu di meja makan. Aku segera menyusul."
Will tidak mau diganggu. Dia ingin berendam sebentar sambil mengingat kenangan manis yang sudah dilalui bersama dengan Wileen, selingkuhannya.
"Ya, baiklah." Olivette menurut saja.
Wanita cantik itu belum memiliki rasa curiga sedikit pun. Terlebih tidak ada yang janggal dari suaminya. Will memang selalu dingin kepadanya, tetapi Olivette menganggap itu adalah tantangan cintanya.
Will masuk ke kamar mandi. Sementara Olivette menyiapkan pakaian yang akan digunakan suaminya setelah mandi. Barulah Olivette turun ke meja makan.
Sampai di sana, dia tidak langsung duduk. Melainkan harus mengecek beberapa makanan dan minuman favorit suaminya.
"Semuanya sudah siap. Ini sempurna. Terima kasih."
Olivette wanita yang baik. Dia selalu memberikan ucapan yang layak pada semua karyawan di mansionnya.
"Sama-sama, Nyonya."
Will baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe. Saat melihat tumpukan baju yang sudah disiapkan untuknya, pria itu merasa tidak nyaman.
"Rasanya aku mulai tidak peduli padamu, Oliv. Maafkan aku."
Will lekas mengganti pakaiannya kemudian turun ke meja makan. Sebelum itu, tak lupa Will menyemprotkan minyak wangi khas maskulinnya.
"Maaf menunggu lama," ucap Will kemudian duduk di kursi.
"Tidak masalah, Sayang. Aku akan mengambilkan makanan untukmu."
Setelah makanan siap di piring, Olivette meletakkan di depan suaminya. Pria itu lalu mengambil alat makan, yaitu pisau dan garpunya.
Will mulai mengiris makanannya. Namun, tatapan mata Olivette tertuju pada jari manis tangan kanan suaminya. Tidak biasanya pria itu melepaskan cincin pernikahannya. Rasanya Olivette tidak tahan untuk bertanya.
"Sayang, apa kau melupakan sesuatu?"
Will menoleh sejenak kemudian melanjutkan sarapan paginya. Dia merasa tidak ada yang aneh dengan dirinya sendiri. Semuanya biasa saja.
"Tidak ada, Oliv. Memangnya kenapa?"
"Hemm, suamiku mulai pelupa. Padahal kita belum memiliki anak," goda Olivette. "Kau melupakan cincin pernikahan kita."
Sesaat Will mencoba mengingat-ingat. Dia memang tidak pernah melepaskan cincin pernikahannya, tetapi sekarang di hadapan istrinya, dia kehilangan cincin pernikahannya.
"Astaga! Di mana cincin itu? Apa mungkin jatuh di hotel saat aku bersama Wileen? Itu tidak mungkin. Aku sama sekali tidak pernah melepaskannya. Atau, mungkin? Oh, ya ampun. Ini pasti ulah Wileen. Kekasihku itu sangat pencemburu!" batin Will.
"Sayang, kenapa kau malah melamun? Kalau memang kau melupakannya, biar kuambil di kamar mandi. Kau pasti melepaskannya saat mandi, bukan?"
"Cukup, Oliv! Hanya sebuah cincin pernikahan. Kenapa kau sangat heboh sekali?"
Merasa takut ketahuan, tanpa sengaja Will melontarkan ucapan yang sangat kasar ke telinga Olivette. Wanita itu terkejut.
"Will, aku hanya bertanya. Kenapa kau kasar sekali? Itu cincin pernikahan kita. Lambang hubungan kita. Kalau kau melepaskannya dan lupa menempatkannya di mana. Itu pertanda buruk, Sayang. Aku tidak mau hubungan pernikahan kita hancur hanya karena kau melupakan cincin pernikahan itu," jelas Olivette dengan suara yang lembut dan menenangkan.
Sayang, Will sudah keburu emosi karena ucapan Olivette barusan.
"Harusnya kau bersyukur bahwa suamimu tidak hilang bersamaan cincin pernikahanmu itu!"
Will meninggalkan meja makan tanpa melanjutkan sarapan paginya. Olivette terkejut dengan perubahan sikap suaminya.
Para Maid yang melihatnya pun merasa ada yang aneh. Hanya karena sebuah cincin pernikahan, sikap tuannya banyak berubah.
"Nyonya, sabar, ya!" ucap salah satu Maid.
"Tidak masalah. Mungkin suamiku kelelahan," ucap Olivette menutupi kejelekan sikap suaminya barusan. "Bereskan makanannya! Aku mendadak tidak berselera."
Gara-gara drama cincin pernikahan itu membuat Will mengumpat kasar. Sementara Olivette membiarkan pria itu supaya lebih tenang.
"Sebenarnya kau kenapa, Will?" batin Olivette.
...🌾🌾🌾...
Hai guys, sambil menunggu update. Yuk, mampir karya rekomendasi keren dari Emak berikut ini. Thank you ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
fitriani
aish baru 1 bab bacanya tapi udh emosi gara2 si will😡😡😡😡😡
2024-03-30
1
Fenty Dhani
mampir kak☺️🌹🌹
2024-03-21
0
Cuniang Ye
Mmm awal yg bikin penasaran. lanjut
2023-09-12
1