Clara menyiapkan jamuan makan malam. Tidak hanya itu, dia juga menyiapkan pesta kejutan untuk kedatangan tamu istimewa yang Ethan sendiri belum tahu.
Gemerlap suasana mansion Ethan terlihat jelas saat kedatangan tamu para wanita sosialita. Mereka rata-rata terlihat anggun dan menarik. Namun, kecemasan Clara jelas masih terlihat di wajahnya saat tamu yang dinantikan tak kunjung datang.
"Nyonya, mengapa Anda terlihat sangat cemas?" tanya Bella.
Sebagai sekretaris Ethan, selain menjadi asisten Ethan, Bella juga dekat sekali dengan Clara. Terkadang Clara meminta saran darinya. Begitu pula sebaliknya.
"Aku merasa tamuku belum lengkap, Bella. Aku mengirimkan undangan khusus kepada seseorang dan kurasa dia tidak akan datang."
Clara pesimis. Puluhan wanita sosialita di mansionnya tidak membuatnya tenang. Justru malah kecemasannya semakin meningkat.
"Apakah dia wanita yang spesial, Nyonya?" tanya Bella.
Selama ini Clara selalu terbuka pada Bella. Namun, kali ini ada satu tamu yang Bella sama sekali tidak tahu-menahu.
"Kurasa begitu, Bella. Bahkan, Ethan pun tidak tahu jika aku mengundangnya."
Sebagai wanita normal, Bella sebenarnya tidak peduli. Hanya karena Clara seolah memberikan teka-teki padanya sehingga membuat Bella pun semakin penasaran.
Perhatian para tamu undangan tertuju pada kedatangan Ethan. Bisa dibayangkan dengan kehadiran para wanita sosialita itu yang hanya dihadiri satu pria berkharisma. Tentu saja perhatian mereka langsung tertuju kepada Ethan yang terlihat tampan dan menarik.
"Mama, kenapa tidak langsung dimulai saja acaranya?" bisik Ethan.
"Tunggu, Ethan! Tamu mama belum lengkap," balas Clara.
Ethan merasa tidak nyaman saat dirinya merasa menjadi satu-satunya pria di antara puluhan para wanita. Clara sangat membuat Ethan pusing dengan jamuan makan yang dibuatnya pada malam ini.
"Mama mulai saja. Kasihan Bella. Dia besok ada meeting pagi bersamaku," ucap Ethan beralasan.
Sebenarnya besok pagi tidak ada jadwal khusus. Ethan sengaja berbohong agar mamanya mengakhiri rencana konyolnya itu. Entah, Ethan akan menjadi santapan para wanita sosialita yang matanya mulai memandangnya satu persatu.
"Tunggu sampai tamu mama datang!"
Sementara di halaman depan mansion, para penjaga sedang membuka pintu gerbang karena ada satu Limousine berwarna hitam metalik masuk. Rupanya dialah tamu terakhir yang ditunggu Clara.
Sopir Limousine tersebut lekas membuka pintu untuk tuannya. Keluarlah seorang wanita cantik yang begitu anggun bak putri kerajaan. Bergaun indah dan sangat berbeda dari lainnya.
Para Maid yang ada di mansion itu sangatlah terpaku dengan kecantikan, penampilan, dan pembawaan wanita itu. Tidak angkuh, bahkan terkesan sangat ramah.
"Silakan masuk, Nyonya!" ucap salah satu Maid yang menemaninya.
"Terima kasih. Apakah aku terlambat?" tanya Olivette.
Ya, dialah Olivette Phoenix. Clara spesial mengundangnya karena sesuatu hal. Dia tahu sepak terjang Olivette sehingga Clara tertarik padanya. Sementara Ethan, dia belum tahu jika mamanya khusus mengundang orang yang selama ini amat sangat dinantikan kehadirannya.
"Tidak, Nyonya. Pesta baru saja dimulai. Nyonya Clara pasti senang saat tahu Anda datang."
Olivette tidak canggung harus berjalan beriringan dengan salah satu Maid. Penampilannya yang cukup menarik membuat pandangan para sosialita lainnya terpaku. Mereka istimewa, tetapi saat melihat wanita yang baru saja masuk sangatlah luar biasa.
Binar mata Clara memindai kehadiran wanita yang sudah menjadi target untuk putranya. Saat tahu Olivette datang, Clara bergegas turun dari tempatnya kemudian menyambut wanita itu.
Sementara Ethan, dia masih terpaku menatap kehadiran wanita cantik itu. Seperti pernah mengenalnya, tetapi di mana?
Olivette sendiri belum terlalu fokus pada pemilik mansion. Dia hanya merasa diperhatikan oleh Clara sebagai tuan rumahnya.
"Selamat datang, Nyonya Olive! Aku senang kalau kau mau menghadiri undangan ini," ucap Clara.
"Terima kasih, Nyonya. Panggil Olive saja. Aku merasa seperti putrimu dan saat diperlakukan seperti ini," balas Olivette.
"Kau memang selalu ramah. Ayo, aku akan memperkenalkan kau dengan putraku!" ajak Clara.
Irama jantung Ethan sudah tidak menentu. Dia baru menyadari satu hal bahwa wanita yang saat ini bersama mamanya adalah wanita yang sama. Dia merupakan wanita yang dirindukannya selama ini. Entah, karena merasa bersalah atau apa. Nyatanya Ethan merasa seperti terikat.
Olivette baru menyadari jika pria yang ada di depan adalah suami selingkuhan Will kala itu. Olivette tidak tahu jika Wileen sudah bercerai. Dia tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan hubungan mereka.
"Nyonya, siapa dia?" tanya Olivette pada Clara. Sekadar hanya untuk basa-basi walaupun sebenarnya dia sudah tahu.
"Oh, mari aku perkenalkan padanya. Ethan, kemarilah! Ini tamu mama."
Kejutan yang sangat lucu. Saat Olivette ingin hidup jauh dari masa lalu, nyatanya Ethan malah ada di hadapannya. Seperti sebuah kebetulan yang aneh.
"Mama? Jadi, Nyonya Clara adalah Mamanya Tuan Ethan?" tanya Olivette.
"Ya, Olive. Apa kau sudah mengenal putraku?" Binar mata Clara tidak salah lagi. Keduanya mungkin pernah bertemu sehingga terlihat sangat canggung.
"Kami pernah bertemu dalam beberapa kesempatan, Ma. Ehm, maksudku saat itu," jawab Ethan.
Bella, sekretaris Ethan merasa tidak asing dengan wanita yang bersama dengan Clara. Memorinya seperti mengulang sebuah kejadian hingga terhenti pada sebuah titik. Tidak salah lagi bahwa wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah orang yang ditemuinya di butik tempo hari.
Sayang, Bella tidak berani terlalu dekat. Clara sudah memulai acaranya. Dia mempersilakan para tamu undangan untuk saling mengenal. Tidak hanya itu, Clara juga memperkenalkan putranya kepada para sosialita itu bahwa pesta malam ini ditujukan untuk Ethan dan kebahagiaan putranya di masa mendatang.
Desas-desus perceraian yang terjadi antara Ethan dan Wileen mulai terkuak. Para tamu bahkan baru tahu jika Ethan sudah menduda.
Jamuan makan malam berlangsung dengan sangat baik. Beberapa wanita sosialita mencoba mendekati Clara untuk sekadar mencari informasi mengenai Ethan.
Sementara Ethan sendiri merasa aneh harus berinteraksi dengan Olivette. Janji tetaplah janji sehingga keduanya terlibat perbincangan secara khusus.
"Bagaimana kabarmu, Nyonya?" tanya Ethan.
"Seperti yang Anda lihat. Aku selalu baik, Tuan. Maaf, aku tidak tahu jika Anda juga sudah bercerai."
"Tidak masalah, Nyonya. Hanya masa lalu yang perlu dilupakan. Ehm, apakah Anda sudah mencoba untuk membuka hati? Maaf, jika aku lancang bertanya demikian. Kurasa kesakitan yang kita alami tidak jauh berbeda."
Membuka hati? Bahkan, pintu hati Olivette sudah tertutup rapat. Apalagi mengingat pengkhianatan Will kala itu. Seakan menganggap semua pria itu sama.
"Aku tidak tahu, Tuan. Aku sekarang fokus untuk menikmati hidup dan menjalani kehidupanku seorang diri."
Ethan sebagai seorang pria harus bisa mendapatkan hati Olivette. Walaupun dia yakin itu sangatlah sulit.
"Jika ada pria yang menginginkanmu, apakah kau akan tetap pada pendirianmu itu, Nyonya?"
Pertanyaan ini memang belum pernah Olivette dengar dari mulut pria mana pun, kecuali malam ini.
"Itu semua bukan mauku, Tuan. Semuanya berjalan seiring dengan perjalanan takdir. Namun, jika ada pria yang menginginkan aku. Kuharap itu bukan sekadar modus. Aku butuh pria serius yang berkomitmen. Bukan pria yang mudah tergoda oleh wanita lain."
Semua ciri yang disebut Olivette ada pada diri Ethan. Jika wanitanya sudah memberikan kesempatan, tunggu apalagi?
...🌾🌾🌾...
Sambil menunggu Olivette dan Ethan update, yuk mampir ke karya Bestie Emak. Jangan lupa tinggalkan jejaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
fitriani
cie cie otw bersatu ini janda dan duda😁😁😁😁🤭🤭🤭
2024-03-30
0
Fenty Dhani
gercep...gercep...gercep👍💃💃
2024-03-21
1
Tri Soen
Yuuuuupz dekatkan lah mereka ya othor 🤭
2023-01-10
0