Berada di meja makan bersama mama mertuanya membuat Wileen bersikap biasa saja. Clara masih teringat wajah putranya yang mendadak tidak bergairah sama sekali. Seperti menyimpan suatu masalah besar.
"Wileen, kau dan suamimu tidak sedang bertengkar, bukan?"
Wileen yang semula sedang membantu para Maid menyiapkan makan malam untuk suaminya, mendadak harus menghentikan aktifitasnya.
"Tidak, Ma. Kami baik-baik saja. Bahkan, Ethan memintaku untuk membuat janji temu dengan dokter kandungan. Kurasa dia hanya memikirkan itu. Ehm, maksudku dia memintaku untuk lekas memiliki anak."
"Hemm, baguslah. Akhirnya kalian sadar juga! Selama ini mama diam, bukan berarti mama tidak peduli. Hanya saja Ethan terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Kalau dia meminta, sudah saatnya kalian melakukan program kehamilan."
Clara memang tidak pernah menuntut ini dan itu. Terlebih Wileen adalah wanita dari kalangan berada sehingga sejajar disandingkan dengan putranya.
"Iya, Ma. Mama tenang saja. Soenser akan segera memiliki pangeran mungil. Mama dukung aku, ya?"
"Tentu, Sayang. Mama ingin kalian memiliki keturunan laki-laki. Mama berharap mansion ini akan lebih ramai jika ada anak kecil. Lekas hamil dan lahirkan Ethan junior. Mama sangat berharap."
Kalau ada wanita beruntung di dunia ini, tentu saja itu adalah Wileen Valentina. Gadis manis dari kalangan berada yang dipersunting oleh Ethan Reagan Soenser. Usia pernikahan mereka sudah hampir memasuki usia 8 tahun.
Ethan langsung jatuh cinta pada Wileen saat pertemuan pertama mereka. Hubungan mereka terbentuk karena perjodohan bisnis. Orang tua Wileen tidak tahu kalau putrinya sudah menjalin hubungan dengan Will Wesly.
Melupakan masa lalu, pada akhirnya Wileen dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya. Sisa-sisa cinta selama 8 tahun yang masih dipendam, tak jua padam. Justru, saat Wileen tahu kalau Will tumbuh menjadi pria berkharisma sekaligus bisa memberikan kebahagiaan lebih di atas ranjang membuat Wileen berulah.
"Hemm, kalian para wanita selalu saja sibuk mengurus meja makan kecil ini," sapa Ethan saat dia baru saja turun dari kamarnya.
"Mau bagaimana lagi, Ethan. Selera makan kita bertiga sudah berbeda. Apalagi kalau nantinya kalian memiliki bayi. Maka, meja makan ini akan jauh lebih sibuk dari sebelumnya," sahut Clara.
"Hemm, jadi Mama sudah tahu dari menantu tercantikmu itu?" goda Ethan.
"Ethan, kau selalu menggoda Mama! Iya, aku yang memberitahu. Setidaknya aku mendapat semangat dari Mama. Iya kan, Ma?"
"Tentu, Sayang. Mama harap akan ada anak laki-laki di tengah kalian."
Keinginan Clara akan hadirnya cucu laki-laki bukan tanpa alasan. Dia menikah dengan suaminya dan memiliki Ethan adalah hadiah terindah. Setelah itu, Clara tidak lagi bisa mengandung lantaran suaminya tidak mau memiliki anak lagi selain Ethan.
Seperti wanita pada umumnya, Wileen mengambilkan makanan untuk suaminya. Setelah itu baru mengurus dirinya. Kesenangan di mansionnya hanya sesaat. Dia lebih memilih mencari kesenangan bersama Will, mantan kekasihnya yang saat ini menjadi pria simpanannya.
"Sayang, kuharap program kehamilan kita ini akan berhasil, ya. Walaupun kita akan melakukannya dengan petunjuk dokter, aku mau ini dilakukan secara alami. Kau tahu kan harus bagaimana?" tanya Ethan.
"Iya, Sayang. Kuharap dokter akan menyarankan kita melalui fase normal untuk proses kehamilan. Jika itu menjadi penghambat dan ada masalah, maka solusinya aku akan melakukan inseminasi buatan. Kau tidak masalah, kan?"
"Ck, kalau kau merasa sehat dan aku sehat, kenapa tidak melakukannya secara langsung? Aku akan memiliki banyak waktu untukmu," jelas Ethan.
Sejujurnya Wileen terkejut. Sejak kapan dia mulai memikirkan untuk memberikan waktu lebih pada Wileen? Kalau sudah seperti ini, kesempatan Wileen bertemu dengan Will akan semakin kecil. Apalagi beberapa hari ke depan, Wileen sudah merencanakan liburan ke luar negeri berdua saja.
Pembicaraan makan malam kali ini masih berhubungan dengan rencana kehamilan. Dari sini, Ethan menilai jika istrinya masih dalam tahap normal. Itu artinya kecurigaan tentangnya berselingkuh itu hanyalah nol persen.
Saat ini, keduanya berada di ranjang yang sama. Saling memberikan support dengan duduk bermesraan sambil mengobrol hal-hal indah.
"Wileen, bolehkah aku bertanya padamu?" tanya Ethan.
"Katakan, Sayang. Apa pun pasti akan kujawab."
"Sebesar apa cintamu padaku?"
Pertanyaan konyol memang, tetapi ini cara Ethan untuk mengendus perselingkuhan istrinya. Dia tidak akan membenarkan tuduhan Olivette pada istrinya jika semua yang didapatkan tidak seperti apa ucapan wanita itu.
"Ini seperti ujian, Sayang. Aku mencintaimu sangat besar sekali. Buktinya, sampai sekarang aku masih bersamamu, bukan?"
Jawabannya begitu unik menurut Ethan.
"Ehm, jadi kalau kau sudah tidak mencintaiku, kau akan pergi meninggalkanku, begitu?" Ethan memberikan penekanan pada ucapannya.
"Sayang, tidak begitu. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Percayalah!" rayu Wileen.
Saat seperti inilah yang membuat Wileen bertahan di mansion. Sisi romantis Ethan sangatlah menawan. Namun, kalau dari segi penilaian secara objektif, Ethan dan Will memiliki perbedaan. Jika Ethan 10, maka Will hanyalah 9 setengah.
Sementara dari segi cara membahagiakan wanita, Will jauh lebih sempurna ketimbang Ethan. Terlebih saat Wileen merajuk. Apa pun akan dilakukan Will untuk merayunya dan membuat wanitanya itu kembali tersenyum. Padahal, Will tipikal pria dingin saat bersama istrinya, Olivette.
"Hemm, apakah kau mau dengar sejauh apa aku mencintaimu?" tanya Ethan.
"Hemm, kau mau merayuku atau apa?"
"Tidak. Aku hanya ingin agar kau tahu bahwa kesibukanku di perusahaan salah satunya cara untuk membahagiakanmu. Selain itu, rasa cintaku padamu tidak akan pernah padam. Kecuali,—"
"Kecuali apa, Sayang?" Wileen mendongak menatap wajah suaminya.
"Kecuali kau sudah bermain hati." Ethan menarik napas panjang kemudian menghembuskannya.
Sementara Wileen, dia mencoba tetap tenang. Di pikirannya saat ini, mungkinkah Ethan sudah mengendus hubungan terlarangnya dengan Will?
"Sayang, selama ini aku selalu pamit ke mana pun pergi. Tidak mungkin aku memiliki pria idaman lain saat aku tahu suamiku sudah sangat sempurna seperti ini." Lagi-lagi Wileen harus membuat kebohongan baru demi meyakinkan suaminya.
Ethan memang tahu. Kepergian Wileen ke luar negeri sudah mendapatkan persetujuan darinya. Lalu, apalagi yang perlu dicurigai? Ethan akhirnya memutuskan untuk tidak mempercayai ucapan Olivette. Mungkin saja wanita berkelas itu haus akan belaian pria.
Saat kepercayaan Ethan pada Olivette berubah menjadi nol persen, pria itu kemudian membenarkan posisi duduknya. Selama ini dia terus bekerja keras demi istrinya, maka malam ini Ethan ingin memanjakan wanita 32 tahun itu.
Ethan mulai menghirup aroma shampoo di rambut istrinya, kemudian turun ke tengkuknya. Kecupan kecil diberikan tanpa jeda sehingga Wileen sangat menikmatinya. Namun, saat hendak melakukan hal lebih. Mata Ethan menangkap sesuatu di leher istrinya. Sebuah tanda merah seperti kiss mark. Ethan hapal betul bahwa dia tidak pernah memberikan di tempat tersembunyi seperti itu.
Ethan mendadak hilang selera. Dia tidak ingin mengkonfrontasi istrinya secara langsung. Wileen pasti berkilah. Lebih baik dia bertemu dulu dengan Nyonya Olivette untuk menjawab ketidakpercayaannya terhadap ucapan wanita itu.
"Diam-diam kau bermain di belakangku, Wileen. Jangan salahkan aku jika mulai detik ini aku akan benar-benar menjauhimu," ucap batin Ethan.
"Sayang, kenapa kau berhenti? Aku rindu sentuhan itu!" pinta Wileen.
"Aku mengantuk, Wileen. Lain kali akan kulanjut lagi," jawab Ethan.
...🌾🌾🌾...
Sambil menunggu update, jangan lupa mampir rekomendasi keren dari teman Emak. Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
fitriani
nah skr percaya kan lo ethan sm omongan violette
2024-03-30
1
Fenty Dhani
nah lo ketahuan kan...sukurin...sebentar lagi kau pasti akan hancur😏
2024-03-21
0
Lina ciello
dyarrr hayoo lohhh keconangan 😌
2023-09-24
0