"Maaf, Tuan. Kurasa Anda salah orang. Harga diriku jauh lebih tinggi ketimbang harus mengikuti ide gila yang Anda lontarkan. Aku masih sangat mencintai suamiku. Aku hanya ingin agar Anda menasihati Nyonya Wileen. Katakan padanya untuk menjauhi suami orang!"
Menarik! Andaikan Wileen seperti Olivette yang berpegang teguh pada prinsip pernikahannya. Perselingkuhan itu tidak akan pernah terjadi.
"Sebelum aku pergi, maukah Anda menolongku?"
"Hemm, tentu. Apa yang bisa kulakukan?"
"Hubungi istri Anda! Minta dia untuk segera pulang."
Kalau sudah seperti ini, sama saja Olivette merepotkan Ethan. Pria itu tampak tidak senang saat orang lain memerintah dirinya.
"Maaf, Nyonya. Kenapa tidak Anda saja yang meminta suamimu untuk pulang?"
"Ck, kurasa Anda tidak tahu sesuatu. Justru yang meminta suamiku datang adalah istri Anda. Alasan apa yang akan aku gunakan untuk memintanya pulang, jika wanita idamannya itu yang telah memintanya datang?"
Skakmat! Ethan tidak tahu harus berkata apalagi. Olivette wanita yang sangat spesial dan menarik. Lalu, mengapa suaminya itu masih mau berselingkuh dengan istrinya?
Selepas kepergian Olivette, Ethan tertegun. Dia pikir akan dengan mudah meminta kerjasama dengan wanita itu. Dia salah besar. Olivette menolaknya.
"Bella, datanglah ke ruanganku sekarang!" pinta Ethan dari interkom di ruangannya.
Bella adalah sekretaris sekaligus orang kepercayaannya. Dia tidak akan mungkin berkhianat padanya.
"Ada apa, Tuan?" tanya Bella saat sudah berada di hadapan bosnya.
"Duduklah! Kita bincang-bincang santai hari ini. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu."
"Baik, Tuan."
Bella duduk tepat di hadapan bosnya. Dia memang masih muda, tetapi Bella sudah bersuami. Dia pun sangat pandai merawat tubuhnya sehingga dia tampak terlihat cantik walaupun sudah memiliki seorang anak.
"Bella, ciri apa yang bisa dilihat saat istri kita berselingkuh?"
Tentu saja Bella terkejut. Bosnya itu tipikal pria yang lurus. Awal Bella bekerja di perusahaan, dia sangat takut jika bosnya akan seperti para pria pada umumnya. Ternyata Bella salah. Ethan tipikal pria yang sangat menghormati dan menghargai wanita. Bahkan, pria itu tidak akan menyentuh jika tidak diizinkan oleh istrinya.
"Maaf, Tuan. Selama ini aku tidak pernah berselingkuh. Jadi, aku tidak ada penjelasan apa pun."
"Ayolah, Bella! Katakan apa pun yang kau ketahui. Mungkin kau bisa membacakanku dari internet."
Sangat lucu, bukan? Seharusnya Ethan bisa mencarinya sendiri di internet. Terpaksa Bella mengambil ponselnya kemudian menuliskan kata kuncinya tentang ciri-ciri istri berselingkuh.
"Sering sibuk, penampilan berubah, memastikan keberadaan suaminya, lebih sensitif—"
"Cukup, Bella. Terima kasih."
Ethan terdiam untuk beberapa saat. Selama ini Wileen memang lebih sibuk dari sebelumnya. Kalau soal penampilan, istrinya itu selalu paripurna. Kalau untuk memastikan keberadaan suaminya, Ethan pikir tidak ada yang berubah. Kesibukan Ethan di kantor sudah lebih dari cukup. Lalu, sensitif? Ethan merasa kalau Wileen tidak seperti itu. Bahkan, dia tetap tenang.
"Bella, carikan lagi ciri wanita yang tidak mau diajak selingkuh."
Bella agak heran dengan sikap tuannya. Namun, di dalam situs pencariannya tidak ditemukan apa yang diminta bosnya.
"Tidak ada, Tuan. Aku tidak menemukannya."
"Tapi, aku menemukannya, Bella," ucap batin Ethan.
Ya, Ethan menemukan itu pada Olivette Phoenix. Dia pikir akan mudah mengajaknya membalas perbuatan istrinya, tetapi Ethan salah besar. Rasa ketertarikan yang cukup tinggi membuat Ethan lupa harus melakukan apa pada istrinya.
"Bella, satu lagi!"
"Apa itu, Tuan?"
"Biasanya wanita suka diberi hadiah apa?"
"Wah, bukankah Anda adalah sosok romantis, Tuan? Oh, atau mungkin Anda sedang kehabisan ide untuk memberikan hadiah kepada Nyonya Wileen."
Selama ini Ethan memang tipikal pria romantis. Harusnya dia sudah tahu hadiah apa untuk wanita, kecuali dia memiliki kenalan baru yang tidak diketahui secara detail.
"Bukan. Aku hanya ingin memberikan hadiah kepada relasi bisnisku, tetapi ini wanita, Bella. Aku bingung dan takut menyinggungnya. Kau tahu kan, saat pria memberikan hadiah kepada wanita. Pasti ada salah paham nantinya. Makanya, aku meminta saran darimu."
Pria idaman. Wileen sangat beruntung memiliki suami seperti Ethan. Dia selalu menjaga perasaan istrinya.
"Anda bisa memberikannya jam tangan, buket bunga, dan beberapa barang mewah lainnya. Misalnya perhiasan, tetapi Anda harus menegaskan bahwa ini adalah hadiah dari bisnis, bukan unsur lainnya. Atau, Anda bisa mengajak makan malam bersama pasangan Anda."
Dari pembicaraan ini, Ethan memiliki ide brilian untuk mempertemukan istri dan juga selingkuhannya. Dia juga akan mengajak serta Olivette di dalamnya. Ini rencana yang sangat bagus.
"Baiklah, Bella. Tolong siapkan beberapa referensi restoran terbaik di kota ini. Aku akan mengadakan dinner romantis. Anggap saja aku memberikan kejutan istimewa pada klienku, bukan? Seperti yang kau sarankan padaku."
"Baik, Tuan. Aku akan menyiapkan daftarnya. Kira-kira kapan aku harus menyerahkannya, Tuan?"
Istrinya sedang berada di luar negeri selama beberapa hari. Ethan belum tahu kapan wanita itu akan pulang. Namun, di dalam pikirannya, dia berharap kalau istrinya tidak akan pernah kembali. Terlebih, saat memandang wajah Wileen dan Will saat bersamaan, rasanya membuat muak.
"Tuan, Anda baik-baik saja?" tanya Bella.
"Ah, iya, Bella. Aku baik. Oh ya, serahkan sore nanti saja. Aku akan meminta saran mama untuk memilih tempatnya," pesan Ethan sebelum sekretarisnya itu keluar.
"Baik, Tuan. Jika Anda memerlukanku lagi, kapan pun aku siap."
"Baik, Bella. Terima kasih."
Bella keluar. Ethan sudah memiliki cara agar istrinya itu terlihat canggung di hadapan selingkuhannya. Ethan ingin tahu, apa yang akan mereka lakukan jika berada di dalam forum yang sama.
Ethan juga akan mengirimkan hadiah sebagai ucapan kepada Olivette yang sudah memberitahukan perihal istrinya.
Siapa lagi kalau bukan Bella yang harus direpotkan lagi. Belum sampai di ruangannya, Bella harus kembali lagi ke ruangan bosnya.
"Tuan, kurasa Anda sangat merindukanku," canda Bella.
"Kau sekretarisku yang paling setia, Bella. Siapa lagi yang akan melakukan pekerjaan ini selain dirimu?"
"Ah, Anda selalu begitu, Tuan. Apa yang harus aku lakukan?"
"Kirimkan buket bunga yang paling besar dan cantik. Tuliskan ucapan terima kasih atas namaku ke alamat ini."
Ethan memberikan catatan kecil kepada sekretarisnya. Bella membacanya sekilas. Ini pertama kalinya pria itu mengirimkan hadiah khusus kepada seorang wanita.
"Nama yang bagus, Tuan."
"Jaga pikiran kotormu itu! Dia hanya klien di perusahaanku."
Rasanya Ethan lupa sesuatu. Daftar semua klien ada di tangan Bella, tetapi pria itu sudah memberikan daftar baru di dalam dirinya sendiri.
"Baiklah, Tuan Ethan. Anda yang terbaik," puji Bella.
Wanita itu kemudian keluar dari ruangannya. Ethan mencoba memikirkan akibat apa yang diterima saat Olivette menerima bunga itu. Akankah wanita itu berterima kasih, atau justru malah memakinya?
...💐💐💐...
Sambil menunggu Tuan Ethan update, jangan lupa mampir karya keren ini. Jangan lupa tinggalkan jejaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fenty Dhani
♥️♥️♥️🌹🌹🌹
2024-03-21
0
Aulia Finza
🤔🤔🤔 jadi berfikir kan kak akunya....lanjut
2022-11-19
1