Mendadak Wileen mengubah rencananya. Dia sudah membuat janji untuk pergi ke luar negeri bersama Will. Sehingga dia harus membatalkan janji temu dengan dokter.
"Sayang, aku mendadak ingin berlibur. Aku sudah memesan tiket pesawat. Sebelum program hamil kita lanjutkan, aku perlu—"
"Pergilah! Aku tidak ingin terus-menerus mengurungmu di dalam mansion."
Seperti biasa, Ethan selalu memberikan kesempatan emas pada Wileen. Wanita itu terlihat sangat bahagia saat rencananya sangat mudah dijalankan. Dia tidak sadar jika suaminya sudah mulai curiga.
Sementara di mansion Olivette, wanita itu sedang mengemas beberapa pakaian untuk suaminya.
"Sayang, aku heran. Kenapa Mrs. Arohi memintamu untuk datang tiba-tiba? Apa bisnis yang kemarin belum selesai juga?"
Olivette sudah tidak penasaran lagi. Terlebih saat dia tahu Mrs. Arohi itu adalah Wileen Valentina sebagai wanita selingkuhan suaminya.
"Kamu jahat, Will! Aku sebenarnya tidak ingin seperti ini, tetapi kaulah yang membuat segalanya berubah. Aku kurang apa di matamu? Aku memang belum bisa memberi keturunan, tetapi aku akan mencoba lagi," ucap batin Olivette.
"Iya. Rencananya dia akan memperpanjang kontraknya. Makanya aku di minta datang ke sana. Ya, paling selama 3 sampai 4 harian aku di sana."
Waktu selama itu cukup untuk memadu kasih bersama dengan Wileen. Rencananya wanita itu ingin memiliki anak dari Will. Alangkah bahagianya Will menjadi pria pilihan kekasihnya itu. Kalaupun tidak bisa bersama, setidaknya masih ada anak di antara keduanya.
"Hemm, baiklah. Safe flight, Sayang. Aku merindukanmu!"
Sebenarnya antara hati dan jiwa Olivette kini sudah mulai berperang. Saat dirinya sangat mencintai Will, mendadak pria itu malah memasukkan orang lain ke dalam kehidupannya.
Setelah Will keluar diantarkan beberapa Maid, Olivette menerima pesan dari Ethan. Pria itu memintanya bertemu di perusahaan. Dia tidak mau orang lain salah paham dengan keputusannya untuk bertemu wanita itu.
"Kurasa kau sudah menyadari kesalahan istrimu, Tuan. Baiklah, aku akan datang."
Will tidak sarapan pagi di mansion. Dia memilih langsung berangkat karena ingin mengajak sarapan pagi bersama kekasihnya.
Penampilannya kali ini sangat berbeda. Olivette menggunakan pakaian formal untuk datang ke kantor ER Corporation. Tidak hanya itu, dia juga menggunakan kacamata hitamnya.
Saat sampai di ruang makan, Olivette menikmati sarapan paginya seorang diri.
"Nyonya, Tuan Will tidak sarapan pagi di mansion. Buru-buru katanya," ucap Maid.
"Tidak masalah. Dia sudah mengatakannya padaku."
"Nyonya, sebelumnya aku minta maaf. Sudah lama sekali Anda tidak berlibur dengan Tuan Will. Apakah hubungan Anda baik-baik saja? Maaf, kami para Maid tidak mau Anda salah paham. Kami hanya menginginkan Anda dan Tuan seperti dulu lagi. Kami merasa kalau hubungan kalian sangatlah gambar," ucap Maid senior.
Inilah yang terjadi sekarang. Suaminya memilih membuat sebuah keputusan untuk membahagiakan wanita lain ketimbang istrinya. Olivette bukan wanita yang akan mengemis cinta pada suaminya. Jika niatnya memperbaiki rumah tangga ini hanya seorang diri, kemungkinan besar perpisahan adalah jalan terbaik.
Bukan itu tujuannya sekarang. Kalau Olivette melayangkan perpisahan lebih dulu, Will akan semakin bebas dengan kekasihnya. Olivette tidak mau. Dia ingin membalas perbuatan suaminya dengan cara yang elegan.
"Kalian jangan khawatir. Hubunganku dengan Tuan Will baik-baik saja. Bahkan, kami berencana untuk datang ke rumah sakit dan menyiapkan program kehamilan. Kalian sudah menginginkan suasana mansion berubah, bukan? Selama 6 tahun ini kalian sudah melayani kami dengan sangat baik."
Inilah yang ditunggu dari Nyonya besarnya. Kehadiran seorang anak sebagai penerus Wesly. Sudah lama Olivette menginginkannya. Hanya saja menunggu Will siap itu sangatlah rumit. Terlebih saat ini dia sudah memiliki wanita idaman lain.
Sepertinya sarapan pagi harus segera diakhiri. Dia diantarkan menuju ER Corporation bersama sopir kepercayaannya.
"Mr. Driver, seperti biasa tunggu sebentar, ya. Aku ada urusan dengan Tuan Ethan."
"Baik, Nyonya."
Langkah yang anggun mengiringi perjalanan Olivette menuju resepsionis. Dia pikir akan sama seperti kemarin, tetapi kenyataannya resepsionis sudah tahu lebih dulu.
"Nyonya Phoenix sudah ditunggu Tuan di ruangannya. Mau aku antar, atau bagaimana?"
"Tidak perlu. Aku akan datang ke sana sendiri. Terima kasih."
"Sama-sama, Nyonya. Semoga harimu menyenangkan!"
Olivette hanya menganggukkan kepala kemudian memberikan senyuman pada resepsionis itu. Saat sampai di depan pintu ruangan itu, Olivette berhenti sejenak. Barulah dia mengetuk pintu itu hingga suara balasan terdengar dari dalam.
"Silakan masuk, Nyonya!" perintah Ethan.
Olivette membuka pintu lalu menutupnya kembali. Dia langsung menuju ke hadapan meja kerja pria itu.
"Silakan duduk, Nyonya. Maaf, aku memintamu untuk datang sepagi ini," ucap Ethan penuh hormat.
Kali ini Ethan harus mengakui bahwa penampilan Olivette sangatlah berkelas. Bahkan, kedatangannya kali ini menggunakan pakaian formal. Terlihat bukan seperti tamu biasa, melainkan seperti sebuah klien yang akan menghadiri sebuah rapat penting.
"Tidak masalah, Tuan. Kau pasti juga tahu kalau istrimu itu sudah pergi bersama suamiku, bukan? Mereka sedang melakukan sesuatu di sana. Jauh dari kau dan aku, Tuan. Mereka bebas. Sementara kau, apakah masih mempercayai bahwa istrimu baik dan tidak bersalah?"
"Ya, Nyonya. Semula aku tidak mempercayaimu. Kurasa kau hanyalah wanita yang tiba-tiba datang, lalu membuat suasana hatiku berantakan. Sejujurnya, cintaku pada Wileen adalah segalanya. Namun, saat aku tahu sebuah kiss mark terlihat jelas di leher jenjangnya, aku berubah pikiran."
Olivette berdehem. Dia merasa kalau Ethan tidak benar-benar mencintai istrinya.
"Ck, Anda sangat lucu, Tuan. Apakah itu definisi mencintai? Ehm, maksudku, kenapa kau tidak ingin mempertahankan hubungan pernikahanmu seperti yang sedang kulakukan? Sejujurnya, aku juga amat sangat mencintai Will sampai kapan pun."
Ethan terdiam. Benarkah dia berubah secepat ini? Lalu, apa kekurangannya hingga Wileen berselingkuh di belakangnya?
"Apa aku seperti pria cacat, Nyonya Olivette?"
Pertanyaan yang aneh, tetapi Olivette menanggapinya dengan senyuman manis di wajahnya. Senyuman yang diam-diam sudah masuk ke relung hati Ethan. Pria yang mendadak merasa kesepian dan membutuhkan orang lain untuk mengisinya.
"Tidak, Tuan. Anda tampan dan sempurna. Anda memiliki segalanya. Cinta, jabatan, pekerjaan, dan istri yang cantik. Hanya saja Anda bukan pemilik hatinya. Nyonya Wileen terlanjur mencintai suamiku begitu dalam. Lalu, apa yang harus kulakukan sekarang?" Olivette hanya ingin pendapat pria itu.
Ethan sedang memikirkan balasan yang tepat untuk membuat istrinya jera. Namun, cinta menggebu di antara pasangan itu tidak akan membuat mereka mudah berpisah. Bahkan, kemungkinan terakhir adalah Wileen akan melepaskan Ethan begitu saja. Sementara Will, pria itu pasti akan berpikir ulang untuk melepaskan istrinya walaupun dia ingin.
"Kenapa kita tidak melakukan hal yang sama seperti mereka, Nyonya? Jika mereka mendapatkan kebahagiaan itu, mengapa kita tidak mencoba hal yang sama? Anggap saja bertukar pasangan."
Ide gila yang dilontarkan Ethan membuat Olivette bergidik ngeri. Mana mungkin dia mau mengkhianati pernikahannya sendiri walaupun Will sudah berkhianat. Tujuan Olivette hanya untuk mengembalikan keutuhan keluarganya.
...💐💐💐...
Sambil menunggu update, yuk mampir karya rekomendasi Emak kali ini. Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fenty Dhani
ide yang sangat gila
2024-03-21
0
Lina ciello
edyannnn..
2023-09-24
0
Lina ciello
tiwas meteng jebule ethan ga gelemmm program... malah jaluk ceree 🤣
2023-09-24
0