Ethan bukan tipikal pria yang percaya begitu saja. Terlebih saat dirinya begitu menyayangi Wileen dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Pria itu biasanya memberikan beberapa hadiah manis, tetapi hari ini dia pulang dengan wajah yang muram.
"Ethan, kenapa kau terlihat murung seperti itu?" tanya Clara Jasmine, mama Ethan.
"Ah, tidak apa-apa, Ma. Hanya di kantor ada sedikit masalah," kilahnya.
Ethan mencoba mengingat wanita yang sangat cantik itu. Sejujurnya, dia sudah berniat baik untuk datang ke perusahaan dan memberitahukan padanya bahwa kelakuan istrinya di luaran sana ternyata jauh dari kata jujur. Ya, Ethan merasa dikhianati.
"Ethan, kau anak mama. Jadi, mama tahu apa yang sedang kau pikirkan. Apa ini mengenai Wileen, istrimu?" tanya Clara penasaran.
Ingin rasanya menceritakan semua kejadian hari ini pada Clara, tetapi Ethan mencoba mengendalikan diri. Jangan sampai wanita yang mendekati usia tua itu semakin kacau pikirannya.
"Ma, sudah kukatakan kalau ini bukan karena Wileen. Hanya ada satu relasi bisnisku yang sangat menggangu. Itulah sebabnya aku sedikit berpikir."
"Hemm, kalau kau perlu mama, katakan saja!"
"Baik, Ma."
Ethan beranjak menuju ke kamarnya. Dia melihat kamarnya masih sehangat sebelumnya. Apa mungkin wanita itu berbohong? Namun, kalau dia berbohong, untuk apa susah payah menemui Ethan untuk membuka masalah istrinya secara detail?
Ethan mengamati foto pernikahannya. Masih terlihat jelas saat bahagia bersama wanita yang amat sangat dicintainya. Apa benar Wileen bermain api di belakangnya? Apakah Ethan tidak mempercayai istrinya sendiri?
Beralih menatap kamar luas itu. Tidak didapati hal-hal yang menggangu pikirannya. Semua sama seperti apa yang mereka inginkan.
"Tidak mungkin Wileen berkhianat! Wanita itu pasti sengaja datang ke kantor untuk membuat aku panik. Lalu, semua relasi bisnisku akan diambil olehnya. Dia terkesan bukan wanita biasa. Lebih tepatnya sangat berkelas dan berasal dari kaum sosialita," ungkap Ethan lirih.
Tidak lama, Wileen masuk dengan terburu-buru. Wanita itu seolah khawatir saat tahu suaminya sudah berada di dalam kamar.
"Hei, Sayang. Kau sudah pulang?" tanya Wileen.
Wileen datang kemudian memeluk suaminya. Aroma tubuh istrinya masih sama. Tidak ada aroma parfum pria lain. Rasanya Ethan kembali tenang.
"Kau terlambat sedikit, Sayang. Apa kesibukanmu hari ini?"
"Jalan-jalan, Sayang. Bukankah aku harus memanfaatkan kesempatan emas ini? Terlebih kau sudah memberikan uangmu yang tiada habisnya itu."
Seperti biasa, Wileen akan bermanja-manja pada suaminya. Pria itu pun melakukan hal yang sama, tetapi entah mengapa tiba-tiba Ethan membahas masalah untuk memiliki anak.
"Wileen, kurasa sudah saatnya kita memiliki seorang anak. Aku merasa hampa saat pulang dan menemui dirimu saja. Aku akan lebih bahagia saat tahu kau dan anak kita bersenda gurau kemudian menunggu kedatanganku."
Wileen terdiam. Dia tidak mampu menjawab ucapan suaminya. Saat dia menyadari bahwa Ethan hanyalah pelampiasan dan cintanya pada Will sangatlah besar.
"Iya, tunggu beberapa hari lagi. Aku akan siap. Mungkin sudah saatnya kita memiliki anak," ucapan Wileen penuh dengan kepalsuan. Dia sedang memikirkan sesuatu supaya bisa hamil, tetapi bukan dengan Ethan.
"Bagus. Aku menunggu waktu yang kau janjikan. Oh ya, bisa siapkan air hangat untukku?"
Sebagai seorang istri yang baik, Wileen selalu menyiapkan kebutuhan suaminya. Mulai dari hal kecil hingga besar, Ethan bergantung pada Wileen.
Kalau merujuk pada sikap istrinya saat ini, tidak ada tanda-tanda yang perlu dicurigai. Ethan akan mencoba berpikir dengan caranya sendiri.
Setelah Ethan masuk ke kamar mandi, Wileen justru mengabari Will bahwa sauminya menginginkan anak. Namun, Wileen tidak mau jika harus hamil dari benih pria itu. Dia menginginkan benih yang didapatkan dari Will.
Will ragu. Istrinya sendiri sebenarnya sudah menginginkan untuk memiliki anak, tetapi Will sendiri belum siap. Pasti akan sangat repot mengurus seorang bayi. Apalagi istrinya menginginkan program bayi kembar.
Saat tahu Wileen meminta benihnya, bukannya menolak. Will malah mengiyakan permintaan kekasihnya itu. Mungkin dengan memiliki anak, mereka bisa bersatu. Will akan meninggalkan Olivette, begitu pun dengan Wileen yang akan meninggalkan suaminya.
"Sayang, kenapa kau terlihat bahagia begitu? Ehm, maksudku saat memandang ponsel, kau terlihat lebih bahagia ketimbang saat membahas anak denganku."
"Oh, eh, ini aku sedang membuat janji dengan dokter. Bukankah kau menginginkan seorang anak? Makanya, aku mencoba mencari jadwal supaya bisa konsultasi. Selain itu, aku juga harus menyesuaikan dengan jadwalmu, bukan?"
Inilah yang disukai dari istrinya. Wanita itu selalu tanggap kepadanya.
"Baiklah, Sayang. Lusa, aku akan mengosongkan jadwal meeting-ku. Kau suka?"
"Tentu, Sayang. Asal kau suka, aku pun demikian," jawabnya berbohong.
Padahal di dalam pikiran Wileen, dia sedang menyusun rencana untuk pergi bersama Will. Agaknya berlibur ke luar negeri, menikmati malam panjang, dan pulang mendapati kabar bahwa dirinya sedang hamil. Masalah Ethan, Wileen akan mengurusnya kemudian.
Masih menggunakan bathrobe, Ethan mendekati istrinya. Dia menghirup aroma wangi dari tubuh wanitanya.
"Sayang, aku menginginkanmu malam ini. Apa boleh?" tanya Ethan dengan lembut.
Wileen tentu saja tidak nyaman. Terlebih beberapa minggu terakhir ini dia selalu melakukan hubungan terlarang dengan Will. Pria itu seolah mendominasi pikirannya saat ini.
"Ethan, aku sangat lelah. Mungkin lebih baik kita konsultasi dulu ke dokter. Yang kutahu, kalau kita bercinta dalam keadaan lelah, hasilnya tidak akan maksimal."
Ribuan alasan akan digunakan Wileen untuk menjauhi suaminya. Niatnya sudah bulat untuk memiliki anak dari orang yang amat sangat dicintainya.
"Baiklah. Aku akan mengganti baju dulu. Kita bertemu lagi di meja makan. Turunlah! Mama sudah mencarimu sedari tadi."
Mau tidak mau, Ethan pun mundur. Dia masih mencoba untuk menutupi kegundahannya memikirkan wanita yang bernama Phoenix, yang datang ke kantornya kemudian mengubah pandangan Ethan terhadap Wileen.
Wileen keluar. Ethan segera mengambil pakaian yang sudah disiapkan istrinya. Setelah berganti, dia kemudian bercermin. Dia membandingkan dirinya dengan pria yang katanya menjadi selingkuhan istrinya.
Walau sesama pebisnis, Ethan dan Will tidak pernah bertemu dalam satu waktu. Itulah mengapa keduanya tidak saling mengenal. Sebelum pulang ke mansion, dia mencari nama Will Wesly dari situs pencarian.
Tatapannya bukan malah fokus sepenuhnya pada Will, tetapi malah kepada wanita yang ada di samping pria itu, Olivette Phoenix. Wanita anggun, berkelas, dan tidak neko-neko. Lalu, ingatan Ethan terpusat pada wanita itu.
Tujuannya datang ke kantor sebenarnya baik, yaitu membuka skandal suaminya dengan istri Ethan. Hal itu dilakukan agar publik tidak mengendus skandal konglomerat seperti mereka. Akibatnya, beberapa perusahaan akan mengalami goncangan. Bukan hanya ER Corporation, tetapi juga West Corporation.
"Mengapa aku tiba-tiba merasa kasihan pada Nyonya Phoenix? Padahal kenyataannya dia membuka aib suaminya dan istriku. Aku memang belum bisa percaya tuduhan Nyonya Phoenix kepada Wileen, tetapi cara penyampaian wanita anggun itu membuatku merasa peduli padanya. Apakah sudah seharusnya aku melakukan penyelidikan dan tidak mempercayai Wileen sepenuhnya?" ucap batin Ethan.
Ethan mulai dilema. Di sisi lain, dia sedang menginginkan anak. Namun, rasa peduli kepada wanita yang tulus mendatanginya demi membuka perselingkuhan suami dan juga Wileen, istrinya. Tiba-tiba hati Ethan mulai tersentuh.
...💐💐💐...
Sambil menunggu update, yuk mampir ke rekomendasi keren dari teman Emak. Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
fitriani
wileen dan will sama2 gila... yg ini udh punya suami malah pengen mengandung dari benih selingkuhannya.... yg 1 lagi udh punya istri eh malah pgn selingkuhannya yg hamil anak dy... bnr2 pasangan sinting🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2024-03-30
1
Fenty Dhani
jangan termakan bujuk rayunya Ethan...selidiki dia
2024-03-21
0
Sulaiman Efendy
LKI2 GOBLOK.. NNTI KLO BINI LO BUNTING DGN WILL, YAKIN ITU BENIH LO, SDGKN LO GK NYENTUH BINI LO.. JGN AZA LO DI BODOHIN LGI SAMA BINI LOO
2023-03-27
0