Makanan di meja bahkan tidak tersentuh sama sekali saat Will memutuskan untuk keluar dari ruangan VVIP tersebut. Harusnya yang mengejar Will adalah istrinya, tetapi malah dilakukan oleh Wileen.
Sontak hal itu membuat Ethan meradang. Justru Olivette malah tetap duduk dan bertahan di dalam ruangan itu. Kalau suaminya kabur lebih dulu, malah lebih baik. Itu artinya Will mempunyai rasa malu di hadapannya maupun Ethan, suami selingkuhannya.
"Kau tidak mau mengejar suamimu?" tanya Ethan dengan nada suara yang tidak biasa. Getaran kekesalan masih terlihat jelas di matanya.
"Tidak perlu, Tuan. Bukankah cukup satu wanita yang mengejarnya?"
Ethan merasa aneh pada sikap Olivette. Wanita itu yang membongkar perselingkuhan suaminya malah terlihat tenang.
"Mari kita lihat apa yang terjadi!" ajak Ethan.
Rupanya sepasang kekasih itu sedang berdebat di halaman depan restoran. Niat Will untuk menuju ke tempat parkir harus terhenti begitu saja.
"Will, tunggu! Aku seperti tidak mengenalmu dengan baik." Wileen menarik tangan pria itu hingga keduanya dekat.
"Apa kau tidak malu? Istriku sudah membongkar hubungan kita," sesal Will.
Baru saja pria itu merasakan kebahagiaan bertemu kembali dengan cinta lamanya. Sekarang harus sudah berakhir seperti ini. Sama halnya seperti yang dirasakan Wileen. Tidak senyaman saat bersama Will dan menjalani hari bahagia bersama.
"Justru itu bagus. Aku tidak perlu merahasiakan lagi hubungan kita."
Wileen tidak sadar. Justru saat hubungan pernikahannya dengan Ethan berakhir, maka bukan berarti dia bisa mendapatkan Will dengan mudah.
Sementara Olivette, dia sudah pasrah untuk melepaskan pria itu jika memang Will berniat meninggalkannya.
Will tidak mau melanjutkan perbincangan itu saat dia tahu bahwa Olivette dan Ethan mengamatinya. Bergegas pria itu menuju ke tempat parkir kemudian meninggalkan istrinya begitu saja.
"Nyonya, kau baik-baik saja?" tanya Ethan. Pria itu malah mengkhawatirkan wanita lain ketimbang istrinya.
"Ya, aku baik, Tuan. Maaf, aku harus segera pulang!" pamit Olivette.
Makan malam selesai begitu saja sebelum mereka menikmati makanannya. Sementara Wileen dan Ethan dalam diam menuju ke mansionnya. Sementara Olivette bergegas mencari taksi untuk pulang. Tidak mungkin dia menghubungi sopir dan memintanya untuk menjemput.
Saat memasuki gerbang mansion, Olivette pikir kalau suaminya tidak ada di mansion. Justru dia salah besar. Will sudah berada di dalam kamarnya.
"Nyonya sudah pulang?" tanya Maid.
"Iya, aku baru saja pulang. Ada apa?"
"Tuan marah-marah di dalam, Nyonya," ungkap Maid.
"Jangan khawatir. Kalian istirahat saja. Aku akan mengatasinya."
"Baik, Nyonya."
Para Maid itu kembali ke kamarnya masing-masing. Olivette langsung masuk ke kamarnya dan melihat semuanya berantakan. Will terduduk lesu di ranjang hangat yang sudah mulai dingin.
"Sudah puas, hah?" bentak Will.
"Kau marah padaku? Kau itu lucu sekali, Will. Harusnya dengan terbongkarnya hubungan terlarang kalian itu, kau bisa berubah dan memiliki rasa malu!" tegur Olivette.
Selama ini Olivette diam bukan berarti tidak mampu menegur suaminya atau apa. Dia berharap agar pria yang amat sangat dicintainya kembali sadar. Tidak malah sadar, semakin hari malah semakin menjadi.
"Apa pedulimu? Hubungan kita sudah tidak sehat, Olive. Aku sudah lelah berpura-pura untuk mencintaimu!"
Malam ini banyak kejutan yang ditunjukkan Will padanya. Selama ini rupanya ungkapan cinta, hadiah romantis, dan kata-kata manis hanyalah sebuah drama saja. Olivette pikir jika suaminya sangat mencintainya, ternyata itu salah. Cinta hanya ada pada Olivette.
"Wow, Will. Kau pria yang manis. Selama 6 tahun pernikahan kita, kau baru mengakuinya sekarang. Apa yang kurang dari diriku sehingga kau tidak pernah mencintaiku?"
Will mendekatinya kemudian menyudutkan Olivette ke tembok kamar itu. Tidak biasanya Will melakukan hal sekasar ini.
"Kapan kau mengenal Ethan?" tanya Will dengan napas yang memburu. Bukannya menjawab pertanyaan istrinya, dia malah mengajukan pertanyaan baru.
Saat ini jarak antara Will dan Olivette hanya sekitar lima centimeter. Itu artinya, keduanya sangatlah dekat. Ada banyak kemungkinan yang terjadi setelah ini.
Tatapan mata Olivette tetap tertuju pada Will. Jika Olive pikir Will akan kembali pada dirinya, rupanya dia salah. Pria itu seakan sudah melupakan hakikat pernikahannya kala itu. Saat janji suci telah dibuat di hadapan banyak orang dan disaksikan keluarga besar. Kini, semua itu akan berakhir begitu saja.
"Aku mengenal Ethan saat kalian sudah menjalin hubungan terlalu jauh, Will. Aku hanya ingin mempertahankan hubungan pernikahan kita," ungkap Olivette tanpa ragu.
Semula keinginannya memang seperti itu, tetapi Olivette salah. Justru cinta Will kepada Wileen sangatlah besar.
"Pertahankan yang bagaimana lagi, Olive? Kita sudah tidak searah. Biarkan aku bahagia dengan pilihanku!"
Hati wanita mana yang tidak hancur saat dirinya berusaha mempertahankan pernikahannya, tetapi suaminya ingin mengakhiri. Apakah harus bertahan sesakit ini? Tidak.
Kalau suaminya sudah tidak mau mempertahankan hubungan ini. Olivette akan melepaskannya begitu saja. Sebisa mungkin dia harus ikhlas walaupun rasa sakit yang ditorehkan Will tidak hanya luka hati, tetapi juga melukai seluruh anggota keluarga besarnya.
"Terserah apa pun keputusanmu, Will. Bukannya aku ingin mempertahankan pernikahan kita, sementara kau sudah ingin melepaskannya. Kau bebas. Silakan saja! Kalaupun aku menjanda, aku akan menjadi wanita yang terhormat karena bukan aku yang merusak pernikahan kita!"
"Ck, wanita terhormat? Kau tidak akan mendapatkan sepeser pun harta dariku. Kau tahu kenapa?" Will mundur. "Karena kau sengaja membongkar hubunganku di hadapan suami Wileen. Padahal aku sudah berencana bercerai baik-baik darimu. Kalau sudah begini, silakan kau keluar dari mansionku!"
Will rupanya lupa dari mana Olivette berasal. Wanita terhormat dari keluarga kaya raya yang berhasil mengangkat derajat Will yang saat itu sedang berjuang mendirikan perusahaannya.
"Kau pikir aku takut? Silakan urus surat cerainya! Aku tunggu hasil akhirnya."
Olivette mundur. Malam ini dia tidak akan tidur di mansion. Lebih baik dia keluar sebelum Will mengusirnya. Dia mengambil satu koper kecil kemudian memasukkan beberapa barangnya yang penting. Bahkan, dia tidak membawa apa pun yang dibelikan suaminya.
Sementara Ethan dan Wileen baru saja sampai di kediaman mereka. Ethan lebih dulu turun kemudian dikejar oleh Wileen. Clara yang melihat kejadian itu merasa heran. Sebab, sebelumnya mereka pergi dalam kondisi baik-baik saja.
Saat Ethan berdiri, tiba-tiba Wileen bersimpuh di kakinya. Ethan berusaha menepisnya, tetapi Wileen bersikeras untuk bertahan.
"Ethan, ada apa ini?" tanya Clara.
"Tanyakan saja pada menantu kesayangan Mama. Apa yang sudah diperbuat di luaran sana?"
Clara terkejut. Selama ini hubungan rumah tangga putranya baik-baik saja. Mengapa saat Clara menginginkan cucu malah menjadi seperti ini? Apa ada sesuatu yang Clara tidak tahu?
"Ethan, aku minta maaf padamu. Aku berjanji akan melepaskan pria itu demi keutuhan rumah tangga kita. Maafkan aku, Ethan."
Deraian tangis dan air mata penyesalan Wileen ditunjukkan pada Ethan, tetapi pria itu malah tidak meresponnya. Tidak cukup sekadar kata maaf karena sakit yang sudah ditorehkan Wileen sangatlah dalam.
...💐💐💐...
Halo guys, sambil menunggu update. Jangan lupa mampir karya rekomendasi keren dari teman Emak. Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
fitriani
lah ternyata si will kacang lupa kulit... kl gak karena olivette pasti will gak bkln sesukses skr
2024-03-30
0
Fenty Dhani
kau akan menyesal Will...membuang sebongkah berlian demi batu kali😏
2024-03-21
0
Lina ciello
menungso sok2an yow kui 😡
2023-09-24
0