Melupakan kisah perceraian yang rumit itu, Wileen sedang berusaha meyakinkan Will. Dia datang ke kantor kekasihnya dengan membawa kabar yang mengejutkan.
Tidak hanya bercerita, Wileen meletakkan bukti tespek di hadapan Will. Sebenarnya dia ingin tahu usia kandungannya sekarang, tetapi untuk ke rumah sakit, Wileen bingung jika ditanyakan perihal suaminya.
Apalagi saat ini statusnya sudah menjanda. Maka akan menimbulkan beberapa pertanyaan negatif. Wileen juga bukan wanita biasa. Dia merupakan janda konglomerat dari seorang Ethan Reagan Soenser.
"Mana mungkin kau hamil, Wileen? Itu pasti darah daging mantan suamimu. Jangan jadikan alat itu untuk memaksaku menikahimu. Aku tidak mau menikah denganmu!" tolak Will.
"Will, apa kau lupa dengan apa yang kita lakukan setiap kali bertemu? Aku sudah lama tidak melakukan hubungan dengan Ethan. Dia sibuk dengan pekerjaannya sehingga aku bertemu denganmu kemudian kita memadu kasih."
Beberapa bulan terakhir, keintiman Wileen memang bersama dengan Will. Sementara hubungannya dengan Ethan sudah jarang dilakukan.
"Ck, mana mungkin, Wileen. Aku sudah menikah selama 6 tahun dengan Olivette. Dia juga belum hamil. Kau pasti sengaja menjebakku!" tuding Will.
Will merasa terjebak. Kehilangan Olivette rasanya sangat menyesakkan dada. Apalagi Olivette bukan tipikal wanita yang suka menuntut ini dan itu. Bahkan, saat Will sudah ketahuan selingkuh pun Olivette menolak pemberian kompensasinya.
"Nikahi aku, atau aku akan—"
"Akan apa? Kau mengancamku, hah?" bentak Will.
"Aku akan mengumumkan ke publik bahwa kehamilanku ini adalah ulahmu!" Wileen melanjutkan ancamannya.
"Silakan saja! Itu sama saja kau mencoreng namamu sendiri. Setelah itu, gonjang-ganjing perpisahan keluarga konglomerat akan terpampang di semua media massa dan berita televisi. Kau puas?"
Berita perceraiannya saja sudah membuat Wileen kehilangan arah. Kini ditambah penolakan Will untuk menikahinya. Tugas Wileen kali ini untuk meyakinkan dan mendapatkan Will kembali ke dalam pelukannya.
"Will, mana janjimu padaku? Kau bilang akan menceraikan Olivette, kemudian menikah denganku. Sekarang, kita sudah sama-sama berpisah. Kapan kau akan membayar janjimu itu?"
Justru saat ini pikiran Will tertuju pada Olivette. Sekian lama tidak bertemu dengannya, pasti saat ini terlihat cantik dan semakin menarik. Selain itu, pasti banyak pria yang mendekatinya. Bukan hanya sekadar untuk menjadi kekasihnya, tetapi juga untuk meminangnya.
Saat Will dan Wileen berseteru mengenai pernikahan, lain halnya dengan keluarga besar Soenser. Clara sengaja menyiapkan jamuan pesta untuk menyambut beberapa wanita yang akan datang ke mansion.
Para wanita itu yang rencananya akan dijodohkan dengan Ethan. Itu pun jika Ethan dan wanita itu sama-sama bersedia.
"Ethan, hari ini adalah hari besarmu. Buka hatimu untuk salah satu wanita yang mama undang. Mama yakin kalau kau tidak akan bisa mengecewakan mama, bukan?"
Ethan mengangguk. Sebenarnya terlalu cepat untuk melupakan pengkhianatan mantan istrinya, tetapi menolak mamanya tidak akan mungkin dilakukan.
"Oh ya, satu lagi. Belikan hadiah indah untuk salah satu wanita yang menarik hatimu. Kau bisa kan pulang membawa buket bunga atau apa pun itu?"
"Iya, Ma. Demi Mama, apa pun akan aku lakukan."
"Terima kasih, Ethan."
Berada di mansion sudah membuat Ethan pusing. Ada saja permintaan mamanya yang harus diurus. Terlebih mamanya tidak hanya melibatkan dirinya, tetapi juga sekretaris di perusahaannya.
"Tuan, mengapa Anda terlihat muram sekali? Apa ini karena permintaan Nyonya Clara untuk membuka hati pada salah satu wanita itu?" tanya Bella.
"Ck, mama pasti sudah banyak berbincang denganmu, bukan?"
Bagaimana mungkin Bella bisa kabur dari acara sepenting ini? Clara sudah melibatkannya untuk mengundang beberapa wanita hebat dari seantero negeri. Tidak hanya itu, Clara juga meminta Bella mengundang para wanita yang memiliki kualitas yang baik dan cocok untuk mendampingi Ethan di kemudian hari.
"Tentu, Tuan. Kesannya pesta sederhana, nyatanya para wanita konglomerat akan hadir di sana."
Merujuk pada kata konglomerat, pikiran Ethan tidak jauh dari Olivette. Wajah wanita itu tiba-tiba hadir ke dalam ingatannya. Mungkin saja dia bukan termasuk salah satu wanita yang diundang oleh mamanya. Jika sampai wanita itu hadir, Ethan sudah berjanji akan membuat wanita itu bertekuk lutut di hadapannya. Setelah itu, dia akan berjanji membahagiakannya dan menggantikan sesuatu yang sudah direnggut oleh mantan istrinya di masa lalu.
"Bella, mama memintaku untuk membeli satu hadiah istimewa untuk salah satu wanita yang menarik hatiku. Kira-kira apa yang pantas kuberikan padanya?"
"Tuan mau tahu hadiah apa yang pantas dan cocok untuk satu wanita terpilih itu?"
Padahal Clara sudah menyebutkannya, tetapi Ethan tetap meminta saran Bella. Biasanya sekretarisnya bisa memberikan solusi yang tepat.
"Ya, kau bisa memberikan pendapatmu. Daripada aku harus berdebat dengan mama. Rasanya akan melelahkan sekali."
Hening. Bella sedang memikirkan hadiah yang pas dan cocok untuk satu wanita terpilih. Pikirannya bukan tertuju pada suatu benda, melainkan hal lain.
"Apakah Tuan mau mendengarnya?"
"Tentu, Bella. Aku memang meminta pendapatmu!"
"Hadiahnya berupa kepastian, Tuan. Maksudku, pastikan Anda sudah benar-benar memilihnya. Jangan berikan harapan atau janji palsu yang kiranya tidak bisa Anda tepati. Untuk hadiah barang, lebih baik bunga saja."
"Bella, ini hadiah saja. Bukan menjurus ke arah seperti itu!" tegur Ethan.
Tuannya saja tidak tahu bahwa Clara sudah menyusun rencana ini agar salah satu sosialita itu bisa menjadi calon menantunya. Kalau Ethan tidak mau memilih salah satu, maka tugas Clara adalah mendekatkan salah satunya.
Jangan pikir Clara tidak tahu semua wanita yang akan hadir ke mansionnya. Bahkan, foto-foto para wanita itu sudah ada di dalam genggamannya berikut identitas lengkap pemiliknya. Mengenai status dan sebagainya itu bukan ranah Clara. Bagi Clara, yang paling penting adalah Ethan mau dan wanitanya setuju.
Saat semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Olivette diam-diam sudah berada di sebuah butik di negara mantan suaminya. Dia menerima undangan dari wanita yang sangat luar biasa, yaitu Clara Jasmine.
Jika bukan karena dipaksa keluarganya untuk hadir, Olivette akan sibuk mengurus bisnisnya. Sejak berpisah dari Will, dia memutuskan untuk menjadi wanita karier. Padahal di dalam kehidupannya saat menikah dengan Will, dia bercita-cita untuk menjadi ibu rumah tangga yang selalu memperhatikan segala keperluan suaminya.
Keputusan itu rupanya salah. Olivette malah disakiti Will hingga diceraikan. Mungkin saja dia kurang menarik di mata Will kala itu. Bagaimana kalau sekarang dia bertemu lagi dengan Will? Apakah pria itu akan berubah pikiran, atau malah membuat Olivette semakin muak saat bertemu kembali?
"Hemm, tempat yang tidak buruk. Beberapa waktu aku sudah meninggalkannya. Mengapa sekarang harus kembali lagi ke sini?" tanya Olivette dalam hati.
Jauh di depan akan ada pria yang sangat amat menanti kedatangannya, yaitu Ethan Reagan Soenser.
...🌾🌾🌾...
Sambil menunggu update, yuk kepoin karya keren teman Emak. Jangan lupa tinggalkan jejaknya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fenty Dhani
yes akhirnya Ethan bisa bertemu lagi dengan olive...semoga berjodoh...gercep Ethan...Pepet terus olive nya...jangan sampai lepas☺️💃💃
2024-03-21
0
Tri Soen
Mungkin kan Ethan berjodoh dengan Olive 🤔
2023-01-10
0
Sukliang
thor, ethan dg olivette aja
2022-12-17
2