HOW TO BE A GOOD GIRL

HOW TO BE A GOOD GIRL

Prolog

Pemandangan langit mulai berubah menjadi kemerahan. Matahari yang perlahan tenggelam ke sisi barat ditandai dengan kemunculan angin sore yang berhembus perlahan namun menyejukkan.

Sekujur tubuhku mati rasa. Angin sore yang berhembus perlahan menjadi semakin kencang membuat rambutku berkibas tak beraturan mengikuti arah angin.

Fyuhh..

Sebenarnya aku sedang apa? Kenapa aku ada disini? Perasaan apa ini?

Disaat aku masih terlelap dalam lamunanku. Seorang pria remaja bertelanjang dada dengan tubuh penuh bercak darah berjalan menghampiriku. Pandanganku masih terlihat kabur saat melihat sesosok pria yang berjalan ke arahku.

"Kaira, apakah bagianmu sudah selesai?"

Pria itu, Adam..

Aku kembali tersadar dari lamunanku, dan melihat-lihat kesekitar tempatku duduk.

Aku merasakan tanganku sedang mengcengkram sesuatu yang terbuat dari kain katun.

Kerah baju? Dan kepala orang yang pingsan?

Ahh.. benar, aku ingat sekarang.

Barusan kami berdua pergi menghabisi preman-preman yang seenaknya mengganggu ketentraman sekolah kami. Dasar para bocah ini! Sudah jadi beban orang tua masih saja suka membuat masalah. Kurang kerjaan mungkin.

"Ooh. Iya dam, bagianku udah beres daritadi." Aku melepaskan cengkramanku dan mengacungkan jari jempol pada adam.

"Owh~ sepertinya kali ini kau yang mendapat raja nya ya ? Ke ke ke.."

"Tentu saja!" Aku beranjak bangun dengan semangat.

"Hari ini aku berhasil mencetak rekor baru, mengalahkan raja dalam waktu kurang dari 10 detik. Gimana gimana? Aku Hebat kan?"

Saking senangnya aku menepuk pundaknya Adam beberapa kali. Dari lubuk hati, aku berharap dia akan mengeluarkan kata-kata pujian atas prestasi yang baru kulakukan.

Terus terang awalnya aku sempat tidak yakin dengan tendangan terakhirku mampu menumbangkan raja dalam jangka waktu 08,71 detik. Rekor terbaruku setelah 09,05 detik.

"Hmmm iya, kamu memang hebat Kaira. Hihihi.."

Adam menggapai daguku dan mengangkatnya sedikit ke atas, sehingga kini wajah kami saling berhadapan.

"Apa-apaan? Kau mau modus ya? Pergi sana!" Aku segera dengan cepat buang muka dan menjauhkan diri darinya.

Tanpa sadar wajahku mulai memerah. Aku segera menutupi wajahku dengan kedua tanganku.

Si*l apa dia tidak tahu malu. Bisa-bisanya disaat seperti ini masih menggodaku.

"Aku cuma bermaksud menghapus sedikit kotoran di dekat mulutmu kok. Hihi.."

Ia berjalan mendekatiku lagi. Kemudian menunjukkan jari telunjuknya yang terdapat sedikit bercak darah kering bekas mengelap daguku.

Eeh??

Aku segera menurunkan kedua tangan yang menutupi wajahku dan melihat jari telunjuk Adam.

Mau mati rasanya. Mati karena rasa malu.

"Ya-yang benar aja. Kau sekalian ambil kesempatan memegang wajahku kan?"

Meski sudah terlihat jelas kalau aku yang salah. Aku tetap tidak mau mengakuinya.

"Beneran kok Kaira. Aku cuman ga bisa biarin wajahmu ternodai oleh darah busuk ini. Nanti wajahmu tidak cantik lagi." Ia mengedipkan sebelah matanya.

Detak jantungku berdegup kencang melihat ketampanan Adam yang mengedipkan sebelah matanya. Hatiku luluh olehnya.

"Yah.. kalau kamu bilang begitu. Apa boleh buat, aku bakal maafin kamu tapi kamu harus turutin satu kemauanku." Aku sedikit bersikap jual mahal.

"Apapun itu. Coba beritahu."

Kebetulan besok adalah hari terakhir kami ujian disekolah. Setelah ujian selesai, otomatis kami bakal libur sekolah sampai nilai ujian kami keluar.

"Uhmm.. Besok temani aku ke tempat Billiard. Aku masih mau membalas kekalahanku yang sebelumnya."

"Baiklah ~ sepakat. Besok aku menunggumu di cafetaria yang baru buka itu ya."

"Plus, kau yang bayar."

"Ke ke ke.. Bisa aja kamu nguras dompetku." Tawa Adam sambil menggenggam tanganku.

"Yuk pulang! Langit juga udah mulai gelap nih." Ia mengajakku pulang.

Walaupun aku merasa malu tanganku dipegang begini, aku tetap mengeratkan genggaman tanganku.

Kami pun berjalan pulang sambil bergandengan tangan. Sesekali kami bercanda ringan yang berakhir menjadi tertawa lepas yang membuat suasana hati gembira.

"Dam, besok jangan lupa. Kalau ga datang mampus."

Aku dengan pelan memberi bogem mentah ke belakang punggung Adam.

"Iya-iya kamu masuk rumah gih, nanti papamu cariin."

"Iya Dam, Pas pulang hati-hati ya. Jangan lupa telepon kalau kena palak preman di tengah jalan." Aku perlahan berjalan melewati pagar rumahku.

,,I,,

Ia mengacungkan jari "tengah" padaku.

💢

"Anak Si*lan!"

Dengan cepat aku mengambil sendal jepit yang tertata rapi di rak sepatu rumahku dan bersiap melemparnya ke Adam. Tetapi sepertinya dia sudah pulang duluan setelah ia membuatku geram.

Masih merasa sedikit kesal, aku pun menutup pagar, kemudian masuk ke dalam rumah.

Oya, sebelumnya aku minta maaf karena telat memperkenalkan diriku.

Namaku Kaira Anastasya. Seorang gadis berusia 16 tahun, yang biasa disapa "Kaira". Aku selalu dikenal sebagai gadis yang tomboy karena penampilan dan gaya hidupku seperti laki-laki. Tetapi aku merasa kalau itu adalah hal yang wajar. Justru aku yang merasa aneh kenapa mereka menyebutku tomboy. Aku merupakan gadis yang relatif pendek dengan tubuh langsing. Rambutku berwarna coklat tua sependek bahu dengan gaya potongan silet, dimana rambut menggantung lebih panjang disisi kiri wajahku. Hal yang kusukai adalah Olahraga dan kuci-.. Ma-maksudku Billiard. Hal yang tidak kusukai adalah Adam yang sering menggoda cewek lain. Satu lagi, aku menguasai bela diri Korea, Taekwondo.

Pria yang bersamaku tadi bernama Adam, Cowok baik yang "brengsek". Kami berdua sudah saling kenal sejak kami masih kecil. Bicara soal hubungan kami? Ya..... belum sampai sedalam itu sih, hubungan kami hanya sebatas teman masa kecil. Adam memiliki tinggi di atas rata-rata dan tubuh yang sangat atletis. Tatapan mata yang ia pancarkan selalu dipenuhi rasa percaya diri dan ketidakpedulian ke sekitar, kecuali para gadis. Kalian bertanya kenapa tadi aku menyebutnya cowok "brengsek"? Dia lebih dari brengsek dan jauh lebih buruk dari apapun! Adam adalah cowok playboy dan genit terhadap gadis-gadis cantik. Terus bagaimana denganku. Apa aku tidak menaruh perasaan padanya? Tentu saja aku menyukai. Namun aku benci jika dia selalu dekat dan selalu bawa-bawa wanita lain dalam hubungan kami. Meski buruk sebagai seorang pria tapi kuakui dia orang yang baik dan selalu peduli kepadaku.

Ciri khas Adam adalah ia sangat menyukai perkelahian, terutama pada lawan yang sangat kuat. Ia juga terkenal dengan julukannya yaitu "Ares". Tentu saja julukan tersebut bukan sekedar omongan belaka. Adam adalah petarung kuat yang memiliki kekuatan, kecepatan, ketahanan, stamina dan teknik yang luar biasa.

Terpopuler

Comments

Master*Aldough

Master*Aldough

ketahuan banget tsunderenya wkwk

2022-11-11

0

Lord.Hyundo

Lord.Hyundo

Ares itu dewa perang kan ya

2022-11-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!