"Na-naura? ngapain kamu kesini?"
Gawat!! Kalau Naura melihat posisiku sekarang ia pasti akan semakin marah.
"Lho cewek?"
"Cantiknya~"
"Jackpot ini sih~"
Kelima pria mesum itu juga melihat ke arah Naura.
"Katanya ke toilet rupanya malah disini? Lagi-lagi kau berkelahi ya?"
"Bukan begitu Naura. Aku kan sudah janji padamu waktu itu."
Aku mencoba menjelaskan panjang lebar padanya. Namun salah satu pria mendekatiku dan menahan bahuku.
"Btw cewekmu cantik juga? Kenalin dong hehe."
"Kalau kamu kenalin bakal kami maafkan kok."
"Iya nih jarang-jarang kami baik begini."
Sekarang mereka ingin mengganggu Naura? Seberapa sampah kalian!
Tahan! Tahan! Sabar! Sabar! Jangan terbawa emosi! (Dalam hati)
"Kalian kenapa sih hehe.. Kita berdamai aja ya?"
Aku tersenyum tipis pada mereka.
"Yah.. sok berani di depan cewek dia."
Plakkk!!
Salah satu pria itu menepuk keras kepala belakangku.
??!!
"Hei kalian ngapain?"
Naura berjalan masuk ke kerumunan pria tersebut untuk menolongku.
"Wah~ Asik~"
"Hai boleh kenalan siapa namamu manis?"
Mereka nampak senang dengan kedatangan Naura.
"Na-naura?"
Naura membantuku berdiri tegak dan membelai kepala belakangku.
"Kamu gapapa Fal?"
Sepertinya ia mengkhawatirkanku. Aku jadi senang mendengarnya.
"Iya gapapa kok. Hal begitu mah udah biasa."
"Kamu ini selalu-"
Belum menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara yang keras memotong Naura.
"EHEM!! EHEM!!!" Suara batuk yang dibuat-buat.
Salah satu pria tersebut nampaknya mulai kesal.
"Jadi kau lebih memilih nyamperin si pecundang ini dibanding menjawab pertanyaan kami? Cewek ini sepertinya murahan."
???!!!!
Berani beraninya kalian mengatakan Naura murahan!
"Kalian?!!"
Aku sudah tidak bisa menahannya lagi! Akan kuhabisi kalian semua disini dan sekarang juga!!
Tapi..
Naura melebarkan tangannya menghadangku. Ia tidak mengizinkanku untuk berkelahi.
Kenapa Naura? Padahal kau tahu sedang dihina mereka.
"Tidak perlu diladenin Fal. Sebelumnya aku ingin tahu dulu tentang masalah kalian."
Naura mengatakan itu dengan wajah serius.
Ia terlihat imut~
"Apa gunanya kami jelasin ke kamu? Bentar lagi bocah ini juga bakal kuhabisi."
"Tetapi setidaknya kita bisa selesaikan ini semua baik-baik kan? Ga harus sampai pakai kekerasan."
"Hmm.."
Untuk beberapa waktu, mereka saling melihat satu sama lain. Kemudian mereka berkumpul di satu titik dan mulai berdiskusi.
"Jadi apa kita akan lepaskan dia begitu saja?"
"Kau kan tahu kalau aku suka Chitato rasa ayam bakar itu. Mana mungkin kulepaskan begitu saja."
"Kalau gitu kita minta balik saja padanya."
"Ide yang bagus!"
"Lagian ceweknya juga kasihan banget ya harus ngurus cowok kayak dia."
"Iya kita lepasin dia sekali ini saja."
Setelah itu mereka sama-sama menggangguk setuju dengan keputusan untuk melepasku.
"Baiklah, kau akan kulepas tetapi kau harus menyerahkan Chitato rasa ayam bakar itu pada kami."
Se-semudah itu?
Mendengar syaratnya yang sangat mudah, Naura kembali ke cafe tadi untuk mengambil Chitato rasa ayam bakar yang masih ada di meja. Kemudian ia memberikannya pada pria itu.
"Nah gini dong daritadi. Kan jadi ga muncul masalah."
Pria itu menerima Chitato rasa ayam bakar itu dari Naura dan tepat setelahnya ia langsung mengembalikan boneka eksklusif edisi terbatas itu padaku.
"Nih bonekamu! Awas kau kalau kita bertemu lagi! Tidak akan kulepas setelah kugigit."
Sampai akhir pun pria itu masih menyimpan rasa dendam padaku. Yang tidak kusadari adalah masalah ini akan terus berlanjut hingga pada waktu mendatang.
Setelah mereka pergi meninggalkan kami berdua. Aku pun mengungkapkan semua kebenaran tentang masalahku dengan pria itu.
Naura hanya diam mendengar ceritaku.
"Jadi begitu Naura.. Aku tau bahwa aku salah. Kamu juga boleh marah padaku kalau kamu mau. Aku sadar kalau aku memang cowok yang paling buruk. Jadi Naura sebagai permintaan maafku. Aku ingin memberimu hadiah ini."
Aku menyerahkan boneka beruang itu ke tangan Naura.
"Mungkin ini tidak cukup untuk mendapatkan maafmu. Tapi aku benar-benar ingin hubungan kita bisa kembali seperti semula. Maaf Naura kalau aku belum bisa jadi pacar yang baik."
Aku lega karena sudah menyatakan semua perasaanku padanya, rasanya beban di hatiku sudah berkurang. Walau begitu Naura masih belum berkata apa-apa. Ia hanya diam.
.
.
"Aku paling suka cowok yang pandai menepati janji. Meski kamu cowok dengan kepribadian buruk bukan berarti kamu adalah cowok yang buruk. Sesuatu itu tidak bisa dinilai dari satu sisi saja. Aku tidak marah padamu kok karena berkelahi. Aku hanya ingin kamu berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa berpikir lebih rasional. Dan jujur aku sempat mengira kalau tadi kamu akan meledak saat diprovokasi oleh orang tadi. Namun diluar dugaan kamu mampu menahan emosimu dan memilih membiarkan mereka. Hal itu sudah membuktikan kalau kamu mulai berubah menjadi baik. Makasih ya Raefal sudah tepatin janjimu padaku."
Kata-kata Naura membuatku terharu dan bangga bisa memiliki pacar yang peduli sepertinya.
Aku akan sangat menjagamu dengan baik. Demi dirimu juga aku juga akan berubah menjadi cowok yang lebih dewasa sehingga bisa pantas berada disisimu.
"Naura~ aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi. Sebanyak apa pun janji yang kamu buat akan selalu kutepati apapun itu."
"Sudah deh jangan gombal hahaha.."
Dengan ini aku tahu bahwa hubungan kami sudah kembali membaik.
"Yaudah sekarang kita makan dulu yuk! Makanan kita kayaknya udah dingin ini." Ajak aku sambil menarik tangan Naura.
Naura nampak tersipu malu saat aku menarik tangannya.
Cowok ini bisa bersikap gentle juga. (Dalam hati Naura gembira)
"Iya nih Fal. Aku juga udah laper."
Setelah itu kami berdua pun masuk ke Cafe untuk makan malam. Sambil bercanda ria dan bercerita banyak hal. Malam ini menjadi malam yang romantis dan penuh dengan memori yang tidak terlupakan. Sebelum pulang, kami juga mengambil beberapa foto selfie agar bisa mengenang momen-momen indah ini dikemudian hari.
...**********...
KISAH RAEFAL DAN NAURA [SELESAI]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Lord.Hyundo
BUCINNNNN
2022-11-20
0