Kini giliran Raefal yang menendang bola.
Huhu.. Naura sedang melihatku. (Dalam hati Raefal merasa tampan)
Naura menaruh kedua tangannya di sekitar mulutnya dan mulai menyemangati Raefal.
"Semangat Raefal~"
Mendengar Naura yang menyemangatinya dari kejauhan membuat Raefal kegirangan dan semakin percaya diri dengan skornya.
Lihatlah Satya akan kulewati skormu! (Dalam hati Raefal)
Raefal segera mengambil posisi untuk menendang bola. Dari posisinya berdiri, ia berlari dengan kecepatan yang penuh menuju bola.
Drap drap drap drap drap...
Kecepatan macam apa itu? sepertinya larinya jauh lebih cepat dariku!
Satya kaget saat melihat kecepatan kaki Raefal saat ia berlari.
BUAKKKK!!
Tendangan Raefal terdengar keras.
Bola tersebut maju dengan laju ke depan gawang dan..
SRAKKKKK!!!
Bola tersebut masih berputar di jaring gawang dan tidak lama setelah itu bola itu jatuh ke tanah.
Bahkan kekuatannya juga?
Satya kaget untuk kedua kalinya melihat kekuatan tendangan Raefal yang jauh lebih dahsyat daripada tendangannya.
Cih. Pasti dia lagi beruntung. (Dalam hati Satya iri pada Raefal)
Sesaat aku penasaran dengan satu hal. Jika fisik yang dia punya sebagus itu. Kenapa dia berhenti dari boxing?
.
Prittttt..
"Kaira Anastasya."
Giliranku telah tiba.
Aku berjalan ke lapangan dan segera mengambil posisi untuk menendang yang tepat.
Sebelum aku memulainya, aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.
Baik! Akan kumulai!
Aku berlari dengan semua kecepatan yang kumiliki menuju bola.
Drap drap drap drap drap..
??!!
"Hey lihat Kaira cepat banget!"
"Wah kok bisa dia secepat itu?"
"Apa Kaira diam-diam seorang atlet ya?"
"Pantas aja Raefal kalah darinya."
Beberapa siswa mulai membicarakan tentang diriku.
Si*l! Kecepatan cewek itu bahkan menyamaiku. (Dalam hati Raefal iri padaku)
Wah.. Kaira cepat banget. (Dalam hati Satya kagum padaku)
Sudahlah! Apa kalian tidak ada hal lain untuk dibahas?
Buakkk!
Aku menendang bola ringan menuju gawang. Bola tersebut melambung tinggi ke langit-langit, lalu jatuh ke arah gawang.
Srakkk!
GOL!
Aku berhasil mencetak gol dengan skor sempurna.
Tendangan itu kan? (Dalam hati pak pelatih)
Pak pelatih mendadak bangkit dari kursinya dan ia menghampiriku.
"Halo, siapa namamu?"
Pak pelatih tersebut menyodorkan sebotol air dingin padaku.
"Saya Kaira pak. Terima kasih banyak."
Aku menerima air dingin yang diberikan pak pelatih dan langsung meminumnya.
"Dilihat dari tendanganmu barusan, bapak dapat melihat jelas kalau kau punya bakat dalam sepak bola. Bagaimana apa kau ingin bergabung dengan klub bapak?"
"Hanya kebetulan aja pak hehe. Saya tidak sehebat yang bapak kira. Kalau soal klub, mohon berikan saya waktu untuk berpikir dulu."
Padahal harusnya aku yang disana. (Dalam hati Satya sedih)
"Begitu ya. Kalau begitu bapak tunggu kabar darimu ya. Kamu bisa hubungi pak guru kalau sudah menentukan ingin bergabung atau tidak."
"Baik pak. Terima kasih untuk tawarannya."
Setelah mengatakan itu pak pelatih pun pergi meninggalkan lapangan.
Aku tidak menyangka bakal direkrut ke klub sepak bola di sekolah ini. Padahal niatku hanya sekedar mendapatkan nilai yang bagus.
.
Prittttt..
"Naura Olivia."
"Baik pak, saya kesana."
Naura berlari ke lapangan dan segera mengambil posisi untuk menendang bola.
"NAURA KAU PASTI BISA! PERCAYALAH PADAKU KALAU KAU BISA MELEWATINYA DENGAN BAIK!"
Raefal berteriak menyemangati Naura dari kejauhan membuatnya merasa senang.
Menyemangatinya tidak perlu berlebihan begitu Fal. (Dalam hati Naura)
Naura berlari menuju bola dan menendangnya ke arah kiri gawang.
Bukkk!
Syut!
Bola yang ditendang Naura meleset ke kiri luar gawang.
"Yah.. Gagal."
Padahal aku sudah berusaha melakukan yang terbaik. (Dalam hati Naura sedih)
Naura kehilangan kepercayaan dirinya.
Saat ia tersadar dari pikirannya. Ia melihat Raefal yang sedang adu mulut dengan pak guru.
"Masa gak bisa pak? 1 kesempatan aja buat Naura."
"Anak ini masih muda berani melawan orang tua. Kan udah bapak bilang cuma ada satu kali kesempatan. Kalau gagal ya gagal jangan banyak protes!"
"Bapak jangan pelit nilai dong pak. Beri aja satu kesempatan lagi buat Naura."
Rupanya ia memohon kepada pak guru agar Naura bisa mengulang sekali lagi.
Aku beruntung punya pacar yang sangat peduli padaku. (Dalam hati Naura kembali merasa senang)
Kepercayaan diri Naura telah kembali karena merasakan ketulusan Raefal dalam membantunya. Kemudian ia menghampiri Raefal dan pak guru untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik.
.
Prittttt..
"Yang terakhir, Tania Maryati."
.
.
"Tania Maryati? Kok ga datang-datang?"
??!!
Tekanan macam apa ini? (Tanya pak guru dalam hati)
Dari belakang, terdapat sosok perempuan yang berjalan dengan agresif dan tatapan mata yang sangat mengintimidasi. Sosok itu tidak lain adalah Tania.
Aku melihat caranya berjalan sangat mirip dengan Jotaro Kujo dari anime "Jojo's Bizzare Adventure".
"I'am ready for finish the challenge!" Jawab Tania dengan suara tegas.
"Oh? You're aprroaching me? Instead of running away, you're coming right to me?" Suara pak guru juga ikutan berubah.
Entah alasan apa yang membuat pak guru juga ikut-ikutan cara berjalan Dio Brando.
Yang jelas mereka berdua pasti sudah gila!
Tania mengambil posisi untuk menendang bola.
"You think i can't?" Suara Tania tegas seperti Jotaro Kujo.
"Bring it on!" Balas pak guru tegas seperti Dio Brando.
Tania berlari menuju bola dan ia menendang bola tersebut dengan kekuatan Jotaro Kujo yang merasuki dirinya.
BUAKKK!!!
Semua orang melihat tendangan dahsyat dari Tania.
"Dia niruin Jojo's Bizzare Adventure ya?"
"Kurang cosplay Jotaro aja sih."
"Sejak kapan novel ini punya genre Parody?"
Bola Tania melayang dengan cepat menuju gawang dan..
Tung..
Tukkkk..
Bola Tania mengenai tiang gawang dan jatuh ke tanah.
"Lho kok?"
Tania tampak kebingungan.
Malu-maluin banget padahal udah keren tadi!
Tania menutupi wajahnya dan langsung lari ke toilet karena malu.
Well Done Tania.
.
.
Prittttt..
Bunyinya peluit menandakan bahwa pengambilan nilai dikelas kami telah selesai.
"Gagal deh aku dapetin nilai terbaik di kelas."
Satya sedang duduk murung di pojokan lapangan.
"Gapapa bro, kamu sudah menunjukkan yang terbaik. Tapi kenapa kamu menangis?"
Teman Satya yang menghiburnya bingung dan bertanya padanya.
"Aku belum bisa nyatain perasaanku pada Kaira."
"Hmm.. Mungkin di lain kesempatan aja bro. Untuk saat ini mending kamu fokus buat ningkatin value dirimu sendiri."
Temannya memberi semangat dan dukungan pada Satya.
"Iya kamu benar. Mungkin jika sudah saatnya, aku akan bersinar terang dan menyatakan perasaanku pada Kaira."
Perlahan semangat Satya yang hilang mulai kembali. Ia dan temannya segera berdiri dan berencana ke kantin.
"Hari ini aku traktir kamu deh Sat."
"Makasih banyak ya sobat. Kau memang teman baikku."
Mereka berdua pun pergi ke kantin untuk makan siang bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Shinichi x Kaito
Narasinya tolong diperhatikan lagi kak.
"Padahal seharusnya Aku yang disana," ucap Satya membantin dengan perasaan sedih yang mendalam.
atau apapun kek, jan cuma.
(Dalam hati Satya sedih)
Oh! atau! ucap Satya dalam hati sedih (?)
2022-11-23
0
Shinichi x Kaito
apakah ini POV1? maaf tapi watashi terkejut 🤣🤣 baru kali ini beli POV1 kek gini maaf kak, tapi ... ehehe rasanya ini kok aaah ... yah lebih baik pake POV3 POV author aja, trs itu kok masih ada yg belum di teriapin lho tentang tanda baca.
2022-11-23
0