Ep.05

Sebentar lagi kami akan segera meninggalkan rumah kecil kami. Banyak sekali kenangan yang telah terukir ditempat ini karena aku lahir dan tumbuh besar disini.

Aku akan sangat merindukan rumah ini.

Setelah semua barang yang mau dibawa sudah dimasukkan ke mobil. Kami bertiga pun langsung memulai perjalanan panjang ke Ibukota Jakarta dari Jakarta Selatan. Sambil menunggu perjalanan tanpa sadar aku terlelap dengan pulas.

.

.

***

"Kaira bangun.. kita sudah sampai."

Mama mencoba membangunkanku yang masih tertidur pulas.

Rasanya agak sulit membuka mataku karena rasa ngantukku masih ada.

"Cepat juga ya sampainya."

"Iya soalnya kamu kan ketiduran tadi."

"Hehehe.. iya ma ngantuk banget soalnya." Sambil bangun dari kursi mobil.

Aku keluar dari mobil dan meregangkan tubuhku yang terasa pegal karena seharian tidur di dalam mobil. Mulai dari tangan, leher, lutut, kaki hingga pinggang.

Kretekkk..

Tubuhku kembali bugar.

"Oya.. papa lagi dimana ma?"

"Papa lagi beres-beres di rumah baru kita Kaira. Kamu juga bantu gih. Mama mau rapihin barang-barang dulu."

"Oke mama.. aku duluan bantu papa ya~"

Setelah itu aku pergi membantu papa membereskan rumah. Rumah baruku berukuran sedang, dilengkapi dengan 2 kamar tidur kecil, 2 toilet, dapur dan ruang keluarga. Aku harap rumah ini akan nyaman untuk ditinggali.

Btw di rumah ini tidak ada penunggunya kan?

.

Keesokan harinya adalah hari dimana aku memasuki sekolah baruku, SMK Pengabdi Jakarta.

Aku merasa sedikit gugup karena ini pertama kalinya aku memasuki lingkungan baru tanpa seorang teman. Aku jadi teringat kembali waktu awal SMP dulu, aku dan Adam masuk bersama-sama di lingkungan yang baru.

Baiklah.. tidak perlu ragu Kaira! Kamu kan sudah jadi siswa SMK. Belajarlah lebih dewasa diriku!

Semangat!

Setelah mempersiapkan diri, aku pun beranjak pergi ke sekolah.

"Pa.. ma.. aku pergi dulu ya."

"Iya hati-hati ya nak."

"Semoga kamu bisa ketemu teman yang baik disana."

"Iya makasih papa. Dah~"

Tidak lupa aku juga berpamitan dengan kedua orang tuaku sebelum pergi.

Di kehidupan sekolahku kali ini aku sudah bertekad untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Aku juga akan hidup sebagai gadis SMK biasa kalem dan baik hati. Persetan dengan preman atau apapun itu. Mana mau aku berurusan dengan mereka lagi.

Setelah berjalan beberapa menit. Aku tiba di sekolah baruku.

Aku melangkahkan kaki pertamaku melewati pintu gerbang sekolah.

Inilah awal dari masa SM-

???!!!

"Lihat dia kayak orang bodoh."

"Ayo coba menari lebih meriah lagi hahahha."

"Hoshh hoshh hoshh." Suara orang kecapean.

Pemandangan macam apa ini?

Aku melihat 3 siswa laki-laki yang sepertinya sedang membully seorang siswa bertubuh kecil.

Anak lemah bertubuh kecil itu menari Shanghai sambil menahan rasa malu dilihat oleh semua siswa yang melintas dihadapannya.

Ah si*l malu banget! Pada banyak yang liatin lagi.

Anak lemah itu hanya bisa pasrah dalam permainan para pembully tersebut.

"Loh? dia berhenti cuyy."

"Apa sudah selesai gitu aja?"

Salah satu pembully itu bertanya ke anak lemah karena ia berhenti menari.

"Su-sudah." Jawab ia terbata-bata.

"Hoi.. siapa yang bilang kau boleh berhenti menari?" Ucap salah satu pembully yang terlihat seperti pemimpinnya.

Matanya melotot tajam ke arah anak lemah itu. Tatapan kengerian dan keputusasaan membuatnya tidak bisa berkutik saking takutnya.

"Mmhhm."

"Kau ngomong apa ga kedengaran pecundang!"

Pembully tersebut mulai terlihat geram dan kesal. Ia mendekatkan wajah garangnya dengan wajah anak lemah itu agar ia semakin bertambah takut.

"Dalam 1 menit belikan kami roti rasa coklat kalau lebih dari itu kau akan tau akibatnya."

"Ba-baik akan kubelikan."

"Pakai uangmu kan belinya?" Tanya salah satu pembully disebelahnya sambil merangkul pundak anak lemah itu dengan kasar.

Ia juga meremas bahu kanan anak lemah itu dengan kuat sampai membuatnya nampak kesakitan.

"I-iya hari ini uangku lagi banyak kok."

"Ya.. bagus kalau gitu buruan beli nanti keburu masuk nih!"

"Kalau telat sedetik saja kau akan mampus. Waktunya dimulai dari sekarang." Kata pembully dengan muka garang.

"Siap laksanakan!"

Dengan cepat anak lemah itu berlari sekuat tenaga menuju kantin sekolah.

Perasaan ini sudah familiar bagiku. Pembullyan yang terjadi disetiap sekolah sudah menjadi keseharianku. Walau aku tidak pernah menjadi korban maupun pelaku. Tetapi aku bisa memahami perasaan itu saat berada diposisi terendah seperti anak lemah itu. Kuharap suatu saat nanti dia bisa punya keberanian untuk menghadapi preman brengs*k itu. Untuk kejadian kali ini aku tidak akan ikut campur karena aku sudah memutuskan untuk menjalani hidup sebagai gadis SMK biasa.

***

Upacara masuk pun telah diselenggarakan. Upacara ini menandakan dibukanya kehidupan baru sebagai siswa-siswi angkatan tahun ini. Pada kesempatan ini, aku ingin membuat hubungan pertemanan dengan orang lain.

Para siswa beramai-ramai berdesakan menuju kelas mereka masing-masing sesuai dengan jurusan pilihan mereka.

Di sekolah SMK Pengabdi Jakarta ini terdapat 8 macam jurusan yaitu :

• Bisnis Dan Pemasaran (BDP)

• Akuntansi (AKL)

• Tata Boga (Culinerry Arts)

• Pariwisata

• Tata Busana (Fashion Design)

• Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

• Teknik Industri

• Desain Komunikasi Visual (DKV)

Aku berjalan menuju kelasku yang terletak di ujung lantai 3. Hatiku terasa berdebar-debar untuk saat ini.

----- Kelas 1 Bisnis dan Pemasaran (BDP) -----

Setibanya dikelasku, kulihat sekeliling kelas beberapa meja telah terisi oleh beberapa siswa yang datang lebih dulu ke kelas. Yang tersisa hanyalah satu meja kosong di paling depan.

Baik mulai hari ini, meja ini akan menjadi milikku!

Nampaknya beberapa teman-teman sudah mulai bergaul dan mengakrabkan diri satu sama lain. Tapi aku masih ragu untuk memulai sebuah percakapan dengan orang baru. Andai Adam ada disisiku mungkin aku bisa lebih percaya diri.

Beberapa saat kemudian guru kami pun masuk ke kelas kami. Ia membawa spidol dan menulis sebuah kalimat di papan tulis.

[INTRODUCTION TIME!]

"Okyeyyy anuak anuakku are you ready for introduce yourself?"

"READYYY!!"

Nampaknya guru kali ini sangatlah humoris, ia dapat membuat beberapa siswa tertawa dengan pembawaannya yang lucu dan seru.

"Start from the back."

Kami semua disuruh untuk memperkenalkan diri dengan tujuan bisa saling mengenal satu sama lain. Dimulai dari paling belakang.

"Hai semua~ namaku Tania Maryati. Asalku dari Jakarta Timur. Hobi dan kegiatan favoritku adalah shopping di Giant Mall, holiday ke Jerman, Makan Faberge Chocolate Pudding dan pergi main golf. Semoga kita semua bisa berteman dengan baik ya~" Ucap salah seorang siswi cantik memberikan senyumannya.

"Giant Mall itu mall yang terbesar itu kan?"

"Apa jangan jangan dia anak orang kaya."

"Dengar-dengar ga sembarangan orang bisa main golf lho."

Kuyakin gadis itu pasti akan menjadi orang terpopuler dikelas. Namanya Tania Maryati. Ia memiliki penampilan mungil seperti anak kecil, kulit pucat mulus, rambut hitam dan mata yang besar. Dilihat dari pakaian dan perhiasan yang ia kenakan sepertinya bermerk dan harganya pasti sangat mahal. Nampaknya dia orang baik.

Pok pok pok.

"Okyeyyy nice to meet you Tania." Kata guru tersebut sambil tepuk tangan.

"Next.."

Perkenalan pun terus berlanjut hingga ke beberapa siswa lainnya.

Srukk.. (Suara kursi)

Tunggu sepertinya orang itu kan. Salah satu dari 3 pembully anak lemah tadi.

"Aku Raefal, orang yang akan menguasai kelas ini. Siapapun yang menentangku akan langsung kuladeni satu persatu."

Perkenalan diri macam apa itu? Apa dia ingin mengajak perang seisi kelas? Suasana kelas menjadi sedikit runyam.

"Raefal udah jangan begitu! Perkenalan dirinya yang benar."

Salah seorang siswi mencoba memberitahunya baik-baik. Mungkin setelah ini dia akan dimarah atau semacamnya.

"Maaf Naura, aku terlalu bersemangat."

Aku tidak menyangka dia akan merespon begitu dengan wajah memerah begitu. Apa artinya ini?

Raefal adalah seorang pemuda kurus dengan wajah garang. Ia memiliki Rambut hitam panjang diikat dengan jambul dan poni menutupi wajahnya. Tinggi rata-rata dan punya tubuh ramping.

"Hey kalau dia Raefal. Berarti Raefal yang itu kan?"

"Iya tidak salah lagi dia... Kandidat atlet Boxing di Sea Games Indonesia."

"Wah berarti dia seorang pro donk."

"Tapi katanya dia sudah bukan atlet lagi."

"Jadi setelah berhenti, dia jadi preman sekolah gitu?"

"Bisa gawat kalau sampai kita kena masalah dengan dia."

Sepertinya beberapa siswa di kelas kami mulai merasa takut dan tidak nyaman dengan kehadiran Raefal. Tetapi beberapa di antaranya juga ada yang kagum dan merasa bahwa Raefal sangat keren.

"Oke aku ulangi sekali lagi. Namaku Raefal, asalku dari Ibukota Jakarta. Hal yang paling kusukai adalah Boxing dan hal yang paling kubenci adalah makanan pedas. Cukup sekian."

Ia mengatakannya dengan suara lantang seperti sedang membaca teks proklamasi saat upacara bendera.

"Okhey Raefal please sit down."

"Next.."

Owh kali ini sudah giliranku.

Semangat diriku berikan kesan yang terbaik !

"Kenalin namaku Kaira Anastasya. Asal sekolahku dari SMP Merah Putih, Jakarta Selatan. Hobiku adalah menonton dan olahraga. Semoga kita bisa berteman akrab semuanya."

Kurasa aku sudah memperkenalkan diriku dengan cukup baik.

"Salam kenal ya Kaira."

"Wah ada teman baikku juga yang sekolah di SMP Merah Putih."

Suasana kelas yang awalnya runyam kembali ricuh seperti diawal.

Lalu..

"Hei.. kamu mau berteman denganku?"

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!