Ep.10 - Tania Maryati (1)

----- Kelas 2 Bisnis dan Pemasaran (BDP) -----

"Sudah dengar gosipnya? Katanya Raefal dikalahkan oleh perempuan lho." Ucap salah seorang siswa kelas 2 sambil menggigit tusuk gigi.

"Padahal kemampuan Boxing anak itu kan sudah setingkat profesional." Lanjut teman disebelahnya.

"Gimana menurutmu?"

Slurpppp (Suara seruput minuman)

"Damian."

[ Damian, Kelas 2 Bisnis dan Pemasaran (BDP) ]

"Bagaimana kabar Raefal? Apa sudah diobati?" Tanya Damian sambil meletakkan susu kotak yang diminumnya barusan.

"Katanya sudah dibawa ke UKS." Jawab seorang siswa kelas 2.

***

----- Kelas 1 Teknik Industri (Semua cewek) -----

"Kami dapat kabar terbaru ketua!"

Salah satu siswa perempuan memberi hormat kepada perempuan yang sedang duduk dikursi tinggi ditengah kerumunan gengnya.

"Kabar apa itu?"

"Jangan-jangan kita lagi candid kamera hahaha.."

"Kayaknya aku tahu deh kabar apa itu."

"Coba bocorin sedikit dong."

Disaat semua anggota geng sedang asik ngobrol sendiri. Tiba-tiba..

"Semua jaga tata krama kalian! Ketua ingin mendengar kabar baru itu." Tegas salah seorang gadis yang sepertinya adalah wakil ketua geng tersebut.

[ Giovanna, Kelas 1 Teknik Industri ]

"Coba bilang." Giovanna memasang mata serius.

"Raefal si petinju dikalahkan dengan telak oleh perempuan."

"Hmmm..." Giovanna memegang dagunya heran.

***

----- Kelas 1 Tata Boga (Culinerry Arts) -----

[ Jennie, Kelas 1 Tata Boga (Culinerry Arts) ]

"Raefal dikalahkan?"

"Yes."

"Dikalahkan sama cewek?"

"Yes."

"Cantik?"

"Yes."

"Akan kuhabisi kalau bertemu dengannya." Ucap Jennie dengan percaya diri.

.

.

Disisi lain pojokan ruangan kelas, meja paling belakang.

[ Vonny Fidellya, Kelas 1 Tata Boga (Culinerry Arts) ]

Krieetttt krieett krieett..... (Suara meja)

Seorang gadis SMK dengan tatapan kosong menusuk meja kayunya dengan pensil dan mengasahnya.

"Orang-orang di sekolah ini sungguh menarik~" Sambil menyeringai menatap luar jendela kelas.

***

Hari ini entah kenapa banyak sekali hal yang kupikirkan. Sejak kejadian kemarin, gosip tentang perkelahianku dengan Raefal mulai beredar luas hingga ke seluruh penjuru sekolah. Orang tua memang tidak dipanggil. Namun masa-masa sekolahku yang damai jadi terganggu kan!

Mengenai kabar mereka bertiga. Raefal dan Charles tidak masuk sekolah. Sedangkan Hendra.. Dia menjadi murid yang dikucilkan dikelasku. Karma ini memang pantas untuk dia dapatkan.

"Selamat pagi Kaira~"

Muncul Tania yang menyapaku, ia melambaikan tangannya padaku.

Tentu saja aku juga membalas melambaikan tangan padanya.

"Pagi juga Tania."

"PR Matematikamu yang kemarin sudah selesai?"

"Belum.. Aku juga kebingungan ini cara kerjainnya."

"Sama dong huhu~ batas kumpulnya kan besok. Kira-kira ada gak cara biar bisa selesai hari ini ?"

Tania sepertinya juga sama sepertiku. Sama-sama kurang ahli di bidang hitung menghitung.

"Hmm.. Nanti aku coba tanya Hardian deh."

Kupikir Hardian pasti sudah selesai mengerjakannya.

.

.

Namun ternyata..

"Belum. Karena aku sibuk. Selain itu matematika itu sulit jadi tidak mungkin bisa diselesaikan dalam semalam." Jawab Hardian dengan polosnya.

Bagaimana ini? Apa otak kami bertiga sama-sama encer di mata pelajaran matematika?

Tunggu! Aku teringat seseorang.

Joshua! Siapa tahu dia bisa membantu.

Aku melihat sekelilingku untuk mencari Joshua namun dia belum nampak dikelasku. Apa dia belum datang ya?

"Hmm.. Gini aja. Bagaimana nanti kalian berdua pulang ikut denganku? Kita pergi ke restoran milik papaku."

Tania mengajak kami pergi ke restoran pribadi milik papanya? Buset dah nih orang kaya nya bukan main.

"Restoran pa-papa mertua?"

Muka Hardian memerah sendiri.

Kenapa lagi dengan anak yang satu ini. Sepertinya dia masih gugup saat bersama dengan Tania.

"Boleh juga Tan. Tapi engga ngerepotin kan? Biaya makannya bayar masing-masing aja."

Aku merasa tidak enak kalau harus ditraktir olehnya. Lagian kan aku juga punya uang sendiri.

"Harga makanan termurah di restoran papaku itu 10 USD lho." Sambil tersenyum polos.

Bahkan menu restorannya pakai Dollar? Sebenarnya siapa kedua orang tua Tania? Orang Amerika kah? Terus harga makanan paling murah 10 dollar sangatlah mahal bagiku.

"Eh- jadi yakin gapapa kamu traktirin?"

Tidak ada pilihan lain demi menjaga isi dompetku.

"Of course~ For the first time~"

Yes!!!

"Thanks ya Tan hehehe.."

Aku sangat berterima kasih pada Tania karena telah mengundangku ke restoran pribadinya. Ini akan jadi sangat menyenangkan.

Sementara itu Hardian..

"Bapak mertua bolehkah aku melamar putrimu?"

Ia sedang tenggelam dalam halusinasinya sendiri.

***

Istirahat kali ini aku tidak ingin keluar kelas dan lebih memilih untuk diam dikelas karena ada beberapa alasan. Yap.. Kalian benar. Gosip tentangku membuatku sangat tidak nyaman saat melihat orang yang berpas-pasan denganku akan berkata demikian.

"Kamu orang yang ngalahin Raefal ya?"

"Boleh minta nomor WA?"

"Kudengar kamu jago berkelahi. Coba test sparing lawan adikku."

Mereka semua hanya mengatakan hal yang tidak penting. Dikelasku juga begitu, selain Hardian dan Tania, temanku yang lain juga melihatku dengan pandangan yang berbeda dibanding sebelumnya. Terutama para siswa laki-laki dikelasku.

Lagian aku penasaran dengan orang mana yang menyebarkan gosip sampai secepat ini dalam satu hari.

Daripada membicarakan hal itu, mari kita membahas tentang rencana sepulang sekolah nanti. Kami akan pergi ke restoran pribadi milik papa Tania. Pertama aku ingin mencoba banyak makanan bintang 5 yang belum pernah kucicipi sebelumnya, tidak lupa dengan dessertnya juga. Kami bermain bersama hingga menjelang malam hari. Terus kami akan berfoto untuk mengenang momen SMK kami. Sungguh momen yang indah.

.

Tunggu kalau begitu PR kami bagaimana? Aku tidak boleh melupakannya. Kami harus lebih mengutamakan tugas dari guru. Aku harus mengingatkan mereka nanti!

***

Ding Dong.. Ding Dong..

Bel pulang sekolah berbunyi.

Baiklah~ waktunya kami have fun! Maksudku mengerjakan PR matematika!

Aku dan Hardian disuruh menunggu didepan gerbang sekolah oleh Tania. Apa jangan-jangan ia tidak jadi mengundang kami? Ia berkata akan kembali dalam beberapa menit.

"Kamu tidak perlu gugup begitulah Har."

Aku geram melihat Hardian yang selalu salting saat berada didekat Tania.

"Gimana gak gugup Kai. Disana kan ada calon papa mertuaku."

Buset.. masih halu aja ini anak.

"Yah terserah kamu dah. Yang penting kamu nyaman belajar bareng kami."

"Aku baik-baik sih. Cuman sejujurnya aku bingung harus bertingkah seperti apa di depan Tania."

Akhirnya dia bisa diajak bicara dengan serius.

"Cukup bertingkah kayak biasa aja seperti saat kamu sedang bersamaku."

Aku melihat-lihat sekitar menunggu kedatangan Tania.

"Mungkin bagimu itu mudah tapi aku tetap tidak bisa bertingkah biasa dihadapannya. Rasa berdebar-debar sampai hatiku mau meledak. Apa kamu tau perasaan itu?"

"Aku tau kok.. Karena aku sudah pernah mengalaminya sendiri."

Hardian hanya diam mendengar kata-kata yang keluar dari mulutku.

"Cowok yang kau lihat difoto ponselku itu, adalah Adam. Cowok yang aku cintai."

Aku memberitahunya dari isi hatiku yang terdalam dan ini adalah ketulusanku. Aku berharap setelah mendengar ini Hardian bisa membuat suatu kemajuan saat sedang bersama Tania.

"Jadi Cowok itu pacarmu?"

Ia mendadak menginterogasiku.

"Bukan tapi dia selalu memperlakukanku seperti pacarnya. Itu yang membuatku nyaman saat bersama dengannya."

Bicara soal Adam, tentang mengapa ia tidak pernah mengabariku setelah kepergiannya masih mengusik pikiranku hingga sekarang. Jika seandainya Hardian dan Tania memulai suatu hubungan, semoga cerita mereka tidak berakhir seperti diriku dan Adam.

"Kaira.. Hardian.."

Terdengar suara Tania memanggil nama kami.

Saat kami berdua menoleh ke arahnya. Betapa terkejutnya kami melihat mobil "Mercedes Benz" yang dibawa oleh Tania.

"Ayo masuk!"

.

Terpopuler

Comments

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

Nah, masih ada satu lagi yaitu ..., ini. Itu yang sebelah kaya 'ini', ya kamu tahu itu apa namanya? kalo engga tau gpp sini ku kasih tau, klo udh tau jangan ngerasa aku sok pinter yah😁.

Itu namanya elipsis, elipsis adalah satu tanda baca yang digunakan kita sebut aka penulis atau author atau siapapun itu.

Biasanya elipsis digunakan saat seseorang belum menyelesaikan ucapannya, contoh.

"Kamu, kamu jahat ... kamu ... arrhg!" teriak Ayyara frustasi.

Nah, untuk elipsis di antara kalimat kamu bisa gunakan tiga elipsis ( ... ), kalo diakhir gunakan empat elipsis ( ....)

Nah, kalo semisal kami membuat dialog dan dengan menggunakan elipsis dibelakang, kamu bisa tambahan koma, engga pa-pa kok. Karena elipsis empat itu jadi satu, yah maksudnya satu tanda baca, tapi klo dialog aksi atau engga ada narasi lain, cukup empat aja.

Oiya untuk dialog yg engga ada kata ucap, ujarnya kami pake titik yah di akhirnya.



Keknya itu aja deh, semoga penjelasan aku bisa gampang di mengerti sama kamu, maaf klo semisal banyak typo hehe😅 semangat berkarya!

2022-11-17

0

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

Nah, yang kedua itu salah karena setelah tanda kutip dia memakai huruf kecil, bukan huruf besar, jadi untuk dialog aksi gunakan huruf kapital setelah tanda kutip dua.

Klo kmu engga tau apa itu dialog aksi, singkatnya dialog aksi itu tidak memakai kata ucap, ujar, gumam dll, setelah tanda kutip tapi. Langsung narasi atau emm, agak susah jelasinnya yah, aksi. Kaya.

Rayyan
Langsung berjalan kedapur untuk mengambil kopi.

Contohnya seperti itu, setelah tanda kutip dia, dan jika si cast tidak sedang berteriak atau bertanya, atau tegas lah, gunakan titik sebagai pengakhir, lalu mulai menulis seperti awal gunakan huruf kapital.

2022-11-17

0

Minaa Lee💅

Minaa Lee💅

nyaman, banyak hubungan diawali dengan nyaman dengannya. duh

2022-11-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!