Siang ini kelas kami akan mengadakan acara makan-makan dalam rangka healing seusai ujian sekolah. Setelah melewati masa-masa sulit, tentu kita juga butuh refreshing untuk menghilangkan rasa lelah dan stress akibat belajar.
*Note : Healing adalah sebuah metode untuk menyenangkan diri. Seperti jalan-jalan bersama teman atau melakukan hal-hal yang kita sukai.
Hmm.. Kira-kira hari ini Adam datang ga ya?
Apa hari ini aku perlu tampil lebih feminim? Tapi dilihat dari pakaian yang kumiliki, tidak ada satupun yang terlihat girly.
Aarghh.. sudahlah aku pakai apa adanya aja! Yang penting terlihat cantik!
***
----- Autumn Love Center -----
Waktu yang ditentukan telah tiba.. Acara kami akan diadakan disini. Beberapa temanku ada yang sudah berkumpul di satu meja bundar besar di tengah-tengah food court itu. Tampaknya banyak juga anak-anak dari kelas lain. Tetapi aku sama sekali tidak melihat Adam.
Apa Adam hari ini sakit ya? Aku tidak bisa berhenti memikirkannya.
***
2 jam telah berlalu sejak acara kami dimulai dan masih belum ada tanda-tanda kedatangan Adam ke food court.
Aku sudah menghubunginya lewat SMS dan menelponnya beberapa kali tetapi belum ada jawaban sama sekali.
.
Lho bukannya dia Jeslyn ya?
Aku berniat menghampirinya untuk bertanya tentang Adam. Kuharap dia tidak menatapiku dengan sinis seperti waktu itu.
"Jes.. kau tau Adam ada dimana?"
"Eh? Lho kau.."
Ia terkejut sejenak melihat aku bertanya mendadak padanya.
"Kukira siapa rupanya kau toh. Gatau ya.. ga datang kali."
Aku benci dengan caranya berbicara tapi akan kumaafkan kau untuk kali ini.
"Ohh oke deh."
Setelah bertanya pada Jeslyn, aku langsung meninggalkannya dan lanjut mencari Adam.
Kenapa dia ga ada kabar sama sekali sih? Minimal dia kan bisa kabari aku dulu kalau misal dia ga datang. Mana udah 2 jam lagi.
Tidak lama setelah itu, acara kami pun selesai. Semua teman-temanku perlahan bubar dan pulang ke rumah masing-masing. Beberapa dari mereka pulang bersama teman dan teman baik mereka. Sedangkan aku sendirian.
Si*l! Adam benar-benar keterlaluan. Teman masa kecil apanya? Gak ada kabar sama sekali.
Aku pun kemudian pulang dalam perasaan kesal dihari itu. Sampai beberapa hari aku tidak mau bertemu dengannya lagi. Semua kontaknya di sosial media juga kublokir saking marah padanya.
Kalian boleh bilang aku kekanak-kanakan.
Ya aku memang masih kekanakan.
***
Satu hal yang membuatku menangis dan menyesali diriku sendiriku adalah barusan aku mendapat kabar kalau Adam sudah pergi ke Batam tanpa memberitahuku sepatah kata pun.
Apa dia meninggalkanku begitu saja? Apa aku tidak penting baginya? Kenapa dia berbuat begitu padaku.
Hikss hikss hikss.
Aku menangis tersedu-sedu.
Si*l padahal aku cewek yang terkenal tomboy tapi malah menangis menyedihkan seperti ini
hikss hikss hikss.
Aku terlarut terlalu lama dalam tangisanku, hingga butuh beberapa hari bagiku agar moodku bisa kembali membaik.
Dan pada suatu malam disaat aku sedang makan malam bersama ayah dan ibuku.
"Kaira.. papa mau ngomong."
Nada bicara papaku terdengar serius
"Mau ngomong apa pa?"
"Karena ada beberapa hal dan pekerjaan papa, mulai besok kita akan pindah ke Ibukota Jakarta. Siapin barang-barang kamu malam ini. Untuk sekolahmu nanti akan kamu lanjutin di sana."
Eh? Lanjutin Sekolah di Ibukota Jakarta? Padahal aku ingin mengikuti jejak Adam pergi ke Batam.
"Anu pa.. apa boleh kalau aku sekolah di Batam aja?" Tanya aku ke papa.
"Kalau Batam jaraknya jauh Kaira. Apalagi kamu belum terbiasa hidup mandiri. Terlebih lagi biaya hidup kita juga tidak begitu baik." Jawab mama dengan suara rendah.
Mendengar mama yang bilang begitu. Aku jadi turut memperhatikan kondisi keluargaku. Aku memikirkannya lebih dalam lagi.
"Baik papa."
"Untuk sekolahnya papa sudah daftarkan kamu di SMK Pengabdi Jakarta. Jurusannya kamu bisa tentuin sendiri."
Rupanya papaku juga sudah mengatur tempatku bersekolah. Bukan SMA tapi SMK.
"Papa harap disana kamu bisa berteman dengan baik dan bisa belajar dengan benar. Jangan hanya bermain terus dengan bocah bernama Adam itu!"
Jujur saja papaku sama sekali tidak menyukai Adam karena sifat dan kelakuannya yang katanya dapat merusak karakter dan masa depanku. Tetapi menurutku papaku saja yang belum mengenal karakter Adam dengan baik.
"Baik papa, disana aku akan jadi anak baik dan belajar dengan benar."
"Bagus ini baru anak papa."
"Ini nak tambah lagi semangkok. Makan yang banyak ya."
Mama menambahkan lagi beberapa lauk ke mangkok makanku.
"Disana kamu jangan sering buat masalah juga ya seperti disini. Mama sama papa bisa khawatir juga lho. Mama yakin kamu anak yang baik"
"Makasih mama. Mama ga perlu khawatir kok."
Sejak malam itu aku membulatkan tekad untuk berubah.. berubah menjadi gadis yang dewasa, rajin, mandiri dan taat terhadap orang tua. Semua itu demi kebaikan dan masa depan diriku sendiri. Karena kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi ya kan?
Satu lagi.. aku tidak tahu dimana dan kapan lagi bisa bertemu dengan Adam. Tetapi aku juga sudah membulatkan tekad yaitu menjadi gadis feminim demi mengejar orang yang kucintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments