Ikrar Palsu Pernikahan
"Pernikahan ini membuatku bertanya-tanya. Tidak pantaskah aku mendapat dan merasakan kebahagiaan? Mengapa setiap hari di dalam pernikaan ini hanya ada sayatan luka dan rasa perih yang ditorehkan oleh kejamnya perilaku dan tajamnya tutur kata yang menyakitkan hati? Segala janji yang pernah terucap hanyalah sebuah ikrar palsu belaka."
Saat itu, euforia penyambutan malam tahun baru tengah berlangsung. Nyala kembang api berpendar-pendar memenuhi permukaan langit yang diliputi awan gelap. Suara riuh terompet terdengar bersahut-sahutan dan begitu bising di telinga.
Seorang gadis bernama Azkira (21 tahun), tengah bekerja di sebuh restoran bernama Chili Sauce Resto, yang merupakan milik dari seorang pengusaha muda bernama Fathan (25 tahun), pria berparas rupawan dan mapan di usianya yang terbilang masih sangat muda. Namun, dia juga dikenal angkuh dan tidak pernah mau mentolelir kesalahan dalam bentuk apapun. Owner dari Chili Sauce Resto itu tidak akan segan-segan memberi hukuman tanpa mau berpikir ulang.
Akhirnya, waktu bekerja pun telah usai. Namun, sebuah kejadian tak terduga menimpa Azkira, ketika dia hendak pulang. Seorang pria tak dikenal menghampiri dan menggoda Azkira yang saat itu sedang berdiri menanti sebuah jemputan dari seorang driver ojek online yang telah dipesannya.
"Hai, Manis. Sedang menunggu siapa? Ayo biar kuantar pulang," kata Pria asing yang dengan lancangnya langsung menyeret lengan Azkira hingga tubuh Azkira merapat padanya.
"Lepaskan!" pekik Azkira seraya meronta dan menepis tangan Pria itu. Akan tetapi, pria itu tidak mengindahkan Azkira dan masih terus saja berusaha memaksanya.
Dalam waktu bersamaan, ada yang diam-diam memotret kejadian tersebut. Dalam gambar yang diambilnya itu terlihat seolah Azkira sedang bermesraan dengan Si Pria. Lebih anehnya lagi, Pria yang menggoda Azkira itu langsung pergi setelah beberapa bidikan foto didapatkan oleh seseorang yang lain. Sepertinya mereka sengaja melakukan persekongkolan, tapi untuk apa? Enthlah, tidak ada yang mengetahuinya untuk saat ini.
Tidak lama berselang, ojek yang dipesan Azkira pun tiba dan mengantarkannya pulang.
****
Keesokan harinya, Azkira kembali bekerja seperti biasa. Saat itu dia masuk di shift tiga yang artinya dia akan bekerja dari waktu sore hingga malam hari. Akan tetapi, Gadis berparas jelaita itu merasa aneh dengan sikap dari teman-teman kerjanya yang tiba-tiba berubah. Mereka menatap Azkira dengan sinis dan seolah enggan bertegur sapa.
"Sebenarnya ada apa dengan mereka?" gumam Azkira sembari mengernyitkan dahinya.
Lalu, seorang waitress bernama Nina menghampiri Azkira. "Dasar perempuan gatal," hardik Nina sambil mencebikkan bibirnya penuh ejekkan. Gadis berambut panjang itu hanya menghela napas kasar saat mendengar cibiran Nina.
Azkira sudah biasa pada sikap Nina yang begitu, karena Nina memang tidak menyukainya sejak awal. Nina selalu melontarkan kata-kata tidak mengenakkan, pada Azkira. Akan tetapi, yang membuat Azkira heran saat itu adalah sikap semua orang yang dirasanya aneh. Bukan hanya Nina, tapi semua orang yang bekerja di Chili Sauce Resto yang biasanya penuh kehangatan menjadi acuh pada dirinya.
Tidak lama kemudian, Dion (26 tahun), selaku Manager restoran sekaligus sahabat dari Fathan datang dan memanggil Azkira. Mereka pun duduk di sebuah meja tamu yang kosong.
"Mohon maaf, Pak Dion. Sebenanya ada apa, ya? Kenapa Bapak memanggil saya?" cetus Azkira dengan sejuta kebingungan yang melandanya.
"Begini, Azki," ucap Dion sambil menghela napas kasar.
"Kenapa, Pak? Saya salah apa?" imbuh Azkira tidak sabar menanti jawaban.
"Sebenarnya, saya tidak ingin percaya pada berita yang beredar mengenai kamu di media sosial. Tapi, karena ini menyangkut nama baik Chili Sauce Resto, jadi mau tidak mau saya memanggil kamu untuk meminta penjelasan," beber Dion.
Azkira menyimak sambil berusaha menelaah kata-kata Dion. "Penjelasan seperti apa, Pak? Langsung saja katakan, Pak," ucap Azkira dengan nada bicara yang mulai ketakutan dan mata yang mengembun.
"Tentang foto-foto ini, Azki. Di situ tampak kamu sedang bermesraan dengan seorang pria. Tapi bukan itu yang jadi masalahnya, melainkan kamu yang masih memakai seragam kerja Chili Sauce Resto pada saat itu. Berita itu sudah tersebar luas di media sosial dan kemungkinan akan berdampak buruk pada restoran." Dion menunjukkan bebrapa foto dan pemberitaan yang beredar di media sosial tersebut.
Azkira pun terhenyak dan kaget bukan kepalang. Dia tidak menyangka bahwa kejadian yang dialaminya semalam berbuntut pemberitaan bohong dan sebuah fitnah yang beredar luas di ranah publik. Mata Azkira tak sanggup lagi membendung tangisannya.
"Saya berani bersumpah, Pak. Saya tidak mengenal pria itu. Dia tiba-tiba datang dan menarik tangan saya semalam, saat saya sedang menunggu ojek online yang saya pesan. Saya tidak mungkin melakukan hal serendah itu, Pak," tutur Azkira sambil menyeka air matanya yang terus mengalir.
Belum sempat obrolan itu selesai, tiba-tiba saja Fathan datang menghampiri Azkira, dengan tatapan membunuh dan deru napas yang penuh amarah. "Ikut saya!" ujarnya sambil menarik paksa lengan Azkira.
Dion berusaha mencegah Fathan untuk menenangkannya saat itu, akan tetapi Fathan yang terlanjur emosi tidak bisa dikendalikan. Dia terus membawa paksa Azkira menuju ke dalam mobilnya yang bertengger di area parkir restoran. Sementara itu, Azkira hanya bisa menangis pasrah.
Sang Pemilik restoran itu melajukan mobilnya dengan segera. Dia mengemudi dengan kecepatan tinggi, hingga Azkira tampak ketakutan. Lantas, dia berhenti dan menepikan mobilnya setelah menempuh beberapa puluh menit perjalanan.
"M-Maaf, Pak Fathan. Kenapa saya dibawa ke sini?" tanya Azkira dengan mimik bingung dan perasaan ngeri. Gadis cantik itu mengedarkan pandangannya ke arah luar mobil. Mereka berada di sebuah jalan yang begitu sunyi dan sepi kala itu.
Fathan masih diam saja dan mengabaikan semua pertanyaan Azkira. Selekas kemudian, tangan kekar dengan jari-jari yang panjang itu mencengkeram kuat lengan Azkira, hingga dia meringis kesakitan. Tatapannya semakin tajam membidik Azkira seolah menelanjangi.
"S-Sakit, Pak," pekik Azkira sembari berusaha melepaskan cengkeraman Fathan dari lengannya.
"Kamu tahu, dampak dari perbuatan tidak senonoh kamu itu bisa membuat restoran jadi sepi pengunjung dan mengarah pada kemungkinan merugikan lainnya, huh?" lontar Fathan sembari mengeraskan rahang tegasnya.
"Kamu telah berani merusak citra baik restoran saya dengan tingkah murahanmu itu. Kenapa tidak lepas dulu seragam kerjamu saat kamu ingin melayani pria hidung belang yang menyewamu?" tutur Fathan dengan geram.
Sontak saja, pernyataan Fathan itu membuat Azkira mengernyitkan dahinya. "Apa maksudnya, Pak? Saya berani bersumpah, bahwa saya benar-benar tidak pernah melakukan semua itu, Pak. Itu jelas sebuah fitnah," sangkal Azkira.
"Jangan mengelak kamu. Lihat ini ... ada orang yang sampai mengirm pesan pada saya dan menanyakan berapa harga sewamu semalam," ungkap Fathan sambil menunjukkan sebuah pesan singkat yang tertera di layar ponselnya.
Azkira terhenyak saat membaca pesan yang bernada merendahkan dirinya itu. Dalam pesan tersebut juga tampak potret dirinya dan pemberitaan miring sama persis seperti yang Dion tunjukkan tadi.
"Siapa yang tega memfitnahku?" batin Azkira.
"Kamu paham sekarang? Gara-gara kamu saya dituduh mempekerjakan wanita murahan!" bentak Fathan.
Azkira memejamkan matanya sambil menghela napas kasar. Ada rasa nyeri yang menyeruak di dalam dada Azkira, kala dia mendengar kata-kata Fathan. Sungguh, dia merasa heran dan tidak habis pikir. Mengapa sampai ada orang yang tega melakukan hal itu padanya? Menyebar fitnah sampai mengundang kemarahan dari seorang Pemilik restoran tempatnya bekerja.
"Maafkan saya, Pak. Tapi sungguh, saya tidak melakukan semua yang dituduhkan dalam berita itu," imbuh Azkira dengan sebenarnya.
"Saya tidak perduli dengan pembelaan diri kamu. Yang jelas, kamu harus menerima konsekuensinya karena sudah membuat saya malu dan mencoreng nama baik restoran dengan kelakuan kamu!" tukas Fathan sambil melajukan kembali mobilnya.
Azkira terisak dihujani air mata yang kian deras membasahi pipi mulusnya. Sedangkan Fathan, hanya fokus menyetir sambil sesekali melirik Azkira dengan tatapan dingin yang terasa bagai tusukan sebilah belati. Lantas, Gadis berkaki jenjang itu kembali dibuat terkejut saat mendapati Fathan, yang membawanya ke sebuah penginapan.
Dengan kasar Pria itu menyeret Azkira masuk ke dalam sebuah kamar dari penginapan itu. Kemudian, tanpa basa basi lagi Fathan langsung menindih tubuh Azkira sambil menanggalkan pakaian yang melekat di tubuhnya. Gadis itu berteriak meronta berusaha untuk melepaskan diri dari Fathan. Namun, tenaganya yang tak seberapa itu kalah kuat oleh tenanga Fathan yang jauh lebih besar.
"Ayo, tunjukan kelihaianmu, Gadis murahan!" hardik Fathan tanpa mengindahkan perasaan Azkira yang sangat terluka oleh sikapnya.
Bersambung ....
Hallo, aku kembali lagi menyapa kalian dengan sebuah karya. Jangan lupa berikan dukunganya, ya. ❤🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
gulla li
Oh. Jadi seperti ini kelakuan pemilik resto saos cabe bilang gitu Az
2022-12-29
1
gulla li
Wah pak bos gila ini mah. Jangan bilang kalo kamu mau menganu Azkira
2022-12-29
1
gulla li
Pasti makanan di sana pedas² 😂😂 sesuai namanya, gak heran kalo waiternya juga pedas seperti nina
2022-12-29
1