Unwanted Husband

Unwanted Husband

Episode 1

Pernikahan Neraka.

Pesta megah dengan bertabur sinar lampu, membuat malam semakin terkesan penuh sukacita. Bunga-bunga tampak berjajar rapi, membiarkan suasana malam kian mewah dan glamor. Lampu-lampu bohlam berjajar sempurna seolah tengah menjadi tim sukses penghias gedung tempat berlangsungnya pesta pernikahan.

Gihana Atmadja, gadis Dua puluh empat tahun itu, duduk dengan anggun di pelaminan, bersama sang suami, Tirta Rahardja, lelaki berusia tiga puluh enam tahun.

Kesenjangan usia yang terpaut dua belas tahun, tak membuat Hana maupun Tirta tampak tak cocok. Justru Tirta terlihat jauh lebih muda dari usianya, efek dari rajinnya merawat tubuh dan menjaga pola makan.

Jatuh cinta pada seorang pangeran bermarga Praja Bekti, membuat Hana mengalami patah hati tak berkesudahan. Alih-alih dapat meraih cintanya, Hana justru dijodohkan langsung oleh sang pangeran, dengan laki-laki yang tak dikenal Hana.

Terbawa patah hati berat, disertai dengan putus asa, Hana mengiyakan perjodohan tanpa pikir panjang. Ia bahkan tidak tahu, bahwa pria yang duduk disampingnya itu, memiliki kebencian tak berujung pada wanita cantik, akibat masa lalu yang kelam.

Paras yang cantik, dengan mata sipit, bibir mungil, alis bak bulan sabit, hidung mancung, serta kulit yang seputih pualam, membuat Hana menjadi pusat perhatian. Jangan lupakan dengan tubuhnya yang jenjang dan bentuknya yang memiliki lekukan sempurna, membuat Hana tampak cantik paripurna. Terlebih, gaun violet pas badan yang melekat pada tubuhnya, membuat Hana semakin menawan.

Putri cantik nan semata wayang Daniel Atmadja itu, tidak menyadari bahwa ia telah berada diambang pintu neraka pernikahan. Sosok Tirta bukan orang baik, juga bukan orang jahat. Dia memiliki kepribadian yang sangat unik.

"Jangan hanya diam dan tampak tertekan diatas pelaminan, Hana. Kau ingin semua tamu mengira bahwa aku telah membuatmu tertekan?" Tanya Tirta dengan suara dingin.

Tatapan mata tirta, tajam menghunus tepat pada manik mata Gihana yang terasa panas. Ia tak tahan lagi. Bagaimana tidak? Bahkan setiap bertemu, Tirta selalu dingin pada Hana. Hana pikir, Tirta memang setajam itu mulutnya. Entahlah, Hana pasrah andai nanti ia harus menerima makian dari lelaki itu.

"Aku, aku sudah tersenyum sejak tadi." Jawab Hana, dengan suara tenang dan tampang cuek. Sayangnya, kalimatnya itu justru memancing kemarahan Tirta.

"Akan aku habisi kau malam ini, jika kau berani mendebatku. Kau memang pengantinku malam ini, nona Hana. Tapi ingat, aku pun tak Sudi menjadikanmu sebagai istri, andai bukan tuan muda Praja yang meminta." Tukas Tirta kemudian.

"Kalau begitu, itu sama saja kau dengan orang bodoh, yang mau-mau saja dijodohkan dengan orang lain yang tak kau kenali sebelumnya." Tandas Hana dengan nada penuh cibiran.

"Andai aku tak berhutang Budi pada tuan Kara, aku tak Sudi menuruti semua ini."

"Kau adalah pria tampan paling bodoh yang pernah aku temui."

"Jaga bicaramu! Aku tak segan-segan membungkam dirimu dengan banyak darah nanti!" Tirta berseru dengan nada penuh penekanan.

Udara sekitar terasa kian dingin, hingga menusuk sampai ke tulang-tulang. Hana serasa tak sanggup lagi dibuatnya. Sayangnya, ia tak memiliki pilihan untuk mundur. Hana sudah terlalu frustasi dengan jalan hidupnya, serta kisah cintanya yang menyedihkan.

Diam-diam Hana mematung, mengutuk suaminya sendiri dalam hati. Menyumpah serapah Tirta di dalam hati juga bukanlah hal yang buruk. Hana pasrah bila harus menjalani takdir hidupnya.

Pembicaraan mereka terhenti, akibat beberapa tamu undangan yang menghampiri pelaminan. Sontak saja si Tirta memasang mode manis dan menyambut kehadiran tamu dengan penuh sukacita.

Tirta tersenyum menawan dengan aura pengantin yang kuat. Topengnya benar-benar berhasil tertutup dengan sempurna. Begitulah menurut Hana sekarang.

Baru saja tamu undangan turun dari pelaminan, Hana dan tirta kembali duduk, Keduanya saling diam, dan tatapan Tirta kosong memandang ke arah para penyanyi yang menghibur para tamu undangan.

Hana yang merasa ada kesempatan, ia menatap paras menawan Tirta dari samping, sedikit menikmati pemandangan segar dan memanjakan mata.

Pembawaan wajah tirta yang lembut, nyatanya sangat bertolak belakang dengan karakternya yang luar biasa kasar. Entah apa jadinya nanti, Hana hanya berharap ia bisa menaklukkan hati Tirta. Setidaknya itulah harapan yang tersisa. Tak ada lelaki yang hingga kini mendekati Hana, meski Hana sudah sangat cantik.

Alis tebal dengan mata sipit dengan tatap tajam, rahangnya yang kokoh dan bibirnya yang sensual, serta hidungnya yang mancung, membuat ketampanan Tirta semakin sempurna.

Sayang seribu sayang, bagi Hana hati Tirta tak setampan wajahnya. Mendapati kenyataan ini, Hana hanya bisa mendesah dalam hati.

"Jangan terlalu lama menatapku, Hana. Jangan sampai kau benar-benar menjatuhkan hati pada pria iblis sepertiku. Percayalah, hidupmu akan penuh derita jika sampai terjebak rasa padaku." Ucap Tirta tiba-tiba, tanpa mengalihkan pandangannya. Tentu saja Hana syok bukan kepalang.

"Ap- apa maksudmu?" Tanya Hana dengan tergagap karena terlalu syok.

"Jalani saja pernikahan ini seperti pernikahan pada umumnya. Hanya saja sebagai saranku, jangan sesekali kau berani menjatuhkan hatimu pada pria sepertiku. Aku tak berani menjamin, bahwa pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang berhasil." Jawab Tirta datar.

Hana hanya bisa mematung di tempatnya. Ia sudah tak peduli sama sekali, bahwa ia masih menjadi pusat perhatian para tamu.

"Jika niatmu menikahiku hanya karena balas budi, harusnya kau mengurungkan saja. Aku bahkan tak tahu apa-apa tentang masa lalu dirimu, dan juga kebobrokan dirimu. Jadi, mengapa kau tega melibatkan perasaan orang lain untuk balas budimu itu?" Tanya Hana pelan.

"Nyonya Gihana Rahardja yang terhormat, Itulah mengapa aku mengingatkan dirimu, agar kau tak jatuh cinta padaku."

"Kalau begitu, setelah turun dari pelaminan nanti, ceraikan aku. Aku tak Sudi hidup dengan lelaki yang berniat mempermainkan pernikahan." Tandas Hana dengan memalingkan wajah, menatap asal para tamu undangan yang tengah menikmati sajian pesta.

Malam ini, Hana seolah tak suka dengan banyaknya menu yang terlihat menggoda indera perasa.

Tirta terkekeh penuh ejekan.

"Siapa disini yang mempermainkan pernikahan? Jika kau berniat berpisah denganku saat pernikahan belum genap berusia sehari, bukankah itu artinya kau yang mempermainkan pernikahan?"

Hana terjebak oleh kalimatnya sendiri.

"Sumpah demi tuhan, aku membencimu, Tirta Rahardja. Kau lelaki tua bujang lapuk yang harusnya bersyukur mendapatkan gadis sepertiku." Ucapnya dengan angkuh, mencoba menandingi keangkuhan suaminya.

"Silahkan. Mari kita buktikan, siapa yang beruntung mendapatkan siapa." Ungkap Tirta kemudian.

"Baiklah. Jika memang kau tetap berniat untuk mempermainkan pernikahan ini, kita berpisah saja setelah turun dari pelaminan. Aku tak mau membuat ayah dan ibuku syok karena putrinya dipermainkan di kemudian hari." Ucap Hana dengan penuh penekanan.

Tirta tertawa renyah, seolah memperlihatkan pada tamu undangan, bahwa ia sangat menikmati menjadi pengantin baru diatas pelaminan.

"Sayangnya tak semudah itu. Bahkan aku sudah mengeluarkan banyak biaya untuk pernikahan ini, Gihana. Bukankah seharusnya aku berhak untuk meneguk manisnya sari madu dari tubuhmu yang sintal dan menggoda itu?"

Kalimat Tirta, berhasil membuat Hana syok setengah mati. Wanita itu tak tahu saja, bahwa Tirta suka dengan dirinya yang tertekan ini. Hana hanya tidak tahu, bahwa Tirta tak sejahat yang ia pikir. Tirta memang suka mempermainkan emosi lawan bicaranya.

**

Hai, ketemu lagi sama Istia. Jangan lupa vote dan kasih ulasan, bintang 5, ya. jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen juga. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

mampirr smoga aja yg cewek g bodoh mau di tindas yg kbnyakan di novel nikah PKS yg cewek bodoh mau di tindas bisa nya cm mewekkk

2023-01-03

1

ⱮҼⱮҼყ ყιɳ 🎀

ⱮҼⱮҼყ ყιɳ 🎀

Semangat, aku mampir beb 🤗👍

2022-11-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!