Pernikahan Rahasia Sang Presdir
''Adryan, mau sampai kapan kamu kayak gini, hah? Apa kamu ingin selamanya hidup membujang?" Tanya Nyonya Rosalina kepada putra semata wayangnya bernama Adryan.
"Aku belum siap, Mom. Maaf," jawab Adryan dengan suara lemah menunduk tidak kuasa menatap wajah sang ibu yang kini terlihat begitu sedih.
"Belum siap? Belum siap katamu? Apa kamu gak liat, kami berdua udah tua renta? kami ingin ngerasain nimang cucu sebelum kami dipanggil oleh yang maha kuasa," ucap sang Ayah Tuan Adiwiguna 65 tahun duduk di samping sang istri menatap tajam ke arah putra semata wayangnya.
"Tapi, Dad--"
"Gak ada tapi-tapian, pokoknya jika dalam waktu satu Minggu kamu tidak mengenalkan calon istri kamu, maka kami terpaksa menjodohkan kamu dengan wanita pilihan kami sendiri, gimana?"
Adryan terdiam menunduk, keringat dingin nampak membasahi pelipis wajah tampan dewasa dengan rahang tegas yang menjadi ciri khasnya.
"Sayang ... Mommy mau tanya satu hal sama kamu. Eu ... Kamu masih normal 'kan? Maksud Mommy, selama ini Mommy gak pernah liat kamu pacaran apalagi mengenalkan seorang wanita sama kami, Mommy takut kamu--"
"Maksud Mommy aku h**o? G*y gitu? Hahahaha ... Aku masih pria normal, Mom. Mana mungkin aku yang gagah kayak gini punya kelainan. Jahat banget Mommy ini," jawab Adryan sedikit tersinggung dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh ibunya.
"Syukurlah, Mommy seneng dengernya. Udah, gak usah nunggu satu Minggu segala, Mommy udah siapin pasangan yang cocok buat kamu. Pokoknya, Mommy gak mau penolakan, gak mau ada bantah-membantah lagi. Mau tidak mau, siap tidak siap kamu harus menikah dengan wanita pilihan kami. Cinta bisa datang belakangan, oke?" Tegas sang ibu penuh penekanan dengan wajah serius membuat Adryan menundukkan kepalanya tidak tahu lagi harus berkata apa.
"Ini, lihat Poto ini. Dia adalah calon istri kamu," ucapnya lagi meletakkan secarik poto di atas meja.
Adryan pun hanya bisa memalingkan wajahnya, tanpa melirik ataupun meraih Poto yang diletakkan begitu saja tepat di atas meja.
"Kenapa gak dilihat? Dia cantik lho, namanya Amanda. Amanda ini adalah putri sulung dari pasangan pengusaha kaya temannya Daddy kamu. Mommy yakin kamu pasti bakalan suka sama dia."
Adryan masih terdiam. Dia pun sedikit melirik Poto tersebut dengan wajah datar. Ya ... Yang dikatakan oleh ibunya memanglah benar, wanita di dalam Poto itu memanglah cantik layaknya Poto model. Rambut panjang berwarna coklat, tatapan tajam wanita bernama Amanda itu terlihat begitu tajam di dalam Poto tersebut.
Akan tetapi, kecantikan yang terpancar dari wanita bernama Amanda itu sama sekali tidak membuat hati seorang Adryan merasa tertarik sama sekali. Dia pun kembali memalingkan wajahnya ke arah samping dengan perasaan hancur dan tatapan mata kosong menatap lantai berwarna putih yang entah mengapa terasa begitu dingin.
"Kami juga udah aturkan pertemuan buat kalian. Nanti malam jam 20.00 kamu harus datang ke Restoran dimana kami udah mengatur pertemuan kamu dengan wanita ini," ucap sang Ayah tegas penuh penekanan.
"Gak bisa secepat itu dong, Dad. Aku harus pikir-pikir dulu apa yang kalian inginkan ini. Masa tiba-tiba aja aku ketemuan sama wanita yang baru aku liat satu kali di Poto? Terus langsung nikah gitu aja lagi? Aku butuh waktu, Dad, Mom." Jawab Adryan menatap wajah ibu dan juga ayahnya secara bergantian.
"Apa kamu lupa berapa banyak waktu yang udah kami berikan sama kamu? Umur kamu udah 37 tahun, butuh berapa lama lagi untuk kamu bisa berfikir? Mau nunggu sampai kami mati penasaran? Begitu?'' teriak sang ibu kesal.
"Bukan kayak gitu, Mom. Aku hanya--" terbata-bata Adryan tidak meneruskan ucapannya.
"Udah-udah, jangan di bahas lagi. Kami udah bilang tadi, kali ini gak ada yang namanya tawar menawar, gak ada yang namanya penolakan. Kalau kamu bersikeras menolak perjodohan ini kamu bakalan liat Mommy mati gantung diri." Tegas sang ibu lagi mengancam.
"MOM ...?" Adryan menaikan suaranya.
"Apa? Bukannya kamu senang kalau liat Mommy mu yang udah tua ini mati? Hah?"
"Jangan bilang gitu, Mom. Please, iya aku bakalan nemuin dia, aku juga bakalan ikutin kemauan Mommy dan Daddy nikahin wanita bernama Amanda itu tapi, aku mohon Mommy jangan sekali-kali bilang kayak gitu lagi, ya?" Lirih Adryan bangkit lalu duduk di samping sang ibu.
"Janji ya. Kamu bakalan nikah sama Amanda, dia gadis yang baik ko, cantik lagi. Dan yang paling penting Amanda ini adalah putri dari keluarga terpandang, dan dia benar-benar menantu ideal Mommy," lembut sang ibu meraih telapak tangan putranya.
Sebenarnya hal ini yang membuat Adryan tertekan selama ini, ibunya itu selalu saja mematok standar yang tinggi untuk wanita yang akan menjadi menantunya. Hal ini juga yang membuatnya tidak pernah mengenalkan wanita yang menjadi kekasihnya dari semenjak dia remaja.
Karena apa? Karena setiap sang ibu bertemu dengan wanita yang dia kenalkan, hal pertama yang ditanyakan oleh ibunya itu adalah latar belakang, lahir dari keluarga mana, dan pendidikannya.
Hal itu tentu saja membuat Adryan tidak pernah lagi mengenalkan seorang wanita kepada keluarganya terutama sang ibu.
"Jangan lupa nanti malam ya. Mommy gak mau kamu mengecewakan Mommy lagi, oke."
Adryan hanya mengangguk pasrah.
♥️♥️
Pukul 20.00 Adryan sudah duduk di sebuah Restoran untuk menepati janjinya kepada sang ibu bahwa, dia akan menemui gadis bernama Amanda, gadis cantik yang dipilihkan oleh kedua orangtuanya untuk menjadi pendamping hidupnya.
Dengan perasaan sedih laki-laki berusia 37 tahun itu menatap layar ponsel yang saat ini berada di dalam genggamannya, dan mengusap wajah anak kecil yang sedang berpose dengan seorang wanita di dalam sana.
'Maafkan Daddy, Nak.' Lirihnya pelan penuh penyesalan.
Dia pun tidak kuasa menahan kesedihannya saat menatap wajah potret di dalam ponselnya tersebut, matanya pun terlihat berkaca-kaca menahan rasa sesak di dadanya.
Lama larut dalam kesedihan di dalam hatinya, akhirnya, pandangannya teralihkan saat seorang wanita bertubuh tinggi dengan memakai pakaian seksi namun, terlihat elegan layaknya wanita bangsawan kaum sosialita. Adryan pun memasukkan ponsel miliknya itu ke dalam saku jas hitam yang dikenakannya lalu menatap wanita tersebut.
"Permisi, apa anda Adryan?" Terdengar suara wanita tersebut begitu lirih dan lembut ditelinga.
"Iya, betul. Kamu pasti Amanda?'' Jawab Adryan berdiri menyambut kedatangan wanita tersebut.
"Sudah ku duga kalau anda tampan, Adryan. Kenalin, saya Amanda, wanita yang akan menjadi istrimu," ucap wanita tersebut penuh percaya diri mengulurkan tangannya.
'Maafkan Daddy, Putra. Maafkan aku Kalista karena aku harus membagi cinta kalian kepada wanita ini,' (batin Adryan)
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-03
0
Dara Muhtar
Ndak gentleman kamu Adrian...ndak mau ngakuin anak istri depan orang tua kamu
2023-01-12
0
jhon teyeng
wah bru baca sdh dpt suguhan tdk tegas dr seorg laki2, takut apa sih? kehilangan posisi, kekayaan, mau gak sih kalo kamu jg dibagi?
2022-12-12
0