Nyonya Anita memijat pelan pelipisnya yang tiba-tiba saja terasa pusing setelah mendengar permintaan putrinya yang sangat tidak masuk akal.
Mana mungkin dia berusaha memisahkan sepasang suami istri yang saling mencintai? Mana mungkin juga dia menikahkan putrinya dengan laki-laki yang sudah beristri dan terang-terangan mencintai istrinya?
'Ya Tuhan ... Apa yang harus saya lakukan?' (batin Nyonya Anita.)
"Mom? Kenapa Mommy diam saja? Mommy bakalan nurutin keinginan aku 'kan?" Tanya Amanda setelah tidak mendapatkan jawaban apapun dari sang ibu.
"Semuanya salah Mommy. Mommy terlalu memanjakan kamu dan selalu menuruti semua keinginan kamu." Lemah Nyonya Anita masih memijat pelipisnya seraya memejamkan mata.
"Mommy pasti bisa melakukannya juga sekarang, Mommy itu ibu yang hebat. Apapun bisa Mommy lakukan."
"Amanda ...!"
Amanda hanya terdiam dengan wajah memerah begitupun dengan bola matanya.
"Mommy akan menjodohkan kamu dengan laki-laki lain yang lebih baik dari si Adryan itu, lebih kaya bahkan 100x lipat lebih tampan dari dia."
"Tidak, aku tidak mau, Mom. Hanya dia yang aku inginkan."
Nyonya Anita pun hanya bisa menarik nafas berat merasakan sesak di dadanya.
"Mommy lelah, Mommy mau istirahat dulu."
"Tapi Mom--"
Nyonya Anita tidak menanggapi rengekan putrinya lagi dan berlalu begitu saja meninggal Amanda yang saat ini dalam keadaan kesal.
***
Sementara itu. Di tempat yang berbeda, Kalista benar-benar tertidur di ranjang mertuanya bersama Nyonya Rosa dengan Putra berada tepat tengah-tengahnya.
Entah mengapa, tidurnya terasa begitu nyenyak sampai dirinya tidak sadar bahwa telah terlelap lebih dari 2 jam, begitupun dengan Putra. Sedangkan Nyonya Rosa baru saja terjaga dan seketika menatap wajah putra dan juga menantunya secara bergantian.
Apakah dia tega memisahkan cucu kesayangannya dengan ibunya sendiri? Apabila dia nekat melakukan hal itu, apakah dia siap kehilangan cucunya karena pasti dia akan ikut dengan Kalista jika dia meninggalkan rumah ini?
'Tidak, Oma tidak ingin berpisah dengan kamu Putra. Kamu adalah harapan terakhir Oma. Kamu adalah penerus dari keluarga Adiwijaya, baiklah Oma akan bersikap lunak kepada ibumu ini meskipun sebenarnya Oma tidak menyukai dia,' (batin Nyonya Rosa.)
Dia pun bangkit dan hendak pergi.
Seiringan dengan itu, Kalista pun akhirnya membuka mata dan seketika terjaga.
"Mom? Maaf, saya ketiduran di sini." Lembut Kalista bangkit dan hendak turun dari atas ranjang.
"Tidak apa-apa, teruskan tidur kamu. Nanti kalau Putra bangun terus nangis nyariin kamu gimana?" Jawab Nyonya Rosa datar dan tanpa menoleh.
Kalista pun tersenyum kecil. Nada suara sang ibu mertua yang tidak lagi terdengar ketus seperti biasanya, membuat hatinya benar-benar merasa senang.
"Terima kasih, Mom."
Nyonya Rosa hanya mengangguk pelan dan masih tanpa menoleh sedikitpun, dia pun turun dari atas ranjang lalu berjalan keluar dari dalam kamar miliknya itu.
Ceklek ....
Nyonya Rosa membuka pintu kamar lalu terkejut seketika membulatkan bola matanya karena Adrian Sang putra berdiri tepat di depan pintu bahkan terlihat seperti sedang mengintip.
"Adryan? Lagi ngapain kamu di sini? Kamu ngintip?" Tanya sang ibu sedikit menaikan suaranya.
"Eu ... Anu, Mom. Enggak ko, saya hanya lewat tadi. Ini saya mau mengetuk pintu sebenarnya." Jawab Adryan sedikit terbata-bata merasa malu sebenarnya.
"Bohong ... Apa kamu takut kalau Mommy akan menyakiti istri kamu lagi?"
Adryan terdiam dengan wajah yang terlihat cengengesan tidak bisa berbohong.
"Ikut Mommy sekarang juga, ada sesuatu yang ingin Mommy membicarakan sama kamu,'' pinta Nyonya Rosa keluar dari dalam kamar dan langsung diikuti oleh Adryan kemudian.
Dia pun berdiri tepat di depan jendela dengan mata yang menatap ke arah luar dimana taman hijau membentang mengelilingi rumah besarnya itu.
"Apa yang ingin Mommy bicarakan sama saya? Kalau ini tentang perjodohan saya dengan Amanda, saya akan menolak keras dan saya tidak akan pernah merubah keputusan saya," tegas Adryan penuh penekanan.
"Tidak, bukan masalah itu. Mommy hanya akan bilang sama kamu, kalau Mommy akan berusaha bersikap lunak sama istri kamu. Tapi, ini bukan berarti Mommy benar-benar menerima dia ya," jawab Nyonya Rosa yang juga tegas penuh penekanan.
"Mommy serius?"
Nyonya Rosa menganggukkan kepalanya dengan wajah datar.
Grep ....
Adryan seketika langsung memeluk tubuh sang ibu.
"Terima kasih, Mom. Terima kasih banyak, asal Mommy tau saja, Kalista itu wanita yang lembut dan pendiam. Itu sebabnya dia tidak pernah membalas setiap perkataan kasar Mommy sama dia. Saya yakin, kalau Mommy sudah dekat dengan dia, Mommy pasti akan suka sama dia," lirih Adryan mendekap erat tubuh sang ibu dengan mata yang terlihat berkaca-kaca.
"Saya tidak bisa memilih salah satu diantara kalian. Kalian berdua itu sama berharganya buat saya, Mom. Saya sayang sama Mommy begitupun sama istri saya, Mommy adalah surga saya sementara surga istri saya ada pada saya. Jadi, mana berani saya menjerumuskan dua wanita yang saya cintai ke dalam lubang penderitaan." Lirihnya lagi.
"Kamu jangan besar kepala dulu, Mommy melakukan ini semata-mata demi Putra cucu kesayangan Mommy. Mommy tidak ingin dia kehilangan ibunya, sementara Mommy juga tidak ingin kehilangan dia, cucu satu-satunya yang Mommy punya.''
"Iya, Mom. Saya mengerti perasaan Mommy, tidak mudah untuk Mommy menerima istri saya begitu saja. Tapi, saya yakin seiringan dengan berjalannya waktu, Mommy akan tau betapa baik hatinya istri saya itu dan Mommy akan sadar kalau saya tidak salah dalam memilih seorang istri."
Nyonya Rosa hanya menganggukkan kepalanya seraya mengusap punggung Adryan sang putra.
'Terima kasih Tuhan, akhirnya hati ibuku benar-benar melunak dan bersedia menerima Kalista sebagai menantunya.' (batin Adryan penuh rasa syukur.)
Tanpa mereka sadar, Kalista mendengar semua yang dibicarakan suami dan juga Ibu mertuanya itu. Seketika, lelehan air mata pun turun begitu saja membasahi wajah cantiknya. Bukan air mata kesedihan melainkan air mata bahagia, sangat-sangat bahagia. Karena akhirnya, setelah menunggu selama 7 tahun lamanya dia akan diakui sebagai menantu keluarga Adiwijaya Hadiningrat, salah satu keluarga terkaya di negara itu.
"Kalista?" Sapa Adryan saat menyadari bahwa istrinya berdiri tepat di belakang pintu kamar sang ibu.
"Eu ... Anu, Mas aku baru saja bangun." Jawab Kalista mengusap buliran air mata tidak ingin terlihat sedih.
"Sini, sayang."
Kalista pun mengikuti keinginan suaminya, dia keluar dari dalam kamar lalu berdiri di samping Adryan sang suami.
"Mommy, Istriku. Besok saya akan mendaftarkan pernikahan kita ke Kantor Urusan Agama. Mom, saya belum sempat meminta doa restu sebelum saya menikah dahulu. Sekarang, kami berdua berdiri di hadapan Mommy untuk benar-benar meminta restu dan doa tulus dari Mommy, semoga pernikahan kami langgeng sampai kakek, nenek dan maut memisahkan kami," lembut Adryan menggenggam pergelangan tangannya erat berdiri tepat di depan ibundanya.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Dara Muhtar
Alhamdulillah akhirnya Mama Rosa mau menerima Kalista walaupun hanya demi sang Cucu dia bilang🤭
2023-01-13
0
Tiahsutiah
alhamdulilah mama rosa akgir nya mau nerima kalista,,,
2022-11-19
0
Puja Kesuma
bu anita jgn mau kalah sama ankmu jgn kau manjakan anakmu amanda dgn semua keinginan gk masuk akal..itu malah akan menyesatkan amanda.
2022-11-11
2