Flash Back

7 tahun yang lalu.

Kalista duduk di kursi ruang tamu, hari ini dia spesial di ajak oleh kekasihnya untuk berkunjung dan dikenalkan kepada keluarga besar Adryan, laki-laki yang telah merajut kasih bersamanya selama 3 tahun ini.

Kalista bahkan berdandan rapi dengan mengenakan pakaian yang menurutnya paling bagus yang dia punya. Ini adalah kali pertamanya dia di ajak ke sana, ke rumah mewah berlantai dua yang merupakan kediaman Adryan.

Entah mengapa, Kalista merasa begitu gugup, telapak tangannya bahkan berkeringat dingin kini, mengingat bahwa dia hanyalah gadis yang berasal dari keluarga biasa saja bahkan tidak berpendidikan tinggi.

Jauh berbeda dengan Adryan yang merupakan lulusan Universitas ternama di negeri seberang dan juga pewaris tunggal dari perusahaan terbesar yang saat ini masih dipegang oleh orang tuanya.

Adryan nampak tersenyum menghampiri Kalista dengan membawa satu gelas minuman dingin yang sengaja dia buat sendiri spesial untuk kekasihnya itu.

"Kamu pasti haus, sayang." Ucap Adryan duduk tepat di samping Kalista seraya menyerahkan gelas kaca yang dia bawa.

"Kamu lama banget si? Aku grogi sendirian di sini tau," rengek Kalista meneguk minuman dingin tersebut.

"Hmm ... Maaf, tadi aku mandi dulu."

"Rumah kamu sepi banget, ibu kamu kemana?"

"Mommy ada di kamarnya, dan aku udah bilang sama dia kalau aku mau ngenalin kamu sekarang. Bentar lagi dia juga turun ko."

"Hmm begitu. Sayang, aku gugup banget." Lirih Kalista, wajahnya terlihat tegang dengan keringat yang membasahi pelipis wajahnya.

"Gugup? Gak usah gugup, sayang. Mommy orangnya baik ko, aku yakin dia bakalan nerima kamu, karena apa? Karena kamu wanita baik, dan yang paling penting, aku cinta sama kamu." Jawab Adryan mencoba menenangkan.

"Tapi tetap saja, latar belakang kita jauh berbeda. Kamu lahir dari keluarga kaya raya dan terpandang, sedangkan aku? Aku hanya anak yatim piatu yang tidak punya apapun, pendidikan aku aja cuma lulus Sekolah Menengah Atas. Aku takut ibumu gak akan menerima gadis kayak aku buat jadi menantunya.''

"Hey, jangan pernah bilang kayak gitu. Bagi aku, kamu adalah wanita spesial, kamu itu wanita paling berharga buat aku dan aku cinta sama kamu, Kalista."

"Aku juga cinta sama kamu, Adryan. Tapi--"

Kalista tidak meneruskan ucapannya karena matanya kini menangkap sosok cantik penuh karisma berjalan menuruni tangga dengan mata yang menatap tajam kearahnya kini.

Ya ....

Dia adalah Nyonya Rosalinda ibunda dari Adryan. Mata Nyonya Rosa nampak menatap tajam ke arah Kalista. Bola mata dengan bulu matanya yang lentik nampak membulat sempurna dan terlihat tidak ramah.

Adryan yang menyadari bahwa sang ibu sedang menghampiri dirinya pun nampak berdiri menyambut, begitupun dengan Kalista yang kini berdiri tepat di samping kekasihnya dengan tangan yang menggenggam erat jemari Adryan merasa gugup.

"Siapa wanita ini, Adryan?" Tanya sang ibu berjalan menghampiri dengan wajah yang tidak ramah sama sekali.

"Kenalin, Mom. Dia kekasih aku, wanita yang aku cintai," jawab Adryan tersenyum ramah.

Kalista yang diperkenalkan pun berjalan menghampiri calon ibu mertuanya, lalu mengulurkan tangannya hendak bersalaman namun, apa yang terjadi? Nyonya Rosa mengabaikan uluran tangan gadis itu dan memalingkan wajahnya ke arah samping.

Deg ....

Hati seorang Kalista bagai tersambar petir. Kenapa Nyonya Rosa bisa bersikap sedingin itu kepadanya? Apa dia mendengar semua percakapan dirinya dengan Adryan barusan? 

Kalista pun kembali menarik tangannya dengan perasaan kecewa, dia berjalan mundur dan kembali berdiri di samping Adryan dengan hati dan perasaan hancur.

"Mom? Mommy kenapa?" Tanya Adryan menatap heran ke arah ibunya.

Sang ibu pun hanya terdiam dengan wajah datar, dia duduk di kursi ruang tamu dengan mata yang menatap wajah Kalista tajam.

"Siapa nama kamu?" Tanya ibu datar.

"Ka-kalista, Tante." Jawab Kalista dengan suara patah-patah.

"Orang tua kamu kerja dimana? Pendidikan terakhir kamu apa? Hmm ... Apa kamu tau kalau keluarga kami punya standar tersendiri dalam memilih wanita yang akan menjadi menantu kami?''

"MOM?" Teriak Adryan tidak terima.

"Diam Adryan, Mommy gak bertanya sama kamu. Mommy ingin tau latar belakang wanita yang kamu bilang calon istri kamu ini." Tegas ibu mengalihkan pandangannya ke arah Adryan sang putra.

"Apa maksud Mommy? Aku gak peduli dengan latar belakang Kalista. Aku mencintai dia, Mom." Rengek Adryan mengiba menggenggam erat jemari tangan kekasihnya.

"Hahaha ... Adryan, Adryan. Apa kamu lupa kita ini siapa? Kita adalah pengusaha ternama dan terpandang. Mommy gak mau punya menantu sembarangan, wanita yang tidak jelas asal-usulnya apalagi hanya lulusan Sekolah Menengah Atas. Mau di taruh dimana muka Mommy ini," tegas sang ibu membuat Kalista benar-benar terluka, air matanya pun lolos begitu saja dari pelupuk mata sayu'nya kini.

"Cukup, Mom. Aku cinta sama dia dan aku gak peduli dengan latar belakang dan apapun yang Mommy katakan tadi." Tegas Adryan tidak terima.

"Pokoknya, Mommy gak akan pernah setuju kamu menikah dengan wanita biasa ini, dia sama sekali gak pantas buat kamu. Kamu itu pewaris tunggal keluarga kami, dan sebentar lagi, kamu bakalan gantiin posisi Daddy kamu di perusahaan. Masa seorang Direktur punya istri tidak jelas kayak dia? Nggak, pokoknya Mommy gak setuju kamu menikah sama dia, dan Mommy mau kamu putusin dia sekarang juga di depan Mommy, oke?" 

"Nggak, aku gak mau. Aku gak akan pernah mutusin Kalista.''

"Cukup, Adryan. Kamu jangan seperti itu sama ibu kamu sendiri," lirih Kalista, hatinya benar-benar hancur mendengar setiap hinaan yang diucapkan oleh ibu dari kekasihnya itu.

"Heh, Kalista. Sebaikanya kamu yang putusin putra saya. Apa kamu menggunakan pelet atau jampi-jampi hingga Adryan putra saya berani membantah saya kayak gini, hah?'' teriak sang ibu menatap tajam wajah Kalista.

"Saya mohon maaf, Tante. Saya memang hanya seorang anak yatim-piatu, saya juga tidak berpendidikan tinggi seperti putra Tante ini tapi, saya mencintai Adryan begitupun sebaliknya.''

"Kamu bilang apa tadi? Cinta? Kamu itu--" 

"Cukup, Mom. Aku gak peduli dengan apa yang Mommy katakan, apapun yang terjadi Kalista akan tetap menjadi istriku," tegas Adryan menyela ucapan ibunya membuat sang ibu merasa kesal.

Adryan pun semakin menggenggam erat jemari kekasihnya lalu hendak keluar dari dalam rumah.

"Tunggu, Adryan. Kalau kamu berani melangkah satu langkah pun keluar dari rumah ini maka, kamu akan liat Mommy mati di depan kamu sekarang juga.'' Ancam sang ibu membuat Adryan seketika menghentikan langkahnya.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Dara Muhtar

Dara Muhtar

Orang kaya sebagian selalu Mandang status....

2023-01-12

0

jhon teyeng

jhon teyeng

ya sdh mati aja knp

2022-12-12

0

fy

fy

ooh di tentang ya sm mom mu ..,😳😳😳

2022-11-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!