Adryan mendekap erat tubuh istri serta anak kesayangannya seraya mengecup pucuk kepala mesra dan penuh kasih sayang, di tengah hatinya yang semula berkecamuk merasa dilema kini seketika merasa tenang dan juga damai setelah memeluk dua orang yang paling dia cintai itu.
"Kita masuk ya, Daddy bawain hadiah buat ku, Putra. Buat kamu juga, sayang." Pinta Adryan menatap wajah istri juga Putra secara bergantian.
"Kenapa Mas gak bilang dulu kalau mau pulang? aku 'kan bisa masakin makanan kesukaan kamu lho.'' Lirih Kalista lembut seperti biasanya.
"Mas lupa, sayang. Tiba-tiba saja Mas kangen sama kalian dan langsung ke sini deh. Tapi, kali ini Mas bakalan agak lamaan di sini.''
"Beneran, Dad?" Putra tersenyum kegirangan.
"Tentu saja, Daddy pengen bermain puas sama kamu, sayang."
Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah dengan perasaan senang.
Kalista menatap wajah suaminya dengan tatapan sayu penuh tanda tanya. Sebagai seorang istri, tentu saja dia bisa merasakan bahwa suaminya sedang tidak baik-baik saja.
Semua itu terlihat jelas dari raut wajah Adryan yang terlihat muram dengan senyuman yang sedikit dipaksakan. Apa mungkin ibu mertuanya tau prihal pernikahan mereka? Atau, ada masalah lain yang sedang dihadapi oleh suaminya itu? Batin Kalista penuh tanda tanya.
"O iya, sayang. Daddy sampai lupa, Daddy bawain mainan buat kamu. Tapi, ketinggalan di mobil. Bisa tolong ambilkan?" Pinta Adryan setelah mereka sampai di dalam rumah.
"Tentu saja, Dad." Jawab Putra turun dari gendongan sang ayah lalu kembali berlari keluar dengan tersenyum senang.
"Kamu baik-baik saja, Mas?" Tanya Kalista menatap tajam wajah suaminya.
"Hah? Eu ... Maksud kamu, Sayang?" Jawab Adryan sedikit terbata-bata.
"Wajah kamu sedikit berbeda, apa ada masalah?"
Adryan diam menundukkan kepalanya merasa gusar.
"Yeeeey ... Akhirnya Daddy beliin mainan yang aku inginkan," teriak Putra kegirangan kembali masuk ke dalam rumah seraya membawa mainan yang memang sudah dia pesan dari jauh-jauh hari, seketika menghentikan pembicaraan mereka berdua.
"Kamu senang?''
"Tentu saja senang, Dad. Sudah lama banget aku ingin mainan ini."
"Ya sudah, kamu mainkan di kamar gih. Daddy kamu capek mau istirahat dulu." Pinta Kalista yang langsung di jawab dengan anggukan oleh Putra dan segera berlari ke kamarnya.
"Mas kangen banget sama kamu, sayang." Lirih Adryan kembali memeluk tubuh istrinya setelah Putra benar-benar masuk ke dalam rumah.
"Aku juga kangen sama kamu, Mas. Mau mandi air hangat? Biar aku siapin, kamu pasti lelah banget setelah menempuh perjalan jauh.''
Adryan menganggukkan kepalanya mulai mengurai pelukan.
"Bisa bantu gosokkan punggung Mas?''
"Dih, bilang saja Mas pengen mandi bareng."
"Iya deh, Mas pengen kita mandi bareng. Mas benar-benar kangen sama kamu, sayang."
Kalista tersenyum manis melingkarkan tangannya di pinggang sang suami lalu berjalan dan masuk ke dalam kamar.
♥️♥️
Setelah membersihkan diri dan tentu saja saling meluapkan kerinduan yang sebenarnya memenuhi hati masing-masing, Adryan dan istrinya pun berbaring di atas ranjang dengan posisi saling berpelukan.
Kalista masih bisa merasakan bahwa suaminya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya.
"Mas gak mau cerita sama aku?" Rengek Kalista manja, mata sayu'nya menatap lekat wajah suaminya.
"Cerita apa?"
"Aku tau Mas menyembunyikan sesuatu dari aku, Mas."
Adryan termenung terlihat sedang berfikir.
"Mas?"
Adryan menghela napas panjang sebelum dia mulai mengatakan jujur karena tidak ingin ada satu pun yang dia sembunyikan dari istrinya.
"Kalista, kamu tau kamu adalah satu-satunya wanita yang Mas cintai. Dari dulu sampai sekarang, itu sebabnya Mas nekat nikahi kamu dan menyembunyikan pernikahan kita dari keluarga Mas."
Kalista menganggukkan kepalanya tersenyum heran.
"Sampai kapanpun Mas gak akan pernah menduakan cinta kita dan itu terbukti dengan Mas selalu setia dengan pernikahan yang telah kita jalani selama 7 tahun ini. Kamu percaya sama Mas?"
Kalista kembali menganggukkan kepalanya kali ini dengan kening yang dikerutkan semakin merasa heran sebenarnya.
"Jujur saja, Mas. Ada apa sebenarnya? Apa Mommy kamu tau tentang pernikahan kita ini?"
Adryan menggelengkan kepalanya memasang wajah sedih.
"Lalu?"
"Mommy menjodohkan Mas dengan seorang wanita. Beliau mengira Mas belok, karena beliau taunya Mas masih belum menikah sampai sekarang.''
Deg ... Hati seorang Kalista seketika bagai dihantam bongkahan batu besar yang terasa menyesakan dada dan membuatnya hatinya teriris pisau tajam.
Sakit, rasanya sangat sakit. Seharusnya dia sudah siap dengan kemungkinan seperti ini. Sebagai seorang istri yang di sembunyikan keberadaannya, seharusnya dia siap dengan kemungkinan terburuk yang akan menimpa rumah tangga yang telah dia jalani selama lebih dari 7 tahun tanpa sepengetahuan mertuanya.
Buliran air mata pun seketika berjatuhan begitu saja tidak dapat lagi dia bendung. Kalista pun duduk di atas ranjang lalu mengusap wajahnya kasar.
"Lalu, apa yang akan kamu lakukan Mas? Kamu akan menikahi wanita pilihan keluarga kamu itu?" Lirih Kalista sedikit terisak menahan rasa sesak
"Tentu saja tidak, sayang. Kamu pikir Mas laki-laki apaan yang bisa menikahi wanita sembarang?"
"Lalu?"
"Mas gak tau harus berbuat apa? Mas bingung, sayang."
"Kenapa harus bingung? Kalau Mas bingung itu berarti perasaan Mas sama aku sedang goyah dong.''
"Tidak, bukan seperti itu sayang. Mas hanya--''
"Hanya apa? Hanya tidak bisa menolak keinginan Mommy kamu yang menginginkan seorang menantu yang berasal dari keluarga kaya dan sederajat dengan kalian?"
"Tidak, sayang. Tidak ...! Mas akan jujur sama Mommy tentang pernikahan kita. Tapi, Mas butuh waktu, Mas akan mengatakan sama beliau pelan-pelan, walau bagaimanapun beliau itu ibunya Mas orang yang telah melahirkan Mas. Mana mungkin Mas--"
"Iya, Mas. Iya ... Mas memang anak yang sangat berbakti dan selalu menuruti keinginan Ibu Mas. Itu sebabnya Mas masih menyembunyikan pernikahan kita sampai 7 tahun lamanya. Aku bangga sama Mas." Tegas Kalista dengan nada suara sedikit mengejek suaminya.
"Sayang!"
Kalista menundukkan kepalanya semakin merasakan sesak di dadanya kini.
"Sayang, Mas janji akan segera memberitahukan prihal pernihakan kita kepada Mommy dan membawa kalian ke kota. Biar seluruh dunia tahu bahwa sebenarnya Mas sudah menikah dengan wanita cantik, lembut dan baik hati seperti kamu.''
Kalista seketika menoleh menatap sayu wajah tampan suaminya, satu-satunya orang yang dia miliki dan satu-satunya orang yang menjadi tumpuan hidupnya selama ini.
"Mas serius dengan ucapan Mas ini?"
"Tentu saja, sayang. Mas akan menolak perjodohan itu dan membawa kamu ke kota." Tegas Adryan penuh penekanan juga penuh keyakinan.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Mega Baiq
kurang tegas,ceo kok lembek kyk krupuk
2025-03-08
0
Hot Red Gingger
gimana status anaknya yah? punya akte lahir tp hanya tertera nama ibu. secara hukum statusnya tdk kuat.
2023-01-29
0
Dara Muhtar
Secepatnya Adryan perkenalkan istri sama anakmu k
2023-01-12
0