Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )

Sebuah kamar kedap suara, kamar seorang laki - laki dengan dua istri, menjadi saksi bisu hilangnya kesucian seorang istri kedua.

Untuk pertama kali selama satu tahun usia pernikahannya, Calina merasakan di cumbu.

Entah, setan apa yang merasuki Zio. Zio memperlakukan Calina dengan sangat lembut. Seolah emosinya selama ini hanyalah sandiwara.

Namun saat momen pertama kali itu berakhir, Calina menangis sejadi - jadinya. Di bawah guyuran air shower dengan piyama putih yang kembali melekat pada tubuhnya. Meninggalkan Zio yang terlelap pasca menggauli istri keduanya yang masih perawan.

Bagaimana Calina tidak menangis, di akhir sesi, Zio justru mengucapkan kalimat yang menyayat hati Calina.

"Aku berhasil mendapatkan kesucianmu! bukan Kenzo!" Desis Zio sebelum ambruk dan tertidur tanpa rasa bersalah.

Desisan Zio itu tak akan pernah terlupakan oleh Calina. Satu kalimat yang seolah sebuah pernyataan kemenangan akan suatu tantangan.

Ia menyesal telah terbuai, ia menyesal telah hanyut dalam permainan Zio. Berulang kali Zio mengatakan jika dirinya malam ini terlihat cantik, membuat Calina lupa akan siapa Zio sebelumnya.

"Haaahhh!" teriak Calina mengacak - acak rambutnya yang basah. Mengusap lengannya hingga kaki, seolah jijik karena baru saja melakukan kesalahan terbesar.

Waktu telah fajar, Calina yang malang sudah kehabisan air mata. Ia bangkit dari bawah shower, mengambil handuk untuk membersihkan dirinya.

Menyesal? terlambat!

Pikiran Calina saat ini hanyalah dua kata itu. Nasi sudah menjadi bubur. Ia hanya berharap bahwa tak akan pernah terjadi kembali apa yang baru saja terjadi.

Bangkit dari penyesalan, Calina keluar dari kamar mandi, menoleh Zio dengan tatapan benci. Ia akui, selama ini memang mencintai seorang Zio Alfaro dengan tulus. Bahkan sampai ia harus terluka kali ini pun, rasa itu tetap ada, meski sudah di balur rasa kecewa. Yang bisa kapan saja merobohkan rasa cinta yang tersisa.

Jika saja semalam Zio melakukan dengan baik, tulus tanpa embel - embel apapun, tentulah Calina rela memberikan dirinya seutuhnya pada Zio, sang suami.

Untuk pertama kali melakukan hal intim, tentu Calina merasa tubuhnya tidak baik - baik saja. Sakit di bagain inti, juga nyeri pada dada. Karena ia sempat membiarkan Zio bermain dengan dadanya.

Kalimat - kalimat yang di lontarkan Zio benar - benar membuat Calina lupa diri. Benar - benar membuat Calina saat ini seperti seorang pengemis cinta.

Keluar dari kamar setelah berpakaian rapi, Calina bertemu dengan Mama Reni di dapur. Mama Reni sudah siap untuk memasak menu sarapan. Sederhana, hanya nasi goreng spesial untuk anak dan menantunya.

"Kamu sudah bangun, Cal?" tanya Mama Reni.

"Iya, Ma.." jawab Calina datar, membuang muka dari ibu mertua. Ia tak ingin sang mertua tau matanya yang sembab. Ia tak ingin mertuanya tau jika semalam adalah malam naas nya.

Calina mengambil air minum, menenggaknya dengan duduk di meja makan tanpa menghadap sang ibu mertua.

Namun sebisa mungkin ia berusaha menghindar, tetap saja perasaan seorang ibu tau ada yang tidak benar pada anak menantunya.

"Kamu kenapa, Calina?" tanya Mama Reni duduk di samping Calina. Menatap lekat pada menantunya.

"Tidak apa - apa, Ma... memangnya Calina kenapa?" tanya Calina mencoba untuk memasang wajah cerah.

"Bibirmu bisa membohongi Mama. Tapi mata mu tidak, Calina..." ucap Mama Reni lirih.

Calina menatap sendu sang ibu mertua, mencari ketenangan yang sama seperti yang ia dapat saat menatap mata sang ibunda.

"Zio menyakitimu?" tanya Mama Reni selembut mungkin. Ia belai rambut hitam sang menantu yang tergerai setengah basah.

Calina menghela nafas, ia gelengkan kepalanya pelan. Menutupi semua sesak yang ia rasakan beberapa jam yang lalu.

Mama Reni menarik nafas panjang, dan menghelanya cepat. Sebagi seorang wanita yang melahirkan Zio, pastilah dia paham seperti apa seorang Zio Alfaro.

"Calina?" panggil Mama Reni lirih.

Yang di panggil sontak menoleh dengan tatapan yang lembut. Guna membalas kelembutan yang di berikan sang mertua padanya.

"Kamu tentu tau, Calina... Zio adalah satu - satu harapan Mama untuk bisa menjaga Zhika. Kelak, jika Zhika benar - benar bisa sembuh." ucap Mama Reni. "Mama sangat yakin, Zio akan bisa menjadi kakak yang baik jika ia berada dalam genggaman perempuan hebat seperti kamu..." lanjut Mama Reni menggenggam tangan menantunya. "Hanya kamu yang bisa menjadi kakak ipar terbaik untuk Zhika."

"Tapi, Ma..." Calina menggantung kalimatnya. Ia tak mungkin mengatakan jika Zio sesungguhnya tak menginginkan dirinya sama sekali.

"Maafkan Mama, jika Mama terkesan memaksa. Tapi Mama yakin cuma kamu kakak ipar yang bisa menerima kekurangan Zhika."

Calina menunduk. Ini bukan masalah Zhika. Masalahnya adalah kakak Zhika. Yaitu suaminya sendiri, yang secara terang - terangan menolak dirinya. Bahkan apa yang terjadi semalam hanyalah jebakan semata.

"Calina... Mama dan Papa semakin tua. Kami tidak tau kapan kami akan menyusul Papa kamu di sana. Jadi Mama mohon Calina... jagalah Zhika untuk Mama. Jadikan kehidupannya selanjutnya berwarna."

"Ma... Mama dan Papa pasti bisa memberi kehidupan yang berwarna untuk Zhika. Mama dan Papa adalah orang - orang terbaik yang dimiliki Zhika! Tidak semua orang akan pergi dalam waktu yang cepat seperti Papa!"

"Mama tau, Calina... Satu pesan Mama untuk kamu, Nak... Jadilah wanita kuat! jadilah wanita hebat selamanya! Mama tau, saat ini kamu sudah jadi keduanya!"

"Maksud Mama?"

"Bukan apa - apa..." Mama Reni mengusap lembut tangan menantu yang ia genggam. "Mungkin tahun depan Zhika sudah bisa pulang... Mama harap kamu bersedia menerimanya..."

"Tentu, Ma!" jawab Calina mengangguk.

"Oh, ya! Mama sudah memasak untuk kita semua. Kamu tidak perlu repot." ucap Mama Reni menunjuk hasil masakannya. "Nanti siang Mama dan Papa harus kembali ke kampung!"

"Kenapa cepat sekali, Ma?"

"Hem... kamu kan tau, Papa itu sibuk sekali!"

"Biasanya kan sorean?"

"Nanti sore ada undangan hajatan dari tetangga!" jawab Mama Reni sembari berdiri dan menata hasil masakannya di meja makan.

"Oh...." Calina hanya mengangguk. "Biar Calina bantu, Ma!"

"Tidak usah! duduklah... biar Mama saja! Mama ingin menyiapkan sarapan untuk anak dan satu - satunya menantu Mama!" sahut Mama Reni. "Lebih baik kamu bangunkan Zio, ya? biar kita bisa sarapan bersama!"

Calina diam seribu bahasa, kembali naik ke atas melihat pria itu lagi? rasanya sangat malas untuk beranjak.

"Baiklah, Ma!"

Dengan terpaksa Calina kembali naik ke lantai dua dan masuk ke kamar Zio. Namun ternyata Zio sudah tak berada di atas tempat tidur. Calina melirik kamar mandi saat mendengar suara gemericik air dari dalam sana.

Saat hendak kembali menutup pintu untuk keluar, tiba - tiba saja pintu kamar mandi terbuka. Saat berusaha menghindar, justru pria itu lebih dulu memanggil namanya.

"Calina?" panggil Zio dengan nada yang cukup sendu untuk di dengar telinga Calina yang terbiasa dengan suara ketus Zio.

"Di tunggu Mama untuk sarapan!" ucap Calina tanpa berniat menjawab panggilan Zio.

Calina berbalik, hendak kembali keluar kamar. Namun Zio... berhasil menarik tangan Calina, hingga Calina terhuyung dan ambruk.

"Lepas!" ujar Calina.

"Calina?" panggil Zio lagi.

...🪴 Happy Reading 🪴...

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

ap ?? mau blg nyesel klo lu tau trnyta calina msih suci? ap mau mnyakiti calina lgi klo calina cwe bodoh yg gmpg d jbak hny krn kata2 manis doang?? lma2 gue jedotin tuh pala lo

2023-09-11

1

meE😊😊

meE😊😊

curiga sprti y ortu zio sudh tau dr lama klo zio pny istri 2.. kn dr awal d bhas klo ortu zio tdk mrestui hbungn mrk..
tp prtu zio ttp egois memaksakn khndak dmi kbhgiaan zhika mlah mngorbankn calina

2023-09-11

1

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Calina calinaaa, i2kan yg kmu mau, diperawani suami beistri 😝😝😝😝😝

2023-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2 Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3 Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4 Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5 Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6 Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7 Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8 Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9 Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10 Part 10 ( Letusan Emosi )
11 Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12 Part 12 ( Menumpang? )
13 Part 13 ( Nasib Buruk )
14 Part 14 ( Terpaksa )
15 Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16 Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17 Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18 Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19 Part 19 ( Malam Naas Calina )
20 Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21 Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22 Part 22 ( Kabar Buruk )
23 Part 23 ( Tak Di Sangka )
24 Part 24 ( Dua Nama )
25 Part 25 ( Rumit )
26 Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27 Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28 Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29 Part 29 ( Mama Reni )
30 Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31 Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32 Part 32 ( Pov Zio )
33 Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34 Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35 Part 35 ( Siapa Dia? )
36 Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37 Part 37 ( Sidang Mediasi )
38 Part 38 ( Dialah ... )
39 Part 39 ( Malam Itu ... )
40 Part 40 ( Bekas Luka )
41 Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42 Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43 Part 43 ( Poli Kandungan )
44 Part 44 ( Aku Akan ... )
45 Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46 Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47 Part 47 ( Aku Datang! )
48 Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49 Part 49 ( Tentang Zio )
50 Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51 Part 51 ( Uncle Gilang! )
52 Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53 Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54 Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55 Part 55 ( Disneyland Party )
56 Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57 Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58 Part 58 ( Seperti ... )
59 Part 59 ( Hati yang Resah )
60 Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61 Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62 Part 62 ( Siapa Namamu? )
63 Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64 Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65 Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66 Part 66 ( Kayla )
67 Part 67 ( Bertemu Mantan )
68 Part 68 ( Rival? )
69 Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70 Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71 Part 71 ( Menjemput Kayla )
72 Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73 Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74 Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75 Part 75 ( Papa Zio )
76 Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77 Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78 Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79 Part 79 ( Pacaran! )
80 Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81 Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82 Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83 Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84 Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85 Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86 Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87 Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88 Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89 Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90 Part 90 ( Cerita Janne )
91 Part 91 ( Harus Cepat! )
92 Part 92 ( Rencana Berlibur )
93 Part 93 ( Debaran )
94 Part 94 ( Kerasukan Jin )
95 Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96 Part 96 ( Minggu Ceria )
97 Part 97 ( Mas! )
98 Part 98 ( 60...59...58... )
99 Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100 Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101 Part 101 ( Serba Bingung )
102 Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103 Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104 Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105 Lebaran Online
106 Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107 Part 106 ( Janne 1 )
108 Part 107 ( Janne 2 )
109 Part 108 ( POV KENZO )
110 Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111 Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112 Part 111 ( Mall Metropolitan )
113 Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114 Part 113 ( Dasar Buaya! )
115 Part 114 ( Novel Lama )
116 Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117 Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118 Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119 Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120 Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121 Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122 Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123 Part 122 ( Pasca Balap! )
124 Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125 Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126 Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127 Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128 Part 127 ( Saling Serang )
129 Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130 Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131 Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132 Part 131 ( Ruang BK )
133 Part 132 ( Para Orang Tua )
134 Part 133 ( ARL Ekspress )
135 Part 134 ( Ruang BK )
136 Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137 Part 136 ( Mulai Panas )
138 Part 137 ( Sulit! )
139 Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140 Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141 Part 139 ( Mencari Ide )
142 Part 140 ( Dapat Izin )
143 Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144 Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145 Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146 Part 144 ( Wilson's Family )
147 Part 145 ( 200 CM )
148 Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149 Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150 Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151 Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152 Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153 Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154 Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155 Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156 Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157 Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158 Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159 Part 157 ( Buah Tangan )
160 Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161 Part 159 ( Kamu Gila? )
162 Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163 Part 161 ( Semua Berbeda )
164 Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165 Part 163 ( Hambar! )
166 Part 164 ( DUFAN 1 )
167 Part 165 ( DUFAN 2 )
168 Part 166 ( DUFAN 3 )
169 Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170 Part 168 ( Holiday )
171 Part 169 ( Prom Night 1 )
172 Part 170 ( Prom Night 2 )
173 Part 171 ( Disappear ... )
174 Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175 Part 173 ( End Story )
176 Part 174 ( Spesial Episode )
177 NOVEL BARU
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2
Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3
Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4
Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5
Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6
Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7
Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8
Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9
Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10
Part 10 ( Letusan Emosi )
11
Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12
Part 12 ( Menumpang? )
13
Part 13 ( Nasib Buruk )
14
Part 14 ( Terpaksa )
15
Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16
Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17
Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18
Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19
Part 19 ( Malam Naas Calina )
20
Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21
Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22
Part 22 ( Kabar Buruk )
23
Part 23 ( Tak Di Sangka )
24
Part 24 ( Dua Nama )
25
Part 25 ( Rumit )
26
Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27
Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28
Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29
Part 29 ( Mama Reni )
30
Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31
Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32
Part 32 ( Pov Zio )
33
Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34
Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35
Part 35 ( Siapa Dia? )
36
Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37
Part 37 ( Sidang Mediasi )
38
Part 38 ( Dialah ... )
39
Part 39 ( Malam Itu ... )
40
Part 40 ( Bekas Luka )
41
Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42
Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43
Part 43 ( Poli Kandungan )
44
Part 44 ( Aku Akan ... )
45
Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46
Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47
Part 47 ( Aku Datang! )
48
Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49
Part 49 ( Tentang Zio )
50
Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51
Part 51 ( Uncle Gilang! )
52
Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53
Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54
Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55
Part 55 ( Disneyland Party )
56
Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57
Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58
Part 58 ( Seperti ... )
59
Part 59 ( Hati yang Resah )
60
Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61
Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62
Part 62 ( Siapa Namamu? )
63
Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64
Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65
Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66
Part 66 ( Kayla )
67
Part 67 ( Bertemu Mantan )
68
Part 68 ( Rival? )
69
Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70
Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71
Part 71 ( Menjemput Kayla )
72
Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73
Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74
Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75
Part 75 ( Papa Zio )
76
Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77
Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78
Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79
Part 79 ( Pacaran! )
80
Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81
Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82
Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83
Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84
Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85
Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86
Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87
Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88
Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89
Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90
Part 90 ( Cerita Janne )
91
Part 91 ( Harus Cepat! )
92
Part 92 ( Rencana Berlibur )
93
Part 93 ( Debaran )
94
Part 94 ( Kerasukan Jin )
95
Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96
Part 96 ( Minggu Ceria )
97
Part 97 ( Mas! )
98
Part 98 ( 60...59...58... )
99
Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100
Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101
Part 101 ( Serba Bingung )
102
Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103
Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104
Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105
Lebaran Online
106
Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107
Part 106 ( Janne 1 )
108
Part 107 ( Janne 2 )
109
Part 108 ( POV KENZO )
110
Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111
Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112
Part 111 ( Mall Metropolitan )
113
Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114
Part 113 ( Dasar Buaya! )
115
Part 114 ( Novel Lama )
116
Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117
Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118
Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119
Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120
Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121
Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122
Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123
Part 122 ( Pasca Balap! )
124
Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125
Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126
Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127
Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128
Part 127 ( Saling Serang )
129
Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130
Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131
Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132
Part 131 ( Ruang BK )
133
Part 132 ( Para Orang Tua )
134
Part 133 ( ARL Ekspress )
135
Part 134 ( Ruang BK )
136
Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137
Part 136 ( Mulai Panas )
138
Part 137 ( Sulit! )
139
Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140
Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141
Part 139 ( Mencari Ide )
142
Part 140 ( Dapat Izin )
143
Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144
Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145
Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146
Part 144 ( Wilson's Family )
147
Part 145 ( 200 CM )
148
Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149
Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150
Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151
Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152
Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153
Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154
Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155
Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156
Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157
Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158
Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159
Part 157 ( Buah Tangan )
160
Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161
Part 159 ( Kamu Gila? )
162
Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163
Part 161 ( Semua Berbeda )
164
Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165
Part 163 ( Hambar! )
166
Part 164 ( DUFAN 1 )
167
Part 165 ( DUFAN 2 )
168
Part 166 ( DUFAN 3 )
169
Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170
Part 168 ( Holiday )
171
Part 169 ( Prom Night 1 )
172
Part 170 ( Prom Night 2 )
173
Part 171 ( Disappear ... )
174
Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175
Part 173 ( End Story )
176
Part 174 ( Spesial Episode )
177
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!