Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )

Malam hari setelah prosesi pemakaman berakhir, aku memutuskan untuk menginap di rumah Mama. Toh aku mendapat cuti 2 hari dari kantor kala itu.

Aku dan Mama saling berbagi kesedihan. Mata kami sembab akibat air mata yang masih sering meluncur saat mengingat momen - momen kebersamaan kami.

' Pa, kepergianmu membuat aku kehilangan seseorang yang membuat aku tetap semangat menjalani hidupku yang menyedihkan... '

"Kamu sudah izin suamimu kan, nduk?"

"Sudah, Ma..." jawab ku asal.

Toh aku pikir Mas Zio tidak akan pernah peduli aku di rumah atau tidak. Selama ini setiap aku menyambutnya pulang kerja pun dia akan cuek padaku.

Namun tak ku sangka, saat jam menunjukkan pukul tujuh malam, sebuah mobil yang sangat ku kenali, parkir di depan rumah.

"Mas Zio..?" panggilku tak percaya.

Mas Zio keluar dari mobil, dan menghampiri aku dan Mama yang duduk di teras rumah.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau Papa Rudi meninggal?" tanya Mas Zio menghampiriku sembari mengulurkan tangan untuk kusalami dan kucium. "Papa Raihan dan Mama yang memberi tahuku. Jadi pulang kerja aku langsung ke sini!" Lanjut Mas Zio bersamaan dengan mengecup sekilas kening ku.

Aku benar - benar hampir pingsan di buatnya. Akting Mas Zio benar - benar bagus. Di depan Mama ia terlihat begitu perhatian dan baik padaku. Bicara pun seolah kami pasangan bahagia.

"Maaf Mas!" jawabku kala itu. Lidahku tercekat akibat kecupan tanpa rasa yang diberikan Mas Zio, hingga membuatku tak mampu mengeluarkan kalimat lainnya.

Meninggalkan hari itu, kembali pada masa kini, maka esok adalah satu tahun pernikahan kami. Selama itu pula aku tak pernah mendapatkan senyuman indah seorang Zio Alfaro secara tulus. Semua senyum yang pernah ia tujukan untukku adalah senyuman palsu. Senyuman drama indah yang ia lakonkan.

Setiap hari aku hanya bisa menghela nafas berat. Mencoba menguatkan diri dan yakin bahwa hati ku akan baik - baik saja.

Sepulang kerja, aku mengajak Mereen untuk pergi ke Mall. Aku ingin memberikan kado Anniversary pertama kami.

"Menurutku dia tidak akan menghargai pemberianmu.." ucap Mereen.

"Ayolah, Mer... do'akan aku bisa mendapatkan keadilan suamiku!" rengek ku lirih, saat kami berkeliling di lantai tiga mall.

"Iyaa...iya.." Mereen menghela nafas kesal.

Mereen, sahabat ku yang blak - blakan. Jika tidak suka, maka ia akan bilang tidak suka. Seperti pernikahan ku ini. Dari awal ia sudah tidak suka. Aku bersyukur, meski begitu sampai detik ini pun ia masih menjadi pundak terbaikku. Untuk berbagi keluh kesah. Ia tak pernah meninggalkan aku dalam kesedihan seorang diri.

Sayangnya sampai detik ini ia belum juga menikah.

Kami terus berjalan, sampai aku menemukan sebuah toko jam tangan bermerk. Aku berhenti tepat di depan toko, begitu juga Mereen yang reflek ikut berhenti.

Mengingat jumlah tabunganku, Ku rasa aku mampu untuk membeli jam tangan pria di sana.

Meskipun seolah tak membutuhkan aku, tapi sejak awal menikah Mas Zio selalu memberi ku uang belanja yang lebih dari cukup. Ia memberi ku uang belanja setara gaji ku di kantor setiap bulannya. Sehingga gaji ku selalu utuh dan bisa ku tabung.

"Sepertinya jam tangan cocok!" gumam ku.

Mereen menghela nafas panjang, "Calina..Calina.. kamu lupa seperti apa dia memperlakukan hadiah ulang tahun dari mu beberapa bulan lalu?"

Aku terdiam, mengingat kembali momen itu. Dimana ia menerima kado ku dengan tangan kiri. Melirik ki sekilas, seolah meremehkan pemberianku.

Tanpa mengucap apapun, Mas Zio justru berlalu dengan suara dering ponsel di saku celananya. Ia memang membawa kotak kado bertali pita warna emas ke kamarnya.

Namun dua hari kemudian saat aku membersihkan kamarnya, kotak itu teronggok begitu saja di meja nakas dekat sofa.

Tali pita itu tetap terlihat utuh dan rapi. Artinya kotak itu belum pernah di buka.

Sampai satu bulan kemudian kotak itu tetap utuh, di tempat yang sama. Tak bergeser sedikitpun.

' Apa mungkin Mas Zio tak melirik kotak ini sedikitpun? '

Gumam ku kala itu. Dan kotak hadiah ulang tahun itu, masih di tempat yang sama sampai kemarin lusa. Saat aku membersihkan kamarnya.

"Heh!" hentak Mereen menyenggol lenganku.

Ku hela nafas panjang sambil menatap wajah sahabatku hambar.

"Mungkin kali ini di terima!" ucapku percaya diri. Bukankah lebih baik percaya diri dari pada berkecil hati.

"Haa.." Mereen terdengar membuang nafas malas.

Kutarik Mereen untuk memasuki toko jam tangan itu. Meskipun Mereen terlihat sangat malas.

"Mbak, jam tangan pria!" ucapku pada penjaga gerai.

"Silahkan, sebelah sana." jawabnya ramah.

Aku berjalan ke sisi kiri gerai. Dimana jam tangan pria berjejer di sana. Banyak sekali pilihan model dengan harga bervariasi.

Setelah beberapa kali membandingkan, akhirnya aku menemukan satu yang menurutku sangat cocok untuk suamiku.

"Ini aja, mbak!" ucapku pada pegawai yang menjaga.

"Silahkan bayar di sana, Kak!"

"Ok!"

Aku menarik tangan Mereen yang sedari tadi mengikuti ku menuju meja kasir.

"Tiga juta empat ratus enam puluh ribu, Kak!" ucap Kasir perempuan itu.

Kuambil dari dompet ku uang sekian itu, dan menyerahkan pada kasir. Saat menunggu jam tangan itu di bungkus, iseng - iseng ku edarkan penglihatan ku ke seluruh tok sampai luar toko.

Sampai sepasang netraku menangkap gestur yang sangat ku kenali. Sepasang pria dan wanita yang tampak asyik memilih baju haram, di toko khusus pakaian dalam yang berhadapan dengan toko jam tangan.

Hatiku tersentak, tergores oleh pisau yang tak kasat mata, membuatnya tergores tapi tak berdarah. Membuatnya terluka tanpa aku tau cara mengobatinya.

Tubuh ku membeku, diam seribu bahasa. Harusnya aku juga merasakan berbelanja baju haram dengan suamiku. Untuk kemudian saling menggoda dan lanjut memadu kasih. Menyatakan cinta lewat hubungan yang lebih dari sekedar pernyataan semata.

Tapi yang di dapat istri seperti ku?

Tak pernah sekalipun merasakan sentuhan lembut dan tulus. Tak pernah sekalipun mendapatkan perhatian dari seorang suami.

Terkadang diri ini bermimpi untuk bisa menggantikan posisi Naura. Tapi melihat Mas Zio yang terus dengan sabar mengikuti langkah Naura, membuat mimpiku melebur tak bersisa.

Mungkin selamanya aku akan merasakan hal ini. Berpura - pura mandul. Dan ikhlas menerima cibiran siapa saja yang menganggap aku mandul karena setahun pernikahan tak kunjung hamil. Mataku berkaca - kaca. Sekuat hati ku tahan agar tidak meluncur bebas.

Senyum pria di toko sebrang yang kini merekah sempurna itu benar - benar ingin aku dapatkan. Walau hanya satu malam saja.

' Tuhan... tidakkah Kau menghendaki aku bisa hidup bahagia seperti Naura Azalea? Di cintai Mas Zio sedemikian dalam... '

' Hati ini remuk, Tuhan... meskipun mereka sah suami istri, tetap saja diri ini hancur... '

Batinku terluka.

"Sudahlah, Cal! jangan di lihat!" suara Mereen membuyarkan lamunanku.

Bersamaan dengan suara Mereen, air mata ku meluncur begitu saja. Satu tetes yang mengartikan betapa dalam lukaku. Ku hapus air mata tiada guna itu.

"Ini!" Mereen menyerahkan paper bag kecil berisi jam tangan pesananku.

"Thanks!" jawabku.

"Ayo!" Mereen mengajakku untuk pergi.

"Sakit, Mer!" lirihku sembari berjalan seperti orang linglung.

"Aku tau!" jawab Mereen merangkul ku. Membawaku keluar dari gerai.

"Calina!"

Suara seseorang memanggil ku samar - samar ku dengar. Aku tau suara siapa itu. Haruskan aku menoleh untuk kemudian merasakan perih di hatiku?

Tidak! sebagai wanita normal tentu aku tak sanggup!

...🪴 Happy reading 🪴...

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

haduh call bs ga sii aku culik aja km biar km jauh2 dr suami mu yg gada hati itu😒😒

2023-09-11

2

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

waaaahhhh, dpt lg niiihhh perempuan bodoh 😄😄😄😄😄😄

2023-08-31

1

epifania rendo

epifania rendo

masih bisa bertahan sma suamimu

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2 Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3 Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4 Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5 Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6 Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7 Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8 Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9 Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10 Part 10 ( Letusan Emosi )
11 Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12 Part 12 ( Menumpang? )
13 Part 13 ( Nasib Buruk )
14 Part 14 ( Terpaksa )
15 Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16 Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17 Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18 Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19 Part 19 ( Malam Naas Calina )
20 Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21 Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22 Part 22 ( Kabar Buruk )
23 Part 23 ( Tak Di Sangka )
24 Part 24 ( Dua Nama )
25 Part 25 ( Rumit )
26 Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27 Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28 Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29 Part 29 ( Mama Reni )
30 Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31 Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32 Part 32 ( Pov Zio )
33 Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34 Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35 Part 35 ( Siapa Dia? )
36 Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37 Part 37 ( Sidang Mediasi )
38 Part 38 ( Dialah ... )
39 Part 39 ( Malam Itu ... )
40 Part 40 ( Bekas Luka )
41 Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42 Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43 Part 43 ( Poli Kandungan )
44 Part 44 ( Aku Akan ... )
45 Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46 Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47 Part 47 ( Aku Datang! )
48 Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49 Part 49 ( Tentang Zio )
50 Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51 Part 51 ( Uncle Gilang! )
52 Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53 Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54 Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55 Part 55 ( Disneyland Party )
56 Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57 Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58 Part 58 ( Seperti ... )
59 Part 59 ( Hati yang Resah )
60 Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61 Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62 Part 62 ( Siapa Namamu? )
63 Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64 Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65 Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66 Part 66 ( Kayla )
67 Part 67 ( Bertemu Mantan )
68 Part 68 ( Rival? )
69 Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70 Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71 Part 71 ( Menjemput Kayla )
72 Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73 Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74 Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75 Part 75 ( Papa Zio )
76 Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77 Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78 Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79 Part 79 ( Pacaran! )
80 Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81 Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82 Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83 Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84 Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85 Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86 Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87 Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88 Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89 Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90 Part 90 ( Cerita Janne )
91 Part 91 ( Harus Cepat! )
92 Part 92 ( Rencana Berlibur )
93 Part 93 ( Debaran )
94 Part 94 ( Kerasukan Jin )
95 Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96 Part 96 ( Minggu Ceria )
97 Part 97 ( Mas! )
98 Part 98 ( 60...59...58... )
99 Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100 Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101 Part 101 ( Serba Bingung )
102 Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103 Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104 Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105 Lebaran Online
106 Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107 Part 106 ( Janne 1 )
108 Part 107 ( Janne 2 )
109 Part 108 ( POV KENZO )
110 Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111 Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112 Part 111 ( Mall Metropolitan )
113 Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114 Part 113 ( Dasar Buaya! )
115 Part 114 ( Novel Lama )
116 Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117 Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118 Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119 Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120 Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121 Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122 Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123 Part 122 ( Pasca Balap! )
124 Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125 Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126 Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127 Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128 Part 127 ( Saling Serang )
129 Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130 Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131 Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132 Part 131 ( Ruang BK )
133 Part 132 ( Para Orang Tua )
134 Part 133 ( ARL Ekspress )
135 Part 134 ( Ruang BK )
136 Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137 Part 136 ( Mulai Panas )
138 Part 137 ( Sulit! )
139 Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140 Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141 Part 139 ( Mencari Ide )
142 Part 140 ( Dapat Izin )
143 Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144 Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145 Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146 Part 144 ( Wilson's Family )
147 Part 145 ( 200 CM )
148 Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149 Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150 Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151 Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152 Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153 Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154 Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155 Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156 Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157 Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158 Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159 Part 157 ( Buah Tangan )
160 Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161 Part 159 ( Kamu Gila? )
162 Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163 Part 161 ( Semua Berbeda )
164 Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165 Part 163 ( Hambar! )
166 Part 164 ( DUFAN 1 )
167 Part 165 ( DUFAN 2 )
168 Part 166 ( DUFAN 3 )
169 Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170 Part 168 ( Holiday )
171 Part 169 ( Prom Night 1 )
172 Part 170 ( Prom Night 2 )
173 Part 171 ( Disappear ... )
174 Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175 Part 173 ( End Story )
176 Part 174 ( Spesial Episode )
177 NOVEL BARU
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2
Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3
Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4
Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5
Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6
Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7
Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8
Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9
Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10
Part 10 ( Letusan Emosi )
11
Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12
Part 12 ( Menumpang? )
13
Part 13 ( Nasib Buruk )
14
Part 14 ( Terpaksa )
15
Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16
Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17
Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18
Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19
Part 19 ( Malam Naas Calina )
20
Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21
Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22
Part 22 ( Kabar Buruk )
23
Part 23 ( Tak Di Sangka )
24
Part 24 ( Dua Nama )
25
Part 25 ( Rumit )
26
Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27
Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28
Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29
Part 29 ( Mama Reni )
30
Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31
Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32
Part 32 ( Pov Zio )
33
Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34
Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35
Part 35 ( Siapa Dia? )
36
Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37
Part 37 ( Sidang Mediasi )
38
Part 38 ( Dialah ... )
39
Part 39 ( Malam Itu ... )
40
Part 40 ( Bekas Luka )
41
Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42
Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43
Part 43 ( Poli Kandungan )
44
Part 44 ( Aku Akan ... )
45
Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46
Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47
Part 47 ( Aku Datang! )
48
Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49
Part 49 ( Tentang Zio )
50
Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51
Part 51 ( Uncle Gilang! )
52
Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53
Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54
Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55
Part 55 ( Disneyland Party )
56
Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57
Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58
Part 58 ( Seperti ... )
59
Part 59 ( Hati yang Resah )
60
Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61
Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62
Part 62 ( Siapa Namamu? )
63
Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64
Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65
Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66
Part 66 ( Kayla )
67
Part 67 ( Bertemu Mantan )
68
Part 68 ( Rival? )
69
Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70
Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71
Part 71 ( Menjemput Kayla )
72
Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73
Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74
Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75
Part 75 ( Papa Zio )
76
Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77
Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78
Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79
Part 79 ( Pacaran! )
80
Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81
Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82
Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83
Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84
Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85
Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86
Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87
Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88
Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89
Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90
Part 90 ( Cerita Janne )
91
Part 91 ( Harus Cepat! )
92
Part 92 ( Rencana Berlibur )
93
Part 93 ( Debaran )
94
Part 94 ( Kerasukan Jin )
95
Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96
Part 96 ( Minggu Ceria )
97
Part 97 ( Mas! )
98
Part 98 ( 60...59...58... )
99
Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100
Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101
Part 101 ( Serba Bingung )
102
Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103
Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104
Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105
Lebaran Online
106
Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107
Part 106 ( Janne 1 )
108
Part 107 ( Janne 2 )
109
Part 108 ( POV KENZO )
110
Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111
Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112
Part 111 ( Mall Metropolitan )
113
Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114
Part 113 ( Dasar Buaya! )
115
Part 114 ( Novel Lama )
116
Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117
Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118
Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119
Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120
Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121
Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122
Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123
Part 122 ( Pasca Balap! )
124
Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125
Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126
Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127
Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128
Part 127 ( Saling Serang )
129
Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130
Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131
Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132
Part 131 ( Ruang BK )
133
Part 132 ( Para Orang Tua )
134
Part 133 ( ARL Ekspress )
135
Part 134 ( Ruang BK )
136
Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137
Part 136 ( Mulai Panas )
138
Part 137 ( Sulit! )
139
Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140
Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141
Part 139 ( Mencari Ide )
142
Part 140 ( Dapat Izin )
143
Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144
Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145
Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146
Part 144 ( Wilson's Family )
147
Part 145 ( 200 CM )
148
Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149
Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150
Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151
Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152
Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153
Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154
Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155
Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156
Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157
Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158
Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159
Part 157 ( Buah Tangan )
160
Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161
Part 159 ( Kamu Gila? )
162
Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163
Part 161 ( Semua Berbeda )
164
Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165
Part 163 ( Hambar! )
166
Part 164 ( DUFAN 1 )
167
Part 165 ( DUFAN 2 )
168
Part 166 ( DUFAN 3 )
169
Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170
Part 168 ( Holiday )
171
Part 169 ( Prom Night 1 )
172
Part 170 ( Prom Night 2 )
173
Part 171 ( Disappear ... )
174
Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175
Part 173 ( End Story )
176
Part 174 ( Spesial Episode )
177
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!