Cinta Yang Tak Ku Rindukan

Cinta Yang Tak Ku Rindukan

Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)

"Mas!" seru Calina mencoba mengejar langkah cepat suaminya yang meninggalkan ruang tengah.

Pria bernama Zio Alfaro itu tak memperdulikan panggilan istrinya. Ia langsung masuk ke dalam mobil begitu sampai di garasi rumahnya.

Membiarkan istrinya yang akhirnya hanya bisa berdiri terpaku di pintu menuju garasi.

📞 "Pagi, Sayang!"

📞 "Pagi, Mas! kamu belum berangkat ke kantor?"

📞 "Ini aku sudah di mobil!"

📞 "Jemput aku, ya? aku males bawa motor ini!

📞 "Ya, Sayang!"

📞 "Ok! see you, Darling!"

📞 "See you too, Honey!"

Zio mengakhiri panggilan di ponselnya dengan seulas senyuman tipis, sembari melempar ponsel ke jok di sampingnya. Dan kemudian memundurkan mobilnya, untuk meninggalkan rumah dua lantai yang ia tempati bersama sang istri, Calina Agasta.

Calina yang masih berdiri di ambang pintu, tentu dapat melihat senyuman itu dengan jelas dari kaca mobil bagian depan.

Saat mobil itu berjalan mundur, jelas terlihat jika sang pengemudi tak meliriknya sama sekali. Yang artinya ia bukanlah sesuatu yang berharga untuk sekedar di lirik saja.

Dengan menelan kekecewaan yang sudah setahun ini ia rasakan, Calina kembali masuk ke dalam rumah. Duduk di meja makan seorang diri, menatap nanar pada masakan yang sudah ia siapkan sejak subuh.

Untuk yang ke 364 kalinya ia sarapan seorang diri dalam kurun waktu menjelang 1 tahun pernikahan. Bukan hanya sarapan, tapi juga di waktu makan lainnya.

Menyedihkan 😪

Kembali mengambil nasi dan lauk pauk yang sebenarnya sudah ia selipkan do'a, agar sang suami bersedia untuk memakannya. Namun apalah daya, 364 kali ia memasak untuk sarapan, 364 kali juga masakannya tak mendapat respon baik dari suaminya.

Jangankan disentuh, dilirik pun tidak.

"Selamat makan..." lirihnya menatap kursi kosong yang tak pernah ada siapapun duduk bersamanya untuk menikmati hasil masakannya.

Selesai berkemas, Calina segera berangkat menuju tempatnya bekerja. Mengendarai motor matic yang ia miliki sejak belum menikah. Motor matic yang menemani hari - harinya sebagai perawan bersuami.

Ya! perawan bersuami. Karena sampai sampai detik ini, ia masih perawan.

Cincin pernikahan melingkar di jari manis, tapi tak ada perlakuan ataupun kewajiban khusus yang harus ia kerjakan sebagai seorang istri.

Hari - hari ia lalui bagai sebuah radio, dibiarkan bicara tanpa ada yang mendengar. Membersihkan rumah tanpa ada yang memujinya. Memasak tanpa ada yang memakan selain dirinya sendiri.

Memasuki sebuah gedung perusahaan besar, Calina sudah mengganti celana hitamnya dengan rok selutut dan membalut kakinya dengan sepatu kerja berwarna hitam. Sebagai seragam kerja yang wajib ia pakai. Rambut pun sudah ia sanggul dengan rapi dan cantik.

"Pagi, Mereen!" menyapa teman satu posisinya di kantor.

"Hai! pagi, Calina!" balas Mereen yang juga baru datang.

Mereka duduk di balik meja resepsionis. Berdua sepanjang hari, bekerja untuk meraup rezeki.

"Ini untuk mu!" Calina menyerahkan satu lunch box untuk Mereen, dan satu lagi ia simpan untuk dirinya sendiri.

"Wah! hampir setiap hari aku makan siang buatan mu!"

Calina hanya tersenyum kecut. Dari pada masakannya di buang, mending di bawa bekerja untuk makan siang bersama sahabatnya, bukan?

"Tak mau makan lagi?"

"Iya!" jawab Calina cuek. Menyembunyikan kecewa yang sudah sepenuh dada.

"Kenapa sih kamu masih bertahan?"

Menghela nafas setelah menyalakan komputernya, "Spesial untuk satu tahun pernikahan ku besok, aku akan menjawab pertanyaan mu!" ucap Calina. "Aku pernah berjanji pada mendiang ayah, bahwa pernikahan ku ini akan menjadi pernikahan pertama dan terakhir! Aku akan menjadikan pria yang ia pilihkan sebagai imam ku satu - satunya dan selamanya!"

"Meskipun menyakitkan?"

Calina setengah menunduk, membuang muka dari sahabatnya sejak pertama menjejakkan kaki di perusahaan itu, 4 tahun silam.

"Ya, mau bagaimana lagi..."

"Calina..Calina.. padahal suami mu punya istri lain di luar sana, tapi hati mu masih sebesar itu mau menerima dan masih saja berjuang untuk mendapatkan cintanya!" ucap Mereen setengah kesal. "Padahal dari awal aku yakin, pria seperti Zio tak akan semudah itu dapat diluluhkan! dan kamu tidak pernah peduli dengan peringatan ku setahun lalu!"

"Itu karena dia pria yang setia! hanya mencintai satu wanita di dalam hidupnya!"

"Dan sayangnya itu bukan istri sahnya!"

"Naura juga istri sahnya, Mereen!" sahut Calina. "Bahkan istri pertama!"

"Hanya sah secara agama! dan itupun tanpa sepengetahuan keluarga kalian! tidak ada harganya!" jawab Mereen tegas dan jelas.

"Tetap saja mereka sah melakukan apa saja!"

"Dan kamu adalah satu - satunya istri sah secara agama dan negara di dunia, yang masih perawan ting - ting sampai satu tahun pernikahan! Menyedihkan!"

Calina kembali tersenyum miris. Olokan itu sudah biasa ia dengar dari sahabatnya yang tukang nyerocos itu. Tapi tak pernah ia ambil hati. Karena memang benar. Dan maksud sahabatnya adalah ingin ia lepas dari derita pernikahan ini.

***

Di waktu yang sama, pria bernama Zio itu baru saja melepas hasrat bersama istri pertamanya. Istri yang ia nikahi secara agama tanpa sepengetahuan keluarganya. Istri yang ia nikahi sebelum menikah dengan Calina.

"Kaan, aku jadi harus mandi lagi..." keluh manja wanita anggun, cantik, berambut hitam legam dan lurus bernama Naura Azalea.

"Kamu sangat menggairahkan pagi ini, Sayang!" ucap Zio yang masih berdiri sembari membersihkan sisa - sisa pelepasan menggunakan tisu.

"Sesekali lah, kamu lakukan juga dengan Calina. Biar adil!"

"Dia sama sekali tidak membuatku bergairah, Sayang!" jawab Zio dengan entengnya. "Cuma kamu yang bisa bikin adikku ini berdiri!"

"Kamu benar - benar keterlaluan, Sayang!"

"Padahal aku tidak rela membagi juniorku dengan wanita lain. Tapi kamu justru memaksaku untuk berbagi!"

"Kalau pada wanita lain tentu aku tidak mau! tapi kalau pada Calina, aku tidak masalah! kan dia istri kamu!"

"Tetap saja aku tidak ingin menodai cinta kita, Sayang!" jawab Zio. "Ayo mandi bersama!" Zio mengangkat tubuh ramping Naura di depan. Dan membawanya ke kamar mandi yang ada di kamar itu.

Kembali rapi setelah berbagi sabun dan air untuk mandi bersama, kini Zio dan Naura sudah keluar dari rumah dua lantai yang di beli Zio untuk Naura tinggal sejak mereka menikah hampir dua tahun yang lalu.

"Calina berangkat sendiri?"

"Ya iyalah! memangnya dengan siapa?"

"Sesekali kamu antar dong, Mas!"

"Nggak ah! lebih baik aku antar kamu!"

"Dasar!"

Mobil yang di bawa Zio memasuki sebuah gedung menjulang. Bersama Naura di sampingnya. Turun berdua, namun tak ada yang tau jika mereka adalah suami istri. Karena di perusahaan itu tak boleh ada yang menikah dalam satu gedung.

"Thanks tumpangannya ya, Pak Zio!" ucap Naura saat seorang pria keluar juga dari mobil di sebelah mobil Zio.

"Sama - sama, Naura!" jawab Zio mengangguk.

"Selamat pagi, Pak Beni!" sapa Naura pada pria yang keluar dari mobil.

"Pagi..." balas Beni. "Pagi, Pak Zio!" sapa Beni pada Zio.

"Pagi juga, Pak Beni!" balas Zio.

Mereka memasuki gedung perusahaan bersama - sama. Dengan Naura yang berjalan beberapa langkah di belakang mereka.

"Apa istri anda tidak cemburu, anda memberi tumpangan pada seorang perempuan?"

"Kami tetangga! mana mungkin istri saya cemburu! malah dia yang meminta saya untuk memberi tumpangan pada Naura! soalnya motor Naura mogok!"

"Oh..." Beni mengangguk paham.

Zio memasuki ruang bertuliskan General Manager, dimana dirinya berposisi di perusahaan itu.

Sedangkan Beni, pria berusia 30 tahun itu berposisi sebagai manager keuangan.

Sedangkan Naura sendiri, memasuki lantai yang sama dengan mereka. Dimana ia berada di divisi pemasaran.

"Naura! Jam 10 nanti bawa laporan hari kemarin ke ruangan saya, ya!" ucap Zio pada Naura yang baru saja duduk di kursinya.

"Siap, Pak!" jawab Naura mengangguk hormat.

Di kantor, mereka akan bertingkah layaknya atasan dan bawahan. Memerintah dan menjalankan perintah sesuai aturan perusahaan.

***

Waktu terus berlalu, jam yang diminta Zio telah tiba. Setelah menyiapkan laporan yang di minta Zio, maka Naura segera membawanya ke ruangan dimana Zio berada.

Tok tok tok!

"Masuk!" suara Zio terdengar lantang dari dalam.

Naura masuk dengan membawa berkas yang di minta Zio dan kembali menutup pintu.

"Ini, Mas!" ucap Naura meletakkan berkas di atas meja Zio.

"Sayaang..." ucap Zio bangkit dari kursinya. Berjalan mendekati Naura. Meraih pinggang ramping itu untuk kemudian ia dekap hingga tak ada jarak.

"Mas, kalau ada yang masuk, bahaya!"

"Semua yang masuk ke sini pasti mengetuk pintu dahulu!" jawab Zio sembari mengendus - endus leher jenjang Naura.

"Kecuali Pak Kenzo!"

"Ya iyalah! kalau Pak Kenzo kan CEO sekaligus putra mahkota perusahaan ini!" jawab Zio. "Tapi kan hari ini beliau tidak datang!" Zio menjulurkan lidahnya, seolah mengejek pernyataan Naura.

"Oh, ya?"

"Iyaa..." jawab Zio santai.

"Kenapa?"

"Karena beliau sedang berlibur ke luar negeri!"

"Em... Sayaang.. aku juga mau di bawa berlibur!"

"Em... kapan - kapan kita cuti bersama!" jawab Zio. "Sepertinya kita memang harus berbulan madu, Sayang!"

"Ajak Calina, ya?"

Ekspresi Zio seketika berubah. Mendengar berlibur membawa nama itu saja rasanya sudah membosankan. Apalagi membawa orangnya.

"No! kita pergi berdua!"

"Sayaang...."

"Aku tidak suka di bantah!" tegas Zio justru menghujani wajah cantik Naura dengan ciuman bertubi - tubi.

Tanpa pernah berfikir atau sekedar mengingat, ada hati yang terluka. Ada cinta tulus yang tak terbalas. Ada jantung yang denyutnya tak di hargai. Ada pengorbanan yang tak pernah terlihat.

"Aku pun ingin di cintai sama seperti Naura, Mas!"

Kalimat yang sering di ucapkan Calina di hadapan cermin. Cermin meja rias yang selalu menjadi temannya bercerita.

...🪴 Happy reading 🪴...

Hai..hai..haiii...

Sebenarnya Author tidak berencana untuk menulis Novel lagi. Karena mood untuk menulis kadang bagus, kadang buruk.

But, berhenti menulis rasanya berat juga...

Jadi Othor ingin menulis Novel dengan nuansa berbeda. Dimana ide cerita bermula muncul saat melihat link lomba menulis dengan tema Air Mata Pernikahan.

Tentu kita semua tidak pernah ingin merasakan hal itu. Termasuk Othor. Dan cerita dalam novel ini hanyalah fiktif belaka. Othor cuma ngarang, untuk mendapatkan receh tambahan.

Terima kasih, semoga suka dengan jalan ceritanya.

Salam hangat,

Lovallena ❤️

Terpopuler

Comments

Riesdiani Lian

Riesdiani Lian

aduuh msles baca cerita yg perempuannya modelan pengemis cinta gini, cuma berhubung koin lagi abis, apa boleh buat, drpd gak baca/Smile/

2024-02-14

0

Fania kurnia Dewi

Fania kurnia Dewi

mampir

2024-02-08

1

nenk 'yLa

nenk 'yLa

jejak dlu yaa.
itu krkter si naura bnern peduli ma calina ap cuma modus tuh kn jrg bgd tuh dlm sjarah klo istri muda n tua akur aplg dlm dunia prnovelan🤣🤣

2023-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2 Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3 Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4 Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5 Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6 Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7 Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8 Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9 Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10 Part 10 ( Letusan Emosi )
11 Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12 Part 12 ( Menumpang? )
13 Part 13 ( Nasib Buruk )
14 Part 14 ( Terpaksa )
15 Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16 Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17 Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18 Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19 Part 19 ( Malam Naas Calina )
20 Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21 Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22 Part 22 ( Kabar Buruk )
23 Part 23 ( Tak Di Sangka )
24 Part 24 ( Dua Nama )
25 Part 25 ( Rumit )
26 Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27 Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28 Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29 Part 29 ( Mama Reni )
30 Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31 Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32 Part 32 ( Pov Zio )
33 Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34 Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35 Part 35 ( Siapa Dia? )
36 Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37 Part 37 ( Sidang Mediasi )
38 Part 38 ( Dialah ... )
39 Part 39 ( Malam Itu ... )
40 Part 40 ( Bekas Luka )
41 Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42 Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43 Part 43 ( Poli Kandungan )
44 Part 44 ( Aku Akan ... )
45 Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46 Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47 Part 47 ( Aku Datang! )
48 Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49 Part 49 ( Tentang Zio )
50 Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51 Part 51 ( Uncle Gilang! )
52 Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53 Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54 Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55 Part 55 ( Disneyland Party )
56 Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57 Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58 Part 58 ( Seperti ... )
59 Part 59 ( Hati yang Resah )
60 Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61 Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62 Part 62 ( Siapa Namamu? )
63 Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64 Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65 Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66 Part 66 ( Kayla )
67 Part 67 ( Bertemu Mantan )
68 Part 68 ( Rival? )
69 Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70 Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71 Part 71 ( Menjemput Kayla )
72 Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73 Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74 Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75 Part 75 ( Papa Zio )
76 Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77 Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78 Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79 Part 79 ( Pacaran! )
80 Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81 Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82 Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83 Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84 Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85 Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86 Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87 Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88 Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89 Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90 Part 90 ( Cerita Janne )
91 Part 91 ( Harus Cepat! )
92 Part 92 ( Rencana Berlibur )
93 Part 93 ( Debaran )
94 Part 94 ( Kerasukan Jin )
95 Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96 Part 96 ( Minggu Ceria )
97 Part 97 ( Mas! )
98 Part 98 ( 60...59...58... )
99 Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100 Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101 Part 101 ( Serba Bingung )
102 Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103 Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104 Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105 Lebaran Online
106 Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107 Part 106 ( Janne 1 )
108 Part 107 ( Janne 2 )
109 Part 108 ( POV KENZO )
110 Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111 Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112 Part 111 ( Mall Metropolitan )
113 Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114 Part 113 ( Dasar Buaya! )
115 Part 114 ( Novel Lama )
116 Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117 Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118 Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119 Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120 Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121 Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122 Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123 Part 122 ( Pasca Balap! )
124 Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125 Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126 Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127 Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128 Part 127 ( Saling Serang )
129 Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130 Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131 Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132 Part 131 ( Ruang BK )
133 Part 132 ( Para Orang Tua )
134 Part 133 ( ARL Ekspress )
135 Part 134 ( Ruang BK )
136 Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137 Part 136 ( Mulai Panas )
138 Part 137 ( Sulit! )
139 Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140 Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141 Part 139 ( Mencari Ide )
142 Part 140 ( Dapat Izin )
143 Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144 Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145 Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146 Part 144 ( Wilson's Family )
147 Part 145 ( 200 CM )
148 Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149 Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150 Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151 Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152 Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153 Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154 Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155 Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156 Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157 Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158 Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159 Part 157 ( Buah Tangan )
160 Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161 Part 159 ( Kamu Gila? )
162 Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163 Part 161 ( Semua Berbeda )
164 Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165 Part 163 ( Hambar! )
166 Part 164 ( DUFAN 1 )
167 Part 165 ( DUFAN 2 )
168 Part 166 ( DUFAN 3 )
169 Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170 Part 168 ( Holiday )
171 Part 169 ( Prom Night 1 )
172 Part 170 ( Prom Night 2 )
173 Part 171 ( Disappear ... )
174 Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175 Part 173 ( End Story )
176 Part 174 ( Spesial Episode )
177 NOVEL BARU
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2
Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3
Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4
Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5
Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6
Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7
Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8
Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9
Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10
Part 10 ( Letusan Emosi )
11
Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12
Part 12 ( Menumpang? )
13
Part 13 ( Nasib Buruk )
14
Part 14 ( Terpaksa )
15
Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16
Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17
Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18
Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19
Part 19 ( Malam Naas Calina )
20
Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21
Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22
Part 22 ( Kabar Buruk )
23
Part 23 ( Tak Di Sangka )
24
Part 24 ( Dua Nama )
25
Part 25 ( Rumit )
26
Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27
Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28
Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29
Part 29 ( Mama Reni )
30
Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31
Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32
Part 32 ( Pov Zio )
33
Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34
Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35
Part 35 ( Siapa Dia? )
36
Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37
Part 37 ( Sidang Mediasi )
38
Part 38 ( Dialah ... )
39
Part 39 ( Malam Itu ... )
40
Part 40 ( Bekas Luka )
41
Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42
Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43
Part 43 ( Poli Kandungan )
44
Part 44 ( Aku Akan ... )
45
Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46
Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47
Part 47 ( Aku Datang! )
48
Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49
Part 49 ( Tentang Zio )
50
Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51
Part 51 ( Uncle Gilang! )
52
Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53
Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54
Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55
Part 55 ( Disneyland Party )
56
Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57
Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58
Part 58 ( Seperti ... )
59
Part 59 ( Hati yang Resah )
60
Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61
Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62
Part 62 ( Siapa Namamu? )
63
Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64
Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65
Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66
Part 66 ( Kayla )
67
Part 67 ( Bertemu Mantan )
68
Part 68 ( Rival? )
69
Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70
Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71
Part 71 ( Menjemput Kayla )
72
Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73
Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74
Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75
Part 75 ( Papa Zio )
76
Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77
Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78
Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79
Part 79 ( Pacaran! )
80
Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81
Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82
Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83
Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84
Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85
Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86
Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87
Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88
Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89
Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90
Part 90 ( Cerita Janne )
91
Part 91 ( Harus Cepat! )
92
Part 92 ( Rencana Berlibur )
93
Part 93 ( Debaran )
94
Part 94 ( Kerasukan Jin )
95
Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96
Part 96 ( Minggu Ceria )
97
Part 97 ( Mas! )
98
Part 98 ( 60...59...58... )
99
Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100
Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101
Part 101 ( Serba Bingung )
102
Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103
Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104
Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105
Lebaran Online
106
Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107
Part 106 ( Janne 1 )
108
Part 107 ( Janne 2 )
109
Part 108 ( POV KENZO )
110
Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111
Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112
Part 111 ( Mall Metropolitan )
113
Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114
Part 113 ( Dasar Buaya! )
115
Part 114 ( Novel Lama )
116
Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117
Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118
Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119
Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120
Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121
Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122
Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123
Part 122 ( Pasca Balap! )
124
Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125
Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126
Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127
Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128
Part 127 ( Saling Serang )
129
Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130
Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131
Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132
Part 131 ( Ruang BK )
133
Part 132 ( Para Orang Tua )
134
Part 133 ( ARL Ekspress )
135
Part 134 ( Ruang BK )
136
Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137
Part 136 ( Mulai Panas )
138
Part 137 ( Sulit! )
139
Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140
Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141
Part 139 ( Mencari Ide )
142
Part 140 ( Dapat Izin )
143
Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144
Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145
Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146
Part 144 ( Wilson's Family )
147
Part 145 ( 200 CM )
148
Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149
Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150
Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151
Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152
Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153
Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154
Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155
Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156
Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157
Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158
Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159
Part 157 ( Buah Tangan )
160
Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161
Part 159 ( Kamu Gila? )
162
Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163
Part 161 ( Semua Berbeda )
164
Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165
Part 163 ( Hambar! )
166
Part 164 ( DUFAN 1 )
167
Part 165 ( DUFAN 2 )
168
Part 166 ( DUFAN 3 )
169
Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170
Part 168 ( Holiday )
171
Part 169 ( Prom Night 1 )
172
Part 170 ( Prom Night 2 )
173
Part 171 ( Disappear ... )
174
Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175
Part 173 ( End Story )
176
Part 174 ( Spesial Episode )
177
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!