Part 12 ( Menumpang? )

Zio menatap Calina yang menyambutnya dengan setengah melirik. Bagaimana bisa gadis itu kembali bangkit dan kembali seperti pagi - pagi sebelumnya. Bukankah semalam ia sudah menghina, menampar bahkan membandingkan antara kedua istrinya?

' Tunggu, kenapa dia sudah siap dengan seragam kerja seperti ini? rambutnya biasa di ikat, bukan? kenapa di gerai? '

Zio tersenyum sinis, "Kau ingin seperti Naura?" tanyanya berhenti tepat di depan Calina.

Calina menarik nafas dalam, meredam emosi di dalam dirinya dengan cara apapun. Ia tidak peduli dengan kalimat perbandingan yang akan di lontarkan Zio. Ia sadar diri, tak akan pernah sebanding dengan Naura. Terlalu kerdil jika di sandingkan dengan Naura.

Sungguh terlihat sangat memalukan jika memang terlihat ingin menyamai seseorang.

"Mas, aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita!" ucap Zio mengabaikan pertanyaan Zio.

Tersenyum culas, "Sejak kapan aku mau memakan masakan mu!" ujar Zio cuek. "Masakan Naura jauh lebih enak di banding masakan sampah mu itu!" menunjuk meja makan menggunakan dagunya.

Hati rapuh yang sudah ia bangun semalaman, harus kembali pudar, runtuh oleh sebaris kalimat Zio.

Zio berjalan menuju pintu yang menghubungkan bagian dalam rumah dan garasi.

Melihat Zio yang hendak berangkat kerja, Calina segera menyambar tas kerjanya di atas meja makan. Tak lupa kotak hadiah anniversary yang sudah ia siapkan.

"Mas, bisakah aku menumpang untuk berangkat kerja?" tanya Calina. "Motor ku belum aku perbaiki!" lanjut Calina penuh harap.

Zio yang sudah menyentuh daun pintu mobil berhenti seketika saat mendengar permohonan Calina. Ia toleh Calina yang berdiri tepat di depan mobilnya, dengan wajah dan senyum tipis yang penuh harap.

Tersenyum smirk, "Jadi begini caramu menggoda laki - laki semalam? berpakaian yang tak biasa, kemudian berharap di beri tumpangan?"

"Aku tidak pernah menggoda siapapun, Mas!" sahut Calina serius.

"Mana mungkin aku percaya..." jawab Zio mencibir.

"Aku mohon, Mas! percaya padaku! aku tidak pernah menggoda laki - laki manapun!" ucap Calina. "Pria semalam hanya menolongku! Kamu bisa lihat sendiri ban ku seperti ini!"

Zio tersenyum sinis, "Itu balasan untuk mu! siapa suruh jalan - jalan ke mall tidak izin suami! apa kau lupa sudah bersuami? Kau sudah milik seorang pria, bukan lagi milik orang tua mu!"

Calina menarik nafas panjang. Berulang kali mencoba menahan diri untuk tidak terbawa emosi yang terus saja di pancing oleh suaminya.

"Aku membeli ini untukmu, Mas!" Calina menyodorkan kedua tangan dengan sebuah kotak hadiah yang sempat ia sembunyikan di balik tubuh. "Hadiah Anniversary kita yang pertama." ucap Calina tulus dengan senyuman manis.

Zio menatap kotak hadiah bertuliskan Happy 1st Anniversary. Jelas ia tahu, kotak itu berisi sebuah jam tangan. Karena ia tau kemarin Calina membawa paper bag bertuliskan merk jam tangan.

Beberapa detik kemudian, Zio berganti menatap dalam Calina. Ada sesuatu yang sulit di jelaskan dari sorot matanya, tapi entah itu apa.

"Kamu tau? aku tidak pernah sekalipun membuka hadiah darimu!" ucap Zio kemudian. "Bahkan saat kau memberiku hadiah di hari ulang tahunku, sampai detik ini pun aku tidak menyentuhnya!" ucap Zio tanpa rasa menyesal.

"Aku tau, Mas! aku tidak peduli akan kamu menyentuhnya atau tidak. Aku juga tidak peduli kamu membuka atau tidak hadiah ini. Yang jelas aku akan selalu memberi hadiah di hari spesial kamu!" ujar Calina gamblang tanpa ragu.

Entah kemana rasa panas di pipinya, dan rasa sakit di hatinya semalam. Semua seolah lenyap begitu saja. Dan dia kembali menjadi dirinya setahun yang lalu. Yang berjuang untuk mendapatkan cinta suaminya.

Zio menatap lekat Calina yang menurutnya keras kepala dan mungkin tidak tau malu. Tangan rasanya sangat enggan mengambil kotak hadiah yang masih saja di sodorkan Calina padanya.

Menghela nafas panjang, akhirnya tangan Zio bergerak untuk meraih kotak hadiah berwarna merah itu dengan raut wajah yang sangat malas.

Calina tersenyum senang. Luka hatinya seolah sembuh saat itu juga. Tapi entahlah apa yang sebenarnya terjadi dengan Calina, hati manusia tidak ada yang tau.

"Jangan mimpi aku akan membukanya!" ketus Zio sembari membuka kembali pintu mobilnya. Membuang muka dari tatapan Calina yang terlihat begitu cerah.

"Iyaa..." jawab Calina sumringah. "Jadi, apa boleh aku menumpang?"

"Kalau kau mau duduk di belakang, silahkan! karena Naura akan duduk di depan, bersamaku" ketus Zio penuh penekanan sembari masuk ke dalam mobilnya. Duduk di balik kemudi, sembari melempar kasar kotak hadiah ke dalam dashboard mobilnya.

Calina yang sedang kacau karena harus berada dalam satu mobil dengan Naura pun sempat melihat, jika hadiah itu masuk ke dalam dashboard mobil suaminya.

' Biarlah, setidaknya tangannya sendiri yang menerima dariku ... '

Batin Calina.

Calina berjalan mendekati pintu penumpang bagian belakang. Karena jarak rumah yang tidak terlalu dekat, Calina langsung duduk di kursi belakang. Tepat di belakang suaminya.

Selain takut nantinya di usir dengan kalimat pedas, ia juga sadar diri. Jika dia adalah istri kedua Zio.

Sepasang mata Calina menatap orang di depannya itu dengan penuh luka. Andai waktu dapat di putar. Andai tidak ada perjodohan. Andai dirinya masih punya pindak yang kokoh untuk di jadikan tempat berkeluh kesah, mungkin detik ini ia sudah akan pergi meninggalkan Zio.

Kata andai dan andai terus bermunculan di benaknya. Sampai mereka berhenti tepat di depan sebuah rumah yang sudah pernah di singgahi Calina, walau cuma sekali.

"Eh, ada Calina!" seru Naura saat membuka pintu penumpang bagian depan dan mendapati Calina di kursi belakang.

"Hai, Ra!" jawab Calina ramah.

"Mas, aku duduk di belakang saja, ya?" ucap Naura pada Zio.

"Lalu apa kata orang?" tanya Zio. "Aku akan terlihat seperti supir, Sayang!" protes Zio pada Naura.

Mendengar panggilan Sayang yang terlontar dari bibir Zio untuk Naura, berhasil membuat dada Calina kembang kempis menahan rasa perih. Bergemuruh bagai petir yang siap menyambar benda kecil di bumi.

Calina tersenyum miris, semenyedihkan inikah hidupnya? Luka itu tak terlihat. Tapi sanga terasa sakitnya.

Calina menatap lirih pada Naura. Mengagumi keberuntungan perempuan itu dalam diam.

"Tapi, Mas... kasian Calina di belakang sendiri!" ucap Naura menatap lekat suami mereka.

"Aku tidak peduli!" sahut Zio menatap lurus ke depan. Enggan untuk di bantah lagi.

Naura menatap Calina lirih. Calina yang sadar diri, mengangguk pelan dengan seulas senyuman. Mempersilahkan Naura untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan suaminya.

Naura tampak ragu untuk duduk, namun akhirnya ia duduk juga. Menoleh ke belakang, tersenyum pada madunya.

"Mas, nanti kita jemput saja Naura lagi. Kita jalan - jalan bertiga, ya?" usul Naura membuat Zio melirik Naura penuh tanda tanya. "Aku ingin belanja berdua dengan Calina, dan kamu yang bayar! aku ingin beli baju yang sama! pasti seru!" lanjut Naura.

"Terus apa kata orang yang melihat kita?" tanya Zio. "Mereka akan tau kalau punya dua istri."

"Memangnya kenapa?" tanya Naura sedikit cemberut. "Toh di mall tidak ada yang mengenal kita!" dengkus Naura.

"Tetap saja, aku tak mau orang lain beranggapan aku punya dua istri!"

Hati Calina kembali serasa di sentil. Bagaimana tidak, secara tidak langsung itu adalah cara Zio menolak untuk jalan bersamanya.

"Maaf, Ra... pulang kerja nanti aku harus memperbaiki motorku!" sahut Calina, agar pasangan di depannya berhenti berdebat.

"Memangnya kenapa motor kamu, Cal?"

"Bannya bocor!"

"Oh ya?"

"Iya, jadi aku harus segera membawanya ke tukang tambal ban." jawab Calina. "Nggak mungkin juga kan setiap hari aku numpang pada kalian..."

Jawab Calina dengan bibir dan hati sedikit bergetar. Menaiki mobil suaminya sendiri, tapi rasanya setara dengan menumpang mobil orang lain.

"Menumpang?" tanya Naura tak percaya. "Cal, ini mobil Mas Zio. Suami kita!" ujar Naura. "Bagaimana mungkin kamu di sebut menumpang?" tanyanya menatap lekat Calina. "Justru seharusnya Mas Zio memang mengantarkan kita berdua kemana saja, bukan?"

Calina hanya tersenyum mendengar kalimat protes Naura. Sesungguhnya ia belum tau, Naura benar - benar baik atau hanya untuk mengambil perhatian orang di sekitarnya saja.

Tapi jika di lihat secara kasat mata. Naura memiliki pribadi yang baik. Kesalahannya hanya satu, menikah tanpa sepengetahuan keluarganya juga keluarga suaminya.

"Maksud aku, kita kan tidak satu tempat kerja, jadi rasanya merepotkan kalau aku satu mobil dengan kalian."

"Kamu ngomong apa sih, Cal..."

"Sudahlah, sayang!" potong Zio. "Jangan memaksanya!"

Zio meraih rahang Naura dengan lembut, untuk membuat istri pertamanya itu berhenti melihat ke belakang.

' Sesakit ini melihat kalian bersentuhan... '

...🪴 Happy reading 🪴...

Dear readers.... 🥰

Pro dan Kontra oleh para pembaca adalah hal biasa dalam jalan cerita novel maupun sinetron. Tapi percayalah, Author manapun pasti sudah punya alur yang sesuai dengan jalan cerita.

Protagonis utama akan seterusnya menjadi protagonis utama. Tapi Antagonis bisa saja kelak akan menjadi protagonis. Begitu juga protagonis tambahan, bisa saja ternyata antagonis yang tersembunyi.

So, jangan lupa dukung terus novel ke - enam Author ini ya... 🤩

Jangan lupa vote, hadiah, dan ulasannya di ⭐⭐⭐⭐⭐ 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Yg penting jgn smpe calina mo kasih perawanx k suami lucnutx thoooorrr 😄😄😄😄😄

2023-08-31

2

epifania rendo

epifania rendo

calina

2023-05-13

1

blecky

blecky

bodoh calia..demi orng tua mngorbanan diri sndiri toh orng tua g mnjlni

2023-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2 Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3 Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4 Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5 Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6 Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7 Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8 Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9 Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10 Part 10 ( Letusan Emosi )
11 Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12 Part 12 ( Menumpang? )
13 Part 13 ( Nasib Buruk )
14 Part 14 ( Terpaksa )
15 Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16 Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17 Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18 Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19 Part 19 ( Malam Naas Calina )
20 Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21 Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22 Part 22 ( Kabar Buruk )
23 Part 23 ( Tak Di Sangka )
24 Part 24 ( Dua Nama )
25 Part 25 ( Rumit )
26 Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27 Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28 Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29 Part 29 ( Mama Reni )
30 Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31 Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32 Part 32 ( Pov Zio )
33 Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34 Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35 Part 35 ( Siapa Dia? )
36 Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37 Part 37 ( Sidang Mediasi )
38 Part 38 ( Dialah ... )
39 Part 39 ( Malam Itu ... )
40 Part 40 ( Bekas Luka )
41 Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42 Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43 Part 43 ( Poli Kandungan )
44 Part 44 ( Aku Akan ... )
45 Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46 Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47 Part 47 ( Aku Datang! )
48 Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49 Part 49 ( Tentang Zio )
50 Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51 Part 51 ( Uncle Gilang! )
52 Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53 Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54 Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55 Part 55 ( Disneyland Party )
56 Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57 Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58 Part 58 ( Seperti ... )
59 Part 59 ( Hati yang Resah )
60 Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61 Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62 Part 62 ( Siapa Namamu? )
63 Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64 Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65 Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66 Part 66 ( Kayla )
67 Part 67 ( Bertemu Mantan )
68 Part 68 ( Rival? )
69 Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70 Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71 Part 71 ( Menjemput Kayla )
72 Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73 Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74 Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75 Part 75 ( Papa Zio )
76 Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77 Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78 Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79 Part 79 ( Pacaran! )
80 Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81 Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82 Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83 Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84 Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85 Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86 Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87 Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88 Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89 Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90 Part 90 ( Cerita Janne )
91 Part 91 ( Harus Cepat! )
92 Part 92 ( Rencana Berlibur )
93 Part 93 ( Debaran )
94 Part 94 ( Kerasukan Jin )
95 Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96 Part 96 ( Minggu Ceria )
97 Part 97 ( Mas! )
98 Part 98 ( 60...59...58... )
99 Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100 Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101 Part 101 ( Serba Bingung )
102 Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103 Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104 Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105 Lebaran Online
106 Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107 Part 106 ( Janne 1 )
108 Part 107 ( Janne 2 )
109 Part 108 ( POV KENZO )
110 Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111 Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112 Part 111 ( Mall Metropolitan )
113 Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114 Part 113 ( Dasar Buaya! )
115 Part 114 ( Novel Lama )
116 Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117 Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118 Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119 Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120 Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121 Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122 Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123 Part 122 ( Pasca Balap! )
124 Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125 Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126 Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127 Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128 Part 127 ( Saling Serang )
129 Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130 Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131 Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132 Part 131 ( Ruang BK )
133 Part 132 ( Para Orang Tua )
134 Part 133 ( ARL Ekspress )
135 Part 134 ( Ruang BK )
136 Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137 Part 136 ( Mulai Panas )
138 Part 137 ( Sulit! )
139 Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140 Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141 Part 139 ( Mencari Ide )
142 Part 140 ( Dapat Izin )
143 Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144 Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145 Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146 Part 144 ( Wilson's Family )
147 Part 145 ( 200 CM )
148 Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149 Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150 Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151 Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152 Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153 Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154 Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155 Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156 Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157 Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158 Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159 Part 157 ( Buah Tangan )
160 Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161 Part 159 ( Kamu Gila? )
162 Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163 Part 161 ( Semua Berbeda )
164 Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165 Part 163 ( Hambar! )
166 Part 164 ( DUFAN 1 )
167 Part 165 ( DUFAN 2 )
168 Part 166 ( DUFAN 3 )
169 Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170 Part 168 ( Holiday )
171 Part 169 ( Prom Night 1 )
172 Part 170 ( Prom Night 2 )
173 Part 171 ( Disappear ... )
174 Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175 Part 173 ( End Story )
176 Part 174 ( Spesial Episode )
177 NOVEL BARU
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2
Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3
Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4
Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5
Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6
Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7
Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8
Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9
Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10
Part 10 ( Letusan Emosi )
11
Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12
Part 12 ( Menumpang? )
13
Part 13 ( Nasib Buruk )
14
Part 14 ( Terpaksa )
15
Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16
Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17
Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18
Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19
Part 19 ( Malam Naas Calina )
20
Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21
Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22
Part 22 ( Kabar Buruk )
23
Part 23 ( Tak Di Sangka )
24
Part 24 ( Dua Nama )
25
Part 25 ( Rumit )
26
Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27
Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28
Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29
Part 29 ( Mama Reni )
30
Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31
Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32
Part 32 ( Pov Zio )
33
Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34
Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35
Part 35 ( Siapa Dia? )
36
Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37
Part 37 ( Sidang Mediasi )
38
Part 38 ( Dialah ... )
39
Part 39 ( Malam Itu ... )
40
Part 40 ( Bekas Luka )
41
Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42
Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43
Part 43 ( Poli Kandungan )
44
Part 44 ( Aku Akan ... )
45
Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46
Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47
Part 47 ( Aku Datang! )
48
Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49
Part 49 ( Tentang Zio )
50
Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51
Part 51 ( Uncle Gilang! )
52
Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53
Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54
Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55
Part 55 ( Disneyland Party )
56
Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57
Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58
Part 58 ( Seperti ... )
59
Part 59 ( Hati yang Resah )
60
Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61
Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62
Part 62 ( Siapa Namamu? )
63
Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64
Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65
Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66
Part 66 ( Kayla )
67
Part 67 ( Bertemu Mantan )
68
Part 68 ( Rival? )
69
Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70
Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71
Part 71 ( Menjemput Kayla )
72
Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73
Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74
Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75
Part 75 ( Papa Zio )
76
Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77
Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78
Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79
Part 79 ( Pacaran! )
80
Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81
Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82
Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83
Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84
Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85
Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86
Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87
Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88
Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89
Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90
Part 90 ( Cerita Janne )
91
Part 91 ( Harus Cepat! )
92
Part 92 ( Rencana Berlibur )
93
Part 93 ( Debaran )
94
Part 94 ( Kerasukan Jin )
95
Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96
Part 96 ( Minggu Ceria )
97
Part 97 ( Mas! )
98
Part 98 ( 60...59...58... )
99
Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100
Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101
Part 101 ( Serba Bingung )
102
Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103
Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104
Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105
Lebaran Online
106
Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107
Part 106 ( Janne 1 )
108
Part 107 ( Janne 2 )
109
Part 108 ( POV KENZO )
110
Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111
Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112
Part 111 ( Mall Metropolitan )
113
Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114
Part 113 ( Dasar Buaya! )
115
Part 114 ( Novel Lama )
116
Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117
Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118
Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119
Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120
Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121
Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122
Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123
Part 122 ( Pasca Balap! )
124
Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125
Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126
Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127
Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128
Part 127 ( Saling Serang )
129
Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130
Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131
Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132
Part 131 ( Ruang BK )
133
Part 132 ( Para Orang Tua )
134
Part 133 ( ARL Ekspress )
135
Part 134 ( Ruang BK )
136
Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137
Part 136 ( Mulai Panas )
138
Part 137 ( Sulit! )
139
Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140
Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141
Part 139 ( Mencari Ide )
142
Part 140 ( Dapat Izin )
143
Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144
Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145
Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146
Part 144 ( Wilson's Family )
147
Part 145 ( 200 CM )
148
Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149
Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150
Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151
Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152
Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153
Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154
Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155
Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156
Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157
Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158
Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159
Part 157 ( Buah Tangan )
160
Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161
Part 159 ( Kamu Gila? )
162
Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163
Part 161 ( Semua Berbeda )
164
Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165
Part 163 ( Hambar! )
166
Part 164 ( DUFAN 1 )
167
Part 165 ( DUFAN 2 )
168
Part 166 ( DUFAN 3 )
169
Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170
Part 168 ( Holiday )
171
Part 169 ( Prom Night 1 )
172
Part 170 ( Prom Night 2 )
173
Part 171 ( Disappear ... )
174
Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175
Part 173 ( End Story )
176
Part 174 ( Spesial Episode )
177
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!