Part 14 ( Terpaksa )

Setelah membersihkan dirinya karena keringat sisa - sia bekerja, Calina segera mendorong motornya ke tukang tambal ban di ujung gang.

Hari sudah hampir gelap memang, tapi karena tetangga, pastilah si tukang tambal ban masih menerima pekerjaan sesuai profesinya.

"Saya tunggu di sinis saja ya, bang?" ucap Calina duduk di depan bengkel.

"Ya, Neng!" jawab si tukang tambal ban. "Tadi sepertinya Neng Calina naik ojek online, kenapa tidak minta di jemput bang Zio?"

"Mas Zio pulang terlambat, Bang! lagi pula lebih enak pulang sendiri dari pada mengandalkan suami." jawab Calina beralasan. Padahal dalam hati ia ingin sekali seperti Naura, di antar jemput suami yang di cintai.

"Ooh..." si tukang tambal ban mengangguk pelan. "Eh, mbak Cal... kapan hari saya ketemu Mas Zio di perumahan sebelah, ngapain?"

"Lah, mana saya tau, Mas!" jawab Calina dengan dada yang seketika bergemuruh. Bagaimana tidak, tetangga mulai mencium bau - bau anyir dalam rumah tangganya. "Ke rumah temannya kali.." lanjutnya datar.

"Saya pernah tanya, tapi katanya itu rumah adik sepupunya! emang bener?"

"Ooo... iya! di perumahan itu memang ada rumah sepupu ipar saya!" jawab Calina mengikuti alasan Zio menjawab pertanyaan tetangganya secara spontan.

Si tukang tambal ban kembali mengangguk. Entah dia percaya atau tidak.

Sedangkan Calina menarik nafas panjang. Menghelanya dengan sangat berat. Ia tak ingin kehidupan yang ruwet dan melelahkan seperti ini. Tapi apa mau dikata. Takdir sudah berkehendak untuk memberinya suami macam Zio.

Kembali ke rumah dengan mengendarai motor matic miliknya, Calina merasa tubuhnya sangat ringan. Ingin rasanya ia lepas dari jeratan luka yang tidak masuk akal ini.

Bersamaan dengan ia memasukkan motornya ke garasi, mobil Zio datang dan masuk ke halaman depan rumah.

Calina hanya menoleh sekilas. Rasa kecewa yang baru saja ia alami tak akan mungkin bisa hilang begitu saja.

Namun bagaimana pun, Calina tetaplah Calina Agasta yang berpegang teguh pada mandat sang Papa.

"Selamat sore, Mas!" sapa Calina memaksakan dua sudut bibirnya terangkat ke atas.

Tanpa menjawab, "Hah... sok manis!" Zio menyebikkan bibirnya sembari berlalu dari hadapan Calina.

"Mas, kenapa sih kamu tidak sekalipun berbaik hati padaku?" tanya Calina menatap punggung suaminya yang sudah berada di anak tangga pertama, hendak naik ke lantai atas, dimana kamarnya berada. "Kenapa kamu tidak memikirkan sedikitpun perasaan ku di hadapan sahabatku! miris, Mas! aku merasa sangat miris!" tegas Calina.

Zio menoleh dengan raut wajah yang meremehkan sosok Calina Agasta. Kembali membalikkan badan, kemudian dengan langkah sangat pelan, namun sinis Zio mendekati Calina. Berdiri tepat di belakang tubuh Calina.

"Kamu ingin aku baik seperti apa lagi?" tanya Zio dingin. "Seperti semalam? hem?" bisik Zio. "Lagi pula teman mu itu pasti tau kan apa yang terjadi dengan kita?"

Pertanyaan Zio terdengar sangat mengintimidasi Calina. Membuat wanita itu merinding dengan nafas menggebu.

"Aku tidak pernah menganggap mu ada Calina..." desis Zio. "Dan kau harus ingat, kalau bukan karena orang tua ku, aku pasti mengusir mu keluar dari rumah ini!" lanjutnya penuh penekanan. "Rumah ku tidak pantas untuk wanita manapun! apalagi dirimu yang kampungan!" desis Zio.

Nafas Calina berderu, tubuh serasa beku, namun dada begitu bergemuruh. Satu tahun sudah ia berjuang meraih cinta suaminya. Hari ini adalah tepat setahun lalu mereka melangsungkan pernikahan. Namun sampai detik ini, tak ada hasil sedikitpun.

"Jika kedua orang tua ku meninggal kelak, maka hari itu juga aku akan membuang mu! mengusir mu jauh dari hidupku!" bisik Zio tepat di telinga Calina. "Aku tidak peduli dengan perasaan ibumu saat mengetahui semuanya..."

Nafas Calina semakin menggebu. Bagaimana mungkin pria itu juga tak peduli dengan ibu mertuanya. Namun ia belum sanggup untuk berucap apapun. Goresan di hatinya sudah dalam, membuat lidahnya kilu untuk berucap.

Namun kedua tangan mengepal erat di sisi kanan dan kiri tubuhnya. Seolah siap meledak saat itu juga.

"Oh, ya! besok pagi kemasi barang - barang mu dan bawa ke kamarku. Seperti biasa, yang penting - penting saja. Besok siang Papa dan Mama akan datang!" ucap Zio tanpa rasa berdosa.

Hati Calina semakin remuk. Hal seperti ini sudah berulang kali terjadi. Besok adalah yang ke - 5 kalinya ia harus berpura - pura mesra dengan Zio. Serta tidur di kamar yang sama.

"Lalu malamnya akan ada pesta hari jadi perusahaan di kantor! seperti tahun lalu, kau harus tampil cantik dan anggun! jangan biarkan jerawat jelek mu itu terlihat teman - teman ku!" ucap Zio setengah ketus.

Dengan senyuman sinis, Zio berlalu meninggalkan Calina tanpa perasaan. Tubuh tegap dan gagahnya berjalan kembali ke arah tangga rumahnya.

Calina menatap benci tubuh suaminya itu. Amarah sudah sepenuh dada. Tinggal menunggu bom waktu saja untuk melakukan apa yang ingin ia lakukan.

"Aku benci kamu, Zio Alfaro!" seru Calina dengan gigi yang mengerat dan dada yang kembang kempis menahan emosi.

Zio yang sudah berada di anak tangga ke - 5, menghentikan langkahnya. Tidak untuk menoleh istri keduanya, melainkan hanya untuk tersenyum smirk dengan mata menatap lurus ke depan.

' I don't care! '

Ucapnya dalam hati.

***

Sabtu pagi adalah hari yang di maksud Zio sebagai hari kedatangan orang tuanya. Sesuai perintah suaminya, pagi - pagi sekali Calina memindahkan beberapa barang pribadinya dari kamarnya di bawah, ke kamar atas, kamar milik Zio. Mau tak mau ia berlakon bahwa kehidupan rumah tangganya baik - baik saja.

Sementara kamar bawah di buat gelap tanpa di bersihkan, agar terkesan kamar itu tak pernah di huni.

' Hanya semalam, Calina... '

Ucap Calina dalam hati sembari menata beberapa alat make up nya di atas meja rias di kamar Zio. Menguatkan lahir dan batin yang selalu di siksa oleh Zio.

Sementara Zio, pria itu masih bergelung di bawah selimut. Menikmati udara pagi di hari liburnya.

Calina menatap nanar pria itu. Dari segi tampang, Zio memang sangat tampan. Saat tidur dengan rambut acak - acakan dan muka bantal pun tidak mengurangi kadarnya.

' Andai perilaku mu seindah tampang mu... Mas ... '

Calina tenggelam dalam nada cinta yang masih sedikit berdendang di dalam hatinya. Membuatnya ingin berlama - lama melihat wajah itu.

Namun ia segera mengalihkan pandangan, saat wajah tampan itu merubah posisinya. Hingga akhirnya ia beranjak dari kamar Zio.

Layaknya menantu pada umumnya, pastilah Calina pun juga sibuk untuk memasak. Menyiapkan menu makanan terbaik yang ia kuasai.

Tanpa peduli dengan alasan Zio yang enggan untuk makan nanti. Pastilah pria itu punya saja alasan lembut untuk menolak makan masakan ku.

Tek tek tek

Suara pagar di ketuk beberapa kali, Calina segera berlari ke arah pintu depan. Sudah bisa di duga siapa yang datang.

"Ma, Pa!" sapa Calina mencium tangan kedua mertuanya bergantian.

"Bagaimana kabarmu, Calina?" tanya Mama Reni.

"Baik,Ma! Mama dan Papa bagaimana?"

"Kami baik - baik saja!"

"Alhamdulillah, ayo kita masuk Ma, Pa!" ajak Calina sembari membuka pagar lebih lebar, supaya supir bisa memasukkan mobil ke halaman depan garasi.

Calina membawa kedua mertuanya untuk masuk ke dalam rumah. Karena rumah anak sendiri, tentu Papa Reihan dan Mama Reni tidak perlu lagi sungkan.

"Dimana Zio, Cal?" tanya Papa Reihan pada Calina yang sedang membuatkan minuman.

🪴 Happy reading 🪴

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Kasian pa2mu disana calina, pasti dia udh melihat anak menderita gegara dia 😫😫😫😫😫

2023-08-31

2

epifania rendo

epifania rendo

benar2 calina

2023-05-13

1

bellavolin

bellavolin

aku mh suka aja ama karya mu ini thor ,sampe part ini aku msh baca👍

2023-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2 Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3 Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4 Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5 Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6 Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7 Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8 Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9 Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10 Part 10 ( Letusan Emosi )
11 Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12 Part 12 ( Menumpang? )
13 Part 13 ( Nasib Buruk )
14 Part 14 ( Terpaksa )
15 Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16 Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17 Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18 Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19 Part 19 ( Malam Naas Calina )
20 Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21 Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22 Part 22 ( Kabar Buruk )
23 Part 23 ( Tak Di Sangka )
24 Part 24 ( Dua Nama )
25 Part 25 ( Rumit )
26 Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27 Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28 Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29 Part 29 ( Mama Reni )
30 Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31 Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32 Part 32 ( Pov Zio )
33 Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34 Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35 Part 35 ( Siapa Dia? )
36 Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37 Part 37 ( Sidang Mediasi )
38 Part 38 ( Dialah ... )
39 Part 39 ( Malam Itu ... )
40 Part 40 ( Bekas Luka )
41 Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42 Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43 Part 43 ( Poli Kandungan )
44 Part 44 ( Aku Akan ... )
45 Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46 Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47 Part 47 ( Aku Datang! )
48 Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49 Part 49 ( Tentang Zio )
50 Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51 Part 51 ( Uncle Gilang! )
52 Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53 Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54 Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55 Part 55 ( Disneyland Party )
56 Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57 Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58 Part 58 ( Seperti ... )
59 Part 59 ( Hati yang Resah )
60 Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61 Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62 Part 62 ( Siapa Namamu? )
63 Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64 Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65 Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66 Part 66 ( Kayla )
67 Part 67 ( Bertemu Mantan )
68 Part 68 ( Rival? )
69 Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70 Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71 Part 71 ( Menjemput Kayla )
72 Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73 Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74 Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75 Part 75 ( Papa Zio )
76 Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77 Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78 Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79 Part 79 ( Pacaran! )
80 Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81 Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82 Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83 Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84 Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85 Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86 Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87 Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88 Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89 Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90 Part 90 ( Cerita Janne )
91 Part 91 ( Harus Cepat! )
92 Part 92 ( Rencana Berlibur )
93 Part 93 ( Debaran )
94 Part 94 ( Kerasukan Jin )
95 Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96 Part 96 ( Minggu Ceria )
97 Part 97 ( Mas! )
98 Part 98 ( 60...59...58... )
99 Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100 Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101 Part 101 ( Serba Bingung )
102 Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103 Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104 Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105 Lebaran Online
106 Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107 Part 106 ( Janne 1 )
108 Part 107 ( Janne 2 )
109 Part 108 ( POV KENZO )
110 Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111 Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112 Part 111 ( Mall Metropolitan )
113 Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114 Part 113 ( Dasar Buaya! )
115 Part 114 ( Novel Lama )
116 Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117 Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118 Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119 Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120 Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121 Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122 Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123 Part 122 ( Pasca Balap! )
124 Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125 Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126 Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127 Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128 Part 127 ( Saling Serang )
129 Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130 Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131 Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132 Part 131 ( Ruang BK )
133 Part 132 ( Para Orang Tua )
134 Part 133 ( ARL Ekspress )
135 Part 134 ( Ruang BK )
136 Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137 Part 136 ( Mulai Panas )
138 Part 137 ( Sulit! )
139 Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140 Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141 Part 139 ( Mencari Ide )
142 Part 140 ( Dapat Izin )
143 Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144 Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145 Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146 Part 144 ( Wilson's Family )
147 Part 145 ( 200 CM )
148 Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149 Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150 Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151 Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152 Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153 Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154 Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155 Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156 Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157 Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158 Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159 Part 157 ( Buah Tangan )
160 Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161 Part 159 ( Kamu Gila? )
162 Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163 Part 161 ( Semua Berbeda )
164 Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165 Part 163 ( Hambar! )
166 Part 164 ( DUFAN 1 )
167 Part 165 ( DUFAN 2 )
168 Part 166 ( DUFAN 3 )
169 Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170 Part 168 ( Holiday )
171 Part 169 ( Prom Night 1 )
172 Part 170 ( Prom Night 2 )
173 Part 171 ( Disappear ... )
174 Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175 Part 173 ( End Story )
176 Part 174 ( Spesial Episode )
177 NOVEL BARU
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2
Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3
Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4
Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5
Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6
Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7
Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8
Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9
Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10
Part 10 ( Letusan Emosi )
11
Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12
Part 12 ( Menumpang? )
13
Part 13 ( Nasib Buruk )
14
Part 14 ( Terpaksa )
15
Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16
Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17
Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18
Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19
Part 19 ( Malam Naas Calina )
20
Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21
Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22
Part 22 ( Kabar Buruk )
23
Part 23 ( Tak Di Sangka )
24
Part 24 ( Dua Nama )
25
Part 25 ( Rumit )
26
Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27
Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28
Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29
Part 29 ( Mama Reni )
30
Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31
Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32
Part 32 ( Pov Zio )
33
Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34
Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35
Part 35 ( Siapa Dia? )
36
Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37
Part 37 ( Sidang Mediasi )
38
Part 38 ( Dialah ... )
39
Part 39 ( Malam Itu ... )
40
Part 40 ( Bekas Luka )
41
Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42
Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43
Part 43 ( Poli Kandungan )
44
Part 44 ( Aku Akan ... )
45
Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46
Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47
Part 47 ( Aku Datang! )
48
Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49
Part 49 ( Tentang Zio )
50
Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51
Part 51 ( Uncle Gilang! )
52
Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53
Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54
Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55
Part 55 ( Disneyland Party )
56
Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57
Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58
Part 58 ( Seperti ... )
59
Part 59 ( Hati yang Resah )
60
Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61
Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62
Part 62 ( Siapa Namamu? )
63
Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64
Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65
Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66
Part 66 ( Kayla )
67
Part 67 ( Bertemu Mantan )
68
Part 68 ( Rival? )
69
Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70
Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71
Part 71 ( Menjemput Kayla )
72
Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73
Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74
Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75
Part 75 ( Papa Zio )
76
Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77
Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78
Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79
Part 79 ( Pacaran! )
80
Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81
Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82
Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83
Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84
Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85
Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86
Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87
Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88
Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89
Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90
Part 90 ( Cerita Janne )
91
Part 91 ( Harus Cepat! )
92
Part 92 ( Rencana Berlibur )
93
Part 93 ( Debaran )
94
Part 94 ( Kerasukan Jin )
95
Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96
Part 96 ( Minggu Ceria )
97
Part 97 ( Mas! )
98
Part 98 ( 60...59...58... )
99
Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100
Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101
Part 101 ( Serba Bingung )
102
Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103
Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104
Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105
Lebaran Online
106
Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107
Part 106 ( Janne 1 )
108
Part 107 ( Janne 2 )
109
Part 108 ( POV KENZO )
110
Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111
Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112
Part 111 ( Mall Metropolitan )
113
Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114
Part 113 ( Dasar Buaya! )
115
Part 114 ( Novel Lama )
116
Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117
Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118
Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119
Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120
Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121
Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122
Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123
Part 122 ( Pasca Balap! )
124
Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125
Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126
Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127
Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128
Part 127 ( Saling Serang )
129
Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130
Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131
Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132
Part 131 ( Ruang BK )
133
Part 132 ( Para Orang Tua )
134
Part 133 ( ARL Ekspress )
135
Part 134 ( Ruang BK )
136
Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137
Part 136 ( Mulai Panas )
138
Part 137 ( Sulit! )
139
Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140
Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141
Part 139 ( Mencari Ide )
142
Part 140 ( Dapat Izin )
143
Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144
Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145
Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146
Part 144 ( Wilson's Family )
147
Part 145 ( 200 CM )
148
Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149
Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150
Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151
Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152
Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153
Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154
Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155
Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156
Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157
Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158
Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159
Part 157 ( Buah Tangan )
160
Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161
Part 159 ( Kamu Gila? )
162
Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163
Part 161 ( Semua Berbeda )
164
Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165
Part 163 ( Hambar! )
166
Part 164 ( DUFAN 1 )
167
Part 165 ( DUFAN 2 )
168
Part 166 ( DUFAN 3 )
169
Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170
Part 168 ( Holiday )
171
Part 169 ( Prom Night 1 )
172
Part 170 ( Prom Night 2 )
173
Part 171 ( Disappear ... )
174
Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175
Part 173 ( End Story )
176
Part 174 ( Spesial Episode )
177
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!