Berdiri di tepian karpet merah bersama banyak tamu pesta malam ini, Calina di buat terus terpaku pada satu sosok tampan yang kini menjadi pusat perhatian.
Suara MC di panggung berulang kali menyebutkan nama sang CEO dengan bangga.
"Kenzo Adhitama!"
Kesan wajah dingin yang tunjukkan sejak pertama kali, tak sedikitpun membuatnya terlihat sombong. Justru terlihat semakin tampan dan memukau.
Sepasang bola mata hitam di antara garis wajah tegas dan rambut hitam legam, menyempurnakan karakter ia bangun. Sepasang mata indah itu menatap lurus ke depan. Tak ada satu karyawan pun yang menurutnya patut untuk di lirik.
Bahkan Naura, perempuan yang di gadang - gadang Zio sebagai wanita tercantik di kantor itupun tak mendapat lirikan sedikitpun dari seorang Kenzo.
Bertepuk tangan kecil seperti yang lainnya, namun mata tak bisa sedikitpun beralih dari apa yang sejak awal sudah menarik perhatiannya. Mungkin hal ini juga berlaku untuk tamu undangan yang lain, terutama kaum hawa.
Tapi tidak berlaku untuk karyawan lain, saat langkah Kenzo tersisa jarak satu meter saja dengan Calina.
Kenzo menoleh dengan dingin, raut wajahnya tetap sama, tak berubah sedikitpun. Namun sepasang bola mata sempat tak berkedip melihat Calina. Hingga tubuh tegap Kenzo melewati tubuh ramping Calina, dan dua sorot mata yang saling tatap akhirnya terputus. Kenzo kembali menatap lurus ke depan.
Tangan Calina yang semula bertepuk tangan ringan, sempat diam membeku saat menatap sepasang mata Kenzo.
' Siapa dia? '
Gumam Calina dalam hati. Menatap punggung Kenzo dengan penuh tanda tanya.
' Mata itu... '
Hingga suara tepuk tangan yang semakin riuh saat Presdir dan CEO sampai di atas panggung, barulah Calina tersadar dari lamunan. Dengan linglung Calina kembali duduk di kursinya.l bersama Zio.
"Kau mengenalnya?" tanya Zio tiba - tiba.
"Aa...?" Calina menoleh dengan pikiran yang belum sepenuhnya kembali.
"Kau mengenalnya?" ulang Zio sedikit kaku dari sebelumnya.
"Tidak!" jawab Calina sedatar mungkin.
"Lalu kenapa kalian saling tatap?" tanya Zio. "Seolah lama tak bertemu, dan kini bertemu kembali? atau mungkin kalian pernah kenal?" lanjut Zio layaknya menginterogasi.
"Tidak, Mas!" jawab Calina cepat. "Aku hanya pernah merasa melihat matanya... entahlah! aku lupa!" jawab Calina kembali menoleh ke arah panggung. Dimana di sana sudah tampak Kenzo menerima microphone untuk memberi sambutan.
Zio tampak semakin heran dengan Calina. Jelas ada sesuatu yang entah itu di sembunyikan atau memang benar - benar tengah mengingat sesuatu.
Calina menajamkan mata dan telinganya, untuk bisa mengingat siapa Kenzo. Hingga suara salam yang di ucapkan Kenzo membuat batinnya bergetar.
"Assalammualaikum... Selamat malam... salam sejahtera untuk kita semua!"
' Gilang? '
Ucap Calina dalam hati. Mata semakin memicing. Mengingat kembali suara pria yang pernah menolongnya di malam itu. Juga mengingat kembali sepasang mata yang terlihat dari lubang helm teropong.
' Gilang! '
Ucapnya lagi, saat semakin yakin jika itu adalah Gilang. Dewa penyelamat yang dikirim Tuhan untuknya, saat manusia lain tak ada yang tergerak hatinya.
Kenzo tampak sangat sempurna saat menyampaikan pidatonya sebagai CEO baru. Membuat para wanita semakin terhipnotis dengan ketampanannya. Tak ubahnya dengan Calina.
' Jika benar dia Gilang, berati dia memberi nama kenalan yang palsu? '
Tanya Calina dalam hati.
Hingga acara penyambutan berakhir. Dan di lanjut dengan pemutaran video - video pencapaian serta kegiatan apa saja yang di lakukan perusahaan itu selama satu tahun ini.
Dan sampailah pada sesi makan malam. Dimana semua bebas mengambil menu yang mereka inginkan.
Zio dan Naura bertemu saat mengambil menu makanan. Membuat keduanya mengobrol sembari memilih menu yang mungkin sama. Sedangkan Calina mengikuti Zio di belakangnya dan tampak seperti istri tak berguna di sana.
Calina melirik sinis keduanya. Dan dengan cuek Calina membawa piringnya kembali ke mejanya. Meninggalkan dua sejoli yang tak akan bisa ia pisahkan.
Calina menyantap makanannya tanpa menunggu Zio. Percuma menunggunya, paling juga Zio akan duduk di meja makan yang di sediakan.
Aksi artis - artis di panggung yang menghibur saat sesi makan malam, tak membuat Calina ingin ikut bernyanyi. Sampai makanannya habis, Calina hanya diam, menatap kosong ke panggung dan seluruh ruangan. Dan benar, Zio belum juga terlihat.
Menghela nafas berat, "Rasanya dunia tak akan pernah adil padaku..." gumamnya kemudian.
Waktu menunjukkan semakin larut. Karyawan biasa di persilahkan untuk pulang. Termasuk Naura yang harus kembali menaiki taksi online untuk sampai ke rumahnya.
Sedangkan untuk para petinggi perusahaan, seperti Zio, Beni dan pemegang jabatan tinggi lainnya, masib berkumpul di sana bersama pasangan mereka masing.
Obrolan - obrolan santai di sofa melingkar yang disediakan, membuat semua tampak akrab. Malam minggu ini akan habis di gedung tinggi menjulang.
Kenzo ada di antara mereka. Membaur untuk saling mengenal. Tapi sikapnya tetap terlihat tegas. Ia pun tak melarang untuk para bawahannya menikmati hidangan malam.
Yang tak lain adalah minuman beralkohol dan camilan yang biasa menemani mereka untuk mabuk di malam minggu. Dan satu lagi, mereka juga asyik berkaraoke dengan dua microphone yang di sediakan pihak EO.
Namun Kenzo, pria itu hanya melihat dan mengobrol kecil. Sesekali ia fokus pada ponsel miliknya. Tak ada setetes alkohol pun masuk ke dalam mulutnya. Dia hanya diam, dan tak ada satupun yang berani mengusik atau bercanda duluan sebelum Kenzo yang memulai.
"Mas, jangan minum terlalu banyak!" bisik Calina.
Namun Zio hanya menyebikkan bibirnya. Kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Calina.
"Harusnya Naura yang ada di sampingku! bukan kau!"
Calina menghela nafas. Membuang pandangannya ke arah sebrang, dimana terlihat seseorang dengan jabatan tertinggi tengah mengibrol dengan asistennya.
Hingga jam melewati angka 12 malam, berulang kali Calina terus mencuri - curi pandang pada sang CEO. Ingin mencari kebenaran tentang sosok Gilang. Benarkah Kenzo Adhitama ada Gilang yang menolongnya.
Namun saat tatapan mereka bertemu, Calina segera berpaling. Ragu untuk bertanya. Ragu pula untuk memperkenalkan diri, kemudian mengingatkan hari itu. Lagi pula ada Zio di sampingnya. Bisa - bisa amarah Zio akan terpancing seketika.
' Kalaupun benar dia Gilang, apa mungkin dia mengenali aku? '
Calina mengulum senyuman.
' Aku seperti orang bodoh, lagi pula malam itu aku sudah berterima kasih! '
Lanjutnya kembali menutup bibirnya dengan tangan. Menyamarkan senyumannya yang entah apa maksudnya.
Sementara di sampingnya, Zio asyik menegak alkohol. Jika teman - temannya sedikit mendengan peringatan istrinya untuk tidak mabuk. Maka berbeda dengan Zio.
Dia tak peduli sedikitpun dengan apa yang di peringatkan Calina sejak awal. Dia terus minum dan minum bersama satu temannya yang masih lajang.
Waktu menunjukkan pukul satu malam. Pesta khusus itu pun di akhiri. Teman Zio yang mabuk, pulang bersama Beni dan istrinya.
Sedang Zio? pria itu membuat istrinya kewalahan.
Calina membopong tubuh Zio keluar gedung dengan sangat susah. Pria itu nyaris tak sadarkan diri. Bicaranya pun sudah kemana - mana. Berulang kali dengan samar menyebut nama istri pertamanya. Membuat Calina khawatir rahasia suaminya di kantor itu terbongkar.
Hingga keduanya sampai di depan lobby. Calina mendudukkan Zio di tangga depan, begitu juga dengan dirinya. Menjadikan pahanya sebagai bantal untuk Zio yang lunglai.
Tangan mengotak atik ponsel berusaha mendapatkan taksi online di malam selarut ini.
"Mas! kamu ini nggak mikir, ya!" seru Calina. "Sekarang kita pulang naik apa? aku tidak bisa bawa mobil!" keluh Calina kesal.
"Kaaauu kaaann bisaa pang...gil taksiiii..."
Setiap kata yang keluar dari mulut Zio layaknya orang mabuk. Sedikit sulit untuk di terjemahkan Calina.
"Ini sudah malam!" sahut Calina kesal.
"Tidak pulang?"
Pertanyaan singkat dari seseorang di belakang, membuat Calina segera menoleh. Suara itu sangat ingin ia dengar sejak tadi. Saat tak ada banyak orang seperti tadi. Dan kini, suara itu bertanya padanya.
...🪴 Happy Reading 🪴...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
ani surani
jangan2 Gilang nih 🤔🤔
2023-07-08
1
ani surani
yg dilirik Kenzo malah Calina 😅😅😅
2023-07-08
1
blecky
kyak e kenzo makai nmax.adekx wkwkwmkw
2023-04-02
1