Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )

"Terima kasih ya, Mas!" ucap Calina setelah sampai di depan rumahnya dan menyalakan lampu teras rumah.

"Sama - sama!" jawab pria itu memarkirkan motor Calina di halaman depan rumah Calina. "Kamu tinggal sendiri?" tanyanya setelah melihat rumah yang lampunya masih padam semua.

"Em..." Calina tampak ragu untuk menjawab. "Saya tinggal dengan suami saya. Mungkin dia juga belum pulang kerja..." jawab Calina tersenyum getir. Karena sebenarnya dia tau dimana suaminya sekarang berada.

"Kamu sudah menikah?" tanya pria itu menatap tak percaya pada Calina.

"Iya, saya sudah menikah." jawab Calina menunjukkan cincin pernikahan di jari manisnya.

Cincin sendirian, karena pasangan dari cincin itu tak pernah di pakai oleh Zio. Yang di kenakan Zio setiap hari adalah cincin pernikahannya dengan Naura.

Pria itu menatap lekat cincin yang di tunjukkan Calina.

"Sudah berapa lama kamu menikah?"

"Em... besok adalah satu tahun pernikahan kami!" jawab Calina kembali tersenyum getir.

Senyum getir itu tentu tak lepas dari pengawasan pria bertubuh tinggi dan sangat proposional itu. Dan mungkin saja pria itu sesungguhnya sangat tampan. Hanya saja helm teropong yang dia kenakan, sama sekali tidak pernah ia lepaskan selama berkenalan dengan Calina.

"Tapi kamu terlihat seperti masih gadis!" heran pria itu mengamati penampilan juga tubuh Calina.

Calina hanya tersenyum manis tanpa sepatah katapum. Dalam hatinya ia berkata, tentu saja dia terlihat masih gadis, karena dia memang seorang istri yang masih perawan sampai satu tahun pernikahan. Tidak salah jika orang mengatakan dia terlihat seperti masih gadis.

"Siapa namamu?" tanya pria itu.

"Calina!" jawab Calina singkat. "Kalau Mas?"

"Panggil saja aku... Gilang!" jawab pria yang mengaku bernama Gilang itu.

"Oh, terima kasih ya, Mas Gilang. Hati - hati di jalan, ini sudah malam!" ucap Calina berharap pria itu segera pergi, dan tak lagi bertanya - tanya tentang hidupnya yang tak semanis di lihat orang.

Merasa di usir secara perlahan, Gilang paham jika Calina merasa tak nyaman dengan keberadaan dirinya.

"Hem... Ya! Kamu benar! Bye Calina!" pamit Gilang membalikkan badan, keluar dari pagar besi, dan menghampiri motor merah miliknya yang di parkir Calina di pinggir jalan.

"Bye!" jawab Calina sembari menutup kembali pintu pagar rumahnya.

Cepat - cepat ia berlalu dari pagar dan masuk ke rumahnya melalui pintu garasi bersama motornya. Takut jika tiba - tiba suaminya pulang dan melihat ia di antar oleh lelaki asing.

Meskipun yakin suaminya itu tidak akan cemburu. Tapi ia takut suaminya akan marah karena dia mendatangkan laki - laki ke rumah yang jelas milik Zio itu.

Belum lagi jika sampai ada tetangga yang melihat, dan membuat kericuhan di mana - mana. Bisa jadi Zio akan marah karena merasa di rendahkan atau bahkan merasa di selingkuhi.

Calina menatap lesu pada motor matic miliknya. Memikirkan bagaimana caranya untuk besok bisa berangkat bekerja. Zio tak mungkin memberinya tumpangan. Meski kantor Zio melewati kantor tempatnya bekerja.

Menghela nafas berat, Calina meninggalkan motor perjuangannya, masuk ke kamarnya untuk membersihkan dirinya dari keringat dan debu jalanan.

Sementara itu, mobil yang di kendarai Zio memasuki gang rumahnya, jl. Strawberry. Dengan jelas ia dapat melihat seorang pria duduk di atas motor merah sembari menyalakan mesin motornya. Kemudian berputar arah untuk berhadapan dengan mobilnya kini.

Pria itu berbalik arah tepat di depan rumahnya.

Zio memicingkan matanya, mencoba mengenali siapa pengendara motor yang dapat di pastikan jika pria itu baru saja berhenti di depan rumahnya.

Namun helm teropong yang di pakai pria itu membuatnya tak dapat melihat dengan jelas siapa pengendaranya. Bahkan saat mobilnya dan motor yang tak lain adalah Gilang itu bersisipan jalan, Zio masih tak dapat memastikan siapa pria itu.

"Apa di lakukan pria itu di rumahku?" gumam Zio lirih.

Sampailah mobil Zio didepan pagar rumahnya. Ia keluar dari mobil untuk membuka pagar. Ia sempat memperkirakan dimana pria tadi menyalakan motor.

Zio memasukkan mobilnya ke dalam, dan kembali mengunci pagar. Lampu rumah sudah menyala. Artinya Calina sudah sampai di rumah.

' Apa Calina di antar pria itu? '

Pikirnya. Zio membuka pintu garasi untuk memasukkan mobilnya. Saat itulah ia dapat melihat motor Calina terparkir di tempat biasa.

' Ternyata kempes! '

Ucapnya dalam hati setelah melihat ban belakang Calina.

' Apa mungkin dia mendorong sampau san hingga di rumah? atau pria tadi menolongnya? '

' Hah! berani sekali dia membawa pria lain ke rumah ku! '

Lanjutnya mulai bernada emosi.

Zio berjalan cepat memasuki rumah. Melewati ruang tengah dan mendekati sebuah pintu yang menjadi ruang terbaik yang dimiliki Calina semenjak pertama kali menginjakkan kaki di rumah itu.

Doorr dorr doorr door!

Suara gedoran pintu membuat Calina yang sedang mengambil baju di almari terlonjak kaget.

"Calina! buka pintu mu!" teriak Zio dari luar.

"Mas Zio!" gumam Calina buru - buru memakai pakaian dalam. "Sebentar, Mas!"

Dooorr dorrr dorr!

Belum juga memakai baju, Zio kembali menggedor pintu kamar Calina lebih kencang dari sebelumnya.

"Calina!" teriak Zio semakin kencang.

"Iya, Mas! sebentar!" teriak Calina kembali.

Dengan hanya memakai pakaian dalam, Calina melilitkan kembali handuknya dan berlari ke pintu.

"BUKA PINTUNYA!" teriak Zio membabi buta.

Ceklek!

"Ya, Mas! ada apa?" panik Calina mengintip di daun pintu.

"Buka pintu mu!" hentak Zio karena merasa tidak di hargai dengan hanya membuka pintu sedikit saja.

"Tapi aku belum pakai baju, Mas!" jawab Calina ragu. Dengan hanya kepala saja yang terlihat. Tubuhnya yang terlilit handuk tersembunyi di balik pintu.

Zio terlihat begitu murka. Eskpresi wajahnya menyiratkan aura kejam yang belum pernah di lihat Calina sebelumnya.

' Kenapa ekspresinya begitu... ' lirih Calina dalam hati.

"Memangnya kenapa kau belum pakai baju?" tanya Zio sinis.

"Aku malu, Mas!" jawab Calina.

"Malu?" tanya Zio mencibir. "Malu pada suamimu sendiri?" lanjutnya memicing. "Aku bahkan punya hak melihat kau telanjang, Calina Agasta!" seru Zio.

Calina membelalakkan matanya lebar. Tak menyangka Zio berucap dengan terdengar sedemikian menjijikkan.

Calina menggeleng tak percaya. Calina tau, jika dirinya adalah sorang istri. Dimana suaminya berhak sepenuhnya atas tubuhnya.

Hanya saja hal seperti itu tak pernah terjadi selama setahun pernikahan. Tentu saja telanjang di depan Zio baginya sama dengan telanjang di depan orang lain. Sangat memalukan dan menjijikkan.

"Kenapa?" tanya Zio mendorong daun pintu dengan satu tangan.

"Mas!" Calina mencoba menahan pintu agar tidak sampai terbuka.

Zio semakin mendorong dengan kuat, Calina menahan pintu dengan mati - matian. Jangan sampai Zio berhasil memasuki kamarnya dan melihat tubuhnya yang hanya terlilit handuk, dan pakaian dalam saja.

Toh selama ini tak pernah sekalipun Zio memasuki kamarnya. Jangankan masuk, mengetuk pintunya untuk bertanya saja tidak pernah.

"Berhenti, Mas!" ucap Calina penuh harap.

Zio justru tersenyum sinis, dan semakin ingin membuka pintu kamar Calina. Tenaga Calina tam sebanding dengan tenaga Zio. Satu hentakan saja pasti sudah bisa membuat pintu itu terbuka. Hanya saja Zio ingin bermain - main dengan istri keduanya yang di anggap baru saja membangkang.

"Maaas! Stoopp!"

BRAAKK!

Daun pintu terbuka dengan menghentak dinding. Cepat - cepat Calina mundur ke belakang. Reflek ia pegang pengait handuk di depan dada.

Namun Zio justru tersenyum sinis. Menatap Calina dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

...🪴 Happy reading 🪴...

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

cihh😒😒😒 liat sndri istri y ksusahan glirn ad yg nlongin ksel stgah mampoos tuh org..dsar sintingg

2023-09-11

1

ani surani

ani surani

curiga nih Zio

2023-07-08

1

ani surani

ani surani

katanya gk cemburu bro ? 🤭

2023-07-08

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2 Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3 Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4 Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5 Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6 Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7 Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8 Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9 Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10 Part 10 ( Letusan Emosi )
11 Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12 Part 12 ( Menumpang? )
13 Part 13 ( Nasib Buruk )
14 Part 14 ( Terpaksa )
15 Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16 Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17 Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18 Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19 Part 19 ( Malam Naas Calina )
20 Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21 Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22 Part 22 ( Kabar Buruk )
23 Part 23 ( Tak Di Sangka )
24 Part 24 ( Dua Nama )
25 Part 25 ( Rumit )
26 Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27 Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28 Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29 Part 29 ( Mama Reni )
30 Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31 Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32 Part 32 ( Pov Zio )
33 Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34 Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35 Part 35 ( Siapa Dia? )
36 Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37 Part 37 ( Sidang Mediasi )
38 Part 38 ( Dialah ... )
39 Part 39 ( Malam Itu ... )
40 Part 40 ( Bekas Luka )
41 Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42 Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43 Part 43 ( Poli Kandungan )
44 Part 44 ( Aku Akan ... )
45 Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46 Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47 Part 47 ( Aku Datang! )
48 Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49 Part 49 ( Tentang Zio )
50 Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51 Part 51 ( Uncle Gilang! )
52 Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53 Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54 Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55 Part 55 ( Disneyland Party )
56 Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57 Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58 Part 58 ( Seperti ... )
59 Part 59 ( Hati yang Resah )
60 Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61 Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62 Part 62 ( Siapa Namamu? )
63 Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64 Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65 Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66 Part 66 ( Kayla )
67 Part 67 ( Bertemu Mantan )
68 Part 68 ( Rival? )
69 Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70 Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71 Part 71 ( Menjemput Kayla )
72 Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73 Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74 Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75 Part 75 ( Papa Zio )
76 Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77 Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78 Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79 Part 79 ( Pacaran! )
80 Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81 Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82 Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83 Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84 Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85 Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86 Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87 Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88 Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89 Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90 Part 90 ( Cerita Janne )
91 Part 91 ( Harus Cepat! )
92 Part 92 ( Rencana Berlibur )
93 Part 93 ( Debaran )
94 Part 94 ( Kerasukan Jin )
95 Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96 Part 96 ( Minggu Ceria )
97 Part 97 ( Mas! )
98 Part 98 ( 60...59...58... )
99 Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100 Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101 Part 101 ( Serba Bingung )
102 Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103 Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104 Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105 Lebaran Online
106 Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107 Part 106 ( Janne 1 )
108 Part 107 ( Janne 2 )
109 Part 108 ( POV KENZO )
110 Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111 Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112 Part 111 ( Mall Metropolitan )
113 Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114 Part 113 ( Dasar Buaya! )
115 Part 114 ( Novel Lama )
116 Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117 Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118 Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119 Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120 Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121 Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122 Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123 Part 122 ( Pasca Balap! )
124 Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125 Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126 Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127 Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128 Part 127 ( Saling Serang )
129 Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130 Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131 Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132 Part 131 ( Ruang BK )
133 Part 132 ( Para Orang Tua )
134 Part 133 ( ARL Ekspress )
135 Part 134 ( Ruang BK )
136 Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137 Part 136 ( Mulai Panas )
138 Part 137 ( Sulit! )
139 Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140 Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141 Part 139 ( Mencari Ide )
142 Part 140 ( Dapat Izin )
143 Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144 Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145 Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146 Part 144 ( Wilson's Family )
147 Part 145 ( 200 CM )
148 Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149 Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150 Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151 Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152 Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153 Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154 Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155 Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156 Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157 Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158 Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159 Part 157 ( Buah Tangan )
160 Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161 Part 159 ( Kamu Gila? )
162 Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163 Part 161 ( Semua Berbeda )
164 Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165 Part 163 ( Hambar! )
166 Part 164 ( DUFAN 1 )
167 Part 165 ( DUFAN 2 )
168 Part 166 ( DUFAN 3 )
169 Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170 Part 168 ( Holiday )
171 Part 169 ( Prom Night 1 )
172 Part 170 ( Prom Night 2 )
173 Part 171 ( Disappear ... )
174 Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175 Part 173 ( End Story )
176 Part 174 ( Spesial Episode )
177 NOVEL BARU
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2
Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3
Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4
Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5
Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6
Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7
Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8
Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9
Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10
Part 10 ( Letusan Emosi )
11
Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12
Part 12 ( Menumpang? )
13
Part 13 ( Nasib Buruk )
14
Part 14 ( Terpaksa )
15
Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16
Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17
Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18
Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19
Part 19 ( Malam Naas Calina )
20
Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21
Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22
Part 22 ( Kabar Buruk )
23
Part 23 ( Tak Di Sangka )
24
Part 24 ( Dua Nama )
25
Part 25 ( Rumit )
26
Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27
Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28
Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29
Part 29 ( Mama Reni )
30
Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31
Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32
Part 32 ( Pov Zio )
33
Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34
Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35
Part 35 ( Siapa Dia? )
36
Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37
Part 37 ( Sidang Mediasi )
38
Part 38 ( Dialah ... )
39
Part 39 ( Malam Itu ... )
40
Part 40 ( Bekas Luka )
41
Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42
Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43
Part 43 ( Poli Kandungan )
44
Part 44 ( Aku Akan ... )
45
Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46
Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47
Part 47 ( Aku Datang! )
48
Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49
Part 49 ( Tentang Zio )
50
Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51
Part 51 ( Uncle Gilang! )
52
Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53
Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54
Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55
Part 55 ( Disneyland Party )
56
Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57
Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58
Part 58 ( Seperti ... )
59
Part 59 ( Hati yang Resah )
60
Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61
Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62
Part 62 ( Siapa Namamu? )
63
Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64
Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65
Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66
Part 66 ( Kayla )
67
Part 67 ( Bertemu Mantan )
68
Part 68 ( Rival? )
69
Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70
Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71
Part 71 ( Menjemput Kayla )
72
Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73
Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74
Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75
Part 75 ( Papa Zio )
76
Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77
Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78
Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79
Part 79 ( Pacaran! )
80
Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81
Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82
Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83
Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84
Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85
Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86
Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87
Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88
Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89
Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90
Part 90 ( Cerita Janne )
91
Part 91 ( Harus Cepat! )
92
Part 92 ( Rencana Berlibur )
93
Part 93 ( Debaran )
94
Part 94 ( Kerasukan Jin )
95
Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96
Part 96 ( Minggu Ceria )
97
Part 97 ( Mas! )
98
Part 98 ( 60...59...58... )
99
Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100
Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101
Part 101 ( Serba Bingung )
102
Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103
Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104
Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105
Lebaran Online
106
Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107
Part 106 ( Janne 1 )
108
Part 107 ( Janne 2 )
109
Part 108 ( POV KENZO )
110
Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111
Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112
Part 111 ( Mall Metropolitan )
113
Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114
Part 113 ( Dasar Buaya! )
115
Part 114 ( Novel Lama )
116
Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117
Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118
Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119
Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120
Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121
Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122
Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123
Part 122 ( Pasca Balap! )
124
Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125
Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126
Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127
Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128
Part 127 ( Saling Serang )
129
Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130
Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131
Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132
Part 131 ( Ruang BK )
133
Part 132 ( Para Orang Tua )
134
Part 133 ( ARL Ekspress )
135
Part 134 ( Ruang BK )
136
Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137
Part 136 ( Mulai Panas )
138
Part 137 ( Sulit! )
139
Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140
Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141
Part 139 ( Mencari Ide )
142
Part 140 ( Dapat Izin )
143
Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144
Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145
Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146
Part 144 ( Wilson's Family )
147
Part 145 ( 200 CM )
148
Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149
Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150
Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151
Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152
Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153
Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154
Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155
Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156
Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157
Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158
Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159
Part 157 ( Buah Tangan )
160
Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161
Part 159 ( Kamu Gila? )
162
Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163
Part 161 ( Semua Berbeda )
164
Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165
Part 163 ( Hambar! )
166
Part 164 ( DUFAN 1 )
167
Part 165 ( DUFAN 2 )
168
Part 166 ( DUFAN 3 )
169
Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170
Part 168 ( Holiday )
171
Part 169 ( Prom Night 1 )
172
Part 170 ( Prom Night 2 )
173
Part 171 ( Disappear ... )
174
Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175
Part 173 ( End Story )
176
Part 174 ( Spesial Episode )
177
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!