Part 6 ( Ingin Seperti Dia )

Tubuh telah kaku akibat netra yang menemukan sesuatu yang menyayat hati. Berusaha untuk tetap bisa tegar berdiri di kakinya, Calina menurut ketika Mereen mengajaknya untuk pergi. Menjauh dari sepasang suami istri yang saling mencintai.

Namun saat kaki melangkah, menjauh dari kenyataan pahit. Samar - samar suara Naura dari kejauhan membuat Calina hampir berhenti.

"Calina!"

Namun Calina enggan berhenti saat itu. Mencoba untuk berpura tak mendengarkan panggilan.

"Calina!"

Suara itu semakin dekat, mau tak mau membuat Calina dan Mereen berhenti melangkah. Namun keduanya tak segera menoleh ke belakang.

Sepasang mata telah basah oleh sisa - sisa linangan air mata. Menoleh ke belakang bukankah sama artinya menunjukkan sisi rapuh dirinya?

"Kau wanita kuat!" bisik Mereen.

Calina mengusap kedua mata, lalu membalikkan tubuhnya. Tepat satu meter di depannya, Naura dan Zio berdiri. Naura dengan senyum manis dan elegan miliknya.

Zio tampak menggenggam posesif jemari tangan kiri Naura. Di tangan kanannya ada sebuah paper bag putih berukuran sedang. Bisa di tebak itu paper bag berisi barang milik siapa.

Naura menggunakan dress hitam selutut berlengan panjang. Make up tipis yang tampak begitu rapi. Rambut hitam bergelombang di gerai rapi, dengan sebuah jepit rambut kecil di belakang telinga. Sebuah tas kecil dengan tali panjang menggantung di pundak kirinya.

' Meskipun pulang kerja begini, Naura tetap terlihat cantik dan elegan.. pantas saja Mas Zio tergila - gila padanya. Tidak seperti aku yang sudah acak - acakkan! '

Calina merasa tidak percaya diri dengan dirinya. Yang kini berpakaian kerja, celana panjang dan tas ransel kecil. Rambut hitam di ikat ke atas agar tidak berantakan. Make up tipisnya sudah tak semulus tadi pagi.

"Eh, Naura!" sapa Calina pura - pura tak tau sebelumnya, tanpa menoleh mata Zio.

"Hai!" Naura tersenyum ramah. "Ini teman kamu?" menunjuk Mereen.

"Iya, namanya Mereen!" jawab Calina merangkul lengan Mereen.

"Hai, Mereen!" sapa Naura mengulurkan tangan pada Mereen. "Kenalkan aku Naura!"

Terlihat senyum Naura adalah senyum ketulusan. Tapi entah bagaimana Mereen nantinya akan mengartikan senyum Naura.

"Salam kenal, Naura!" sambut Mereen tersenyum smirk.

"Sedang belanja apa?" tanya Naura melihat paper bag hitam kecil di tangan Calina.

"Oh.." Calina mengangkat paper bag nya. "Jam tanganku rusak, jadi aku beli yang baru!" jawab Calina berbohong. Tak mungkin ia mengatakan bahwa itu bukan jam tangan. Karena jelas - jelas di kedua sisi paper bag terdapat sablon merek jam tangan yang cukup terkenal.

"Oh.." Naura mengangguk. "Eh, mumpung kita di mall ramai - ramai, bagaimana kalau kita nonton bareng?" tawar Naura. "Atau makan malam bersama?"

"Aa..."

Seketika Calina di buat bimbang. Makan bersama? pasti akan melihat keduanya saling menyuapi? Bermesraan, seperti yang beberapa kali ia lihat jika Naura sedang bermain ke rumah nya bersama Zio.

Jika begitu, dunia bisa jungkir balik di hadapan Calina. Karena ini tempat umum, dan Mereen tau jika Zio adalah suaminya. Pasti sahabatnya akan semakin membenci suaminya.

"Tapi Cal, kamu bilang mau nemenin aku beli baju buat Mama!" sahut Mereen asal. Karena sebelumnya tak ada acara untuk Mereen membelikan Mama nya baju.

"Iya..iyaa! aku tau!" jawab Calina paham maksud Mereen. "Maaf ya, Ra! Mereen juga pasti sudah di tunggu Mamanya!" jawab Calina pada Naura.

"Oh..." Naura tampak kecewa. "Kalau gitu kapan - kapan kita jalan bersama, ya?"

"Semoga saja!" sahut Mereen spontan saat Calina belum bisa menjawab ajakan Naura.

Calina melirik Mereen sekilas, karena nada sahutan Mereen yang sedikit ketus.

"Ya sudah ya, Ra! kami...pergi dulu!" pamit Calina pada Naura.

"Ya, Cal! see you!" jawab Naura melambaikan tangan dengan seulas senyuman.

Sebagai bentuk sopan santun pada suaminya, Calina menoleh Zio lalu mengangguk hormat tanpa melihat wajah suaminya. Ia sadar, ia tak akan mungkin mendapatkan raut wajah sumringah dari suaminya.

Zio sendiri yang diperlakukan seperti itu, hanya diam saja. Menatap datar pada istri keduanya. Tak ada sedikitpun perasaan tersentuh akan apapun yang di lakukan Calina.

Mereen menarik tangan Calina untuk segera menjauh dari hadapan Zio dan Naura. Ia ikut panas melihat sikap Zio yang sangat tidak adil pada sahabatnya.

Calina berjalan lunglai meninggalkan suami dengan istri pertamanya. Tatapannya kosong ke depan, kepala pun tak bisa berdiri tegak. Ia terus menggandeng lengan Mereen. Jika tidak, mungkin ia akan nyasar atau menabrak sesuatu. Mereen paham akan hal itu.

Sesekali kepalanya ingin menoleh ke belakang, melihat bagaimana ekspresi mereka saat ia pergi dengan membawa luja yang tak terlihat. Membawa rasa iri yang tak bisa di ungkapkan. Namun ia tau, hanya luka yang akan ia dapat jika menoleh ke belakang.

"Jika bukan karena Naura yang mengajak, aku yakin Mas Zio tidak akan mau menghampiriku!" gerutu Calina kemudian.

"Aku tau!" sahut Mereen ketus.

Menghela nafas, "dia bahkan melihatku seperti bukan istrinya!"

"Aku tau!" sahut Mereen lagi.

"Kapan aku bisa merasakan apa yang di rasakan Naura, Mer?" tanya Calina lemas. "Ditemani suami belanja... di berikan senyuman yang indah setiap hari dan setiap saat!"

"Kalau kamu menceraikan suamimu, kemudian menikah dengan pria lain yang mencintai kamu!" jawab Mereen cepat, tegas dan tanpa peduli perasaan sahabatnya. Ya.. mungkin karena Mereen terlalu lelah melihat sahabatnya yang malang.

Calina tersenyum getir. Perceraian adalah hal yang tidak di inginkan olehnya. Impiannya dalam berumah tangga hanyalah menikah satu kali seumur hidup. Yang masih ia pikirkan sampai saat ini hanyalah bagaimana bisa mendapatkan cinta sang suami.

***

"Mas, apa kamu nggak ingin, sesekali menemani Calina belanja?" tanya Naura pada Zio.

"Untuk apa?" tanya Zio cuek.

"Mas... Calina juga kan istri kamu.."

"Kamu kan tau, Sayang! aku menikah dengannya karena terpaksa... biar Papa bahagia!"

"Tapi Mas! dia juga punya hak atas dirimu. Dia berhak atas pernikahan yang bahagia..."

"Aku tidak memaksanya untuk mau menikah denganku!" jawab Zio datar sembari terus melajukan mobilnya.

"Kasian dia, Mas!" ucap Naura. "Aku yakin dia juga bertahan dengan sejauh ini karena terpaksa. Demi hubungan keluarga kalian tetap baik!"

"Aku tidak peduli!" jawab Zio acuh.

"Mas, bisakah kamu belajar mencintai dia juga?" tanya Naura ragu. Karena ia pun takut kehilangan suaminya tentu saja.

"Aku tidak bisa, Sayang!" jawab Zio menoleh Naura sekilas. "Aku hanya mencintaimu, mana mungkin aku membaginya untuk wanita lain!"

"Dia bukan wanita lain, Mas! Dia istrimu! istri sah kamu!" keukeh Naura. "Wanita yang wajib kamu berikan kebahagiaan!"

"Sayaang... aku sudah memberinya uang yang setara dengan gajinya! Tanpa aku meminta hak ku sebagai seorang suami. Bukankah itu sudah sangat menguntungkan untuk dia?" tanya Zio. "Dia hanya perlu berpura - pura manis padaku jika di hadapan Papa dan Mama saja!"

"Apa kamu tidak pernah berfikir, dia juga butuh bahagia. Dia juga seorang wanita yang ingin dicintai suaminya!" ucap Naura. "Jika kamu seperti ini, dia akan seperti di penjara! dia tidak bisa menerima cinta pria lain karena status dia adalah istrimu!"

"Aku membebaskan dia untuk jatuh cinta pada siapapun, aku tidak peduli! pria manapun yang ingin mendekatinya aku juga tidak peduli!" jawab Zio enteng. "Selama keluarga kami tidak mengetahui, itu bukan masalah!" lanjut Zio mencubit manja pipi istrinya.

"Tapi mereka tidak akan bisa menikah, jika Calina tetap terikat pernikahan denganmu!" ujar Naura. "Mereka akan seperti pasangan selingkuh!"

"Sudahlah, Sayang! jangan membahas gadis itu jika kita sedang berdua. Aku tidak suka!"

Naura menghela nafas. Zio memang pria keras kepala. Apa yang ia ingin harus ia dapatkan. Tanpa peduli perasaan orang lain.

...🪴 Happy reading 🪴...

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

menurutku calina bodoh n zio egois.. bnrr yg d ucapin naura ..mana mngkn wanita baik2 mau mnjlin hbungn dgn llaki lain sdfkn dia msih sah sbg seorang istri..mka y udh lu ceraikn sja zi g mngkn jg calina yg mnt cerai duluan

2023-09-11

1

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Goblok goblok, calina memprtahan prkawinan seumur hidup i2 yg prkawinan bmana, klo semcm kmu i2 bodoh nama diprtahankn 😣😣😣😣😣

2023-08-31

1

epifania rendo

epifania rendo

jangan terlalu bodoh celin

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2 Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3 Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4 Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5 Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6 Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7 Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8 Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9 Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10 Part 10 ( Letusan Emosi )
11 Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12 Part 12 ( Menumpang? )
13 Part 13 ( Nasib Buruk )
14 Part 14 ( Terpaksa )
15 Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16 Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17 Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18 Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19 Part 19 ( Malam Naas Calina )
20 Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21 Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22 Part 22 ( Kabar Buruk )
23 Part 23 ( Tak Di Sangka )
24 Part 24 ( Dua Nama )
25 Part 25 ( Rumit )
26 Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27 Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28 Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29 Part 29 ( Mama Reni )
30 Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31 Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32 Part 32 ( Pov Zio )
33 Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34 Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35 Part 35 ( Siapa Dia? )
36 Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37 Part 37 ( Sidang Mediasi )
38 Part 38 ( Dialah ... )
39 Part 39 ( Malam Itu ... )
40 Part 40 ( Bekas Luka )
41 Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42 Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43 Part 43 ( Poli Kandungan )
44 Part 44 ( Aku Akan ... )
45 Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46 Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47 Part 47 ( Aku Datang! )
48 Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49 Part 49 ( Tentang Zio )
50 Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51 Part 51 ( Uncle Gilang! )
52 Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53 Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54 Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55 Part 55 ( Disneyland Party )
56 Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57 Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58 Part 58 ( Seperti ... )
59 Part 59 ( Hati yang Resah )
60 Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61 Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62 Part 62 ( Siapa Namamu? )
63 Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64 Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65 Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66 Part 66 ( Kayla )
67 Part 67 ( Bertemu Mantan )
68 Part 68 ( Rival? )
69 Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70 Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71 Part 71 ( Menjemput Kayla )
72 Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73 Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74 Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75 Part 75 ( Papa Zio )
76 Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77 Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78 Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79 Part 79 ( Pacaran! )
80 Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81 Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82 Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83 Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84 Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85 Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86 Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87 Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88 Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89 Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90 Part 90 ( Cerita Janne )
91 Part 91 ( Harus Cepat! )
92 Part 92 ( Rencana Berlibur )
93 Part 93 ( Debaran )
94 Part 94 ( Kerasukan Jin )
95 Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96 Part 96 ( Minggu Ceria )
97 Part 97 ( Mas! )
98 Part 98 ( 60...59...58... )
99 Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100 Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101 Part 101 ( Serba Bingung )
102 Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103 Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104 Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105 Lebaran Online
106 Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107 Part 106 ( Janne 1 )
108 Part 107 ( Janne 2 )
109 Part 108 ( POV KENZO )
110 Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111 Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112 Part 111 ( Mall Metropolitan )
113 Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114 Part 113 ( Dasar Buaya! )
115 Part 114 ( Novel Lama )
116 Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117 Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118 Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119 Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120 Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121 Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122 Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123 Part 122 ( Pasca Balap! )
124 Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125 Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126 Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127 Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128 Part 127 ( Saling Serang )
129 Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130 Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131 Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132 Part 131 ( Ruang BK )
133 Part 132 ( Para Orang Tua )
134 Part 133 ( ARL Ekspress )
135 Part 134 ( Ruang BK )
136 Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137 Part 136 ( Mulai Panas )
138 Part 137 ( Sulit! )
139 Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140 Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141 Part 139 ( Mencari Ide )
142 Part 140 ( Dapat Izin )
143 Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144 Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145 Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146 Part 144 ( Wilson's Family )
147 Part 145 ( 200 CM )
148 Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149 Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150 Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151 Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152 Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153 Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154 Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155 Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156 Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157 Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158 Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159 Part 157 ( Buah Tangan )
160 Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161 Part 159 ( Kamu Gila? )
162 Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163 Part 161 ( Semua Berbeda )
164 Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165 Part 163 ( Hambar! )
166 Part 164 ( DUFAN 1 )
167 Part 165 ( DUFAN 2 )
168 Part 166 ( DUFAN 3 )
169 Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170 Part 168 ( Holiday )
171 Part 169 ( Prom Night 1 )
172 Part 170 ( Prom Night 2 )
173 Part 171 ( Disappear ... )
174 Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175 Part 173 ( End Story )
176 Part 174 ( Spesial Episode )
177 NOVEL BARU
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1 (364 Hari yang Tak Berarti)
2
Part 2 ( POV Calina Agasta 1 )
3
Part 3 ( POV Calina Agasta 2 )
4
Part 4 ( POV Calina Agasta 3 )
5
Part 5 ( POV Calina Agasta 4 )
6
Part 6 ( Ingin Seperti Dia )
7
Part 7 ( Luka Tak Kasat Mata )
8
Part 8 ( Dewa Penyelamat )
9
Part 9 ( Gilang dan Amarah Zio )
10
Part 10 ( Letusan Emosi )
11
Part 11 ( Jangan Bandingkan Aku! )
12
Part 12 ( Menumpang? )
13
Part 13 ( Nasib Buruk )
14
Part 14 ( Terpaksa )
15
Part 15 ( Kesempatan Mengerjaimu )
16
Part 16 ( Malam Pesta bagian 1 )
17
Part 17 ( Malam Pesta bagian 2 )
18
Part 18 ( Malam Pesta bagian 3 )
19
Part 19 ( Malam Naas Calina )
20
Part 20 ( Pagi Yang Memilukan )
21
Part 21 ( Hati yang Bergetar )
22
Part 22 ( Kabar Buruk )
23
Part 23 ( Tak Di Sangka )
24
Part 24 ( Dua Nama )
25
Part 25 ( Rumit )
26
Part 26 ( Menguntit Mr. Tampan )
27
Part 27 ( Obrolan Yang Mendebarkan )
28
Part 28 ( Kecewa yang Sama )
29
Part 29 ( Mama Reni )
30
Part 30 ( Rahasia Mama Reni )
31
Part 31 ( Pulang Tengah Malam )
32
Part 32 ( Pov Zio )
33
Part 33 ( Hilang Bak di Telan Bumi )
34
Part 34 ( Menangisi Permata yang Hilang )
35
Part 35 ( Siapa Dia? )
36
Part 36 ( Selembar Kertas Pernyataan )
37
Part 37 ( Sidang Mediasi )
38
Part 38 ( Dialah ... )
39
Part 39 ( Malam Itu ... )
40
Part 40 ( Bekas Luka )
41
Part 41 ( Kita Selesaikan Bersama! )
42
Part 42 ( Pagi yang Absurd )
43
Part 43 ( Poli Kandungan )
44
Part 44 ( Aku Akan ... )
45
Part 45 ( Menemui Mama Shinta )
46
Part 46 ( Siapalah Diri Ini? )
47
Part 47 ( Aku Datang! )
48
Part 48 ( Teka Teki 5 Tahun )
49
Part 49 ( Tentang Zio )
50
Part 50 ( Sesuatu yang Tidak Mudah )
51
Part 51 ( Uncle Gilang! )
52
Part 52 ( Berteman Sepi dan Rindu )
53
Part 53 ( Kamu Sudah Menikah? )
54
Part 54 ( Malam Minggu Penuh Kenangan )
55
Part 55 ( Disneyland Party )
56
Part 56 ( Memory di Tengah Pesta )
57
Part 57 ( Kisah di Hari Minggu )
58
Part 58 ( Seperti ... )
59
Part 59 ( Hati yang Resah )
60
Part 60 ( Misteri Cinta Gilang )
61
Part 61 ( Tidak Mungkin! Siapa Dia? )
62
Part 62 ( Siapa Namamu? )
63
Part 63 ( Kenyataan Mengejutkan )
64
Part 64 ( Apa Hubunganmu Dengan ... )
65
Part 65 ( Sosok Titania Azkayla )
66
Part 66 ( Kayla )
67
Part 67 ( Bertemu Mantan )
68
Part 68 ( Rival? )
69
Part 69 ( Kejutan Dari Sang Mantan )
70
Part 70 ( Kenyataan Demi Kenyataan )
71
Part 71 ( Menjemput Kayla )
72
Part 72 ( Amarah Mama Shinta )
73
Part 73 ( Clarice Benar Anak Ku? )
74
Part 74 ( Bertemunya Ayah Dan Anak )
75
Part 75 ( Papa Zio )
76
Part 76 ( Apa Clarice Juga Punya Mama? )
77
Part 77 ( Daddy! Ups! Papa! )
78
Part 78 ( Calon Mama Cla? )
79
Part 79 ( Pacaran! )
80
Part 80 ( Zio Masih Ngantuk, Ma... )
81
Part 81 ( Hari Itu Telah Tiba )
82
Part 82 ( Drama Memasuki Lobby )
83
Part 83 ( Datangnya Nyonya Kenzo )
84
Part 84 ( Bertemu Dalam Satu Ruang )
85
Part 85 ( Daddy, Aunty Itu Calon Mama Cla! )
86
Part 86 ( Menjadi Pusat Perhatian di Lobby )
87
Part 87 ( Gunjingan di Lobby )
88
Part 88 ( Mengunjungi Makam )
89
Part 89 ( Tamu Tak di Undang )
90
Part 90 ( Cerita Janne )
91
Part 91 ( Harus Cepat! )
92
Part 92 ( Rencana Berlibur )
93
Part 93 ( Debaran )
94
Part 94 ( Kerasukan Jin )
95
Part 95 ( Masa Lalu Kayla )
96
Part 96 ( Minggu Ceria )
97
Part 97 ( Mas! )
98
Part 98 ( 60...59...58... )
99
Part 99 ( Air Kolam Menjadi Saksi )
100
Part 100 ( Saya Tidak Mengenal Anda )
101
Part 101 ( Serba Bingung )
102
Part 102 ( Perjalanan Waktu 1 )
103
Part 103 ( Sekedar Seikat Bunga! )
104
Part 104 ( Kesempatan dari Takdir )
105
Lebaran Online
106
Part 105 ( Apa yang Kamu Lakukan, Gilang! )
107
Part 106 ( Janne 1 )
108
Part 107 ( Janne 2 )
109
Part 108 ( POV KENZO )
110
Part 109 ( Perjalanan Waktu 2 )
111
Part 110 ( Hari Itu Di X-3 )
112
Part 111 ( Mall Metropolitan )
113
Part 112 ( Kamu Cantik! Aku Serius! )
114
Part 113 ( Dasar Buaya! )
115
Part 114 ( Novel Lama )
116
Part 115 ( Si Bola Jingga yang Meresahkan! )
117
Part 116 ( Satu Skor yang Berarti )
118
Part 117 ( Anggap Dia Sebagai Teman )
119
Part 118 ( Kecupan Di Pipi )
120
Part 119 ( Nonton Balap Liar 1 )
121
Part 120 ( Nonton Balap Liar 2 )
122
Part 121 ( Nonton Balap Liar Part 3 )
123
Part 122 ( Pasca Balap! )
124
Part 123 ( Sahabat Jadi Cinta )
125
Part 124 ( Curahan Hati Clarice )
126
Part 125 ( Tamparan Kecil Dari Anak Sambung )
127
Part 126 ( Cemburunya Daddy Kenzo )
128
Part 127 ( Saling Serang )
129
Part 128 ( Dinginnya Vino Karena ... )
130
Part 129 ( Clarice VS Zuria pt. 1 )
131
Part 130 ( Clarice VS Zuria pt. 2 )
132
Part 131 ( Ruang BK )
133
Part 132 ( Para Orang Tua )
134
Part 133 ( ARL Ekspress )
135
Part 134 ( Ruang BK )
136
Part 135 ( Perdebatan di Ruang BK )
137
Part 136 ( Mulai Panas )
138
Part 137 ( Sulit! )
139
Part 138 ( Mengacuhkan Arsen )
140
Part 138 ( Jatuh! Sejatuh-Jatuhnya! )
141
Part 139 ( Mencari Ide )
142
Part 140 ( Dapat Izin )
143
Part 141 ( Terlalu Percaya Diri )
144
Part 142 ( Merayu Daddy Ken )
145
Part 143 ( Tamu Tak di Undang )
146
Part 144 ( Wilson's Family )
147
Part 145 ( 200 CM )
148
Part 146 ( Kolam Renang 1 )
149
Part 147 ( Kolam Renang 2 )
150
Part 148 ( Kolam Renang 3 )
151
Part 149 ( Kolam Renang 4 )
152
Part 150 ( Kolam Renang 5 )
153
Part 151 ( Pertemuan yang Rumit )
154
Part 152 ( Siang Hari di Hari Rabu )
155
Part 153 ( Tiga Pemuda Idaman )
156
Part 154 ( Peringkat Sekolah )
157
Part 155 ( Perjalanan Waktu )
158
Part 156 ( Bagai Obat Nyamuk )
159
Part 157 ( Buah Tangan )
160
Part 158 ( Ada Apa Dengan Clarice? )
161
Part 159 ( Kamu Gila? )
162
Part 160 ( Tertangkap Basah! )
163
Part 161 ( Semua Berbeda )
164
Part 162 ( Dingin yang Sampai ke Hati )
165
Part 163 ( Hambar! )
166
Part 164 ( DUFAN 1 )
167
Part 165 ( DUFAN 2 )
168
Part 166 ( DUFAN 3 )
169
Part 167 ( Kita Selamanya ... )
170
Part 168 ( Holiday )
171
Part 169 ( Prom Night 1 )
172
Part 170 ( Prom Night 2 )
173
Part 171 ( Disappear ... )
174
Part 172 ( Kisah di Tengah Pesta )
175
Part 173 ( End Story )
176
Part 174 ( Spesial Episode )
177
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!