Xena
BRAK!!!
Tendangan itu tepat mengenai perut Xena hingga membuatnya jatuh tersungkur di antara lantai dan tembok. Matanya berkabut hendak meneteskan air mata, ia menatap Vano suami tercintanya.
Rasa sakit di tubuhnya tidak seberapa di bandingkan rasa sakit yang hatinya rasakan saat ini. Air matanya mengalir deras menatap ke arah suami dan juga wanita yang berada di belakangnya yang tanpa sehelai benang pun.
Selama 2 tahun pernikahan mereka, Xena selalu memikirkan alasan kenapa suaminya tidak ingin menyentuh dirinya selama ini.
Vano selalu bersikap dingin dan menatapnya penuh kebencian, bahkan dirinya tidak segan menyakiti fisik dan juga batinnya.
Dan kini ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri. Suami tercintanya tengah berhubungan badan dengan wanita lain, yang ia ketahui bernama Yani.
Xena mengenal Yani, yang tak lain adalah salah satu teman Vano saat suaminya masih kuliah dulu dan beberapa kali datang ke rumah Vano dengan teman yang lainnya.
Dan kini saat melihat pergumulan mereka, bukannya menyesal dan minta maaf, Vano justru menendangnya hingga jatuh tersungkur di lantai hingga terbentur tembok.
"Kenapa hiks, kenapa kakak melakukan ini padaku? Apa salahku padamu, kak? Kenapa kakak berusaha mendekatiku dulu, bahkan kakak melamar dan menikahiku, jika kakak hanya menyakitiku dan tidak mencintaiku?" ucap Xena dengan bibir bergetar menatap ke arah Vano dan Yani.
"Dan Kau!!! Kau begitu menjijikan, kau tahu jika Kak Vano sudah menikah denganku. Kenapa kau mau berhubungan badan dengan laki-laki yang sudah beristri, seperti seorang ja**ng, Dasar pel*cur!!!" ucap Xena dengan mata penuh kebencian menatap ke arah Yani.
BUGH!!!
Sebuah tendangan melayang ke arah kepala sebelah kiri Xena.
Pelakunya? Siapa lagi kalau bukan Vano.
"DIAM!!! Dasar kau PEMBUNUH!!!" teriak Vano.
"Kau, keluarlah!" Ucap Vano pada Yani
Yani tanpa banyak bicara menurut, ia bergegas mengambil bajunya yang berceceran di lantai dan segera memakainya, lalu ia segera keluar dari kamar.
"Aku akan mengajukan gugatan perceraian, percuma rumah tangga kita di lanjutkan tanpa adanya cinta dari salah satunya. Kau bisa melanjutkan hubungan dengan wanita yang kau cintai itu" ucap Xena meringis karena sakit.
Ia memejamkan matanya karena kepalanya begitu sakit, karena tendangan Vano begitu keras mengenai kepalanya, sampai darah kental keluar dari lubang hidungnya.
"Aaakkhhh!!!" teriak Xena saat rambut panjangnya di tarik begitu kuat kebelakang.
"Tidak semudah itu kau menggugat cerai aku, si*lan!!! Setidaknya kau harus mati dan mempertanggung jawabkan perbuatanmu, karena sudah membunuh Olive!!" ucap Vano membentak dan menatap penuh kebencian yang begitu dalam.
"Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau katakan, kematian Olive aku tidak ada hubungan denganku. Aku tidak tahu apa-apa" ucap Xena membela diri
"Dasar pembunuh!!! Kau kira aku bodoh? Aku tahu kau yang menjebak Olive, sampai dia di perkosa dan di bunuh oleh orang-orang suruhanmu!!!" ucap Vano menghentakkan dengan keras cengkraman di rambut Xena hingga kepalanya terbentur di tembok.
"Aaakkhhh, ssshhh" desis Xena saat kepalanya terbentur di lantai.
Xena menatap Vano yang tengah berjalan ke arah nakas dan mengambil sesuatu di laci.
Pandangan Xena sedikit mengabur karena kepalanya begitu sakit. Selama dua tahun menikah, ini kali pertama Vano begitu kasar padanya. Biasanya Vano hanya membentak, memaki dan menampar saja.
"Ucapkan selamat tinggal, Bi*ch!!" ucap Vano monodongkan pistol ke arah Xena.
DOR!!!
Suara tembakan begitu menggema di kediaman Vano. Randi, asisten Vano yang baru saja masuk ke dalam rumah Vano terkejut, saat mendengar suara tembakan itu.
Randi langsung bergegas menuju lantai dua, di mana kamar bos nya berada dan juga asal suara tembakan itu.
BRAK!!!
Randi membuka pintu dengan tergesa-gesa dan membuat bunyi dentuman antara pintu dan tembok.
"Astaga, Nyonya!!!" teriak Randi saat melihat Xena tergeletak di lantai bersimbah darah.
Luka tembakan tepat bersarang di dada nya, darah kental mengalir di lubang hidung dan mulut mengeluarkan seteguk darah segar.
"Uhuuukkk!!!" Xena merasakan sakit yang begitu luar biasa.
Ia masih sadar, meskipun penglihatannya sudah mulai kabur.
"Ya Tuhan, Nyonya. Kita harus ke rumah sakit sekarang!" ucap Randi mendekati Xena namun di halangi Vano.
"Untuk apa kau menolong pembunuh itu, Hah??" ucap Vano berteriak pada Randi.
"Siapa yang tuan maksud dengan pembunuh?" tanya Randi mengerutkan kening
"Tentu saja dia, siapa lagi kalau bukan DIA??? Wanita berbulu domba, muka polos namun hati busuk dan kejam seperti iblis. Bahkan tega membunuh Olive, adikku yang juga adalah sahabatnya sendiri, empat tahun yang lalu" ucap Vano dengan nafas naik turun.
"Tuan, bukan nyonya yang membunuh Nona Olive" ucap Randi
"Kau membelanya Ran?!" ucap Vano membentak dan melototkan matanya tidak percaya jika asistennya justru membela Xena.
"saya mengatakan hal yang sebenarnya tuan, saya datang kemari justru karena ingin memberikan anda bukti yang berhasil saya temukan tentang kasus pembunuh nona Olive" ucap Randi menyerahkan tab yang ada di tangannya.
Vano bergegas mengambil Tab milik asistennya, ia membuka dokumen dan bukti lain yang di sebutkan Randi. Matanya terbelalak, tubuhnya seketika bergetar.
"Yani?" ucap Vano menutup mulutnya.
"Ya tuan, dalangnya adalah nona Yani. Dia mengkambing hitamkan nyonya yang tidak bersalah apapun untuk menanggung semuanya.
Vano menoleh ke arah Xena yang tengah menahan sakit dan darah yang tidak berhenti keluar dari mulut, hidung dan di dadanya yang terkena tembak.
"Siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang!!!" ucap Vano sadar.
"Baik!" ucap Randi langsung bergegas keluar dan menyiapkan mobil.
Vano bergegas menghampiri Xena. Ia langsung menggendong istrinya menuju mobil. Xena merasakan tubuhnya di bawa, ia mendengar ucapan Vano. Namun pandangannya mulai kabur.
"Tolong bertahanlah, maafkan aku!! Tolong maafkan aku, sayang!! Aku bersalah!! Tolong tetaplah hidup" ucap Vano dengan air mata mengalir di kedua pipinya.
Dadanya begitu sesak, ia begitu menyesal saat melihat istrinya bersimbah darah karena ulahnya sendiri.
Dugaan tentang Xena yang ia pikir pembunuh Olive, membuatnya gelap mata hingga berakhir membunuh wanita yang sejak dulu mencintainya dengan begitu tulus itu.
"Ak-ku akan per-gi, se-moga ka-mu baha-gia" ucap Xena terbata-bata.
"Tidak sayang, aku mohon bertahanlah, hiks... Maafkan aku, aku begitu gelap mata sudah menyakitimu begitu dalam hanya karena dendam yang masih belum jelas" ucap Vano terisak dan menyesal.
"Aku mencintaimu Xena, namun dendam sudah membutakan ku dengan kebencian hingga menyakiti mu. Maaf kan aku!! Tolong berikan aku kesempatan untuk menebus semuanya, Aku akan memperlakukan kamu dengan baik dan hanya akan mencintaimu seorang di masa depan. Aku mohon tolong bertahanlah dan Maafkan aku" ucap Vano terisak.
"Aku me-maaf-kanmu, aku men-cintaimu Vano. Ak-ku ju-ga tidak me-nyesal dengan per-rasaan ini. Ta-pi Jika a-da kehidupan set-telah mati, ak-ku ber-harap ti-dak bertemu a-tau ti-dak ingin la-gi mencintai-mu dalam hi-dupku" ucap Xena terbata-bata dan pelan.
Degh!!!
Ucapan Xena membuat hati Vano teriris sakit. Vano menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangan Xena.
"Jangan berkata seperti itu, aku mohon! Tolong tetap cintai aku di kehidupan manapun. Aku minta maaf, aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Maafkan aku sayang. Aku menyesal. Aku akan akan melakukan apapun untuk menebus semua salah dan dosa ku padamu" ucap Vano mencium kening Xena.
"Ta-pi aku ti-dak ingin mer-rasakan sa-kit dan ter-luka lagi. Sela-mat Ting-gal Va-no" ucap Xena kemudian menutup mata, menghembuskan nafas terakhirnya.
"TIDAK!!! Sayang, bangun!!! Xena sayang, aku mohon bangun!!! Hiksss... Jangan tinggalkan aku! Aaakkkhhh!!!!!! Xenaaaaaa!!!!" teriak Vano di dalam mobil sembari memeluk tubuh istrinya.
Randi yang mengemudikan mobilnya terisak, Ia sangat bersedih dan juga merasa bersalah. Karena dirinya terlambat mencari bukti hingga berujung kematian istri bosnya itu.
...••••...
🌹
🌹🌹
🌹🌹🌹
🌹🌹🌹🌹
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa klik
Favorit ♥️
Vote 👆
Like 👍
Comment 💬
Terimakasih
Thank You
Arigato Gozaimasu
Xie xie
Gracias
Gamsahaeyo
😘🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
lily
telat
2024-10-07
1
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
slalu mengkambing hitam kan seseorang, jadi kambing pink sesekali kan unyu unyu tuh 🤣
2024-09-06
0
end
uda d bunuh masih bilang cinta ga waras x
2024-09-03
0