"Lang, kita samperin Xena yuk" ucap Ray antusias
"Duh antusias bener bang, lihat calon gebetan langsung cus pengen nyamperin aja. Lupa tadi siapa yang marah-marah nggak jelas karena schedule pemotretan berantakan dan mau cepet-cepet pulang" goda Galang.
"Banyak omong kamu, aku berubah pikiran. Ayo samperin, keburu dia masuk ke vila" ucap Ray dengan segera menarik tangan Galang menuju ke Xena.
"Nona Xena!" panggil Galang.
Xena yang hendak masuk mendengar namanya di panggil menoleh dan melihat Galang dan juga Ray di depannya, ia tentu saja terkejut.
"Galang, Ray, kok kalian ada di sini?" tanya Xena.
Mendengar Xena memanggil namanya, Ray bersorak dalam hatinya. Ternyata wanita yang ia suka, mengingat namanya.
"Ray sedang ada syuting di Villa sebelah, terus nggak sengaja lihat kamu barusan. Jadi kita nyamperin ke sini deh" Jelas Galang.
"Owwh Begitu" ucap Xena mengangguk dan pipinya menggembung, membuat Ray sangat gemas melihatnya.
"Liburan sama siap di sini Xe?" tanya Ray
"Sama temen-temen" jawab Xena singkat.
"Kamu bawa apaan Nona?" tanya Galang
"Jangan panggil aku nona, Galang. Panggil Xena saja. Aku bawa bahan masakan, aku mau buat makan siang" ucap Xena
"Kamu bisa masak?" tanya Ray
"Sedikit" jawab Xena
"Wow, istri idaman" celetuk Ray dengan mata penuh kasih.
Hal itu membuat Galang terkekeh dan menggeleng kan kepala. Ray memang orang yang sangat dingin dan pendiam. Namun ia akan bicara secara blak-blakan jika dengan orang yang sudah ia kenal. Tapi ini pertama kali Ray bersikap seperti ini pada perempuan.
"Boleh ikut gabung?" tanya Ray lagi
Galang yang mendengar itu menoleh dan melotot ke arah Ray, karena itu sangat tidak sopan.
Namun Xena justru memiliki ide karenanya, karena ia ingin menghindar dari Vano. Ia akan memanfaatkan keduanya untuk mengalihkan perhatian dirinya agar tidak pusing karena berdekatan dengan Vano.
"Bukannya kalian ada pekerjaan?" tanya Xena
"Di undur besok karena ada halangan" ucap Ray.
"Kalau gitu kalian boleh gabung, ayo masuk. Kita bisa makan siang bareng nanti. Tapi nunggu makanan matang dulu ya" ucap Xena
Mendapat lampu hijau itu, Ray sangat senang dan menarik sudut bibirnya.
"Aku bantu" ucap Ray kemudian membawa kantong berisi bumbu-bumbu itu dan Xena membiarkan Ray membawanya.
"Terimaksih" ucap Xena.
Galang hanya mengikuti mereka dari belakang, ia merasa ia akan menyaksikan serial drama secara langsung di depannya.
Ray, membantu Xena di dapur. Ia tidak bisa masak, tapi ia masih bisa membantu mencuci sayuran dan juga memotong nya. Galang bagaimana pun hanya menyaksikan keduanya.
....
Mencium aroma lezat di hidungnya, Vano dan Arlan keluar kamar. Keduanya saling menatap dan mengangkat kedua bahu mereka sebagai jawaban.
Keduanya kemudian melangkah ke arah dapur, Vano melihat Xena tengah memasak. Namun matanya juga menangkap pria yang tengah menatap Xena dengan penuh cinta.
Vano melihat itu tak sadar mengatupkan rahangnya keras dan tangannya terkepal. Hatinya merasa panas melihat laki-laki lain memandangi Xena-nya.
Ray sendiri, tengah menikmati memandang wanita pujaannya yang tengah memasak yang hampir matang itu.
Galang yang sedang menikmati drama secara Live itu, segera menyadari ada orang yang datang. Ia menoleh ke samping dan menyadari ada dua pria lain di sama.
"Suuttt, suuuttt Ray...Ray..." panggil Galang pelan.
Ray kesal karena pandangan menarik di depan matanya terganggu oleh panggilan Galang. Ia pun menoleh ke arah Galang dengan mata melotot seakan tidak senang dan menanyakan kenapa memangggilnya.
Galang tidak menjawab, dia justru memberikan kode dengan matanya menunjuk sesuatu. Ray pun mengitu arah mata Galang, ia pun bersitatap dengan Vano dan Arlan secara bergantian.
Ray bukan pria bodoh, dia menyadari ada tatapan tidak suka dan cemburu di mata Vano. Ray mengerutkan keningnya, ia bertanya-tanya, siapa gerangan pria yang menatapnya tajam itu. Apakah ia kekasih Xena?
Memikirkan itu, perasaan Ray gelisah. Jika itu memang benar, mungkin ini adalah patah hati terbesarnya. Yang bahkan dia belum sempat berjuang untuk Xena.
Tapi Ray tetap tenang dan berfikir positif, siapa tahu mereka bukan sepasang kekasih. Dan dia masih memiliki kesempatan untuk mendekati Xena jika memang Xena masih single.
"Kalian siapa?" tanya Arlan memecahkan keheningan.
Mendengar suara Arlan, Xena berbalik. Matanya menatap Vano yang tengah menahan emosinya. Xena menghela nafas melihat Vano lagi dan mengalihkan tatapannya ke Arlan.
Hal itu tidak luput dari perhatian Ray, Ray menarik sudut bibirnya tipis, hingga tidak ada yang menyadarinya. Dari respon Xena saja Ray bisa memastikan jika keduanya tidak memiliki hubungan, dan Xena merasa tidak nyaman dengan pria di depannya.
"Kak Arlan, Kak Vano, mereka berdua temanku namanya Galang dan Ray. Kebetulan sedang ada pemotretan di villa sebelah. Jadi aku mengundang mereka untuk makan siang bersama. Apa kalian keberatan?" tanya Xena dengan tenang.
"Pemotretan? Oh aku ingat, kau si aktor yang sedang naik daun itu kan?" tanya Arlan yang di angguki Ray.
"Aku sih tidak masalah, nggak tau nih tuan rumah. Gimana Van, boleh nggak?" tanya Arlan menoleh ke arah Vano
"Kalau misal nggak boleh, aku akan mengajak keduanya makan di Villa sebelah saja kalau begitu" ucap Xena lagi.
"Tidak masalah! Karena mereka temanmu, jadi mereka juga teman kita. Hallo salam kenal, aku Vano" ucap Vano dengan nada tegasnya.
Vano mengulurkan tangannya ke arah Ray. Bibir Ray berkedut, Ia tahu jika Vano menegaskan jika dia hanyalah teman Xena, tapi Ray tidak menggubrisnya.
Sepertinya ia mulai bertemu dengan saingan cintanya.
"Kalian duduklah! Makanan sebentar lagi siap. Kak Arlan, boleh minta tolong bangunin yang lain?" ucap Xena
"Oke Xe..." ucap Arlan langsung pergi.
"Mau aku bantu Xe?" tanya Ray
"Hmm, tolong bawa lauk ini dan ini ke meja makan Ray, terimakasih" ucap Xena.
"Siap laksanakan bu bos" ucap Ray pergi membawa lauk ke meja makan.
"Xe, ada yang bisa aku bantu" ucap Vano tidak mau kalah.
"Tidak perlu, ini sudah selesai" ucap Xena lalu ia pergi membawa Lauk yang tersisa ke meja.
Vano mengepalkan tangannya, ia kini yakin Xena memang tengah menghindar dari nya. Tapi karena apa? Dan apa tujuannya? Apa untuk menarik perhatianya?
"Wow makan besar, dari baunya sangat enak nih. Eh, mereka siapa?" tanya Bram.
"Ray!!!" teriakan Olive tiba-tiba menggema membuat semua orang terkejut.
"Kamu kenal Liv?" tanya Bram, Olive mengangguk semangat.
"Dia aktor hebat di tanah air" ucap Olive dengan mata bersinar. Jiwa FansGirl nya meronta
"Boleh aku minta tanda tangan dan photo bareng?" ucap Olive penuh harap
Ray yang di tanya justru menatap ke arah Xena, Xena yang di tatap pun merasa heran, tapi kemudian mengangguk mengerti.
...••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Erna Masliana
cih
2025-03-21
0
lily
xena nya konon😒
2024-10-07
1
Ruby Jane
vano kaya 💩💩💩 jijik bgt klo ingt dy wikwik sama yani pas msh jd suami xena.
2024-07-24
0