Me And My Amnesia CEO
Kaylee berjalan sempoyongan menuju ke luar club tempat ia bekerja. Sungguh ia tak menyangka jika ia benar-benar mabuk berat. Padahal ia hanya sedikit minum dengan rekan kerjanya untuk merayakan acara perpisahannya.
Hari ini merupakan hari terakhir Kaylee bekerja di Club malam tersebut. Oleh karena itu, ia menerima ajakan rekan kerjanya yang menyiapkan pesta perpisahan untuknya. Sialnya, Kaylee yang tidak terbiasa minum justru dipaksa untuk minum minuman keras alhasil ia pun sangat, sangat mabuk.
Kepala Kaylee terasa begitu berat, semua terasa berputar bagi Kaylee. Ia berjalan perlahan namun ia semakin tak kuat menopang tubuhnya hingga terkadang ia menyandarkan diri pada lorong jalanan menuju apartemennya.
Di ujung jalan tempat Kaylee bersandar, seorang pria tampan baru saja keluar dari dalam mobilnya. Ia berlari dengan tergesa mencari klinik untuk mencari obat agar dapat menyembuhkan atasannya yang berada di dalam mobil.
Sementara seorang pria tampan lainnya berada di dalam mobil dengan kemeja yang sudah terbuka kancingnya. Jasnya pun sudah tergeletak sembarangan di jok mobilnya.
Tangan pria itu mengepal, sementara ponselnya telah ia lemparkan hingga hancur setelah mendapatkan pesan dari sahabatnya. Sungguh ia tak pernah mengira jika sahabatnya itu bisa berlaku kurang ajar seperti ini.
Ini hadiahku untuk ulang tahunmu yang ke 30. Bersenang-senanglah dengan seorang wanita. Aku yakin kau akan ketagihan jika sudah merasakannya. Ha... Ha... Ha...
Begitulah isi pesan yang dikirimkan oleh Edward, sahabat baiknya yang merupakan seorang casanova atau lebih baik jika sekarang disebut sebagai penjahat wanita saja.
Sebelumnya mereka merayakan ulang tahunnya di Club malam, namun Edward ternyata memberikan hadiah yang tak diharapkan oleh Austin. Tanpa ia dan Nick sang asisten ketahui, Edward memberikan obat perangsang ke dalam minuman milik Austin. Alhasil seperti inilah akhirnya, Austin begitu menderita menahan gairahnya sementara Nick tengah mencari klinik dokter untuk mendapat obat penawarnya.
" Dasar Edward, brengsek !! "
Rutuk Austin sambil menahan rasa panas yang mendera tubuhnya.
Bug... Suara sesuatu menabrak mobil milik Austin. Austin melihat dari balik kaca mobilnya. Seorang wanita tengah bersandar di badan mobilnya sambil memegangi kepalanya.
Gairah di dalam diri Austin semakin bergolak terlebih saat melihat tubuh seksi wanita tersebut yang mengenakan kemeja press body serta rok mini di atas lutut. Belum lagi leher jenjangnya yang berwarna putih mulus terekspos sempurna karena rambutnya diikat ekor kuda.
Austin mengamati gadis tersebut yang masih belum menyadari jika ia diperhatikan dari dalam mobil.
Kaylee mulai beranjak dari badan mobil yang ia jadikan sandaran. Ia hampir saja terjatuh jika tidak ada tangan kekar yang menahan tubuh rampingnya.
" Te... Terima kasih " ucap Kaylee sambil terus memegangi kepalanya.
" Dimana tempat tinggalmu ? " tanya pria itu dengan nada suara berat dan bergetar.
" Di apartemen di depan sana, Tuan " jawab Kaylee, ia tak bisa melihat dengan jelas siapa laki-laki yang menolongnya itu.
" Biar aku mengantarmu ! " seru pria itu, nafasnya terdengar memburu.
" No... Tidak perlu repot Tuan ! Aku bisa pulang sendiri " tolak Kaylee berusaha melepas pegangan tangan pria itu dari tubuhnya.
Tanpa persetujuan dari Kaylee, pria itu membawa Kaylee ke dalam gendongannya. Kaylee yang sudah luar biasa mabuk, tidak bisa menolak. Ia pun mengatakan alamatnya pada pria itu di luar kesadarannya.
Pria tersebut adalah Austin. Austin segera membawa Kaylee ke apartemennya. Dengan mengambil kunci akses apartemen Kaylee yang ada dalam sling bag milik Kaylee, Austin dengan mudah memasuki apartemen Kaylee.
Austin bergegas membawa Kaylee ke dalam kamar. Kaylee yang kini sudah tak sadarkan diri terbaring di atas ranjangnya. Sementara Austin yang sudah tak kuat dengan gairahnya kini mengungkung tubuh Kaylee.
Austin menatap wajah cantik Kaylee, bibirnya yang mungil dan berwarna merah muda membuat Austin tak tahan untuk meraupnya.
Austin menyadari apa yang ia lakukan salah tapi ia tak kuasa menahannya. Gejolak dalam dirinya tak lagi bisa ia tahan, hingga akhirnya ia biarkan hawa nafsu menguasainya mengalahkan akal sehatnya.
Austin melepaskan seluruh pakaian yang melekat di tubuh indah Kaylee. Austin terpaku melihat pemandangan indah di hadapannya. Rasa sakit dan panas yang menderanya semakin terasa. Bahkan kini Austin pun sudah melucuti pakaian dari tubuhnya.
Bak singa yang tak ingin kehilangan mangsanya, Austin segera melakukan penyatuan dengan Kaylee. Sungguh Austin tidak pernah membayangkan akan melepaskan keperjakaannya dengan cara seperti ini. Namun harus ia akui, ia begitu menikmatinya. Menikmati kenikmatan dengan seorang gadis yang tidak dikenalnya sama sekali dan sialnya gadis itu masih suci.
Austin memakai kembali pakaiannya setelah mendapatkan tiga kali pelepasannya. Ia sudah tidak merasakan sakit seperti tadi. Sebelum pergi ia menatap wajah cantik Kaylee yang nampak lelah walaupun belum sadarkan diri.
Austin membelai pipi Kaylee, lalu mencium bibirnya.
" Aku akan kembali lagi untukmu. Wait for me, my beauty baby ! " ucap Austin sambil menutupi tubuh polos Kaylee dengan selimut.
Austin meraih sling bag milik Kaylee, lalu mencari identitas Kaylee.
" KAYLEE ACE LIVINGTON "
gumam Austin sambil membaca tanda pengenal milik Kaylee lalu memasukkannya kembali ke dalam sling bag.
Austin menatap wajah Kaylee dengan lekat. Rasanya ia tidak ingin meninggalkan gadis cantik itu. Gadis yang sudah ia renggut kesuciannya dan merenggut keperjakaannya. Gadis yang dapat membuatnya jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya.
Austin ingin tinggal lebih lama bersama gadis itu, menunggunya sadar dan setelah itu meminta gadis itu menikah dengannya sebagai wujud pertanggungjawaban atas perbuatannya. Hanya saja, ada hal yang lebih penting yang harus ia lakukan lebih dulu. Memberikan pelajaran kepada Edward, si buaya darat yang telah membuatnya bertindak di luar pikirannya namun ia juga harus berterima kasih kepada teman brengseknya itu karena bisa bertemu dan memiliki seutuhnya wanita seperti Kaylee.
Sebelum pergi, Austin menulis pada sebuah kertas kecil.
Tunggu aku, beauty baby ! Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya.
With Love,
ABHAM
Austin kemudian meletakkan kertas yang sudah ia tulis itu di atas nakas. Berharap jika Kaylee bangun maka gadis itu akan segera melihatnya.
Austin kembali mengecup kening dan bibir Kaylee. Entah mengapa, ia ingin selalu dekat bersama gadis itu. Sampai kemudian ia memutuskan untuk melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Kaylee dan keluar dari apartemen Kaylee.
Austin menuju mobilnya yang masih terparkir rapi di tempat yang sama saat ia meninggalkan mobilnya bersama Kaylee.
" Aus... Kau darimana ? " tanya Nick khawatir saat Austin masuk ke dalam mobil dan duduk di samping kursi kemudi yang dihuni Nick.
" Mencari obat " jawab Austin dengan senyum mengembang di bibirnya mengingat kejadian yang terjadi beberapa saat yang lalu.
" Ah iya, masalah obat itu. Aku tidak bisa... "
" Kau tak perlu khawatir, aku sudah mendapatkan obatnya " potong Austin.
" Kau sudah mendapatkan obatnya ? Bagaimana mungkin, aku saja tidak menemukan dokter di sekitar sini. Atau jangan-jangan... " Nick mengerutkan keningnya, menebak apa yang dilakukan oleh Austin hingga ia bisa lepas dari sakit yang dideranya tadi.
" You did that ? " tanya Nick to the point.
" What ? " Austin menyahut dengan malas.
" You do one night stand ? Oh my god, Austin... What are you thinking ? " ucap nick sambil mengusap wajahnya dan membanting punggungnya menyentuh jok.
" Relax... Aku melakukannya dengan wanita baik-baik. And I will marry her setelah menyelesaikan urusanku dengan Edward " jelas Austin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Citra Betty
seru ni/Grin/
2023-09-28
1
StAr 1086
mampir
2023-01-14
1
She Teayas
salam kenal kakak
2022-12-27
2