Austin berdiri sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Ucapan Edward benar adanya. Memangnya gadis itu mau menerimanya setelah apa yang ia perbuat semalam, lantas meninggalkannya begitu saja.
Austin menghela nafas. Sedetik kemudian, ia teringat gadis itu yang masih tertidur saat ia meninggalkannya. Seharusnya ia disana, menunggu gadis itu bangun dan mengutarakan keinginannya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Austin melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul 9 dan ia yakin gadis itu telah sadar. Ia harus segera menemui gadis itu, sebelum gadis itu berbuat nekad. Austin segera menuju pintu.
" Kamu mau kemana, Aus ? " tanya Nick saat Austin meraih handle pintu.
" Aku akan menemui gadis itu lagi " jawab Austin.
Nick pun beranjak dari duduknya lalu mengikuti atasan yang juga sahabatnya itu.
" Memangnya seberapa spesial gadis itu ? " tanya Edward penasaran.
" She is so special and I don't wanna loose her " tegas Austin lalu meninggalkan Edward.
" Hei, Nick... Who is this girl ? Kau tahu siapa ? " tanya Edward penasaran.
Nick yang akan menyusul Austin melirik ke arah Edward.
" Aku hanya tahu namanya saja, tadi Austin memintaku mencari informasi tentang gadis itu " jawab Nick apa adanya.
" Really ? Siapa namanya ? " tanya Edward begitu penasaran karena Austin bisa berubah dari yang anti wanita kini menjadi pecinta wanita bahkan ingin segera menikahinya. Tentu wanita yang istimewa pikir Edward.
" Sepertinya nama gadis itu Kay... KAYLEE ACE LIVINGTON, ya itu nama gadis itu " jawab Nick lalu segera berlalu menyusul Austin.
"Kaylee... Sepertinya aku mengenal nama itu " gumam Edward sambil berpikir.
" Kaylee... ? Kaylee Ace Livington ? " Edward mencoba mengingat-ingat nama itu, nama yang seakan ia mengenalnya.
Dan Edward pun terperanjat saat mengingat gadis yang tengah dicari oleh Austin.
" Oh... D*mn ! Not that girl ! " pekik Edward lalu segera berlari menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya.
Ia baru saja ingat jika Kaylee adalah seorang Office Girl yang bekerja di perusahaannya. Kaylee juga bekerja di Club malam sebagai pramusaji sepulangnya dari bekerja di perusahaannya.
Edward memang tertarik pada Kaylee, selain gadis itu memilki paras yang cantik. Kaylee juga bukan wanita murahan yang suka tebar pesona. Edward berkali-kali menggodanya namun Kaylee selalu menolaknya. Di Club malam pun, Kaylee memiliki dandanan yang paling tertutup dari yang lainnya. Edward tahu itu karena Edward kerap datang ke Club tempat Kaylee bekerja hanya untuk melihat Kaylee. Karena itulah Edward merasa tertantang untuk mendapatkan Kaylee.
Nahasnya, justru sang sahabatlah yang mendapatkan gadis itu. Dan itu semua dikarenakan ulahnya. Ya, Edwardlah yang meminta rekan kerja Kaylee di club untuk membuat Kaylee mabuk. Namun, setelah Kaylee mabuk, Edward justru tidak dapat menemukan Kaylee dan sialnya justru Austin yang telah ia beri obat sialan itulah yang berjumpa dengan Kaylee.
Edward merutuki dirinya sendiri. Ia tak lagi bisa memiliki Kaylee. Apalagi ia tahu betul jika Austin pun tak akan melepaskan Kaylee begitu saja. Satu-satunya yang ia harapkan adalah Austin tidak dapat menemukan Kaylee.
Edward segera melajukan mobilnya menuju kediaman Kaylee. Ia tentu saja tahu, dimana gadis itu tinggal karena Kaylee adalah pegawai di perusahaannya dan tidak sulit untuk mendapatkan datanya.
Austin dan Nick telah sampai di aparyemen Kaylee. Mereka mengetuk-ngetuk pintu, tapi tidak ada yang membukakan pintu. Akhirnya seseorang menghampiri mereka.
" Kalian mencari siapa ? " tanya wanita yang tinggal di samping apartemen Kaylee yang merupakan pemilik apartemen yang disewa oleh Kaylee.
" Kami mencari Kaylee " jawab Nick sopan.
" Kaylee sudah pindah tadi pagi. Ia pulang kampung " ucapnya.
" Kapan dia kembali ? " tanya Austin cepat.
" Sepertinya ia tidak akan kembali lagi " jawab wanita paruh baya tersebut.
" Boleh kami masuk ke dalam apartemen, barang kami tertinggal saat mengantar Kaylee semalam " mohon Nick, sementara Austin tak berbicara apapun.
" Tentu saja, aku juga belum membereskan apartemen ini " ucap wanita itu lalu menyerahkan kunci apartemen.
Austin masuk diikuti oleh Nick. Austin segera memasuki kamar yang semalam ia gunakan bercinta dengan Kaylee. Kamar itu masih sama, hanya barang-barang milik Kaylee saja yang tidak ada. Bahkan sprei yang menjadi saksi saat ia merenggut kesucian Kaylee masih ada di tempatnya. Sprei dengan noda merah yang sudah mengering itu, ditarik oleh Austin yang menatap nanar ranjang tempat ia menikmati malam.
" Aus... Austin ! " sentak Nick yang melihat Austin hanya tergugu sambil memegangi sprei.
" I loose her, Nick... ! " ucap Austin lirih.
Nick menepuk pundak Austin.
" Don't worry... Kita akan menemukannya " ucap Nick menenangkan sahabatnya itu.
Walau Nick tak pernah bertemu dengan gadis itu, tapi Nick yakin jika Austin memang jatuh cinta pada gadis bernama Kaylee itu. Sempat meragukan cinta pada pandangan pertama, nyatanya Nick harus percaya karena ternyata itulah yang terjadi pada Austin.
Edward tergesa masuk ke apartemen Kaylee. Ia begitu khawatir jika Austin bertemu dengan Kaylee dan gadis itu menerima keinginan Austin.
Namun semua kecemasannya sirna saat ia melihat Austin terduduk lemas di tepi ranjang.
" Ada apa ini, Aus ? " tanya Edward heran.
" Dia sudah pergi, Ed... " jawab Austin lirih sambil memeluk sprei.
Thanks God...
Batin Edward dalam hatinya.
" Sudahlah Aus... Mungkin dia ingin melupakan semuanya " jawab Edward santai.
Austin menatap Edward dengan pandangan tak suka.
" Hei....Memangnya aku salah bicara ? Tentu saja ia ingin melupakan semuanya, lagipula siapa yang mau mengingat kejadian buruk yang menimpa kita. Apalagi tidak tahu harus meminta pertanggung jawaban kepada siapa " tambah Edward yang semakin membuat Austin merasa bersalah.
" Sudahlah Aus... Kita bisa mencari informasi tentang dia. Kau tenangkan dirimu ! " seru Nick.
" Tidak Nick... Aku harus segera menemukannya. Harus ! Dia pasti membenciku ! Aku harus menjelaskan semua kepadanya " ucap Austin lagi.
" Relax Aus... Bukankah bagus jika gadis itu pergi. Berarti dia tidak butuh pertanggung jawaban darimu. Benar kan ? " ucap Edward enteng.
Austin bangkit lalu memukul perut Edward.
" Jangan samakan aku dengan dirimu ! Jika saja bukan karena ulah bodohmu itu, ini semua tidak akan terjadi, brengsek ! " geram Austin.
" Aku laki-laki yang bertanggung jawab. Aku akan terus mencarinya. Jika perlu sampai ke lubang semut akan kucari. Akan kupastikan aku menikahinya, dia suka atau tidak ! " tambah Austin menggebu.
" Nick, kau beli apartemen ini. Buat pemiliknya menjualnya berapapun harganya. Dan kerahkan orang kita untuk mencari Kaylee " perintah Austin.
Nick segera mengiyakan titah dari Austin. Sementara Edward pun tengah menyusun rencana agar Austin tidak berhasil menemukan Kaylee. Bagi Edward, Kaylee adalah wanita istimewa dan ia menginginkan Kaylee untuknya.
Ting... Satu pesan masuk ke ponsel Nick. Nick membaca pesan yang masuk lalu menyerahkannya kepada Austin.
Austin menatap Edward dengan tatapan tak bisa diartikan. Ia baru saja mendapatkan informasi jika Kaylee adalah seorang Office Girl di perusahaan milik Edward.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Nova Evita
ih edward jahat ... egois. harusnya dia bantuin kaylee dan austin. ini semua kan gara" dia. coba dia gak nyuruh bikin kaylee mabuk, gak ngasih obat perangsang buat austin, gak akan kejadian austin ketemu kaylee. dasar cassanova cap badak. tapi ini emang udah takdir dari author kali ya /Smile/
2024-06-24
1
Nurmalina Gn
kesempatan mu sudah habis tuan..
Krn ulah mu sendiri
2022-10-14
1
Yani Sri
ceritanya lanjut dong
2022-10-14
1