Kaylee menggerakkan tubuhnya yang berada di dalam selimut saat pagi menyapa. Entah mengapa ia merasa seluruh tubuhnya begitu sakit, terlebih lagi bagian intinya yang begitu perih.
Kaylee membuka selimut dan terkejut mendapati tubuhnya tak tertutup sehelai benangpun. Wajah Kaylee memucat saat melihat bercak merah mengering di permukaan spreinya.
Tidak... Ini tidak mungkin... ! Ucap Kaylee dalam hatinya.
Kaylee mengingat apa yang terjadi tadi malam setelah ia keluar dari Club. Namun, ia tak bisa mengingat apapun selain ditolong oleh seseorang saat tubuhnya limbung.
Kaylee memukul-mukul kepalanya sendiri.
" Dasar bodoh !! Kamu benar-benar bodoh Kaylee... Kamu sudah kehilangan sesuatu yang paling berharga dan tidak tahu siapa yang melakukannya " racau Kaylee sambil meneteskan air matanya.
Kaylee beranjak dari ranjangnya setelah puas menumpahkan kesedihannya. Ia memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai. Tanpa sengaja matanya tertuju pada secarik kertas di atas nakas. Kaylee meraihnya dan membaca tulisan yang ada.
Tunggu aku, beauty baby ! Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya.
With Love,
ABHAM
Kaylee meremas kertas itu lalu melemparkannya ke sembarang arah.
" Dasar brengsek ! " pekik Kaylee lalu menuju kamar mandinya untuk membersihkan diri.
Kaylee mengguyur dirinya dengan shower, berusaha menghilangkan sisa sentuhan dari pria yang sudah berani menjamahnya dan merenggut kesuciannya, hal yang paling berharga yang ia miliki saat ini.
Kaylee Ace Livington, gadis muda berparas cantik berusia 22 tahun. Ia telah bekerja di Club selama 3 tahun lamanya. Ia terpaksa bekerja di Club malam hari, setelah bekerja sebagai Office Girl di sebuah perusahaan besar di siang hari.
Kaylee melakukan itu untuk menambah tabungannya. Ia berusaha mengumpulkan uang untuk membuka usaha bakery bersama sang ibu.
Sebenarnya Kaylee terlahir sebagai putri tunggal dari seorang pengusaha kaya. Hanya saja, ketika Kaylee lulus sekolah menengah atas perusahaan sang ayah dinyatakan pailit dan bangkrut. Kaylee dan keluarganya pun terpaksa pindah ke rumah sederhana di pinggiran kota. Sang ayah tak lama kemudian jatuh sakit dan meninggal dunia. Dan akhirnya, Kaylee harus bekerja keras untuk membiayai hidupnya dan sang ibu.
Selama bekerja Kaylee tidak pernah mengeluh. Ia melakukan semua itu semata-mata untuk memperbaiki kehidupan dan keuangan keluarga. Bahkan ia harus rela berpisah dengan sang ibu untuk bekerja di kota besar.
Setelah semua yang terjadi dalam hidupnya, Tuhan kini memberikan cobaan yang begitu beratnya dan Kaylee harus bisa menghadapinya sendiri. Ia tak mungkin menceritakan hal ini kepada sang ibu. Ia tak ingin membuat sang ibu sedih.
Kaylee merapikan barang miliknya yang akan ia bawa. Hari ini, Kaylee akan kembali menuju kediamannya. Ia sudah mendapatkan bekal tabungan yang cukup untuk membuka toko bakery yang ia cita-citakan bersama sang ibu. Ia akan membuka lembaran baru dalam hidupnya dan melupakan semua yang telah terjadi. Menguburnya dalam-dalam dan tak ingin mengingatnya kembali.
Kaylee sudah mengajukan pengunduran diri di perusahaan tempat ia bekerja sejak satu minggu yang lalu dan tadi malam adalah malam terakhir ia bekerja di Club.
" Kay... Kamu yakin tidak akan kembali lagi ? " tanya Milly, sabahatnya yang juga merupakan rekannya sesama office girl.
" Astaga, Milly... Kamu mengagetkanku " ucap Kaylee meraba dadanya karena saat membuka pintu apartemen ia menemukan Milly sudah berdiri disana.
" Kay... Tak bisakah kamu tetap tinggal ? " tanya Milly lagi sambil membantu Kaylee membawakan koper.
" I'm sorry, I can't Mil... Kamu tahu sendiri, this is my dream " jawab Kaylee menatap Milly.
Milly memperhatikan Kaylee yang nampak lelah dengan mata yang sembab.
" Are you ok, Kay ? " tanya Milly.
" Hem... I am ok, Milly " jawab Kaylee dengan sedikit tersenyum.
" But ... You look not good " sahut Milly lagi sambil meraih tangan Kaylee. Ia tahu sahabatnya itu tidak baik-baik saja.
Kaylee menangkup wajah Milly.
" I'm fine... Kamu tidak perlu khawatir. Aku hanya sedikit sedih harus meninggalkan tempat ini. Tempat ini mempunyai banyak kenangan " jawab Kaylee lirih.
Kenangan baik dan buruk yang tak akan terlupakan.
Batin Kaylee sambil menghela nafas.
" Aku pasti merindukanmu, Kay... " ucap Milly sambil memeluk Kaylee.
" Ya, aku juga pasti merindukanmu. Kalau kamu ada waktu, kamu datang ke rumahku ya ! Aku akan memberikanmu roti terenak buatan ibuku and its free for you " ucap Kaylee lalu mengurai pelukannya.
Mereka berjalan ke arah lift, lalu menuju depan apartemen. Setelah mendapatkan taksi untuk mengantarnya ke stasiun, mereka pun berpisah.
" Bye, Milly... See you latter ! " ucap Kaylee sambil melambaikan tangan dari dalam taxi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu, Austin dan Nick kini berada di depan unit apartemen milik Edward. Mereka segera masuk setelah Edward membukakan pintu. Tanpa basa basi, Austin segera mendaratkan tinju pada wajah Edward.
" S**t, what are you doing ? " tanya Edward sambil menahan perih di sudut bibirnya.
Tiba-tiba seorang wanita dengan pakaian seksi datang menghampiri Edward dari dalam kamarnya.
" Honey... Are you ok ? " tanyanya sambil meraih wajah Edward.
" I am ok, sweety... Kau pergilah ! Aku akan menghubungimu lagi nanti " seru Edward lalu ******* bibir wanita itu tanpa peduli ada Austin dan Nick disana.
" Cih... Menjijikan ! " gumam Austin sambil mengalihkan pandangannya.
Edward meraih ponselnya lalu mengetik sesuatu dan ia memperlihatkan kepada wanita itu jika ia sudah mentransfer sejumlah uang ke rekening wanita itu.
" Thanks honey...Hubungi aku lagi dan aku akan memuaskanmu " ucap wanita itu dengan gestur menggoda. Ia pun lantas beranjak dari apartemen Edward.
Edward kini duduk berhadapan dengan 2 pria yang sudah dalam posisi siap mengadilinya.
" Bagaimana hadiah yang kuberikan ? Kau menyukainya ? " tanya Edward dengan senyum mengejek.
" Dasar brengsek !! " geram Austin.
" Come on, Aus... Wanita mana yang kau nikmati ? Bukankah sudah kukatakan jika kau akan bersenang-senang " jawab Edward santai sambil menyalakan cerutunya.
" Tell me... Bagaimana rasanya ? Nikmat kan ? " tanya Edward lagi menyeringai.
Ingin rasanya, Austin melempar mulut Edward itu dengan gelas yang ada di atas meja.
" Heh, Nick ! Kau juga harus mencobanya " ucap Edward asal yang langsung dibalas tatapan tajam dari pria dingin itu.
" Come on, guys... Kalian ini hidup di jaman mana sih ? Hidup ini harus dinikmati, wanita juga harus dinikmati ! " tambah Edward sambil terkekeh tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Austin memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Ia selalu dibuat pening dengan tingkah gila sahabatnya itu. Hal lain ia bisa terima, tetapi kali ini ia tak terima begitu saja. Karena ulah pria itu, Austin harus melanggar prinsipnya yang tidak ingin bercinta sebelum menikah, namun kini ia justru telah merusak seorang gadis bahkan menikmatinya.
" Kau membuatku merusak seorang gadis yang bahkan tidak tahu apa-apa " ucap Austin menahan emosi dengan suara bariton khasnya.
" Wow... You got jackpot ! Congratulation " ucap Edward bahagia.
" Dasar sinting ! " rutuk Nick, yang masih tidak terima karena ia pun ikut kesusahan semalam.
" Tapi aku juga harus berterima kasih padamu... Karena akhirnya aku menemukan wanita yang akan kujadikan istri " ucap Austin pasti.
" What ? Istri ? Kamu akan menikahi wanita yang baru saja kau temui ? " tanya Edward kaget.
" Tentu saja... Aku tidak seperti dirimu, aku akan bertanggung jawab penuh lagipula sepertinya aku jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya " jawab Austin dengan sudut bibir terangkat.
" Memangnya dia mau bersamamu setelah kamu mengambil miliknya yang berharga ? " tanya Edward asal yang sontak membuat Austin terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Roroazzahra
next
semangat 💪
2023-05-01
1
stela
lanjut
2023-01-13
1
@Ani Nur Meilan
Semanggaaattt Austin semoga Kaylee mau memaafkanmu..
2022-10-13
1