Duren Mateng

Duren Mateng

Bab 1. 1 VS 3

"Papa!" Seru anak laki-laki yang berusia 5 tahun tengah berlarian kecil menghampiri pria bertubuh tinggi tegap yang telah merentangkan tangannya untuk membawa sang anak ke dalam pelukannya. Anak laki-laki itu pun langsung menghambur ke dalam pelukan ayahnya.

"Apa yang kamu pelajari tadi, Nak?" tanya Alvaro.

Tak lama kemudian, bocah kecil yang bernama Bima itu pun langsung mengeluarkan buku gambar di dalam tasnya. Ia langsung menunjukkan gambar yang dibuatnya tadi.

Alvaro mengernyitkan keningnya, ia melihat gambar yang ditulis oleh putranya itu, yang memperlihatkan sebuah anggota keluarga terdiri dari ayah, ibu dan satu anak. Namun, perhatian Alvaro teralihkan pada gambar wanita yang diberi tanda tanya tersebut.

"Ini gambar kita, Papa."

"Ini Papa, ini Bima, dan ini Mama," lanjutnya seraya menunjuk satu persatu gambar.

"Ada apa dengan tanda ini, Boy?" tanya Alvaro pada anaknya.

"Ini mama. Kita belum mendapatkan mama, Pa. Aku ingin mama," celetuk bocah itu yang cukup membuat Alvaro membulatkan matanya.

"Tapi Bima kan sudah mempunyai mama," ujar Alvaro yang mencoba memberi paham pada anaknya itu.

"Aku ingin mama yang ada bersama kita, Pa. Kalau mama Bima, dia ada di sini," ucap anak kecil tersebut sembari menunjuk dadanya.

Alvaro tersenyum, ia pun mengusap puncak kepala putranya itu dengan rasa sayang yang teramat dalam. "Kamu tidak merindukan mama?" tanya Alvaro.

"Bima rindu, Pa. Ayo kita berkunjung ke tempat mama," ajak Bima.

"Nanti ya, Nak. Akhir pekan ini, kita langsung mengunjungi mama," ucap Alvaro.

"Papa janji?" tanya Bima yang memperlihatkan jari kelingkingnya.

"Iya, Boy. Papa janji!" Alvaro pun langsung menautkan hari kelingkingnya di jari kelingking mungil putranya itu.

Alvaro memasukkan kembali buku gambar anaknya ke dalam tas. Lalu kemudian menggendong anaknya itu menuju ke mobil mereka yang terparkir di depan.

Asisten Alvaro membukakan pintu untuk anak dan ayah tersebut. Setelah keduanya masuk, asisten dari Alvaro itu langsung menempati kursi kemudi, melajukan kendaraan tersebut menuju ke jalanan.

"Mau ikut papa ke kantor atau tinggal dengan nenek saja?" tanya Alvaro pada putranya.

"Bima mau ke tempat nenek saja, Pa."

"Langsung ke rumah mama saja, Jun." Alvaro berucap pada asistennya.

"Baik, Pak."

Asistennya itu pun kembali memacu kendaraannya, mempercepat laju kendaraan tersebut menuju ke rumah utama.

Sekitar dua puluh menit lamanya, akhirnya mereka pun tiba di rumah utama. Alvaro dan anaknya pun turun dari mobil. Pria tersebut berjalan sembari menggandeng anaknya masuk ke dalam rumah utama.

Kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh Arumi. Rambut Arumi kini memutih karena telah termakan usia. Namun, meskipun dengan begitu, wanita tersebut masih tetap terlihat cantik.

"Cucuku, ...."

"Nenek, ...." Bima menghambur ke pelukan Arumi. Wanita itu memberikan ciuman di kedua pipi gembul cucunya.

"Mana papa?" tanya Alvaro.

"Ada di atas."

"Alvira?" Alvaro menanyakan keberadaan saudara kembarnya.

"Mengantarkan makan siang untuk suaminya ke kantor," ucap wanita tua itu. Binar matanya begitu terlihat jelas saat sang cucu datang berkunjung.

Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga. Alvaro melihat ayahnya yang baru saja menuruni anak tangga tersebut. Rambut pria itu juga sudah memutih, sama halnya dengan Arumi. Meskipun keduanya sudah termakan usia, akan tetapi kecantikan serta ketampanan masih terlihat begitu nyata di wajah mereka yang sudah mengeriput.

"Eh ada cucu kesayangan kakek," ucap Fahri berjalan menghampiri Bima.

"Kakek." bocah itu pun menghambur ke pelukan Fahri.

"Ma, Pa, aku titip Bima dulu. Nanti setelah pulang dari kantor, aku akan menjemputnya ke sini," ucap Alvaro.

"Mau kamu tidak jemput pun tidak apa-apa. Mama senang jika ada Bima, rumah terasa ramai," ujar Arumi sembari terkekeh.

"Tapi Alvaro yang merasa sepi, Ma."

"Makanya, segeralah cari istri!" celetuk Fahri.

Pria tua itu mengusap kepala cucunya, " Bima mau punya mama baru?" tanya Fahri.

Dengan cepat, bocah berusia lima tahun itu mengangguk. Ia terlihat begitu sangat antusias saat kakeknya menawari hal seperti itu.

"Lihatlah! Anakmu sangat setuju jika kamu menikah lagi," ujar Arumi.

Ketiga orang tersebut tampak begitu mendukung Alvaro menikah lagi. Sementara pria tersebut hanya mengusap tengkuknya. Ia sungguh tidak ada niat untuk mencari wanita lain.

Arumi berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan tinggi cucunya itu. "Nanti nenek bantu carikan mama untukmu ya, Oke."

"Oke, Nenek." Bima langsung mengacungkan ibu jarinya, sama seperti halnya yang dilakukan oleh neneknya itu.

Tiga lawan satu, dan Alvaro pun merasa kalah. Pria itu menyingkap lengan jasnya, melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Aku harus ke kantor sekarang," ujar Alvaro.

Pria tersebut menghampiri anaknya, lalu kemudian mencubit pelan puncak hidung putranya itu. "Main sama nenek dan kakek dulu ya, Nak. Nanti setelah pulang dari kantor, papa langsung menjemputmu," ucap Alvaro yang langsung melangkah pergi meninggalkan ketiga orang tersebut.

"Dadah Papa, ... hati-hati di jalan!" seru Bima sembari melambaikan tangannya pada sang ayah.

Alvaro berbalik sejenak melihat ke arah putranya. Ia pun membalas lambaian tangan putranya itu seraya memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Pria tersebut melanjutkan langkah kakinya, lalu kemudian masuk ke dalam mobil. Kendaraan itu pun perlahan berjalan meninggalkan rumah utama dan kembali menuju ke kantor.

Saat di perjalanan, Alvaro menatap lurus ke depan. Pria tersebut menggigit jemarinya dengan siku yang disandarkan di pintu mobil.

Ucapan dari anaknya itu membuatnya kembali berpikir. Selama ini, Bima tidak menuntut Alvaro untuk mencarikan ibu pengganti untuknya. Namun, akhir-akhir ini, Bima selalu saja mendorong agar sang ayah mencarikan ibu untuknya.

Tentu saja ini pilihan sulit bagi Alvaro. Ia masih mencintai istrinya dulu. Meskipun sudah hampir lima tahun dirinya menyandang status duda, tak ada niatan baginya untuk mencari wanita yang dijadikan sebagai istrinya lagi.

"Anakku ingin aku menikah lagi, bagaimana pendapatmu, Jun?" tanya Alvaro kepada asistennya itu. Pria yang saat ini menjadi asistennya itu adalah teman masa kecilnya dulu. Jadi, Alvaro sering bercerita pada asistennya layaknya bercerita dengan temannya sendiri.

"Kalau saya yang ada di posisi tersebut, tentu saya akan menerimanya," timpal Juni sembari terkekeh.

"Ya ... jika istrimu mengizinkanmu menikah lagi, mungkin kamu juga akan mencari wanita lain lagi yang hendak kamu jadikan istri kedua," ucap Alvaro seraya menghela napasnya.

"Tentu saja, Tuan." Pria itu menjawabnya dengan antusias, membuat Alvaro hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kelakuan asistennya yang satu itu.

Tak terasa, mobil yang mereka naiki telah tiba di gedung perusahaan. Juni memberhentikan mobilnya sejenak, Alvaro pun langsung turun dari kendaraan tersebut dan berjalan menuju ke pintu masuk. Sementara sang asisten memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

Assalamualaikum hai 🖐🖐 salam kenal dari ku

2023-11-10

3

Susan Sinuraya

Susan Sinuraya

setuju sama fahri, ayolah alvaro brikan mama baru untuk anak semata wayang kamu itu.

2023-02-09

2

tria sulistia

tria sulistia

bunga buat kakak biar makin semangat

2022-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. 1 VS 3
2 Bab 2. Pulang Terlambat
3 Bab 3. Sayembara
4 Bab 4. Kandidat Untuk Papa
5 Bab 5. Ucapan Yang Dilupakan
6 Bab 6. Tetangga Baru
7 Bab 7. Klinik Gigi
8 Bab 8. Kencan Buta
9 Bab 9. Wanita Baru
10 Bab 10. Serba Salah
11 Bab 11. Permintaan Alvaro
12 Bab 12. Sebuah Alasan
13 Bab 13. Pria Bermulut Besar
14 Bab 14. Calon Menantu
15 Bab 15. Tutup Panci
16 Bab 16. Pagi Yang Suram
17 Bab 17. Permintaan Maaf
18 Bab 18. Future Husband
19 Bab 19. Sakit Gigi
20 Bab 20. Keinginan Bima
21 Bab 21. Ajaran Nenek
22 Bab 22. Petuah Dari Fahri
23 Bab 23. Makanan Untuk Rania
24 Bab 24. Rencana Yang Digagalkan
25 Bab 25. Balas Dendam
26 Bab 26. Hot Daddy
27 Bab 27. Setengah Gila
28 Bab 28. Bukan Aku!
29 Bab 29. Karma
30 Bab 30. Buaya Rawa-Rawa
31 Bab 31. Duda Gila
32 Bab 32. Aku Membutuhkan Sosok Mama!
33 Bab 33. Jatuh Cinta
34 Bab 34. Jangan Baper!
35 Bab 35. Sarapan Bersama
36 Bab 36. Benci Jadi Cinta
37 Bab 37. Kemunculan Andre
38 Bab 38. Meminta Bantuan
39 Bab 39. Dokter VS Sekretaris
40 Bab 40. Sandiwara Rania + Bonus Visual
41 Bab 41. Tertangkap
42 Bab 42. Wanita Simpanan
43 Bab 43. Gagal Total
44 Bab 44. Pemikiran Yang Salah
45 Bab 45. Datang Ke Sekolah
46 Bab 46. Ibu, Aku Rindu
47 Bab 47. Dia Wanitaku!
48 Bab 48. Tetanggaku Idolaku
49 Bab 49. Rayuan Manis
50 Bab 50. Penggemar Rahasia
51 Bab 51. Penguntit
52 Bab 52. Diblokir
53 Bab 53. Rumit
54 Bab 54. Pengikut Baru
55 Bab 55. Menunggu
56 Bab 56. Perkara Daun Seledri
57 Bab 57. Rindu
58 Bab 58. Satu Selera
59 Bab 59. Penyembuh Luka
60 Bab 60. Sayang
61 Bab 61. Huruf J Membawa Petaka
62 Bab 62. Menyesal
63 Bab 63. Hanya Lima Langkah
64 Bab 64. Modusnya Duda
65 Bab 65. Tikus Curut
66 Bab 66. Jebakan
67 Bab 67. Keputusan
68 Bab 68. Istimewa
69 Bab 69. Pesta
70 Bab 70. Hari Guru
71 Bab 71. Benar-Benar Terjadi
72 Bab 72. Berkunjung Menemui Diara
73 Bab 73. Omelette
74 Bab 74. Merajuk
75 Bab 75. Ucapan Selamat Malam
76 Bab 76. Kebohongan
77 Bab 77. Belajar Untuk Persiapan
78 Bab 78. Di-upgrade!
79 Bab 79. Ketukan Pintu Yang Mengganggu
80 Bab 80. Gagal
81 Bab 81. Peperangan Berdarah
82 Bab 82. Kejujuran Bima
83 Bab 83. Kaset Rusak Benang Kusut
84 Bab 84. Kehebohan Di Dapur
85 Bab 85. Dua Wanita Pembuat Onar
86 Bab 86. Pria Menyedihkan
87 Bab 87. Kecemburuan Alvaro
88 Bab 88. Imbalan
89 Bab 89. Mila Si Tetangga Baru
90 Bab 90. Gara-Gara Diet
91 Bab 91. Alasan Rania
92 Bab 92. Tetangga Meresahkan
93 Bab 93. Izin Suami
94 Bab 94. Akulah Pelakunya
95 Bab 95. Berpikir Positif
96 Bab 96. Siaga 1
97 Bab 97. Usaha Yang Gagal
98 Bab 98. Perbuatan Licik Mila
99 Bab 99. Benar-Benar Terjadi
100 Bab 100. Pindah Rumah
101 Bab 101. Hanya Menawarkan
102 Bab 102. Tak Pantas
103 Bab 103. Tempat Ternyaman
104 Bab 104. Berteman Setelah Dewasa
105 Bab 105. Toxic People
106 Bab 106. Sikap Egois
107 Bab 107. Mencoba Membuka Hati
108 Bab 108. Selamat Hari Ibu
109 Bab 109. Ikut Mama
110 Bab 110. Mengunjungi Mama Diara
111 Bab 111. Sebuah Pilihan
112 Bab 112. Keputusan Yang Bulat
113 Bab 113. Bekal Makan Siang
114 Bab 114. Ayah Pengganti
115 Bab 115. Hukuman Dari Alvaro
116 Bab 116. Kebun Teh
117 Bab 117. Rania Sakit
118 Bab 118. Berita Bahagia Dan Juga Duka
119 Bab 119. Takdir
120 Bab 120. Sudah Terlanjur
121 Bab 121. Gundah
122 Bab 122. Menyenangkan Hati Suami
123 Bab 123. Kunjungan Mertua
124 Bab 124. Orang Baru
125 Bab 125. Bayaran Dari Sebuah Penantian Yang Panjang
126 Bab 126. Mengidam
127 Bab 127. Dua Adik
128 Bab 128. Retur!
129 Bab 129. Sedikit Aneh
130 Bab 130. Merasa Bosan
131 Bab 131. Terlalu Posesif
132 Bab 132. Ucapan Yang Belum Terselesaikan
133 Bab 133. Alvaro Puitis
134 Bab 134. Ada Apa Denganku?
135 Bab 135. Bergosip
136 Bab 136. Masa Lalu
137 Bab 137. Hasil USG
138 Bab 138. Kabar Baik
139 Bab 139. Tetap Salah
140 Bab 140. Bolehkah Memanggilnya Papa?
141 Bab 141. Kesakitan
142 Bab 142. Suami Multitalent
143 Bab 143. Muka Masam
144 Bab 144. Senjata Ampuh
145 Bab 145. Berhasil
146 Bab 146. Terlalu Bodoh
147 Bab 147. Salah Lirik
148 Bab 148. Duren Mateng
149 Bab 149. Terlihat Jelas
150 Bab 150. Kiriman Makan Siang
151 Bab 151. Aku Adalah Istrinya!
152 Bab 152. Teman Terbaik
153 Bab 153. Semua Berbeda
154 Bab 154. Sudah Jatuh, Makan Nasi Padang
155 Bab 155. Mertua Rasa Teman
156 Bab 156. Keresahan Para Suami
157 Bab 157. Mengigau
158 Bab 158. Karena Kamu
159 Bab 159. Rencana
160 Bab 160. Sangat Rumit
161 Bab 161. Rival Yang Menyebalkan
162 Bab 162. Gelisah
163 Bab 163. Pertemuan Dan Perpisahan
164 Bab 164. Keluhan Emak-Emak
165 Bab 165. Tetanggaku, Rivalku.
166 Bab 166. Keputusan Yang Sulit
167 Bab 167. Bertepuk Sebelah Tangan
168 Bab 168. Mengenang Masa Lalu
169 Bab 169. Pubertas Kedua
170 Bab 170. Kesempatan
171 Bab 171. Honey?
172 Bab 172. Jangan Dipaksa
173 Bab 173. Perubahan Sang Asisten
174 Bab 174. Kemajuan
175 Bab 175. Ayo Menikah!
176 Bab 176. Bima Terjatuh
177 Bab 177. Rumah Sakit
178 Bab 178. Ingat Umur!
179 Bab 179. Kantong Kresek
180 Bab 180. Kucing-Kucingan
181 Bab 181. Tak Semudah Itu
182 Bab 182. Asisten Matre
183 Bab 183. Pindah Kamar
184 Bab 184. Resign
185 Bab 185. Pertama Dan Terakhir
186 Bab 186. Berterus Terang
187 Bab 187. Terjebak
188 Bab 188. Kalian Tersegalanya
189 Bab 189. Wanita Kedua
190 Bab 190. Gara -Gara Secangkir Kopi
191 Bab 191. Ketahuan
192 Bab 192. Habiskan Uang Papa!
193 Bab 193. Melepas Rindu
194 Bab 194. Makhluk Yang Tak Terduga
195 Bab 195. Melupakan Sesuatu
196 Bab 196. Kamu, Rumahku!
197 Bab 197. Jodoh Tak Akan Kemana
198 Bab 198. Dipindahkan
199 Bab 199. Terasa Berat
200 Bab 200. Kericuhan Di Dapur
201 Bab 201. Tas Mewah
202 Bab 202. Sikap Dewasa
203 Bab 203. Dasar Kamu!
204 Bab 204. Orang Yang Berbeda
205 Bab 205. Jangan Berubah
206 Bab 206. Tak Ingin Jauh
207 Bab 207. Sebuah Keluarga
208 Bab 208. SD Selamanya
209 Bab 209. Sindiran Keras
210 Bab 210. Tersulut Emosi
211 Bab 211. Melahirkan
212 Bab 212. Pengorbanan Luar Biasa
213 Bab 213. Dilan Dan Delani
214 Bab 214. Jodoh Takkan Kemana
215 Bab 215. Aku Mencintaimu
216 Bab 216. Perasaan Yang Kalut
217 Bab 217. Sejauh Matahari
218 Bab 218. Gila Karena Shinta
219 Bab 219. Putusnya Komunikasi
220 Bab 220. Air Mata
221 Bab 221. Menyerah!
222 Bab 222. Tutup Panci, I Love You!
223 Bab 223. Harus Mandiri
224 Bab 224. Ke Kantor Cabang
225 Bab 225. Kami Putus!
226 Bab 226. Jangan Untuk Kedua Kali
227 Bab 227. Melepaskan Sulit Bertahan Sakit
228 Bab 228. Kolaborasi Unik
229 Bab 229. Apakah Sejahat Itu?
230 Bab 230. Benar-Benar Berakhir
231 Bab 231. Alasan Bima
232 Bab 232. Mas, Hentikan!
233 Bab 233. Narsis Di Usia Dini
234 Bab 234. Jomblo Menahun
235 Bab 235. Rasa Iri
236 Bab 236. Duniaku Ikut Runtuh
237 Bab 237. Kamu Memang Cantik
238 Bab 238. Tiga Orang Dalam Satu Payung
239 Bab 239. Menikahlah!
240 Bab 240. Sibuk Berkencan
241 Bab 241. Gadis Kecil Si Penjual Ikan
242 Bab 242. Tidak Boleh Pacaran
243 Bab 243. Cenat-Cenut
244 Bab 244. Sangat Mirip
245 Bab 245. Tak Bisa Berkata-kata
246 Bab 246. Dasar Wanita!
247 Bab 247. Seharusnya Tidak Menyesal
248 Bab 248. Gagal
249 Bab 249. Ketakutan Febby
250 Bab 250. Haruskah Kembali Menolak?
251 Bab 251. Nenek Lincah
252 Bab 252. Mengalahkan Ego Sendiri
253 Bab 253. Makna Di Balik Kegemaran
254 Bab 254. Momen Manis Di Pinggir Rawa-Rawa
255 Bab 255. Pesan
256 Bab 256. Kehebohan Di Obrolan Grup
257 Bab 257. Ketetapan Hati
258 Bab 258. Bantuan Senior
259 Bab 259. Pesona Di Luar Batas
260 Bab 260. Salah Menilai
261 Bab 261. Tak Berguna
262 Bab 262. Siapa Yang Melakukannya?
263 Bab 263. Juni vs Dedi
264 Bab 264. Bernasib Sial
265 Bab 265. Ku Kejar Sampai Ke Pelaminan
266 Bab 266. Dilan Tantrum
267 Bab 267. Tambah Pasukan
268 Bab 268. Launching Produk Terbaru
269 Bab 269. Pemotretan
270 Bab 270. Masa Lalu
271 Bab 271. Haruskah?
272 Bab 272. Pertemuan Antara Ayah Dan Anak
273 Bab 273. Nenek Lincah VS Kakek Genit
274 Bab 274. Gombalan Yang Menggelikan
275 Bab 275. Tak Bisa Seperti Dulu
276 Bab 276. Simulasi Punya Anak
277 Bab 277. Rencana Juni
278 Bab 278. Kalimat Yang Belum Usai
279 Bab 279. Janji Kelingking
280 Bab 280. Rudal Yang Belum Siap Diluncurkan
281 Bab 281. Abian Sakit
282 Bab 282. Terlalu Gemas
283 Bab 283. Duren Sudah Di Petik
284 Bab 284. Perpisahan Sekolah
285 Bab 285. End
286 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Bab 1. 1 VS 3
2
Bab 2. Pulang Terlambat
3
Bab 3. Sayembara
4
Bab 4. Kandidat Untuk Papa
5
Bab 5. Ucapan Yang Dilupakan
6
Bab 6. Tetangga Baru
7
Bab 7. Klinik Gigi
8
Bab 8. Kencan Buta
9
Bab 9. Wanita Baru
10
Bab 10. Serba Salah
11
Bab 11. Permintaan Alvaro
12
Bab 12. Sebuah Alasan
13
Bab 13. Pria Bermulut Besar
14
Bab 14. Calon Menantu
15
Bab 15. Tutup Panci
16
Bab 16. Pagi Yang Suram
17
Bab 17. Permintaan Maaf
18
Bab 18. Future Husband
19
Bab 19. Sakit Gigi
20
Bab 20. Keinginan Bima
21
Bab 21. Ajaran Nenek
22
Bab 22. Petuah Dari Fahri
23
Bab 23. Makanan Untuk Rania
24
Bab 24. Rencana Yang Digagalkan
25
Bab 25. Balas Dendam
26
Bab 26. Hot Daddy
27
Bab 27. Setengah Gila
28
Bab 28. Bukan Aku!
29
Bab 29. Karma
30
Bab 30. Buaya Rawa-Rawa
31
Bab 31. Duda Gila
32
Bab 32. Aku Membutuhkan Sosok Mama!
33
Bab 33. Jatuh Cinta
34
Bab 34. Jangan Baper!
35
Bab 35. Sarapan Bersama
36
Bab 36. Benci Jadi Cinta
37
Bab 37. Kemunculan Andre
38
Bab 38. Meminta Bantuan
39
Bab 39. Dokter VS Sekretaris
40
Bab 40. Sandiwara Rania + Bonus Visual
41
Bab 41. Tertangkap
42
Bab 42. Wanita Simpanan
43
Bab 43. Gagal Total
44
Bab 44. Pemikiran Yang Salah
45
Bab 45. Datang Ke Sekolah
46
Bab 46. Ibu, Aku Rindu
47
Bab 47. Dia Wanitaku!
48
Bab 48. Tetanggaku Idolaku
49
Bab 49. Rayuan Manis
50
Bab 50. Penggemar Rahasia
51
Bab 51. Penguntit
52
Bab 52. Diblokir
53
Bab 53. Rumit
54
Bab 54. Pengikut Baru
55
Bab 55. Menunggu
56
Bab 56. Perkara Daun Seledri
57
Bab 57. Rindu
58
Bab 58. Satu Selera
59
Bab 59. Penyembuh Luka
60
Bab 60. Sayang
61
Bab 61. Huruf J Membawa Petaka
62
Bab 62. Menyesal
63
Bab 63. Hanya Lima Langkah
64
Bab 64. Modusnya Duda
65
Bab 65. Tikus Curut
66
Bab 66. Jebakan
67
Bab 67. Keputusan
68
Bab 68. Istimewa
69
Bab 69. Pesta
70
Bab 70. Hari Guru
71
Bab 71. Benar-Benar Terjadi
72
Bab 72. Berkunjung Menemui Diara
73
Bab 73. Omelette
74
Bab 74. Merajuk
75
Bab 75. Ucapan Selamat Malam
76
Bab 76. Kebohongan
77
Bab 77. Belajar Untuk Persiapan
78
Bab 78. Di-upgrade!
79
Bab 79. Ketukan Pintu Yang Mengganggu
80
Bab 80. Gagal
81
Bab 81. Peperangan Berdarah
82
Bab 82. Kejujuran Bima
83
Bab 83. Kaset Rusak Benang Kusut
84
Bab 84. Kehebohan Di Dapur
85
Bab 85. Dua Wanita Pembuat Onar
86
Bab 86. Pria Menyedihkan
87
Bab 87. Kecemburuan Alvaro
88
Bab 88. Imbalan
89
Bab 89. Mila Si Tetangga Baru
90
Bab 90. Gara-Gara Diet
91
Bab 91. Alasan Rania
92
Bab 92. Tetangga Meresahkan
93
Bab 93. Izin Suami
94
Bab 94. Akulah Pelakunya
95
Bab 95. Berpikir Positif
96
Bab 96. Siaga 1
97
Bab 97. Usaha Yang Gagal
98
Bab 98. Perbuatan Licik Mila
99
Bab 99. Benar-Benar Terjadi
100
Bab 100. Pindah Rumah
101
Bab 101. Hanya Menawarkan
102
Bab 102. Tak Pantas
103
Bab 103. Tempat Ternyaman
104
Bab 104. Berteman Setelah Dewasa
105
Bab 105. Toxic People
106
Bab 106. Sikap Egois
107
Bab 107. Mencoba Membuka Hati
108
Bab 108. Selamat Hari Ibu
109
Bab 109. Ikut Mama
110
Bab 110. Mengunjungi Mama Diara
111
Bab 111. Sebuah Pilihan
112
Bab 112. Keputusan Yang Bulat
113
Bab 113. Bekal Makan Siang
114
Bab 114. Ayah Pengganti
115
Bab 115. Hukuman Dari Alvaro
116
Bab 116. Kebun Teh
117
Bab 117. Rania Sakit
118
Bab 118. Berita Bahagia Dan Juga Duka
119
Bab 119. Takdir
120
Bab 120. Sudah Terlanjur
121
Bab 121. Gundah
122
Bab 122. Menyenangkan Hati Suami
123
Bab 123. Kunjungan Mertua
124
Bab 124. Orang Baru
125
Bab 125. Bayaran Dari Sebuah Penantian Yang Panjang
126
Bab 126. Mengidam
127
Bab 127. Dua Adik
128
Bab 128. Retur!
129
Bab 129. Sedikit Aneh
130
Bab 130. Merasa Bosan
131
Bab 131. Terlalu Posesif
132
Bab 132. Ucapan Yang Belum Terselesaikan
133
Bab 133. Alvaro Puitis
134
Bab 134. Ada Apa Denganku?
135
Bab 135. Bergosip
136
Bab 136. Masa Lalu
137
Bab 137. Hasil USG
138
Bab 138. Kabar Baik
139
Bab 139. Tetap Salah
140
Bab 140. Bolehkah Memanggilnya Papa?
141
Bab 141. Kesakitan
142
Bab 142. Suami Multitalent
143
Bab 143. Muka Masam
144
Bab 144. Senjata Ampuh
145
Bab 145. Berhasil
146
Bab 146. Terlalu Bodoh
147
Bab 147. Salah Lirik
148
Bab 148. Duren Mateng
149
Bab 149. Terlihat Jelas
150
Bab 150. Kiriman Makan Siang
151
Bab 151. Aku Adalah Istrinya!
152
Bab 152. Teman Terbaik
153
Bab 153. Semua Berbeda
154
Bab 154. Sudah Jatuh, Makan Nasi Padang
155
Bab 155. Mertua Rasa Teman
156
Bab 156. Keresahan Para Suami
157
Bab 157. Mengigau
158
Bab 158. Karena Kamu
159
Bab 159. Rencana
160
Bab 160. Sangat Rumit
161
Bab 161. Rival Yang Menyebalkan
162
Bab 162. Gelisah
163
Bab 163. Pertemuan Dan Perpisahan
164
Bab 164. Keluhan Emak-Emak
165
Bab 165. Tetanggaku, Rivalku.
166
Bab 166. Keputusan Yang Sulit
167
Bab 167. Bertepuk Sebelah Tangan
168
Bab 168. Mengenang Masa Lalu
169
Bab 169. Pubertas Kedua
170
Bab 170. Kesempatan
171
Bab 171. Honey?
172
Bab 172. Jangan Dipaksa
173
Bab 173. Perubahan Sang Asisten
174
Bab 174. Kemajuan
175
Bab 175. Ayo Menikah!
176
Bab 176. Bima Terjatuh
177
Bab 177. Rumah Sakit
178
Bab 178. Ingat Umur!
179
Bab 179. Kantong Kresek
180
Bab 180. Kucing-Kucingan
181
Bab 181. Tak Semudah Itu
182
Bab 182. Asisten Matre
183
Bab 183. Pindah Kamar
184
Bab 184. Resign
185
Bab 185. Pertama Dan Terakhir
186
Bab 186. Berterus Terang
187
Bab 187. Terjebak
188
Bab 188. Kalian Tersegalanya
189
Bab 189. Wanita Kedua
190
Bab 190. Gara -Gara Secangkir Kopi
191
Bab 191. Ketahuan
192
Bab 192. Habiskan Uang Papa!
193
Bab 193. Melepas Rindu
194
Bab 194. Makhluk Yang Tak Terduga
195
Bab 195. Melupakan Sesuatu
196
Bab 196. Kamu, Rumahku!
197
Bab 197. Jodoh Tak Akan Kemana
198
Bab 198. Dipindahkan
199
Bab 199. Terasa Berat
200
Bab 200. Kericuhan Di Dapur
201
Bab 201. Tas Mewah
202
Bab 202. Sikap Dewasa
203
Bab 203. Dasar Kamu!
204
Bab 204. Orang Yang Berbeda
205
Bab 205. Jangan Berubah
206
Bab 206. Tak Ingin Jauh
207
Bab 207. Sebuah Keluarga
208
Bab 208. SD Selamanya
209
Bab 209. Sindiran Keras
210
Bab 210. Tersulut Emosi
211
Bab 211. Melahirkan
212
Bab 212. Pengorbanan Luar Biasa
213
Bab 213. Dilan Dan Delani
214
Bab 214. Jodoh Takkan Kemana
215
Bab 215. Aku Mencintaimu
216
Bab 216. Perasaan Yang Kalut
217
Bab 217. Sejauh Matahari
218
Bab 218. Gila Karena Shinta
219
Bab 219. Putusnya Komunikasi
220
Bab 220. Air Mata
221
Bab 221. Menyerah!
222
Bab 222. Tutup Panci, I Love You!
223
Bab 223. Harus Mandiri
224
Bab 224. Ke Kantor Cabang
225
Bab 225. Kami Putus!
226
Bab 226. Jangan Untuk Kedua Kali
227
Bab 227. Melepaskan Sulit Bertahan Sakit
228
Bab 228. Kolaborasi Unik
229
Bab 229. Apakah Sejahat Itu?
230
Bab 230. Benar-Benar Berakhir
231
Bab 231. Alasan Bima
232
Bab 232. Mas, Hentikan!
233
Bab 233. Narsis Di Usia Dini
234
Bab 234. Jomblo Menahun
235
Bab 235. Rasa Iri
236
Bab 236. Duniaku Ikut Runtuh
237
Bab 237. Kamu Memang Cantik
238
Bab 238. Tiga Orang Dalam Satu Payung
239
Bab 239. Menikahlah!
240
Bab 240. Sibuk Berkencan
241
Bab 241. Gadis Kecil Si Penjual Ikan
242
Bab 242. Tidak Boleh Pacaran
243
Bab 243. Cenat-Cenut
244
Bab 244. Sangat Mirip
245
Bab 245. Tak Bisa Berkata-kata
246
Bab 246. Dasar Wanita!
247
Bab 247. Seharusnya Tidak Menyesal
248
Bab 248. Gagal
249
Bab 249. Ketakutan Febby
250
Bab 250. Haruskah Kembali Menolak?
251
Bab 251. Nenek Lincah
252
Bab 252. Mengalahkan Ego Sendiri
253
Bab 253. Makna Di Balik Kegemaran
254
Bab 254. Momen Manis Di Pinggir Rawa-Rawa
255
Bab 255. Pesan
256
Bab 256. Kehebohan Di Obrolan Grup
257
Bab 257. Ketetapan Hati
258
Bab 258. Bantuan Senior
259
Bab 259. Pesona Di Luar Batas
260
Bab 260. Salah Menilai
261
Bab 261. Tak Berguna
262
Bab 262. Siapa Yang Melakukannya?
263
Bab 263. Juni vs Dedi
264
Bab 264. Bernasib Sial
265
Bab 265. Ku Kejar Sampai Ke Pelaminan
266
Bab 266. Dilan Tantrum
267
Bab 267. Tambah Pasukan
268
Bab 268. Launching Produk Terbaru
269
Bab 269. Pemotretan
270
Bab 270. Masa Lalu
271
Bab 271. Haruskah?
272
Bab 272. Pertemuan Antara Ayah Dan Anak
273
Bab 273. Nenek Lincah VS Kakek Genit
274
Bab 274. Gombalan Yang Menggelikan
275
Bab 275. Tak Bisa Seperti Dulu
276
Bab 276. Simulasi Punya Anak
277
Bab 277. Rencana Juni
278
Bab 278. Kalimat Yang Belum Usai
279
Bab 279. Janji Kelingking
280
Bab 280. Rudal Yang Belum Siap Diluncurkan
281
Bab 281. Abian Sakit
282
Bab 282. Terlalu Gemas
283
Bab 283. Duren Sudah Di Petik
284
Bab 284. Perpisahan Sekolah
285
Bab 285. End
286
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!