Bab 12. Sebuah Alasan

Alvaro diikuti sang asisten masuk ke dalam mobilnya. Pria tersebut melonggarkan sedikit dasinya yang terasa mencekik lehernya.

Juni memperhatikan ekspresi atasannya itu dari kaca. "Apakah wanita tadi akan menjadi ibu untuk Bima?" tanya Juni sembari menghidupkan mesin mobilnya.

"Aku melakukannya hanya karena terpaksa. Sebaiknya tidak usah bertanya lebih jauh lagi," ujar Alvaro yang terlihat benar-benar kesal.

Juni hanya mengulum senyumnya. Entah apa tujuan pria tersebut hingga nekat mengambil langkah seperti tadi. Namun, Juni tahu betul jika sikap Alvaro tadi bukanlah menunjukkan suatu ketertarikan, mungkin bisa saja sebaliknya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, mobil yang dikendarai oleh Juni pun tiba di taman kanak-kanak. Alvaro baru saja hendak membuka pintunya. Namun, pria itu kembali berdecak sebal saat melihat anaknya bersama dengan guru yang mencoba untuk mendekatinya itu.

"Sepertinya aku harus kembali dihadapkan dengan ujian yang berat lagi," gumam Alvaro yang langsung turun dari mobil tersebut.

Juni mendengar ucapan Alvaro yang terkesan bisik-bisik itu. Pria ikut turun dari mobil dan melihat apa maksud dari ucapan atasannya itu.

Alvaro berjalan menghampiri sang anak yang saat ini sedang bersama dengan gurunya. Bima langsung berlari menuju ayahnya, saat melihat Alvaro yang berjalan menghampirinya.

"Apakah kamu sudah lama menunggu ayah?" tanya Alvaro. Pria kecil itu menganggukkan kepalanya.

Tak lama kemudian, wanita yang diketahui bernama Nana tersebut datang menghampiri keduanya. Alvaro pun langsung memasang ancang-ancang untuk segera pergi.

"Terima kasih sudah menemani Bima. Kalau begitu saya permisi dulu," ujar Alvaro yang baru saja hendak berbalik badan, tiba-tiba ada sebuah tangan yang bergelayut di lengannya membuat Alvaro sedikit terkejut.

"Maaf," ucap Nana yang kembali menarik tangannya yang telah lancang berada di lengan Alvaro.

"Ada apa?" tanya Alvaro terkesan dingin.

"Emmm ... begini, aku berencana untuk mengajak keluar untuk makan malam. Apakah kamu mempunyai waktu?" tanya Nana.

Alvaro tercengang, lalu kemudian menatap putranya yang tengah berada di gendongannya itu. Terlihat Bima tersenyum dengan menampilkan deretan giginya. Alvaro pun langsung memejamkan mata sembari menghela napasnya.

"Aku ti ...."

"Papa pasti mau Bu Guru. Papa juga sering makan malam dengan calon-calon mama untuk Bima," celetuk Bima yang langsung menyela ucapan Alvaro.

Pria itu langsung terkejut, sementara Nana tersenyum malu-malu karena Alvaro akan menerima tawarannya itu.

"Tapi Papa ...." Ucapan Alvaro kembali terhenti saat anaknya langsung berbicara tepat di depan telinganya.

"Papa, jangan menolak Bu Guru. Bu Guru yang jagain Bima di sekolah. Kalau Papa jahat sama Bu Guru, nanti siapa yang jagain Bima," bisik Bima

Setelah dipikir-pikir, apa yang dikatakan oleh anaknya itu memang benar. Tidak seharusnya ia bersikap acuh pada wanita yang ada di depannya ini. Bagaimana pun juga, wanita ini lah yang selalu menemani putranya dikala dirinya terlambat menjemput Bima.

"Bagaimana? Apakah kamu mau?" tanya Nana yang menunggu jawaban dari Alvaro.

"Baiklah," jawab Alvaro setelah mendengar ucapan dari putranya, ia pun memutuskan untuk menerima ajakan Nana.

"Kalau begitu, kita janjian di resto X jam 8 malam," ucap Nana dengan begitu antusias.

Alvaro hanya menganggukkan kepala. Sungguh, ia dibuat pusing oleh anaknya yang terlalu sibuk untuk mencari pengganti mamanya itu.

"Kalau begitu, saya permisi dulu," ujar Alvaro yang langsung meninggalkan wanita tadi sendirian.

Nana mengangguk, lalu kemudian mengembangkan senyumnya. Ia bahkan mengepalkan tangannya sembari berucap kata "Yes!"

Alvaro berjalan menghampiri Juni. Ia melihat wajah sang asisten tampaknya memerah karena hendak menertawakannya. Bagaimana tidak? Juni melihat sendiri saat itu Alvaro kembali dipermalukan oleh anaknya sendiri.

"Awas saja jika kamu berani menertawai ku!" tukas Alvaro yang langsung masuk ke dalam mobil.

Juni menutup pintu mobil tersebut setelah memastikan Alvaro benar-benar masuk. Pria tersebut memalingkan wajahnya sejenak, lalu kemudian tertawa sembari memegangi perutnya. Setelah tawanya mereda, baru lah sang asisten tersebut masuk dan menempati kursi supir. Ia langsung melajukan mobil tersebut menuju ke rumah utama, untuk mengantarkan Bima tinggal bersama dengan neneknya.

.....

Siang itu, Arumi tengah bersantai dengan Fahri di teras sembari menunggu kedatangan cucu kesayangannya. Keduanya sedang menikmati beberapa scoop ice cream yang diletakkan di satu gelas, menikmati ice cream coklat tersebut satu gelas berdua.

"Ini namanya romantis, satu gelas berdua," celetuk Fahri sembari memasukkan ice cream tersebut ke dalam mulutnya.

"Bukan romantis, Mas. Tapi terkesan pelit," gerutu Arumi karena Fahri yang sedari tadi memakan ice cream miliknya itu.

"Tidak apa-apa, Istriku. Aku membantumu menghabiskannya. Lagi pula jangan terlalu banyak-banyak kamu memakan makanan manis," ujar Fahri.

"Kenapa Mas? Pasti karena aku sudah manis kan?" ucap Arumi sembari tersenyum dan menopang dagunya.

"Takutnya nanti kamu kena diabetes, sudah tua makannya harus di jaga," ujar Fahri yang masih sibuk menikmati ice cream tersebut tanpa henti.

Arumi berdecak kesal mendengar ucapan suaminya itu. Wanita tersebut langsung mengambil gelas ice cream, menjauhkannya dari Fahri.

"Berhenti makan ini! Mas juga sudah tua. Muka sudah keriput, rambut juga sudah memutih," balas Arumi mencerca suaminya.

"Tetapi masih tetap tampan dan menawan bukan?"

"Hah?! tampan dari mananya," ujar Arumi sembari mencebikkan bibirnya.

Pertengkaran mereka terhenti saat mobil mulai memasuki pekarangan rumah. Arumi langsung beranjak dari tempat duduknya untuk menyambut kedatangan cucunya itu. Begitu pula dengan Fahri. Keduanya mulai melupakan ice cream yang menjadi perdebatan mereka tadi.

"Nenek, Kakek!" seru Bima langsung menghambur ke pelukan Arumi dan Fahri.

"Cucuku sayang." Arumi langsung berjongkok menyambut pelukan dari Bima.

"Vira mana?" tanya Alvaro.

"Ada di dalam," timpal Arumi.

Alvaro langsung berjalan memasuki rumah. Pria tersebut mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah hingga menemukan Alvira yang sedang menata bekal makan siang untuk suaminya di dapur.

"Varo," gumam Alvira saat menyadari saudara kembarnya itu datang.

"Apa kamu sudah melakukannya?" tanya Alvira yang masih sibuk menata makanan di dalam kotak makan tersebut.

"Tentu saja, meskipun itu sedikit menurunkan harga diriku," timpal Alvaro mengambil satu buah perkedel buatan Alvira dan memakannya.

Alvira pun tersenyum. " Terima kasih."

"Hmmm ...," balas Alvaro yang kemudian mengambil satu buah perkedel lagi, memakannya sembari meninggalkan saudara kembarnya itu.

Flashback :

Malam sebelumnya, Alvira meyakinkan Alvaro dan meminta saudara kembarnya itu untuk membantu menyuntikkan dana tambahan ke perusahaan yang dipimpin oleh suaminya.

"Baiklah, aku akan membantunya untuk kali ini saja. Jika nanti, aku temukan bahwa kinerjanya buruk, aku tidak segan-segan melaporkannya pada mama dan papa," tegas Alvaro.

"Tapi aku juga meminta bantuan lagi padamu," ujar Alvira.

Alvaro menjengit, " Apa itu?"

"Bisakah kamu mengencani sekretaris Andre? Bila perlu suruh suamiku untuk memecatnya sebagai syarat memberikan uang tersebut," tutur Alvira.

"Kenapa?"

"Dia lah salah satu alasanku untuk terus mengantarkan makan siang pada suamiku," ujar Alvira yang terdengar ambigu.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

ooo..cembokuur ya viraa..😆😆😆

2024-12-23

0

susi 2020

susi 2020

😂😂🤣🤣🤣🤣

2023-04-15

1

susi 2020

susi 2020

😂😂🤣🤣

2023-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. 1 VS 3
2 Bab 2. Pulang Terlambat
3 Bab 3. Sayembara
4 Bab 4. Kandidat Untuk Papa
5 Bab 5. Ucapan Yang Dilupakan
6 Bab 6. Tetangga Baru
7 Bab 7. Klinik Gigi
8 Bab 8. Kencan Buta
9 Bab 9. Wanita Baru
10 Bab 10. Serba Salah
11 Bab 11. Permintaan Alvaro
12 Bab 12. Sebuah Alasan
13 Bab 13. Pria Bermulut Besar
14 Bab 14. Calon Menantu
15 Bab 15. Tutup Panci
16 Bab 16. Pagi Yang Suram
17 Bab 17. Permintaan Maaf
18 Bab 18. Future Husband
19 Bab 19. Sakit Gigi
20 Bab 20. Keinginan Bima
21 Bab 21. Ajaran Nenek
22 Bab 22. Petuah Dari Fahri
23 Bab 23. Makanan Untuk Rania
24 Bab 24. Rencana Yang Digagalkan
25 Bab 25. Balas Dendam
26 Bab 26. Hot Daddy
27 Bab 27. Setengah Gila
28 Bab 28. Bukan Aku!
29 Bab 29. Karma
30 Bab 30. Buaya Rawa-Rawa
31 Bab 31. Duda Gila
32 Bab 32. Aku Membutuhkan Sosok Mama!
33 Bab 33. Jatuh Cinta
34 Bab 34. Jangan Baper!
35 Bab 35. Sarapan Bersama
36 Bab 36. Benci Jadi Cinta
37 Bab 37. Kemunculan Andre
38 Bab 38. Meminta Bantuan
39 Bab 39. Dokter VS Sekretaris
40 Bab 40. Sandiwara Rania + Bonus Visual
41 Bab 41. Tertangkap
42 Bab 42. Wanita Simpanan
43 Bab 43. Gagal Total
44 Bab 44. Pemikiran Yang Salah
45 Bab 45. Datang Ke Sekolah
46 Bab 46. Ibu, Aku Rindu
47 Bab 47. Dia Wanitaku!
48 Bab 48. Tetanggaku Idolaku
49 Bab 49. Rayuan Manis
50 Bab 50. Penggemar Rahasia
51 Bab 51. Penguntit
52 Bab 52. Diblokir
53 Bab 53. Rumit
54 Bab 54. Pengikut Baru
55 Bab 55. Menunggu
56 Bab 56. Perkara Daun Seledri
57 Bab 57. Rindu
58 Bab 58. Satu Selera
59 Bab 59. Penyembuh Luka
60 Bab 60. Sayang
61 Bab 61. Huruf J Membawa Petaka
62 Bab 62. Menyesal
63 Bab 63. Hanya Lima Langkah
64 Bab 64. Modusnya Duda
65 Bab 65. Tikus Curut
66 Bab 66. Jebakan
67 Bab 67. Keputusan
68 Bab 68. Istimewa
69 Bab 69. Pesta
70 Bab 70. Hari Guru
71 Bab 71. Benar-Benar Terjadi
72 Bab 72. Berkunjung Menemui Diara
73 Bab 73. Omelette
74 Bab 74. Merajuk
75 Bab 75. Ucapan Selamat Malam
76 Bab 76. Kebohongan
77 Bab 77. Belajar Untuk Persiapan
78 Bab 78. Di-upgrade!
79 Bab 79. Ketukan Pintu Yang Mengganggu
80 Bab 80. Gagal
81 Bab 81. Peperangan Berdarah
82 Bab 82. Kejujuran Bima
83 Bab 83. Kaset Rusak Benang Kusut
84 Bab 84. Kehebohan Di Dapur
85 Bab 85. Dua Wanita Pembuat Onar
86 Bab 86. Pria Menyedihkan
87 Bab 87. Kecemburuan Alvaro
88 Bab 88. Imbalan
89 Bab 89. Mila Si Tetangga Baru
90 Bab 90. Gara-Gara Diet
91 Bab 91. Alasan Rania
92 Bab 92. Tetangga Meresahkan
93 Bab 93. Izin Suami
94 Bab 94. Akulah Pelakunya
95 Bab 95. Berpikir Positif
96 Bab 96. Siaga 1
97 Bab 97. Usaha Yang Gagal
98 Bab 98. Perbuatan Licik Mila
99 Bab 99. Benar-Benar Terjadi
100 Bab 100. Pindah Rumah
101 Bab 101. Hanya Menawarkan
102 Bab 102. Tak Pantas
103 Bab 103. Tempat Ternyaman
104 Bab 104. Berteman Setelah Dewasa
105 Bab 105. Toxic People
106 Bab 106. Sikap Egois
107 Bab 107. Mencoba Membuka Hati
108 Bab 108. Selamat Hari Ibu
109 Bab 109. Ikut Mama
110 Bab 110. Mengunjungi Mama Diara
111 Bab 111. Sebuah Pilihan
112 Bab 112. Keputusan Yang Bulat
113 Bab 113. Bekal Makan Siang
114 Bab 114. Ayah Pengganti
115 Bab 115. Hukuman Dari Alvaro
116 Bab 116. Kebun Teh
117 Bab 117. Rania Sakit
118 Bab 118. Berita Bahagia Dan Juga Duka
119 Bab 119. Takdir
120 Bab 120. Sudah Terlanjur
121 Bab 121. Gundah
122 Bab 122. Menyenangkan Hati Suami
123 Bab 123. Kunjungan Mertua
124 Bab 124. Orang Baru
125 Bab 125. Bayaran Dari Sebuah Penantian Yang Panjang
126 Bab 126. Mengidam
127 Bab 127. Dua Adik
128 Bab 128. Retur!
129 Bab 129. Sedikit Aneh
130 Bab 130. Merasa Bosan
131 Bab 131. Terlalu Posesif
132 Bab 132. Ucapan Yang Belum Terselesaikan
133 Bab 133. Alvaro Puitis
134 Bab 134. Ada Apa Denganku?
135 Bab 135. Bergosip
136 Bab 136. Masa Lalu
137 Bab 137. Hasil USG
138 Bab 138. Kabar Baik
139 Bab 139. Tetap Salah
140 Bab 140. Bolehkah Memanggilnya Papa?
141 Bab 141. Kesakitan
142 Bab 142. Suami Multitalent
143 Bab 143. Muka Masam
144 Bab 144. Senjata Ampuh
145 Bab 145. Berhasil
146 Bab 146. Terlalu Bodoh
147 Bab 147. Salah Lirik
148 Bab 148. Duren Mateng
149 Bab 149. Terlihat Jelas
150 Bab 150. Kiriman Makan Siang
151 Bab 151. Aku Adalah Istrinya!
152 Bab 152. Teman Terbaik
153 Bab 153. Semua Berbeda
154 Bab 154. Sudah Jatuh, Makan Nasi Padang
155 Bab 155. Mertua Rasa Teman
156 Bab 156. Keresahan Para Suami
157 Bab 157. Mengigau
158 Bab 158. Karena Kamu
159 Bab 159. Rencana
160 Bab 160. Sangat Rumit
161 Bab 161. Rival Yang Menyebalkan
162 Bab 162. Gelisah
163 Bab 163. Pertemuan Dan Perpisahan
164 Bab 164. Keluhan Emak-Emak
165 Bab 165. Tetanggaku, Rivalku.
166 Bab 166. Keputusan Yang Sulit
167 Bab 167. Bertepuk Sebelah Tangan
168 Bab 168. Mengenang Masa Lalu
169 Bab 169. Pubertas Kedua
170 Bab 170. Kesempatan
171 Bab 171. Honey?
172 Bab 172. Jangan Dipaksa
173 Bab 173. Perubahan Sang Asisten
174 Bab 174. Kemajuan
175 Bab 175. Ayo Menikah!
176 Bab 176. Bima Terjatuh
177 Bab 177. Rumah Sakit
178 Bab 178. Ingat Umur!
179 Bab 179. Kantong Kresek
180 Bab 180. Kucing-Kucingan
181 Bab 181. Tak Semudah Itu
182 Bab 182. Asisten Matre
183 Bab 183. Pindah Kamar
184 Bab 184. Resign
185 Bab 185. Pertama Dan Terakhir
186 Bab 186. Berterus Terang
187 Bab 187. Terjebak
188 Bab 188. Kalian Tersegalanya
189 Bab 189. Wanita Kedua
190 Bab 190. Gara -Gara Secangkir Kopi
191 Bab 191. Ketahuan
192 Bab 192. Habiskan Uang Papa!
193 Bab 193. Melepas Rindu
194 Bab 194. Makhluk Yang Tak Terduga
195 Bab 195. Melupakan Sesuatu
196 Bab 196. Kamu, Rumahku!
197 Bab 197. Jodoh Tak Akan Kemana
198 Bab 198. Dipindahkan
199 Bab 199. Terasa Berat
200 Bab 200. Kericuhan Di Dapur
201 Bab 201. Tas Mewah
202 Bab 202. Sikap Dewasa
203 Bab 203. Dasar Kamu!
204 Bab 204. Orang Yang Berbeda
205 Bab 205. Jangan Berubah
206 Bab 206. Tak Ingin Jauh
207 Bab 207. Sebuah Keluarga
208 Bab 208. SD Selamanya
209 Bab 209. Sindiran Keras
210 Bab 210. Tersulut Emosi
211 Bab 211. Melahirkan
212 Bab 212. Pengorbanan Luar Biasa
213 Bab 213. Dilan Dan Delani
214 Bab 214. Jodoh Takkan Kemana
215 Bab 215. Aku Mencintaimu
216 Bab 216. Perasaan Yang Kalut
217 Bab 217. Sejauh Matahari
218 Bab 218. Gila Karena Shinta
219 Bab 219. Putusnya Komunikasi
220 Bab 220. Air Mata
221 Bab 221. Menyerah!
222 Bab 222. Tutup Panci, I Love You!
223 Bab 223. Harus Mandiri
224 Bab 224. Ke Kantor Cabang
225 Bab 225. Kami Putus!
226 Bab 226. Jangan Untuk Kedua Kali
227 Bab 227. Melepaskan Sulit Bertahan Sakit
228 Bab 228. Kolaborasi Unik
229 Bab 229. Apakah Sejahat Itu?
230 Bab 230. Benar-Benar Berakhir
231 Bab 231. Alasan Bima
232 Bab 232. Mas, Hentikan!
233 Bab 233. Narsis Di Usia Dini
234 Bab 234. Jomblo Menahun
235 Bab 235. Rasa Iri
236 Bab 236. Duniaku Ikut Runtuh
237 Bab 237. Kamu Memang Cantik
238 Bab 238. Tiga Orang Dalam Satu Payung
239 Bab 239. Menikahlah!
240 Bab 240. Sibuk Berkencan
241 Bab 241. Gadis Kecil Si Penjual Ikan
242 Bab 242. Tidak Boleh Pacaran
243 Bab 243. Cenat-Cenut
244 Bab 244. Sangat Mirip
245 Bab 245. Tak Bisa Berkata-kata
246 Bab 246. Dasar Wanita!
247 Bab 247. Seharusnya Tidak Menyesal
248 Bab 248. Gagal
249 Bab 249. Ketakutan Febby
250 Bab 250. Haruskah Kembali Menolak?
251 Bab 251. Nenek Lincah
252 Bab 252. Mengalahkan Ego Sendiri
253 Bab 253. Makna Di Balik Kegemaran
254 Bab 254. Momen Manis Di Pinggir Rawa-Rawa
255 Bab 255. Pesan
256 Bab 256. Kehebohan Di Obrolan Grup
257 Bab 257. Ketetapan Hati
258 Bab 258. Bantuan Senior
259 Bab 259. Pesona Di Luar Batas
260 Bab 260. Salah Menilai
261 Bab 261. Tak Berguna
262 Bab 262. Siapa Yang Melakukannya?
263 Bab 263. Juni vs Dedi
264 Bab 264. Bernasib Sial
265 Bab 265. Ku Kejar Sampai Ke Pelaminan
266 Bab 266. Dilan Tantrum
267 Bab 267. Tambah Pasukan
268 Bab 268. Launching Produk Terbaru
269 Bab 269. Pemotretan
270 Bab 270. Masa Lalu
271 Bab 271. Haruskah?
272 Bab 272. Pertemuan Antara Ayah Dan Anak
273 Bab 273. Nenek Lincah VS Kakek Genit
274 Bab 274. Gombalan Yang Menggelikan
275 Bab 275. Tak Bisa Seperti Dulu
276 Bab 276. Simulasi Punya Anak
277 Bab 277. Rencana Juni
278 Bab 278. Kalimat Yang Belum Usai
279 Bab 279. Janji Kelingking
280 Bab 280. Rudal Yang Belum Siap Diluncurkan
281 Bab 281. Abian Sakit
282 Bab 282. Terlalu Gemas
283 Bab 283. Duren Sudah Di Petik
284 Bab 284. Perpisahan Sekolah
285 Bab 285. End
286 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Bab 1. 1 VS 3
2
Bab 2. Pulang Terlambat
3
Bab 3. Sayembara
4
Bab 4. Kandidat Untuk Papa
5
Bab 5. Ucapan Yang Dilupakan
6
Bab 6. Tetangga Baru
7
Bab 7. Klinik Gigi
8
Bab 8. Kencan Buta
9
Bab 9. Wanita Baru
10
Bab 10. Serba Salah
11
Bab 11. Permintaan Alvaro
12
Bab 12. Sebuah Alasan
13
Bab 13. Pria Bermulut Besar
14
Bab 14. Calon Menantu
15
Bab 15. Tutup Panci
16
Bab 16. Pagi Yang Suram
17
Bab 17. Permintaan Maaf
18
Bab 18. Future Husband
19
Bab 19. Sakit Gigi
20
Bab 20. Keinginan Bima
21
Bab 21. Ajaran Nenek
22
Bab 22. Petuah Dari Fahri
23
Bab 23. Makanan Untuk Rania
24
Bab 24. Rencana Yang Digagalkan
25
Bab 25. Balas Dendam
26
Bab 26. Hot Daddy
27
Bab 27. Setengah Gila
28
Bab 28. Bukan Aku!
29
Bab 29. Karma
30
Bab 30. Buaya Rawa-Rawa
31
Bab 31. Duda Gila
32
Bab 32. Aku Membutuhkan Sosok Mama!
33
Bab 33. Jatuh Cinta
34
Bab 34. Jangan Baper!
35
Bab 35. Sarapan Bersama
36
Bab 36. Benci Jadi Cinta
37
Bab 37. Kemunculan Andre
38
Bab 38. Meminta Bantuan
39
Bab 39. Dokter VS Sekretaris
40
Bab 40. Sandiwara Rania + Bonus Visual
41
Bab 41. Tertangkap
42
Bab 42. Wanita Simpanan
43
Bab 43. Gagal Total
44
Bab 44. Pemikiran Yang Salah
45
Bab 45. Datang Ke Sekolah
46
Bab 46. Ibu, Aku Rindu
47
Bab 47. Dia Wanitaku!
48
Bab 48. Tetanggaku Idolaku
49
Bab 49. Rayuan Manis
50
Bab 50. Penggemar Rahasia
51
Bab 51. Penguntit
52
Bab 52. Diblokir
53
Bab 53. Rumit
54
Bab 54. Pengikut Baru
55
Bab 55. Menunggu
56
Bab 56. Perkara Daun Seledri
57
Bab 57. Rindu
58
Bab 58. Satu Selera
59
Bab 59. Penyembuh Luka
60
Bab 60. Sayang
61
Bab 61. Huruf J Membawa Petaka
62
Bab 62. Menyesal
63
Bab 63. Hanya Lima Langkah
64
Bab 64. Modusnya Duda
65
Bab 65. Tikus Curut
66
Bab 66. Jebakan
67
Bab 67. Keputusan
68
Bab 68. Istimewa
69
Bab 69. Pesta
70
Bab 70. Hari Guru
71
Bab 71. Benar-Benar Terjadi
72
Bab 72. Berkunjung Menemui Diara
73
Bab 73. Omelette
74
Bab 74. Merajuk
75
Bab 75. Ucapan Selamat Malam
76
Bab 76. Kebohongan
77
Bab 77. Belajar Untuk Persiapan
78
Bab 78. Di-upgrade!
79
Bab 79. Ketukan Pintu Yang Mengganggu
80
Bab 80. Gagal
81
Bab 81. Peperangan Berdarah
82
Bab 82. Kejujuran Bima
83
Bab 83. Kaset Rusak Benang Kusut
84
Bab 84. Kehebohan Di Dapur
85
Bab 85. Dua Wanita Pembuat Onar
86
Bab 86. Pria Menyedihkan
87
Bab 87. Kecemburuan Alvaro
88
Bab 88. Imbalan
89
Bab 89. Mila Si Tetangga Baru
90
Bab 90. Gara-Gara Diet
91
Bab 91. Alasan Rania
92
Bab 92. Tetangga Meresahkan
93
Bab 93. Izin Suami
94
Bab 94. Akulah Pelakunya
95
Bab 95. Berpikir Positif
96
Bab 96. Siaga 1
97
Bab 97. Usaha Yang Gagal
98
Bab 98. Perbuatan Licik Mila
99
Bab 99. Benar-Benar Terjadi
100
Bab 100. Pindah Rumah
101
Bab 101. Hanya Menawarkan
102
Bab 102. Tak Pantas
103
Bab 103. Tempat Ternyaman
104
Bab 104. Berteman Setelah Dewasa
105
Bab 105. Toxic People
106
Bab 106. Sikap Egois
107
Bab 107. Mencoba Membuka Hati
108
Bab 108. Selamat Hari Ibu
109
Bab 109. Ikut Mama
110
Bab 110. Mengunjungi Mama Diara
111
Bab 111. Sebuah Pilihan
112
Bab 112. Keputusan Yang Bulat
113
Bab 113. Bekal Makan Siang
114
Bab 114. Ayah Pengganti
115
Bab 115. Hukuman Dari Alvaro
116
Bab 116. Kebun Teh
117
Bab 117. Rania Sakit
118
Bab 118. Berita Bahagia Dan Juga Duka
119
Bab 119. Takdir
120
Bab 120. Sudah Terlanjur
121
Bab 121. Gundah
122
Bab 122. Menyenangkan Hati Suami
123
Bab 123. Kunjungan Mertua
124
Bab 124. Orang Baru
125
Bab 125. Bayaran Dari Sebuah Penantian Yang Panjang
126
Bab 126. Mengidam
127
Bab 127. Dua Adik
128
Bab 128. Retur!
129
Bab 129. Sedikit Aneh
130
Bab 130. Merasa Bosan
131
Bab 131. Terlalu Posesif
132
Bab 132. Ucapan Yang Belum Terselesaikan
133
Bab 133. Alvaro Puitis
134
Bab 134. Ada Apa Denganku?
135
Bab 135. Bergosip
136
Bab 136. Masa Lalu
137
Bab 137. Hasil USG
138
Bab 138. Kabar Baik
139
Bab 139. Tetap Salah
140
Bab 140. Bolehkah Memanggilnya Papa?
141
Bab 141. Kesakitan
142
Bab 142. Suami Multitalent
143
Bab 143. Muka Masam
144
Bab 144. Senjata Ampuh
145
Bab 145. Berhasil
146
Bab 146. Terlalu Bodoh
147
Bab 147. Salah Lirik
148
Bab 148. Duren Mateng
149
Bab 149. Terlihat Jelas
150
Bab 150. Kiriman Makan Siang
151
Bab 151. Aku Adalah Istrinya!
152
Bab 152. Teman Terbaik
153
Bab 153. Semua Berbeda
154
Bab 154. Sudah Jatuh, Makan Nasi Padang
155
Bab 155. Mertua Rasa Teman
156
Bab 156. Keresahan Para Suami
157
Bab 157. Mengigau
158
Bab 158. Karena Kamu
159
Bab 159. Rencana
160
Bab 160. Sangat Rumit
161
Bab 161. Rival Yang Menyebalkan
162
Bab 162. Gelisah
163
Bab 163. Pertemuan Dan Perpisahan
164
Bab 164. Keluhan Emak-Emak
165
Bab 165. Tetanggaku, Rivalku.
166
Bab 166. Keputusan Yang Sulit
167
Bab 167. Bertepuk Sebelah Tangan
168
Bab 168. Mengenang Masa Lalu
169
Bab 169. Pubertas Kedua
170
Bab 170. Kesempatan
171
Bab 171. Honey?
172
Bab 172. Jangan Dipaksa
173
Bab 173. Perubahan Sang Asisten
174
Bab 174. Kemajuan
175
Bab 175. Ayo Menikah!
176
Bab 176. Bima Terjatuh
177
Bab 177. Rumah Sakit
178
Bab 178. Ingat Umur!
179
Bab 179. Kantong Kresek
180
Bab 180. Kucing-Kucingan
181
Bab 181. Tak Semudah Itu
182
Bab 182. Asisten Matre
183
Bab 183. Pindah Kamar
184
Bab 184. Resign
185
Bab 185. Pertama Dan Terakhir
186
Bab 186. Berterus Terang
187
Bab 187. Terjebak
188
Bab 188. Kalian Tersegalanya
189
Bab 189. Wanita Kedua
190
Bab 190. Gara -Gara Secangkir Kopi
191
Bab 191. Ketahuan
192
Bab 192. Habiskan Uang Papa!
193
Bab 193. Melepas Rindu
194
Bab 194. Makhluk Yang Tak Terduga
195
Bab 195. Melupakan Sesuatu
196
Bab 196. Kamu, Rumahku!
197
Bab 197. Jodoh Tak Akan Kemana
198
Bab 198. Dipindahkan
199
Bab 199. Terasa Berat
200
Bab 200. Kericuhan Di Dapur
201
Bab 201. Tas Mewah
202
Bab 202. Sikap Dewasa
203
Bab 203. Dasar Kamu!
204
Bab 204. Orang Yang Berbeda
205
Bab 205. Jangan Berubah
206
Bab 206. Tak Ingin Jauh
207
Bab 207. Sebuah Keluarga
208
Bab 208. SD Selamanya
209
Bab 209. Sindiran Keras
210
Bab 210. Tersulut Emosi
211
Bab 211. Melahirkan
212
Bab 212. Pengorbanan Luar Biasa
213
Bab 213. Dilan Dan Delani
214
Bab 214. Jodoh Takkan Kemana
215
Bab 215. Aku Mencintaimu
216
Bab 216. Perasaan Yang Kalut
217
Bab 217. Sejauh Matahari
218
Bab 218. Gila Karena Shinta
219
Bab 219. Putusnya Komunikasi
220
Bab 220. Air Mata
221
Bab 221. Menyerah!
222
Bab 222. Tutup Panci, I Love You!
223
Bab 223. Harus Mandiri
224
Bab 224. Ke Kantor Cabang
225
Bab 225. Kami Putus!
226
Bab 226. Jangan Untuk Kedua Kali
227
Bab 227. Melepaskan Sulit Bertahan Sakit
228
Bab 228. Kolaborasi Unik
229
Bab 229. Apakah Sejahat Itu?
230
Bab 230. Benar-Benar Berakhir
231
Bab 231. Alasan Bima
232
Bab 232. Mas, Hentikan!
233
Bab 233. Narsis Di Usia Dini
234
Bab 234. Jomblo Menahun
235
Bab 235. Rasa Iri
236
Bab 236. Duniaku Ikut Runtuh
237
Bab 237. Kamu Memang Cantik
238
Bab 238. Tiga Orang Dalam Satu Payung
239
Bab 239. Menikahlah!
240
Bab 240. Sibuk Berkencan
241
Bab 241. Gadis Kecil Si Penjual Ikan
242
Bab 242. Tidak Boleh Pacaran
243
Bab 243. Cenat-Cenut
244
Bab 244. Sangat Mirip
245
Bab 245. Tak Bisa Berkata-kata
246
Bab 246. Dasar Wanita!
247
Bab 247. Seharusnya Tidak Menyesal
248
Bab 248. Gagal
249
Bab 249. Ketakutan Febby
250
Bab 250. Haruskah Kembali Menolak?
251
Bab 251. Nenek Lincah
252
Bab 252. Mengalahkan Ego Sendiri
253
Bab 253. Makna Di Balik Kegemaran
254
Bab 254. Momen Manis Di Pinggir Rawa-Rawa
255
Bab 255. Pesan
256
Bab 256. Kehebohan Di Obrolan Grup
257
Bab 257. Ketetapan Hati
258
Bab 258. Bantuan Senior
259
Bab 259. Pesona Di Luar Batas
260
Bab 260. Salah Menilai
261
Bab 261. Tak Berguna
262
Bab 262. Siapa Yang Melakukannya?
263
Bab 263. Juni vs Dedi
264
Bab 264. Bernasib Sial
265
Bab 265. Ku Kejar Sampai Ke Pelaminan
266
Bab 266. Dilan Tantrum
267
Bab 267. Tambah Pasukan
268
Bab 268. Launching Produk Terbaru
269
Bab 269. Pemotretan
270
Bab 270. Masa Lalu
271
Bab 271. Haruskah?
272
Bab 272. Pertemuan Antara Ayah Dan Anak
273
Bab 273. Nenek Lincah VS Kakek Genit
274
Bab 274. Gombalan Yang Menggelikan
275
Bab 275. Tak Bisa Seperti Dulu
276
Bab 276. Simulasi Punya Anak
277
Bab 277. Rencana Juni
278
Bab 278. Kalimat Yang Belum Usai
279
Bab 279. Janji Kelingking
280
Bab 280. Rudal Yang Belum Siap Diluncurkan
281
Bab 281. Abian Sakit
282
Bab 282. Terlalu Gemas
283
Bab 283. Duren Sudah Di Petik
284
Bab 284. Perpisahan Sekolah
285
Bab 285. End
286
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!