DETEKTIF X (KASUS MANUSIA ULAR)

DETEKTIF X (KASUS MANUSIA ULAR)

CHAPTER 1

...***...

Tanpa banyak bacod

Rettsu baca.

Seperti biasanya, Renn Akiyama atau disapa Renn sedang duduk di kantor kecilnya. Pagi ini Renn memeriksa kembali kasus yang ia selesaikan sebelumnya.

Renn on.

Namaku adalah Renn Akiyama. Aku hanyalah seorang detektif swasta yang kadang membantu orang-orang sekitar dalam menangani masalah pribadi. Namun akhir-akhir ini aku mendengar kabar ada masalah yang aneh terjadi di kota ini. Manusia bisa menjadi ular?. Hum?. Rasanya agak memang aneh, dan tidak masuk akal. Mungkin aku harus lebih waspada lagi, takutnya gosip itu benar-benar terjadi di saat aku lengah. Tentunya aku tidak mau itu sampai terjadi padaku. Sekali lagi aku katakan, bahwa aku hanya waspada saja, karena aku tidak mau merepotkan diri sendiri nantinya. Baiklah, sembari menunggu klien yang datang aku harus siap-siap sambil mengamati yang terjadi pada sebelumnya.

Renn off.

"Ohayou aki chan." Sapa wanita muda yang baru saja sampai, suaranya terdengar ramah dan semangat. Dia wanita muda yang sangat cantik, memiliki senyuman yang cantik pula, tapi sayangnya Renn tidak memiliki perasaan apapun padanya. Sangat disayangkan sekali, padahal Renn masih laki-laki normal yang mencintai wanita. Ups!. Apa maksudnya itu?. Ok, lupakan.

"Aku kan sudah bilang jangan panggil aku seperti itu mika chan!." Renn selalu saja protes jika dipanggil seperti itu oleh Ayuri Mika. Ia diperlakukan seperti anak kecil jika dipanggil dengan sebutan chan oleh Mika. Tapi wanita muda itu tidak pernah menghiraukan perkataan Renn. "Kenapa kau masih saja memanggilku seperti itu? Rasanya aku seperti anak kecil yang selalu dimanja ibunya." Ingin rasanya ia menangis karena perlakuan dari Mika, atau Mika memang menganggapnya sebagai anak kecil?. Bisa jadi seperti itu kan?.

Lalu siapa Mika bagi Renn?. Apa hubungannya dengan Renn?. Bisa dibilang Mika baru saja lulus kuliah, namun ia enggan mencari pekerjaan lain hanya karena Renn pernah menolongnya dari kehidupan yang kelam. Karena itulah Mika ingin membalas kebaikan Renn dengan membantunya di kantor ini. Renn juga tidak keberatan jika Mika memang bersedia membantunya, karena itulah mereka bisa bersama hari ini.

"Hai, haik, ini sarapanmu." Mika mengeluarkan beberapa kotak makanan. Seperti biasanya, ia selalu membawakan bekal sarapan untuk mereka. Mika memang sangat perhatian pada Renn, meskipun ia tidak mengerti apakah itu hanya perhatian biasa saja atau ingin sesuatu dari Renn nantinya. Namun saat ini belum terlihat ke arah mana perhatian itu, hanya waktu yang akan menjawab semuanya. "Jika kau tidak segera sarapan, nanti kau bisa pingsan saat bekerja. Jika kau pingsan saat bekerja kau tidak dapat uang. Jika kau tidak dapat uang, maka kau tidak bisa menggaji kami. Jika kami tidak punya gaji maka kami akan menumpang hidup denganmu seumur hidup." Seperti itulah yang ia katakan jika ia bercanda dengan Renn. Apa?. Itu kau sebut bercanda kawan?.

"Hmph! Kau ini pandai sekali bercanda, candaan mu membuat kantongku ingin tertawa." Renn merasa sangat miris dengan candaan di pagi hari seperti itu.

Namun, ada yang lebih membuat paginya rasanya tidak bersemangat. Siapa lagi kalau bukan si pengganggu Yui yang datang tanpa mereka ketahui.

"Ho? Sepertinya ini enak nih." Yui Yoshioka 26 tahun, wanita cantik yang hampir mengalahkan model ini selalu menyeruput duluan makan yang baru saja dibuka oleh Mika. Hingga terjadi perdebatan diantara mereka, membuat Renn sama sekali tidak nyaman dengan perdebatan itu.

"Jangan seenaknya saja kau mengambil hak milik orang lain! Kau ini benar-benar tidak sopan! Dasar tidak sopan!." Mika benar-benar sangat kesal dengan sikap Yui yang seperti itu. Membuatnya ingin marah-marah terus padanya. Apakah wanita itu tidak bisa bersikap lebih, ya lebih sopan sedikit tanpa merusak suasana hati orang lain?.

"Bisakah kalian tidak berdebat sebelum makan!." Renn juga selalu begitu jika tidak bisa melerai perdebatan kedua wanita ini. "Ini masih pagi!. Jangan berdebat pagi-pagi!." Terkadang amarahnya tidak bisa ia lihat sama sekali.

"Aku tidak peduli! Perutku sedang lapar, sebaiknya kau jangan pelit. Biasanya orang pelit nanti matinya akan sulit! Karena dia masih mengingat betapa iritnya hidupnya." Yui masih saja mencomot makanan yang dibuat oleh Mika dengan menggunakan tangannya.

"Kau ini memang sangat menyebalkan! Menumpang hidup dengan kami kau malah berani berkata seperti itu padaku?! Kau ini benar-benar ingin aku goreng hidup-hidup." Mika telah sampai pada puncak kemarahannya. Berani sekali kau berkata seperti itu padaku!." Mika sangat tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Yui. Hatinya sangat panas mendengarkan ucapan itu. Mereka berdua benar-benar berdebat habis-habisan, tidak menghiraukan Renn yang mencoba untuk menghentikan mereka. Malahan ia kena sikut mereka berdua, sakit memang rasanya.

"Mereka sama sekali tidak mendengarkan apa yang aku katakan." Keluhnya sambil meringis sakit, karena disikut oleh mereka berdua yang sedang marah. Renn sangat heran melihat kedekatan mereka yang seperti itu, tapi ujung-ujungnya nantinya malah akur. Seakan-akan tidak ada kejadian apa-apa diantara mereka. Pertengkaran itu terjadi hanya ketika mereka makan saja, setelah itu mereka baikan. "Kalian telah membuat pagiku terasa sangat sulit." Renn tidak mau ikut campur lagi. Rasanya ia telah bosan melihat mereka yang seperti itu. "Aku yang selalu jadi korban kalian." Rengek Renn dengan pasrah saat melihat pertengkaran mereka yang entah sampai kapan mau berhenti.

Begitulah pagi mereka sebelum memulai aktifitas. Renn selalu ditemani dua wanita muda cantik, meski mereka tidak membantu Renn ke lapangan, setidaknya mereka dapat mencari informasi yang dibutuhkan olehnya. Setelah sarapan pagi, mereka akan memulai pekerjaan mereka sebagai detektif.

Setelah sarapan bersama, mereka akan membahas bersama Kasus apa yang akan ditangani oleh Renn. Meskipun bukan seorang detektif yang besar seperti yang lainnya, tapi setidaknya ia sedikit membantu mereka yang benar-benar sangat membutuhkan bantuannya. Memang Renn bukanlah detektif yang besar, tapi dengan bantuannya, setidaknya ada beberapa orang yang pernah ia selamatkan dengan bantuannya.

"Ho? Kasus baru nih!." Yui Yoshioka sambil melihat catatan kasus yang akan mereka selesaikan hari ini. Yui selalu mencari tahu siapa yang benar-benar membutuhkan bantuan darinya, sehingga ia melakukan itu dengan sepenuh hati. "Kasus baru yang mungkin berbeda dari yang sebelumnya." Ucapnya sambil mengedipkan matanya ke arah Renn dan Mika.

"Apa memangnya?." Refleks Renn dan Mika bertanya seperti itu pada Yui yang terlihat serius. Tentunya keduanya sangat penasaran kasus baru seperti apa yang akan dilakukan oleh Renn, selain kasus kasus perselingkuhan. Memang kasus yang sangat aneh, memang terdengar sangat sepele kasus perselingkuhan. Akan tetapi, jika tidak dibantu oleh Renn, mana ada detektif lainnya yang mau melakukan pekerjaan itu.

"Apakah kali ini kasus perselingkuhan lagi? Aku harap tidak. Kali ini jangan kasus itu, tapi yui tadi mengatakan? Jika kasus kali ini agak berbeda? Itu artinya bukan kasus perselingkuhan." Dalam hati Renn sangat kapok berurusan dengan masalah perasaan seseorang. "Aku harap Kasus yang dihadapi memang berbeda." Meskipun ia tidak mengharapkan itu, tapi ada harapan untuknya menyelesaikan kasus yang lain.

Yui menunjukkan catatan tersebut pada keduanya, tentunya keduanya melihat dengan seksama. "Membongkar kebiasaan buruk pemilik panti asuhan yang bertingkah aneh?." Keduanya membacanya dengan suara yang agak keras. "Itulah kasusnya." Lanjutnya sambil mengamati catatan itu. "Kasus yang memang berbeda dari yang sebelumnya." Lanjutannya dengan penuh tanda tanya.

"Apaan coba?!." Renn sampai membanting kuat buku yang ia pegang tadi. "Apa yang terjadi pada pemilik panti asuhan tersebut hingga mengalami keanehan?." Sangat aneh menurutnya. "Keanehan seperti apa yang dilakukan pemilik panti itu sehingga aku harus menyelidikinya?." Renn tidak mengerti sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Yui.

"Coba kau jelaskan bagaimana kasus itu, supaya kami lebih mengerti dan mencerna dengan baik kasus aneh itu seperti apa." Mika ingin diberi penjelasan yang lebih jelas lagi. Otaknya sedang error menerima informasi yang seperti itu.

"Menurut laporan warga sekitar, ah tidak lebih tepatnya menurut saksi mata hinata katsumi, seorang warga yang rumahnya dekat dengan panti, mengatakan bahwa dia melihat ada ruam aneh pada tubuh pak ryuzaki seperti sisik ular, kemudian ia menghilang entah kemana." Yui menjelaskan informasi yang ia dapatkan dari sekitar. "Selain itu ada kemungkinan ada hubungannya dengan kasus kematian yang akhir-akhir ini dikalangan pemerintahan yang sedang ditangani oleh sebuah organisasi yang dibawahi langsung oleh pemerintah." Lanjutnya lagi.

"Lantas? Apa yang akan kita lakukan?." Renn memiliki firasat buruk mengenai itu.

"Tentunya kita akan menyelidikinya, memangnya apa lagi?." Yui sangat kesal dengan pertanyaan Renn.

"Humm." Mika nampak berpikir, begitu juga dengan Renn.

"Tapi-." Ketika Renn hendak protes.

Brakh!!.

Yui menggebrak kuat meja itu membuat Renn dan Mika terkejut.

Apakah yang akan dilakukan Renn?. Simak terus ceritanya.

...***...

Sementara itu.

Di Panti Asuhan. Ryuzaki Hino sedang berada di ruangannya. Hatinya saat ini sedang dipenuhi oleh kebencian yang mendalam. Tidak ada yang peduli dengan keadaan anak-anak yatim piatu yang berada di panti asuhan ini.

"Mereka berkata jika anak-anak yatim piatu adalah tanggungan negara." Hatinya saat itu dipenuhi oleh kegelapan. "Tapi apa buktinya? Bahkan mereka tidak melihat bagaimana anak-anak yatim piatu di sini kelaparan." Hatinya semakin sakit dengan apa yang terjadi. "Hanya pandai bicara, tapi kenyataannya mereka sama sekali tidak peduli, dan bahkan tidak sedikit pun dari mereka yang memberikan sumbangan atau dukungan pada anak-anak malang ini!." Hatinya yang membenci, memberikan celah kegelapan yang ia rasakan pada saat itu. "Akan aku bunuh mereka semua! Mulut berbisa mereka itu akan aku robek!. Egkhaaa!." Teriakan prustasi yang saat itu ia rasakan telah merasuki hati nuraninya.

Kembali ke masa itu. Ingatannya saat ia masih bersama anak-anak yang penuh dengan impian yang sangat besar di dalam hati mereka. Ketika mereka memiliki harapan untuk memiliki cita-cita yang membuat mereka berjuang. Pada awal pemerintahan yang sedang mencari kekuasaan dengan mengambil hati rakyat. Mereka memberikan janji, serta beberapa uang sebagai pemanis pada saat itu.

"Ryuuzaki san, saat ini kami memiliki beberapa program peduli cinta kasih, karena itulah mohon diterima pemberian ini." Ucapnya pada hari itu.

"Eh?." Tentunya Pak Ryuuzaki sangat terkejut. Karena yang mereka berikan pada saat itu sangat banyak. "Apakah ini tidak apa-apa?." Ia bertanya seperti itu.

"Jangan sungkan, kami akan membantu anak-anak yatim piatu yang berada di sini, serta kami akan membantu mereka untuk melakukan pengembangan potensi yang mereka miliki." Pada saat itu raut wajah mereka sangat bahagia karena telah memberikan kebaikan. "Ryuuzaki san tenang saja, anak-anak yatim piatu adalah tanggungan negara, karena itulah? Pada saat ini kami sedang melanjutkan program tersebut." Lanjutnya lagi dengan penuh bujuk rayuan.

"Ba-ba-baiklah, jika memang itu yang kalian lakukan, aku akan dengan senang hati menyambutnya." Tentunya hatinya sangat senang karena mendapatkan perlakukan istimewa seperti itu dari mereka. Sungguh ia tidak menyangka, jika anak-anak yang selama ini memiliki impian besar untuk menjadi orang besar sedang mendapatkan yang mereka inginkan?.

Tidak!. Nyatanya, setelah mereka mendapatkan apa yang dinamakan kedudukan, mereka telah lupa akan janji manis yang telah mereka katakan sebelumnya. Dengan perkataan yang tidak masuk akal mereka mengatakan hal yang sebaliknya?. Hati siapa yang tidak sakit hati jika apa yang mereka katakan berbanding terbalik dengan sebelumnya?.

Hatinya yang pilu dan prihatin terhadap kondisi anak-anak di panti asuhan membuatnya hilang kendali. Sebenarnya siapa yang salah?. Kenapa perasaan itu bisa memicu seseorang untuk melakukan hal-hal diluar nalar?. Kenapa dengan mudahnya mereka menebarkan janji?. Jika tidak sanggup menepati janji, maka jangan sekali-kali kami berani mengatakan janji itu. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak terus ceritanya.

...***...

Terpopuler

Comments

mama galaau

mama galaau

sepertinya cerita yg bagus...

2023-06-06

1

LhyLynna

LhyLynna

wah kereeen

2023-01-21

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!