CHAPTER 6

...***...

Setelah makan mereka duduk santai sejenak, namun mereka bukan melamun atau tidur. Namun pada saat itu mereka membahas apa yang akan dilakukan oleh Renn hari ini. Lalu bagaimana dengan Taka?. Mau tak mau ia harus bersabar jika ingin dibantu oleh Renn. Seperti yang ia ketahui bahwa jadwal yang dibuat oleh Yui dan Mika itu mutlak, jadi jangan coba-coba untuk menolaknya. Termasuk Renn, suka tidak suka ia harus bersedia menyelesaikan apa yang diminta oleh klien. Meskipun itu terdengar seperti pemaksaan akan tetapi ia semua demi apa?. Entahlah, jangan tanyakan itu semua demi apa, demi siapa, atau untuk apa.

"Kasus yang akan kita bahas adalah maslaah wanita pemikat." Yui langsung masuk pada masalah yang akan mereka hadapi pada saat itu.

"Hah?!. Wanita pemikat?." Renn sedikit bingung. "Wanita pengikat maksudnya apa?. Coba jelaskan padaku." Renn terlihat ciut ketika melihat raut wajah Yui yang melotot padanya.

"Jangan bilang ini kasus perselingkuhan lagi. Aku harap tidak, semoga saja tidak." Dalam hati Renn menatap ke arah Taka dengan pandangan penuh tanda tanya.

"Baaka!." Taka sedikit kesal. "Mana mungkin kasus perselingkuhan, aku yakin bukan itu." Seakan mengerti arti tatapan Renn, Taka menyangkal bahwa kasus yang akan ditangani oleh Renn sangat berbeda dengan yang ia alami. "Meskipun aku sempat berpikir seperti itu sih." Lanjutnya dengan suara pelan.

"Benar, ini bukan kasus perselingkuhan." Yui tersenyum kecil. "Ternyata taka peka juga." Ucapnya dengan senyuman kecil.

"Hum?." Kali ini pandangannya ke arah Yui. "Aku benar, kan?." Ia malah bertanya.

"Ya. Kau benar." Dengan nada malas Yui membenarkan ucapan Taka.

"Ho?. Lantas bagaimana kasusnya?." Renn mengangguk mengerti dengan apa yang ia dengar.

"Kabar yang beredar, wanita itu adalah seorang penyanyi terkenal. Akan tetapi suaranya yang merdu itu, ia gunakan untuk memikat siapa saja hingga orang itu jatuh cinta padanya, dan berakhir dengan kematian." Yui membaca catatan yang ia dapatkan. "Karena itulah, kita harus menghentikannya." Lanjut Yui lagi.

"Terdengar sangat menyeramkan sekali." Renn sedikit memikirkan masalah yang akan ia hadapi nantinya. "Hanya dengan suara dia mampu memikat siapa saja?." Bagi Renn itu adalah hal yang sangat luar biasa.

"Hooh!. Belum pernah mendengarkan hal yang luar biasa seperti itu." Bahkan Taka ikutan bingung.

"Ahaha!. Dunia ini memang aneh." Mika yang dari tadi hanya diam saja, kini mulai berusaha hanya karena raut wajah mereka yang sangat aneh pada saat itu.

"Lalu siapa klien kita?." Renn penasaran. "Siapa yang memintaku untuk menyelesaikan masalah ini?." Kembali ia bertanya.

"Arumi erika. Seorang mahasiswa yang pacarnya kepincut setengah mati pada kurai no uta. Dan info yang penting belum kami dapatkan secara lanjut." Mika sedikit mendapatkan informasi tentang Kurai Uta.

Renn nampak berpikir. "Kurai no Uta?. Rasanya sangat sedih mendengar itu. Apakah itu nama aslinya atau hanya nama pentasnya saja?. Aku jadi penasaran apakah wanita pemikat ini bisa di selamatkan." Dalam hati Renn sangat heran 100%.

Deg

Tiba-tiba Renn teringat sesuatu, hingga tanpa sadar ia berdiri dari duduknya, membuat Yui, Mika, dan Taka terkejut.

"Apaan sih, bikin kaget saja!." Taka sedikit protes karena ia yang sangat dekat duduk dengan Renn, ia heran mengapa Renn malah bersikap aneh.

"Ada apa aki chan?." Mika melihat gelagat aneh pada Renn, wajahnya terlihat pucat pasi.

"Renn san?." Yui jadi khawatir, apakah ada sesuatu yang dipikirkan oleh Renn sehingga ia seperti itu?.

"Jika memang ini berhubungan dengan kasus waktu itu, aku harus segera mengamankannya." mata Renn terbelalak lebar, pikirannya jadi kacau. "Aku akan menerima kasus ini. Jadi kalian cari tahu siapa si kurai no uta itu." Itulah perintahnya pada Mika dan Yui.

"Apa maksudmu dengan segera mengamankannya renn san?." Yui sedikit bingung dengan ucapan Renn. "Coba jelaskan pada kami supaya kami mengerti." Yui tentunya ingin mendengarkan penjelasan itu.

Sedangkan Mika dan Taka juga, tidak biasanya Renn terburu-buru dalam bertindak, apalagi dengan raut wajahnya yang sekarang yang menyimpan berjuta ketakutan. Apalagi saat ia terburu-buru sedang mengemasi beberapa barang yang ia bawa selain jas kebanggaannya, juga beberapa peralatan lainnya.

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang." setelah berkata seperti itu, Renn pergi meninggalkan mereka semua. "Aku harus segera pergi." Ia benar-benar tidak menunggu tanggapan dari mereka, ia langsung menyebut jalan begitu saja. Ia harus bertindak duluan, ia akan berbicara baik-baik dengan Kurai no Uta, agar tidak bertindak gegabah, dan ia akan?. Kepalanya terasa sangat sakit memikirkan apa yang akan terjadi pada wanita itu. "Ini sangat gawat dan tidak bisa aku biarkan begitu saja. Aku harus segera mencari wanita itu." Dalam hatinya sangat cemas akan keselamatan Kurai no Uta.

"Kalian tidak menghentikan renn chan pergi?." Taka sangat tercengang karena Renn pergi begitu saja tanpa memberikan penjelasan apapun.

"Bagaimana mungkin kami bisa menghentikannya?. Karena dia sendiri yang ingin pergi." Mika juga tidak sempat menghentikan Renn yang sepertinya sedang mencemaskan sesuatu. "Aku yakin dia akan kembali dengan waktu tang tidak akan lama. Mungkin hanya ingin memastikan sesuatu." Lanjutnya.

"Hooh. Aku juga yakin itu." Yui tidak terlihat cemas ketika Renn pergi meninggalkan mereka semua. "Jika dia berkata seperti itu, artinya ada hal yang penting yang akan ia lakukan, dan ada hal yang tidak bisa ia jelaskan. Jadi biarkan saja." Yui meninggalkan tempat. Begitu juga dengan Mika yang ikut kemana saja Yui pergi.

"Kalian mau kemana?. Jangan tinggalkan aku." Taka tidak mau ditinggalkan begitu saja oleh mereka semua.

"Apakah kau tidak dengar apa yang dikatakan renn san tadi?. Dia menyuruh kami untuk mengumpulkan informasi tentang wanita itu." Balas Yui dengan ketusnya.

"Eh?." Taka malah bingung sendiri.

"Jika kau tidak memiliki pekerjaan, maka pergi saja. Kami hari ini akan sibuk untuk mencari informasi penting." Mika dengan malasnya malah mengusir Taka. "Kami tidak memiliki waktu untuk meladanimu hari ini." Lanjutnya lagi. Mereka benar-benar pergi meninggalkan Taka di ruangan itu sendirian.

"Kalian jahat sekali padaku." Dalam hatinya sangat sedih karena mereka sama sekali tidak peduli dengan apa yang ia rasakan pada saat itu. "Sakit, tidak berdarah. Sangat sesak oi." Lanjutnya dengan hati yang pilu sangat dalam.

Apakah Renn akan berhasil menghentikan apa yang ada dipikirannya?. Berhasilkah ia menghentikan tindakan dari Kurai no Uta atau orang itu akan memusnahkan Kurai no Uta?.

Simak terus ceritanya, jangan lupa vote dan komentar agar author yang tidak berwujud ini semangat lanjutin ceritanya.

Next halaman.

...***...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!