CHAPTER 14

...***...

Yho!. Pembaca tercinta. Salam penuh cinta untuk pembaca tercinta.

Tanpa banyak bacod!!!!.

Rettsu baca!!!.

Interogasi terhadap Renn masih berlanjut. Tora benar-benar dibuat marah besar, karena Renn seperti sedang mempermainkan dirinya. Ia sangat tidak terima dengan apa yang dilakukan  Renn. Namun sebisa mungkin Renn berusaha untuk menahan tawanya pada saat itu.

"Kenapa kau ingin sekali mencari kesalahan yang wanita itu perbuat?. Aku sama sekali tidak mengetahui dia telah berbuat apa saja. Karena dia bukan klienku." Jawab Renn dengan santainya. "Jika kau bertanya kenapa dia bisa berubah menjadi manusia, maka aku akan menjawabnya." Kali ini Renn malah menyeringai lebar.

"Kegh!. Orang ini benar-benar sangat menyebalkan!." Tora masih berusaha menekan perasaannya.

"Saat aku mencarinya di sana, dia telah kembali normal menjadi manusia. Karena pada dasarnya dia adalah manusia, jadi wajar saja wujudnya sekarang adalah manusia." Lanjutnya dengan santai. "Tapi kau malah mencari-cari kesalahannya. Kau ini siapa berani melakukan itu pada seseorang?. Apalagi dia wanita, lelaki macam apa kau suka mencari-cari kesalahan orang lain?." Renn malah memandang rendah pada Tora saat itu.

Brak!!.

Ini untuk sekian kalinya Tora menggebrak meja dengan sangat kuat. "Kenapa kau malah berkata seperti itu?!." Hatinya sangat panas mendengarkan apa yang dikatakan Renn?. "Bagaimana mungkin kau berkesimpulan seperti itu tentangku?!." Amarahnya sangat membuncah. "Dia telah membunuh banyak orang dengan lagu yang ia nyanyikan!. Kami telah memiliki bukti kesalahan yang dia lakukan!. Bukan berarti kami telah berbuat sembarangan mencari-cari kesalahan orang lain!." Tora mengingat semua catatan kejahatan yang dilakukan oleh Shiro Ai.

"He?. Mudah sekali dia dipancing. Dasar laki-laki baper." Dalam hati Renn tadinya hanya berniat menjahili Tora. Namun siapa yang menduga bahwa laki-laki itu merespon apa yang ia katakan. "Terus?. Kenapa dia bisa berubah menjadi manusia?. Memangnya kau memiliki bukti apa?. Mengatakan dia adalah manusia ular?." Renn yang malah bertanya.

Ini sebenarnya siapa yang diinterogasi?. Rasanya ada yang terbalik di sini?.

"Dari ciri-ciri fisik yang kami temui padanya. Bahkan kami telah melakukan pengujian di labor, hasilnya dia memang menggunakan cairan yang dapat membuat seseorang menjadi manusia ular." Tora berusaha menahan dirinya agar tidak meledak.

"Tapi buktinya dia tidak berubah menjadi manusia. Jika dia memang bisa berubah menjadi ular, tidak mungkin dia bisa berubah menjadi manusia lagi, kan?." Renn ingin mendengarkan bagaimana tanggapan Tora mengenai itu.

"Dari catatan yang kami dapatkan, HARUSNYA DIA TIDAK BISA KEMBALI LAGI KE WUJUD MANUSIA, DAN KENAPA DIA MALAH KEMBALI KE WUJUD MANUSIA?. ITULAH YANG INGIN KAMI KETAHUI!." Amarah Tora kembali memuncak, ia tidak mengetahui sama sekali dengan kasus yang membingungkan ini.

Sementara itu Renn malah tersenyum santai. "Ayolah takemaru san, tenangkan dirimu, dan dengarkan aku baik-baik." Ucap Renn dengan santainya, ia tidak memperdulikan kemarahan Tora

"Jangan bilang kau ini dukunnya?!." Tora mengingat jika ada pembuat, maka ada pawangnya bukan?. Tora mengacungkan senjatanya tepat ke arah kepala Renn, namun Renn tetap santai. "Kau jangan berani-beraninya mempermainkan aku!." Ia sangat marah. "Yang diinterogasi itu adalah kau!. Kenapa malah kau yang memberikan pertanyaan padaku?!. Kau ini membuat aku marah!." Dalam keadaan marah, ia sedikit menyadari, jika Renn telah mempermainkan dirinya.

"Ahaha!. Akhirnya dia sadar juga." Dalam hati Renn tidak tahan lagi.

...***...

Sementara itu di ruangan yang berbeda, saat ini Shiro Ai sedang diinterogasi oleh seorang wanita yang terlihat sangat gahar wajahnya. Membuat Shiro Ai sedikit takut, dan hampir tidak bersuara saking takutnya.

"Katakan padaku dengan jujur!. Bagaimana caranya kau mendapatkan cairan ular cobra itu?. Katakan padaku semuanya!." Sorot matanya pada saat itu sungguh sangat menakutkan.

"Aku tidak ingat." Jawab Shiro Ai dengan suara pelan.

Brak!.

"Jawab!. Jawab dengan jujur!. Aku tidak akan melepaskan kau begitu saja!." Bukan hanya menggebrak meja. Namun ia mencengkram kuat pipi Shiro Ai, sehingga membuat wanita itu kesakitan.

"Kegh!. Lepaskan!." Shiro Ai mencoba untuk melawan, karena ia tidak mau diperlakukan seperti itu oleh seseorang yang bersikap kasar padanya.

"Jika kau tidak ingin disakiti!." Tidak hanya sampai di sana saja. Wanita itu menarik rambut belakang Shiro Ai dengan sangat kasar.

"Kegh!. Lepaskan!." Shiro Ai berusaha untuk berontak, namun tidak bisa berniat banyak.

"Jawab dengan benar!. Aku tidak akan bersikap lunak padamu!." Wanita itu terlihat sangat kasar demi mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Kegh!. Beraninya kau bersikap kasar padaku!. Aku tidak akan menjawabnya!." Shiro Ai tentunya sedikit melakukan perlawanan.

Apakah yang akan terjadi pada Shiro Ai?. Simak terus ceritanya.

...***...

Kembali pada Renn yang masih diinterogasi?. Tora benar-benar tidak tahan lagi, ia ingin segera membuat Renn mengatakan yang sebenarnya padanya mengenai identitas aslinya?.

"Bicaralah dengan benar!. Siapa kau sebenarnya?!. Jawab aku!. Kenapa wanita itu bisa kembali ke wujud manusia?!. Kau jangan berani-beraninya mempermainkan aku!." Tora sudah muak dengan semuanya, ia tidak akan menggunakan kata lembut lagi untuk Renn.

Namun pada saat itu Renn masih tetap tenang, ia mendengar langkah kaki mendekat. Sepertinya langkah kaki itu akan masuk ke dalam ruangannya?.

"Kenapa kau malah diam?!. Jawab pertanyaan dariku!." Bentak Tora hampir saja memukul Renn, jika saja tidak mendengarkan suara seseorang. Lebih tepatnya bukan mau memukul, Tora mau menembak kepala Renn dengan senjata yang ia pegang saat itu.

"Permisi." Dan benar, ada dua orang yang datang dengan seragam tentara H2C?.

"Maaf pak, kami diperintahkan pimpinan untuk membawa tahanan ini." Salah satu dari keduanya berkata seperti itu.

"Pemimpin ingin menginterogasinya secara langsung." Dengan senyuman ramahnya, temannya yang satu lagi berkata dengan nada yang sangat sopan.

Mau tak mau Tora menarik kembali pelatuk pistolnya. "Bawa saja" Tora mempersilahkan kedua wanita itu membawa Renn pergi dari ruangan interogasi itu.

Renn pergi bersama dua wanita itu dari ruangan interogasi. Sedangkan Tora hanya menahan amarahnya saja. "Sial!. Kenapa malah ingin menginterogasi secara langsung?." Dalam hatinya bertanya-tanya.

Tentunya Renn sangat mengenali kedua wanita itu, sehingga ia tidak perlu merasa gemas lagi.

"Ada seseorang yang juga harus kita bawa." Ucap Renn sambil melirik ke arah dua wanita itu. Mereka berdua adalah Yui dan Mika yang berhasil menyusup ke markas komando H2C untuk menjemput Renn. Mereka berdua tidak akan membiarkan Renn dalam keadaan bahaya.

Karena itulah, dengan kemampuan yang mereka miliki, mereka akan menjamin keselamatan Renn apapun yang terjadi.

"Haaaaaaik!. Siap laksanakan kapten!." Koor keduanya dengan nada yang ceria.

"Syukurlah kalian datang tepat waktu." Renn sangat senang karena Yui dan Mika dapat menemukan keberadaannya. Dengan seperti ini, ia berharap dapat menyelamatkan Shiro Ai dari sana.

"Tentu saja kami selalu datang pada waktu yang tepat." Keduanya terlihat sangat senang karena telah memastikan keadaan Renn baik-baik saja tanpa ada kekurangan apapun pada saat itu. Hati mereka sangat lega setelah memastikannya langsung. "Terima kasih ya." Renn tersenyum lembut menatap keduanya.

"Um. Tentu saja." Dengan suasana hati yang sangat luar biasa bahagia, Renn adalah segalanya bagi keduanya saat ini.

Bisakah mereka menyelamatkan Shiro Ai untuk yang kedua kalinya?. Apa yang akan terjadi berikutnya?. ikuti ceritanya.

See jumpa.

...**...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!