CHAPTER 17

...***...

Yho!. Pembaca tercinta, kisah ini masih belum. Bagaimana kelanjutannya?.

Tanpa banyak bacod!!!.

Rettsu baca!!!.

Menyerah?. Renn yakin Shiro Ai masih memiliki hati yang kuat untuk berjuang kedepannya kan?. Tapi apa yang baru saja ia ucapkan?.

"Aku rasa sudah cukup renn san." Meski menangis, Shiro Ai tetap masih menunjukkan senyumannya pada Renn, membuat Renn kebingungan.

Sedangkan Yui dan Mika mencoba untuk menghadang mereka semua agar tidak mengganggu Renn yang kini sedang bertanya pada Shiro Ai kenapa ia menyerah.

"Tapi kenapa ai san?. Kenapa kau menyerah dengan mudahnya?. Kita bisa memperbaikinya." Renn menghujani Shiro Ai dengan banyak pertanyaan.

"Aku tidak ingin kau terluka karena membela diriku yang penuh dosa ini." Shiro Ai memperhatikan luka-luka di wajah Renn, luka-luka akibat bertarung dengan Tora, kapten H2C yang memiliki kekuatan yang cukup kuat. Shiro Ai tidak sanggup melihat pemandangan yang seperti itu, baru kali ini hatinya bergetar melihat betapa tulusnya uluran simpati yang diberikan Renn, Yui, dan Mika padanya. Karena itulah ia tidak ingin mereka terluka hanya karena melindungi dirinya. "Biarkan saja aku mati. Anggap saja itu adalah bayaran setimpal dengan apa yang telah aku lakukan pada mereka." Lanjut Shiro Ai dengan pasrah. Ia berusaha menahan tangisnya, ia mengingat semua apa yang telah ia lakukan belakangan ini.

"Tidak boleh begitu ai san. Kau tidak boleh menyerah begitu saja." Renn mencoba memberikan semangat hidup pada Shiro Ai. "Kami melakukan semua ini demi dirimu, kau berhak untuk bahagia. Kau berhak untuk memperbaiki diri." Renn tahu kegalauan hati yang dirasakan oleh Shiro, ia tahu hatinya goyah dengan apa yang ia lihat. "Tapi tidak di tempat yang berbahaya ini." Renn tidak rel jika Shiro Ai disiksa seperti itu oleh mereka semua.

"Kau boleh menyerah, tapi bukan berarti menyerah begitu saja bukan?. Kau tidak boleh menyerah pada orang jahat. Kau harus kuat menghadapi mereka ai san." Renn mencoba memberikan pengertian pada Shiro. Apakah Shiro Ai ingin melepaskan kesempatan begitu saja?.

"Kau berhak untuk1 melanjutkan-." Namun saat mereka sedang berbicara, tiba-tiba saja terdengar dua tembakan yang sangat keras.

"Ukh!. uhuk!." keduanya terbatuk mengeluarkan darah.

"Renn saaaaaaaan/Aki CHAAAAAAN!." teriak Yui dan Mika terkejut melihat pemandangan itu, mereka ingin membantu Renn sayangnya dihadang oleh anggota H2C.

Renn terkena tembakan di bahu kirinya, dan punggungnya. Sedangkan Shiro Ai terkena tembakan di punggungnya, serta dada kirinya.

"Uhuk!." Shiro Ai terbatuk keras sambil memuntahkan darah.

"Ai san!." Renn sangat panik ketika melihat itu, ia langsung menopang tubuh wanita itu agar tidak jatuh ke tanah.

"Kegh!." Ia meringis sakit, meskipun saat itu mungkin tidak mengenai jantungnya, tapi itu tetap terasa sangat menyakitkan baginya.

"Bertahanlah ai san." Renn berusaha menahan tangisnya. "Bertahanlah. Jangan pergi begitu saja. Aku mohon padamu bertahanlah." Renn memeluk erat Shiro Ai yang sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi.

"Jangan meminta yang tidak mungkin aku lakukan renn san." Suaranya terdengar sangat lemah, sakit yang ia rasakan pada saat ini tidak bisa ia tahan lagi.

"Aku mohon, aku mohon bertahanlah." Renn semakin kuat memeluk Shiro Ai.

"Terima kasih waktu singkat yang sangat indah yang kau berikan padaku renn san." Air matanya telah jatuh, namun ia tetap berusaha berbicara dengan normal. Walaupun terasa sangat sakit, tapi masih ada perasaan bahagia yang ia rasakan mengingat ketika ia digoda oleh Renn. "Kau adalah laki-laki yang baik, sangat baik. Bahkan kau sangat menghargai perasaan wanita. Kau sungguh laki-laki yang sangat baik." Saat itu juga tangisnya hampir saja pecah. Namun masih ia tahan, karena ia tidak ingin meninggalkan kesedihan bagi Renn.

"Kau ini bicara apa ai san?." Renn tidak kuasa mendengarkan yang diucapkan Shiro Ai.

"Jika aku diberikan kesempatan untuk hidup, aku ingin merasakan kembali perasaan cinta kepada seseorang yang sangat aku cintai." Dadanya terasa sangat sesak, rasanya ia tidak bisa bertahan lebih lama lagi. "Renn san, bantulah orang-orang seperti aku. Rangkul mereka seperti yang kau lakukan padaku dengan cintamu. Aku yakin mereka hanya menginginkan cinta yang benar-benar untuk mereka, bukan cinta yang dibumbui penghianatan." Entah mengapa Shiro Ai ingin mengatakan apa saja diakhir hidupnya. "Terima kasih renn san. Aku sangat jatuh hati pada kebaikan yang kau berikan padaku." Sayup-sayup ia menutup matanya. Seakan-akan tadi adalah ucapan terakhir darinya. Termasuk permintaannya yang terakhir pada Renn?. Entahlah siapa yang tahu tentang itu. Sedangkan Renn semakin bergetar mendengar apa yang diucapkan Shiro Ai.

Begitu banyak harapan-harapan yang ingin ia lakukan. Tapi sayangnya takdir telah berkata lain, Shiro Ai hanya bisa berkata jika saja aku diberikan kesempatan, maka-.

"Ai san." Renn mencoba memanggil Shiro Ai yang tidak lagi bersuara. "Ai san?." Hatinya mulai sakit karen tidak ada tanggapan dari Shiro Ai. Wanita itu tidak menyahutinya, wanita itu diam membisu, tidak ada tanggapan dari Shiro.

"Renn san!." Yui masih menghadang mereka semua yang mecoba mendekat. "Kegh!. Sangat kurang ajar sekali!." Yui mengutuk mereka semua.

"Shiro san!. SHIRO SAN!." Teriak Renn penuh dengan emosi yang membara. Hatinya mendidih terbakar, mengapa semua ini bisa terjadi?. Rasa sakit ini telah bergejolak hingga membuat emosinya membuncah, meledak, dan meluap.

"Heh!. Itulah yang kalian dapatkan karena kalian telah berani melawan kami!." Tora yang sedang berhadapan dengan Mika. Meskipun ia tidak menduga jika Mika memiliki kemampuan bertarung sangat kuat. Sehingga ia merasa kewalahan berhadapan dengan Mika yang ternyata memiliki pertajam fisik yang sangat kuat.

"Diam!. Beraninya kau berkata seperti itu!." Mika semakin gencar menyerang Tora. Entah kenapa ia sangat marah mendengarkan apa yang dikatakan Tora.

"Wanita ini cukup merepotkan." Dalam hati Tora terus berusaha untuk menghindari semua serangan yang datang padanya.

"Ai san." Dalam hati Renn sangat sakit, karena ia tidak bisa menyelamatkan Shiro Ai. Hawa yang menguar dari tubuhnya juga tidak bersahabat. Hatinya sangat hancur mengingat apa saja yang diucapkan oleh Shiro Ai sebelum pergi. "Kenapa kau pergi begitu saja ai san?. Apakah kau tidak ingin merasakan sedikit kebahagiaan?." Sungguh hatinya sangat sakit. "Kau masih belum merasakan kebahagian, tapi kenapa kau malah pergi begitu saja?. Apakah kau tidak ingin merasakan kebahagiaan?." Ia peluk erat Shiro Ai yang sudah tidak bergerak lagi.

"Aki chan." Mika merasakan perasaan yang tidak enak. Apakah itu?. Kenapa perasaanya tidak enak?.

Apakah yang akan terjadi setelahnya ini?. Bagaimana perasaan Renn saat itu?. Simak terus ceritanya.

...***...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!