CHAPTER 11

...***...

Yahoo, Reader-sama. Kisah ini masih berlanjut. Apakah yang akan terjadi pada mereka setelah ini?. Temukan jawabannya.

Tanpa banyak bacod!!!!.

Rettsu baca!!!!.

Pemilik jarum suntik menjadi ular cobra raksasa itu mengatakan bahwa jika lebih dari dua kali menjadi ular cobra raksasa, maka untuk yang ketiga kalinya ia tidak akan bisa kembali ke wujud manusia. Tentunya fakta itu membuat Shiro Ai sangat terkejut, karena seharunya ia tidak dapat lagi kembali menjadi manusia, bukan?.

"Bagaimana bisa kau melakukannya?." Tentunya menjadi tanda tanya besar baginya, bagaimana bisa Renn melakukannya?. "Coba jelaskan padaku bagaimana mungkin kau melakukan itu?." Ia bingung dengan kenyataan itu. "Siapa kau sebenarnya?. Kenapa kau bisa mengembalikan keadaanku?." Lanjutnya lagi. Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya saat itu.

Renn memperhatikan kedua tangannya, tangannya kembali normal tanpa ada corak segel yang ia gunakan tadi. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Shiro Ai, ia juga bingung mau menjelaskannya. Renn juga bingung, bagaimana bisa tanda segel itu muncul begitu saja?.

"Apa yang aku lakukan tadi sebenarnya?. Mengapa aku tidak begitu mengetahui kekuatan seperti apa yang aku miliki sebenarnya?." Renn juga tidak mengerti, ia seperti melakukan sesuatu diluar kehendaknya, bahkan ia tidak sadar telah melakukan apa. "Maafkan aku, karena aku sendiri juga tidak bisa menjelaskan padamu mengenai apa yang telah aku lakukan." Renn hanya bisa tersenyum kecil.

"Eh?." Shiro Ai semakin bingung dengan apa yang dikatakan oleh Renn.

Renn kembali tersenyum kecil, ia menatap Shiro Ai dengan senyuman tulus. "Aku mohon jangan ulangi yang seperti ini." Ucap Renn berusaha menahan tangisnya, namun air matanya tidak dapat ia tahan. "Sayangilah dirimu sendiri shiro san. Jangan siksa diri sendiri hanya karena kecewa pada seseorang. Kau juga berhak mendapatkan kebahagiaan meskipun kau merasa disakiti pada saat itu." Perasaan sesak itu masih ia rasakan, hingga rasa simpati itu hampir membuatnya menangis sedih.

"Kau ini sangat aneh sekali." Shiro Ai tidak sanggup rasanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh Renn. Hingga membuatnya ikut menangis, menangis karena masih ada yang peduli padanya. "Hiks, mengapa kau melakukan sejauh ini?." Shiro Ai tidak mengerti mengapa lelaki ini malah menolongnya. "Padahal kita tidak saling mengenal satu sama lain, tapi kenapa kau malah membantuku?." Itulah yang membuatnya semakin menangis. "Mengapa kau tidak membiarkan aku mati saja?. Itu lebih baik bagiku." Shiro Ai menangis, menangis dan menangis. "Aku telah banyak membunuh orang." Lanjutnya lagi dalam tangisannya.

"Tentunya kau berhak diselamatkan shiro san." Renn menghapus air matanya. Ia senang mendengarnya, mendengarkan Shiro Ai mengatakan perasaan yang membuatnya merasa sesak. Renn memeluk Shiro Ai, ia mengerti rasa sakit yang dialami oleh wanita ini. Rasa sesak yang menghimpit dadanya pasti sulit untuk diredam.

"Kita semua pernah berbuat jahat." Ucap Renn berusaha untuk menenangkan Shiro Ai. "Semua orang pernah salah. Namun sebisa mungkin perbaikilah kesalahan itu supaya kita lebih baik lagi." Renn sangat ingin Shiro Ai memiliki harapan untuk melangkah dengan baik setelah ini.

Shiro Ai hanya menangis sedih mendengarkan apa yang dikatakan Renn. Sungguh laki-laki yang sangat baik menurutnya. "Padahal tidak kenal, tapi entah kenapa ucapannya membuatku merasa lebih baik." Dalam hati Shiro Ai merasakan kenyamanan. Hatinya mulai merasa lebih tenang dari yang sebelumnya. Pelukan Renn begitu hangat, hingga menenangkan dirinya yang sedang gelisah.

"Tapi aku yakin, sejahat apapun, kita masih memiliki perasaan penyesalan. Kejahatan yang kau buat hari ini adalah bentuk ketidakadilan yang kau terima selama ini." Renn melepaskan pelukannya, menatap mata Shiro Ai dengan lekat. "Karena itulah kau harus lebih kuat lagi shiro san." Renn tersenyum kecil menatap Shiro Ai. "Kau bisa memperbaiki semua kesalahanmu dengan berbuat kebaikan." Renn tersenyum lembut, ia yakin Shiro Ai butuh dukungan. "Melangkahlah dengan benar, cobalah untuk memperbaiki kesalahanmu sedikit demi sedikit." ucap Renn lagi, ia tidak mau menghakimi tindakan Shiro Ai.

"Bolehkah aku melanjutkan hidupku yang terlanjur berantakan ini?." Seperti memiliki harapan, Shiro Ai merasa sedikit hidup mendengarkan apa yang dikatakan Renn. "Apakah aku masih berhak untuk mendapatkan kebahagiaan setelah apa yang aku lakukan?." Ia menghapus air matanya. Serta mencoba menekan perasaannya yang sedang hancur berantakan.

"Umm." Renn menganggukkan kepalanya, ia lega Shiro Ai berkata seperti itu. "Tentu saja." Renn merasa terharu, ia menghapus air matanya. Rasanya Renn sangat lega, ia berhasil mengembalikan wujudmu Shiro Ai dan mematahkan segel kutukan itu. Tangannya mengelus sayang kepala Shiro Ai, agar wanita itu merasa lebih baik lagi.

"Kalau begitu mari kita pulang." Renn mengulurkan tangannya untuk mengajak Shiro Ai agar keluar dari tempat ini.

"Haik!." Dengan sedikit semangat dan harapan, Shiro Ai menyambut uluran tangan itu dengan baik.

"Arigatou." Ucapnya dengan pelan, saat ia berjalan di sebelah Renn.

"Um." Renn hanya menganggukkan kepalanya.

Sayangnya mereka telah di tunggu oleh beberapa orang di luar?. Mereka sangat tidak menduga, jika mereka telah ditunggu oleh beberapa orang berpakaian khusus?.

"Ada apa ini?!." Renn sangat bingung, spontan ia menarik tangan Shiro Ai agar berdiri di belakangnya. "Berhati-hatilah shiro san." Bisik Renn pada Shiro Ai. Entah kenapa ia merasakan niat yang buruk yang akan mereka lakukan pada mereka.

"Apakah mereka akan menangkap aku?. Aku sangat takut sekali." Shiro Ai tidak bisa menebak, alasan kenapa mereka datang saat ini?.

"Kami akan telah memantau adanya tindakan kejahatan yang telah kalian lakukan. Terutama wanita itu." Seorang laki-laki berbadan tegap berkata seperti itu. "Dia akan aku sidang karena ia telah melakukan banyak kesalahan." Lanjutnya lagi.

"Tolong aku. Aku tidak mau ditangkap." Shiro Ai bersembunyi di balik punggung Renn, ia sangat ketakutan saat mereka mengatakan akan menangkapnya.

"Tidak akan aku biarkan kalian melakukan itu!." Renn telah berjanji akan melindungi Shiro Ai, meskipun pemerintah adalah lawannya.

"Kalian, bawa mereka!." Perintah orang tersebut, sepertinya ia adalah ketua yang memimpin penangkapan itu?. Ia tidak mau mendengarkan apapun, ataupun bantahan dari Renn.

"Oi!. Apaan ini?!." Renn terlihat bingung, mereka mau apa?. Mengapa mereka di bawa?.

"Lepaskan!. Lepaskan aku!." Shiro Ai mencoba untuk berontak.

"Hei!. Lepaskan dia!." Renn juga mencoba untuk berontak. "Jangan bawa dia!." Renn berusaha untuk melindungi Shiro Ai, akan tetapi malah diseret paksa oleh mereka yang memiliki tenaga yang lebih kuat darinya. Mereka akan di bawa kemana?. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah Renn bisa melindungi Shiro Ai dari mereka semua?. Apa yang akan mereka lakukan pada Renn dan Shiro Ai?. Simak terus ceritanya.

...***...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!