CHAPTER 7

...***...

Arigatou mau baca ceritanya ceritanya. Jangan sampai terlewatkan ya pembaca tercinta. Salam penuh cinta untuk pembaca tercinta. Semoga menikmati ceritanya, jangan lupa add author yang tidak berwujud ini.

Wokeh tanpa banyak bacod!.

Rettsu baca!!!.

Hari ini Renn bertemu dengan kliennya di sebuah tempat yang telah dijanjikan. Renn ingin mendengar langsung dari Arumi Reika tentang kekasihnya yang tergila-gila pada Kurai no Uta. Setelah terburu pergi tadi dari kantor kecilnya, ia langsung menuju lokasi?.

Mereka bertemu di taman yang tak jauh dari rumahnya Kurai no Uta. Mereka ingin memantau apa yang dilakukan oleh Kurai Uta dan Asuka di dalam?.

"Jadi menurutmu asuka berpaling darimu setelah pulang dari konser itu?." Renn ingin memastikan jika informasi Yui dan Mika sesuai fakta. Dalam perjalanan tadi, Yui dan Mika telah mengirim semua informasi yang ia dapatkan.

"Um." Arumi menganggukkan kepalanya, ia membenarkan apa yang dikatakan oleh Renn.

"Tapi aku tidak menyangka bahwa dia akan parah seperti ini." Lanjut Arumi mengingat bagaimana perilaku Asuka yang telah berubah.

Dari apa yang dilihat Renn, mata itu memanglah jujur, jika boleh jujur juga. Renn merasa simpati pada wanita ini. "Sangat jujur, juga baik hati." Dalam hatinya mengambil kesimpulan seperti itu. Entah mengapa ia dapat melihat semua yang dilalui oleh Arumi Reika bersama kekasihnya Asuka. Renn bahkan merasa iri pada kehidupan percintaan yang dilalui oleh Arumi Reika.

Sementara dirinya tidak mengingat apapun, selain setelah ditolong oleh seorang pendeta Gereja. Selebihnya ia lupa dengan kehidupan sebelumnya seperti apa. Bisa dikatakan, selama tujuh tahun belakangan ini ia mencoba untuk hidup normal, tanpa mengingat masa lalunya seperti apa hingga ia bertemu dengan Mika dan Yui yang memiliki masa lalu yang kelam.

Oke!. Kita fokus pada kasus hari ini, lupakan apa yang terjadi pada Renn saat itu.

Dan lihat?.

Baru saja mereka hendak melangkah mendekati rumah itu, Renn dan Arumi melihat Kurai no Uta bersama Asuka sedang asyikkan di halaman Rumah. Benar-benar mengumbar kemesraan bak sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Di saat seperti ini, Renn dapat merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Arumi.

"Perasaan cinta memang mengerikan, membuat seseorang lupa untuk bersikap normal. Akal pikiran telah diracuni oleh keinginan memiliki. Perasaan ingin menguasai seseorang, melahirkan perasaan sedih. Perasaan sedih melihat orang yang paling kita cintai bersama orang lain." Dalam hati Renn sangat bingung tentang perasaan pribadi yang dimiliki oleh seseorang pada saat itu.

"Apa yang harus-." Belum sempat Renn bertanya apa yang akan mereka lakukan, namun sepertinya Arumi sudah bertindak duluan, tidak tahan lagi dengan apa yang ia lihat. Ia bergerak keluar dari persembunyian, membuat Renn terkejut. "Oi?!. Ini sangat gawat sekali." Dalam hati Renn sangat panik karena ia tidak melihat Arumi. "Arumi san tunggu!." Renn berusaha untuk menghentikan Arumi, namun wanita itu berjalan sangat cepat. Hingga ia melabrak Asuka dan Kurai no Uta dan kekasihnya itu?.

Keduanya terkejut?. Siapa yang tidak terkejut, tiba-tiba saja ada seseorang datang dalam keadaan marah, berteriak dengan suara yang sangat keras.

"Dasar wanita penggoda sialan!." Teriak Arumi dengan suara keras, memaki Kurai sambil memukul dan mendorong Kurai no Uta dengan kerasnya. Hingga wanita itu berteriak kesakitan atas apa yang telah dilakukan oleh Arumi padanya.

"Arumi san!. Tenangkan dirimu!." Renn berusaha untuk menahan amukan Arumi.  Akan tetapi Arumi tidak mendengarkan kata-kata Renn sedikitpun.

"Lepaskan!. Lepaskan aku!. Biar aku bunuh wanita itu!." Ia hanya menuruti keinginan amarahnya yang menggebu-gebu mendesak dadanya hingga ia bertindak berlebihan.

Sementara itu Renn?.

Entah mengapa ia merasakan aura kegelapan yang begitu kental disekitarnya. Aura yang sama ketika ia bersama pak Ryuzaki saat itu. "Gawat. Perasaan ini sangat tidak biasa." Renn sangat panik yang luar biasa. Dan saat itu juga ia seperti berada di kegelapan yang tidak terbatas. Akan tetapi kegelapan yang ia rasakan pada saat tidak berselang lama, ia dapat mengambil kembali kesadarannya. Pada saat itu Renn melihat pertengkaran Arumi, Kurai no Uta dan Asuka. Entah kapan ia ikut masuk ke dalam rumah itu, Renn seperti kebingungan dengan dirinya sendiri.

Deg.

Dan lagi kesadaran seperti di tarik paksa oleh sesuatu. Kali ini, mata Renn terbelalak kaget melihat ada sisik ular di leher, dan wajah Kurai no Uta. Perlahan-lahan Renn maju, kakinya terasa bergetar saat itu.

"Gawat!. Ini bisa gawat jika dia marah dengan membara!. Dan sejak kapan kondisinya seperti itu?." Renn sangat takut pada saat itu.

Sedangkan Kurai no Uta sedang dikuasai oleh amarah?.

"Aku bukan wanita penggoda!." Teriaknya dengan suara keras, pilu dan begitu sakit. Matanya mulai berubah seperti warna mata ular?. "Kau jangan berkata yang tidak-tidak tentang aku!." Ia sangat tidak terima dengan apa yang ia dengar.

"Kau memang wanita penggoda!." Balas Arumi tak mau kalah, ia hanya ingin kekasihnya Asuka kembali padanya.

Lalu bagaimana dengan Asuka?. Lelaki itu seakan terpaku, ia memeluk tubuh Kurai dengan eratnya. Ia seakan terpaku oleh pesona Kurai no Uta hingga ia kehilangan kesadarannya. Renn tidak mengerti sama sekali kondisi yang seperti ini, apa yang harus ia lakukan. Di sisi lain, Arumi adalah kliennya, dan ia harus membantunya, di sisi lain ia juga harus membantu Kurai agar tidak berubah wujud menjadi ular cobra raksasa. Atau ia akan dibunuh oleh orang itu?. Pikiran Renn jadi kacau memikirkan mana yang akan ia selamatkan terlebih dahulu.

Baiklah!. Renn akan mencoba melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan pada saat itu. Ia harap hasilnya akan baik pula.

"Hei. Kalian berdua, tenanglah!. Kita bisa bicarakan ini baik-baik." Raut wajah Renn terlihat panik. Ia tidak mau Kurai No Uta di kuasai oleh amarah hingga membuatnya kalap. "Terutama kau, Kurai no uta san." Renn sangat berhati-hati dalam bertindak jika tidak ingin mendapatkan situasi yang buruk. "Redakan amarahmu, jangan sampai terbawa suasana marah juga." Renn mencoba membujuk Kurai No Uta.

"Diam kau!. Siapa kau berani menyuruhku tenang?!. Aku sama sekali tidak bisa tenang!." Kurai menatap ke arah Renn, ia tidak tahu siapa lelaki ini, dan mengapa lelaki ini malah menyuruhnya tenang?. Hatinya sangat sakit menerima semuanya, ia tidak sanggup lagi. Ia tidak suka diperintah oleh siapapun, termasuk lelaki yang tidak ia kenal sama sekali. Tenang?. Bagaimana bisa ia tenang?.

Renn sepertinya sangat berhati-hati, jika ia tidak ingin ada korban lagi yang akan berjatuhan. Simak terus ceritanya, temukan jawabannya.

...***...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!