CHAPTER 8

***

Renn Masih mencoba untuk menenangkan hati Kurai No Uta saat ini. Ia tidak ingin wanita itu lepas kendali, setelah itu ia mengamuk dan menjadi ular cobra raksasa?.

"Arumi san, kita bicara setelah aku berhasil menenangkan Kurai san." Renn mencoba untuk menenangkan di belah pihak Arumi, ia tidak mau suasana menjadi keruh. "Kurai no uta san juga, mari kita berdamai sejenak." Lanjutnya kali ini melihat ke arah Kurai No Uta.

"Tapi-" Arumi hanya tidak terima, ia tidak terima jika kekasihnya Asuka menjadi gila karena wanita itu.

"Percayalah padaku, aku akan menyelesaikan kasus ini dengan cepat." Renn berusaha meyakinkan Arumi bahwa semuanya dapat di atasi dengan baik.

"Aku akan langsung menghadapi wanita ****** ini!." sayangnya Arumi tidak mau bekerja sama dan tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Renn.

Siapa sangka, Kurai No Uta semakin marah karena ucapan Arumi. Renn benar-benar dapat merasakan aura kegelapan yang kental. Ketika ia melirik ke arah Kurai, wanita itu telah berubah wujud menjadi ular cobra raksasa.

"Kyaaaaaaaaaa!." Tentunya Arumi terkejut. Ketakutan menyelimuti hatinya hingga ia berteriak sangat keras.

"Terlambat!." Renn telah kehilangan kata-kata, ia terlambat untuk menenangkan Kurai No Uta.

Lalu bagaimana dengan Asuka yang tidak sadarkan diri?. Lelaki itu masih dalam pengaruh kekuatan Kurai, ia belum sadarkan diri. Lelaki itu terlempar tak jauh dari mereka, namun belum juga menunjukkan kesadarannya. Apakah pengaruh yang diberikan oleh Kurai No Uta sangat kuat hingga tidak bisa membangunkan meski ia terlempar ke tembok begitu?.

Ah!. Terlebih lagi, ada situasi yang lebih mengkhawatirkan untuk di waspadai.

"Kau memang monster jahanam!." Teriak Arumi dalam ketakutannya. Ia tidak menyangka akan melihat hal mengerikan seperti ini. "Kau monster terkutuk!." Arumi sangat tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya pada saat itu. Sungguh ia sangat takut dengan apa yang terjadi pada saat itu.

"Arumi san!." Renn sangat takut setengah mati. "Sebaiknya kau tidak membuatnya semakin marah!." Dalam keadaan panik seperti itu Renn memberi peringatan pada Arumi.

"Aku tidak peduli sama sekali!." Balasnya penuh dengan amarah. Tanpa di duga ular cobra raksasa itu menyambar tubuh Arumi, membuat wanita itu berteriak kesakitan.

"Arumi san!." Teriak Renn sangat terkejut melihat tubuh Arumi diterkam oleh ular raksasa itu.

Tubuhnya diterkam oleh mulut ular cobra raksasa itu dengan kuat. Meski pada pada dasarnya ular cobra bukanlah tipe penggigit langsung namun ular cobra ini melakukannya. Hanya hitungan beberapa menit tubuh Arumi sudah tidak utuh lagi.

Renn yang melihat itu sangat shock. "Arumi san!." Ia tidak dapat menahan ketakutan melanda dirinya. Ia tidak dapat mencegah ular itu makan lahap tubuh Arumi yang merupakan kliennya?. Hatinya sangat sakit menyaksikan itu dengan mata kepalanya sendiri. Hatinya sangat sakit melihat keadaan itu. Apalagi ular itu mendekat ke arahnya dan berbicara.

"Kau!. Sebaiknya tidak usah menyembunyikan siapa dirimu." Ular cobra raksasa itu seakan menyelami pikiran Renn yang saat ini sedang kacau.

"Kegh!." Renn mengepal kuat tangannya sambil mengigit bibirnya dengan sangat kuat untuk menekan perasaan yang membuncah di dalam dirinya.

"Rupanya kau masih tertidur di dalam sana." Ular cobra raksasa itu berkata lagi.

Namun siapa sangka, Renn berdiri dengan tenangnya. Seakan ada seseorang yang mengambil alih tubuhnya. Renn tersenyum lebar, sehingga memperlihatkan giginya pada saat itu.

"Dengarkan aku, shiro ai." Renn dengan santainya menyebut nama ular cobra raksasa itu?. Seakan-akan ia dapat melihat identitas asli dibalik nama kegelapan itu.

Deg

Ular cobra raksasa itu terkejut saat Renn menyebut namanya aslinya?. Bagaimana bisa itu terjadi?.

"Sialan!. Bagaimana bisa kau tahu nama asliku?!." Ular cobra itu marah, bagaimana bisa lelaki itu mengetahui nama aslinya?. "Apakah kau seorang stalker sehingga kau mengetahui siapa aku?!." Amarahnya hampir saja memuncak, ia mengendus tubuh Renn, seakan-akan ia hendak menggigit tubuh musuhnya?.

Selama dua tahun ini ia bersembunyi di balik nama Kurai No Uta, dan lelaki ini mengetahui namanya meski bertemu untuk pertama kalinya?. Atau lelaki ini mencari tahu tentang identitasnya?. Bisa jadi seperti itu, dan mustahil lelaki itu mengetahuinya jika tidak seperti itu yang terjadi.

"Heh!." Renn mendengus kecil, tatapannya, serta lirikannya melihat ke arah mata ular cobra raksasa itu dengan tatapan sangat merendahkan. "Kau tadi berkata bahwa aku menyembunyikan identitas ku bukan?." Lanjut Renn, kemudian seringaian lebar terlihat jelas di wajah Renn, membuat ular cobra raksasa itu terkejut. "Nah?!. Lihat saja sendiri." Renn menyeringai lebar sambil merentangkan tangannya lebar-lebar, seakan sengaja memperlihatkan pada ular cobra raksasa itu.

Matanya yang bulat itu merekam dengan jelas, ia seakan melihat ada yang lebih besar berdiri di belakang Renn. Hawa yang tidak biasa yang ditunjukkan oleh Renn padanya pada saat itu sungguh sangat mengejutkan sekali.

"Siapa kau sebenarnya?!." Teriak ular cobra raksasa itu yang tak lain adalah Kurai No Uta atau nama aslinya Shiro ai. "Kau adalah monster yang sesungguhnya!." Ia segera menjauh dari Renn, ia terlihat sangat ketakutan pada Renn saat ini. Bagaimana bisa lelaki ini?.

"Dengarkan aku baik-baik!." Renn tidak peduli dengan keheranan yang ada dipikirannya wanita itu. "Jika kau masih mau hidup, maka dengarkan aku baik-baik!." Renn melihat bagaimana kematian ular cobra raksasa itu.

"Kau mengancam ku SIALAN!." Teriak ular cobra raksasa itu dengan amarah yang membara. Hingga aura kegelapan seakan menyerang tubuh Renn, hingga Renn terlempar ke belakangnya. Dan saat itulah, kesadaran Renn kembali normal?. Kenapa pada saat itu ia malah kembali normal?.

"Aaaaaakh!." Tubuh Renn menabrak dinding ruangan rumah itu. Rasanya sangat sakit tubuhnya terasa remuk semua. "Akh!." Ia meringis sakit karena benturan keras itu, ia tidak mengetahui apa yang terjadi. "Apa yang terjadi padaku?!." Renn sangat panik ketika ia merasakan tubuhnya melayang begitu saja, setelah itu malah membentur tembok?. Renn melihat ular cobra raksasa itu membuka mulutnya lebar-lebar sehingga gigi taring runcing ular itu terlihat mengerikan. Lagi-lagi kakinya seakan terpaku ke bumi, Renn tidak bisa menggerakkan tubuhnya. "Kenapa selalu saja seperti ini!." Renn sangat panik dengan keadaannya sekarang. Apalagi saat ia merasakan ada hal yang jauh menyakitkan yang ia rasakan kala itu. Ular cobra raksasa itu menerkam bahu kiri Renn hingga Renn berteriak kesakitan.

"AAAAAAAAKHHH!."

Tubuh kirinya terasa sakit, gigi taring itu seakan menembus tubuhnya. Taring tajam itu telah menebus tubuhnya dengan sangat kuat. Apakah yang akan terjadi pada Renn?. Apakah Renn akan berakhir di sini?. Temukan jawabannya dengan baik.

...***...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!