CHAPTER 4

...***...

Renn kembali ke kantor kecilnya. Keadaannya saat riu benar-benar sangat kacau. Ia bahkan tidak mengenali dirinya sendiri. Ia hanya mengikuti kebiasaan ketika hampir malam ia pulang ke kantor kecilnya. Karena pikirannya yang kacau tidak menentu, akan tetapi kakinya masih bisa menuntun ke arah mana ia harus kembali. Tentunya dalam keadaan yang tidak biasa, sehingga Yui dan Mika yang menyambut kedatangannya pada saat itu merasa heran, sangat cemas dengan keadaan Renn yang tidak biasa. Renn biasanya pulang dengan raut wajah yang sangat bahagia karena ia telah berhasil menyelesaikan kasus yang ia hadapi, akan tetapi pada saat ini apa yang terjadi padanya?. Renn yang biasa menghilang entah kemana, Renn yang kini telah ditelan oleh kesedihan yang mendalam, rasa sakit hati, terkejut dan shock berat setelah mengalami hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Aki chan?." Suara Mika terdengar panik ia segera menghampiri Renn. Namun ia hanya diam membisu karena tidak tahu mau berkata apa, atau merespon seperti apa ketika Mika menghapus air matanya. Wajah terlihat pucat pasi seperti orang sakit bertahun-tahun yang tak kunjung sembuh. "Aki chan?. Kau baik-baik saja?. Aki chan?." Mika memeriksa apakah ada yang salah dengan Renn, namun tidak ada tanggapan dari Renn.

Suasana hati Renn sedang kacau balau, ketakutan selalu menghantuinya. Ada rasa ketakutan, dan kesedihan yang ia menyelimuti hatinya di saat yang bersamaan mengobrak-abrik relung hatinya yang paling dalam. Renn kembali ke kantornya dalam keadaan sangat kacau, tidak ada semangat seperti biasa. Apakah Renn mengalami sesuatu saat mengatasi kasus?. Apa yang sebenarnya terjadi pada laki-laki yang selalu ceria itu setelah menyelesaikan kasus?. Yui dan Mika yang melihat itu bertanya-tanya hal apa yang menimpa Renn hingga berakhir seperti ini?.

"Miris sekali rasanya meninggalkan kasus yang belum selesai. Lalu bagaimana dengan hinata katsumi yang meminta bantuan pada yui?.Ah tidak, rasanya dadaku terasa sesak." Dalam keadaan kacau seperti itu, pikirannya melayang entah kemana. Mulutnya seakan-akan terkunci, tidak bisa berkata apa-apa.

"Ada apa renn san?. Katakan sesuatu apa yang telah terjadi?." Yui juga terlihat panik karena penampilan Renn saat ini, dan lagi-lagi  ia tidak merespon. "Renn san?. Katakan pada kami apa yang telah terjadi padamu?. Kenapa kau menangis renn san?. Apakah pemilik panti itu telah menghina dirimu dengan perkataan yang tidak pantas?." Yui mencoba bertanya, karena Renn menyelidiki apa yang terjadi di sana.

Renn hanya menangis sesegukan, air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Akan tetapi sorot matanya terlihat sangat kosong. Bibirnya bergetar menahan perasaan sesak yang ada di dalam dadanya. Entah mengapa tubuhnya  terasa lemas dan tak berdaya hingga ia menjatuhkan tubuhku ke lantai dengan lutut mendarat duluan.

"Aki chan / Renn san!!." Keduanya sangat panik melihat keadaan Renn yang sekarang. Keduanya segera menopang tubuh Renn agar tidak jatuh begitu saja ke lantai yang dingin itu.

Namun Renn yang setengah hidup masih dapat menangkap dengan jelas suara mereka yang mencemaskan, karena suasana hati Renn yang tidak karuan ia tidak memperdulikan bagaimana keadaannya sekarang. Ia bahkan tidak bisa menanggapi ucapan mereka yang sangat panik dengan keadaannya, itu karena hatinya masih tidak bisa menerima dengan apa yang terjadi kala itu.

"Ada apa renn san, mengapa kau kacau begini?." Yui kembali mencoba bertanya, tapi masih tetap tidak ada tanggapan. "Renn san?. Coba lihat ke arahku." Dengan pelan Yui mencoba untuk mengajak Renn berbicara, akan tetapi tetap saja tidak bisa. Keadaan Renn benar-benar terguncang setelah kejadian itu.

"Kita bawa saja ke dalam." Mika merasa simpati dengan keadaan Renn. Ia tidak tega melihat keadaan Renn yang terlihat sangat ketakutan. "Sepertinya percuma saja mengajaknya berbicara dalam keadaan seperti ini." Mika tidak tahan melihat keadaan Renn yang sekarang.

"Ya, aku rasa kau benar. Suasana hatinya saat ini sedang tidak baik, kita harus menenangkannya terlebih dahulu." Yui juga tidak tega melihat keadaan Renn saat ini. Hatinya sangat perih melihat kondisi Renn yang sekarang. "Ini bukan renn san yang biasanya, pasti terjadi sesuatu padanya." Dalam hatinya tidak terima dengan keadaan Renn.

Keduanya menopang tangan dan bahu Renn, mencoba membantu Renn untuk berdiri. Mereka membawa Renn ke bilik kecilnya, untuk berbaring barang sekejap untuk mengistirahatkan dirinya setelah kejadian yang sangat tidak wajar itu.

"Aki chan, kau baik-baik saja?. Apa yang terjadi sebenarnya padamu aki chan." Dalam hati Mika tidak mengerti sama sekali mengapa Renn pulang dalam keadaan seperti ini?. "Apakah aki chan gagal menyelesaikan kasus itu?. Apakah aki chan diusir paksa oleh pemilik panti asuhan?. Tapi tidak mungkin, aki chan adalah orang yang pantang menyerah begitu saja karena masalah itu." Dalam hatinya mencoba menebak kemungkinan yang terjadi pada Renn. Ia mencoba menangkan Renn dengan mengelus kepala Renn dengan sayang. Sehingga Renn menutup matanya karena merasa kantuk. Tubuhnya, batinnya terasa lelah sehingga tanpa sadar ia ingin tidur.

"Renn san. Kami akan mencari tahu apa yang terjadi padamu." Yui merasa tidak tega, karena ini bukanlah Renn yang biasanya ia kenal.

"Entah mengapa aku tidak dapat menahan kesedihanku." Dalam hati Renn yang masih setengah sadar ingin menjawab seperti itu. Tapi lidahnya sangat kaku untuk digerakkan. Meskipun matanya tertutup, namun pikirannya masih belum reda. "Tanpa sadar aku menangis terisak, hingga membuat keduanya makin panik. Aku hanya bisa menangis, aku tidak bisa berkata apa-apa kecuali menangis." Dalam hatinya sangat sesak, sangat sesak yang membuatnya hampir lupa cara bernafas.

Saat itu Renn membuka matanya, ia mencoba untuk duduk, membuat Mika dan Yui semakin mencemaskan keadaannya.

"Maafkan aku." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Renn, beberapa kali mengucapkan kata maaf. Apalagi teringat bagaimana raut ekspresi kebahagiaan dari wajah anak-anak imut, lucu di panti asuhan. "Mengapa kasus aneh ini terjadi" Renn menangis terisak sambil mengungkapkan rasa sesak yang menghimpit dadanya. "Maafkan aku, sungguh maafkan aku." Ucapnya sambil menangis terisak mengingat apa yang telah ia alami beberapa waktu yang lalu. Kejadian itu benar-benar sangat mengguncang jiwanya yang terdalam.

"Tenanglah aki chan." Mika memeluk kepala Renn, ia mencoba menenangkan Renn. Rasanya sangat sesak melihat Renn dalam kondisi yang seperti ini?. Apa yang membuat Renn menangis sesenggukan seperti itu?. "Tenanglah, kami ada di sini. Kau tidak perlu minta maaf." Mika juga ikutan menangis karena kondisi Renn. "Apa yang terjadi padamu sebenarnya aki chan?. Sehingga kau terguncang seperti ini?." Sangat miris rasanya, tapi saat ini ia tidak bisa membantu sama sekali.

"Maafkan aku." Kata itu kembali ia ucapkan, ia mencoba menggenggam erat lengan Mika yang saat itu memeluknya dari samping. "Maafkan aku." Ucapnya lagi. "Maafkan aku." Hatinya sangat sakit, ingin rasanya ia memutar kembali waktu sebelum kejadian itu. Ingin rasanya ia segera menghilang dari dunia ini, dan melupakan apa yang telah terjadi. Tapi hatinya semakin sakit, dadanya semakin sesak. Bahkan ia tidak bisa melupakan apa yang telah terjadi. Bayangan itu semakin jelas menari-nari dalam pikirannya, menghantui pikirannya yang sedang hancur berantakan.

"Tenanglah. Tenanglah aki chan." Hati Mika semakin sakit mendengarkan apa yang diucapkan oleh Renn. "Aku mohon tenanglah." Mika semakin panik dengan keadaan Renn yang sekarang.

"Istirahatlah dulu renn san. Nanti kita bahas lagi masalahnya." Begitu juga dengan Yui yang mencoba menenangkan Renn sambil mengusap kecil punggungnya.

Seketika ada bentuk rasa kesal di dalam hatinya melihat Renn menangis, dan hatinya membenci pada orang yang telah membuat Renn seperti itu?.

"Oh Tuhan!. Mengapa kasus aneh ini terjadi?. Mengapa manusia bisa menjadi ular?. Apakah tidak bisa diperbaiki kesalahan yang telah terjadi?. Kembalikan waktu sebelum aku bertemu dengan pak ryuzaki, akan aku katakan padanya bahwa dia tidak seharusnya melakukan hal yang merugi." Dalam hati Renn semakin sesak. Tangisnya semakin terdengar pilu, menahan perasaannya yang terguncang sangat berat.

Apakah Renn akan bertahan setelah kejadian itu?. Apa yang akan ia lakukan setelah itu?. Simak terus ceritanya. Semangat hidup!. Renn!!.

...***...

Di sisi lain. Di sebuah tempat tersembunyi yang tidak diketahui oleh khalayak umum.

"Hooo, jadi mereka memilih untuk membunuh orang yang telah menjadi ular cobra raksasa, dari pada mencari tahu bagaimana cara mengobatinya?." Seorang lelaki yang terlihat sangar, seorang pemimpin paling kejam yang telah berhasil menciptakan sebuah virus yang mampu mengubah manusia menjadi ular?.

"Iya bos." Jawabnya. "Mereka organisasi baru yang dibentuk pemerintahan. Organisasi tersebut bernama H2C." Lanjut anak buahnya yang berhasil mengorek informasi yang dapat menggagalkan rencana mereka.

"H2C?. Itu terdengar seperti lawakan bagiku." Sang bos tertawa geli. Singkatan macam apa itu?. "Kalau bisa segera singkirkan mereka dengan sekali serangan. Aku tidak ingin mereka menghalangi jalanku." Ia tidak suka ada yang mengganggunya.

"Haik!." Dengan tegas ia akan melakukannya. "Hunter Human Cobra, kalau tidak salah begitulah singkatannya bos." Lanjut anak buahnya sambil mengingat nama sebuah organisasi yang mencoba melakukan perlawanan terhadap mereka.

Sang Bos semakin tertawa terbahak-bahak mendengarkan apa yang dikatakan anak buahnya. "Itu sangat lucu dan sangat menarik." Ia tidak dapat menahan tawanya. "Baiklah, kita lihat sejauh mana mereka bisa menghentikan aku uhahahaha!." Sang bos tertawa dengan kerasnya. Entah mengapa ia merasa lucu dengan apa yang dilaporkan anak buahnya.

"Manusia akan saling membunuh, dan aku pastikan mereka mati dengan cara yang kejam, juga sangat sadis." Ucapnya lagi. Hatinya saat ini dipenuhi oleh ambisi ingin menguasai dunia dengan cara yang kejam. "Akan aku perlihatkan pengembangan obat yang telah mereka remehkan selama ini." Dalam hatinya mulai merasakan sensasi ingin melakukan lebih.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca terus ceritanya. Jangan lupa vote dan komentar agar author yang tidak berwujud ini semangat lanjutin ceritanya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!