Lorong Waktu ( Tentara) Masa Lalu
"Nak, Mami ingin kamu kenalan saja dulu sama Bima. Dia itu Tentara, dulu anak buah Papi kamu. " Ucap Ibu Mike.
"Mami, saya kan sudah bilang. Saya tidak mau punya pacar atau suami seperti Almarhum Papi. Bagaimana cara Papi meninggal dunia, Papi di tembak saat bertugas. " Ucap Sahara.
"Mami ingin kamu kenal saja dulu, cocok tidak nya kamu yang memutuskan."
"Memang nya kenapa harus dia yang di kenalkan sama Sahara? "
"Dia itu adalah anak buah Papi kamu, kepercayaan Papi kamu. Bagaimana cara Papi kamu meninggal dunia hingga pesan terakhir nya, Papi kamu menugaskan nya pada dia. "
"Pasti alasan saja, dia pasti punya rencana jahat. Jangan - jangan penembak itu orang dalam termasuk Bima. "
"Pelaku sudah tertangkap, orang nya adalah selama ini yang sedang di incar oleh negara. Kamu coba dulu ya, pasti pilihan Papi itu yang terbaik buat kamu. "
"Atur saja lah Mam, saya ingin berangkat kuliah dulu. " Ucap Sahara yang langsung mencium punggung tangan Mami nya.
"Sahara."
"Ada apa lagi Mam? "
"Pilihan Papi tidak pernah salah."
"Iya terserah Mami, atur saja. "
****
"Jadi kamu di jodoh kan sama Tentara, sedangkan kamu menolak punya suami Tentara karena trauma yang terjadi sama Papi kamu." Ucap Agnes sahabat Sahara.
"Saya juga nggak ngerti, Papi saat lagi sekarat masih sempat nya untuk menjodohkan saya. Seperti apa orang nya saja saya nggak tahu, pasti jelek. " Ucap Sahara.
"Hahahahha.. kamu itu ingin nya semua pria wajah nya ini nih seperti gambar pahlawan yang ada di buku, seperti Kapten Hardi."
"Wajah tampan, masih muda sayang gugur di medan perang. " Ucap Sahara sambil menggelengkan kepala nya.
"Tapi kalau wajah nya seperti dia kamu mau?"
"Asal jangan Tentara. "
"Tapi kenapa bahan skripsi kamu mengangkat tentang Kapten Hardi, dan narasumber nya hebat nya kamu dapat. "
"Karena perjuangan nya untuk negara, dia rela berkorban demi melindungi rakyat dari para penjajah. Jiwa patriot nya sungguh patut ditiru. Cara dia meninggal dunia itu, saat sebuah bom jatuh ditengah - tengah para jamaah yang sedang menjalankan Ibadah saat penjajah menyerang, bom itu dia bawa lari saat tahu sebuah bom di lempar hingga meledak menghancurkan tubuh nya."
"Narasumber nya itu, anak nya? "
"Iya, Nenek Lembayung. Tapi identitas istri nya tidak di jelaskan dalam sejarah mungkin orang biasa."
"Pasti sedih ya keluarga nya saat itu." Ucap Agnes.
"Saya dan Mami menangis saya melihat seragam Papi bersimbah darah, dan pakaian Kapten Hardi juga masih tersimpan di rumah nya. Saya baru ambil photo nya saja." Ucap Sahara sambil menunjukkan photo di ponsel nya.
"Haduh, bayangin nya. " Ucap Agnes.
"Seragam Papi juga masih kami simpan, tidak boleh di buang." Ucap Sahara.
Suara ponsel Sahara berdering saat memeriksa terdapat nomer ponsel yang tidak di kenal.
"Siapa, kok nggak di angkat? " Tanya Agnes.
"Orang iseng kali." Jawab Sahara.
"Tuh hubungi lagi. " Ucap Agnes.
Sahara mengangkat telepon dari nomer telepon yang tidak dia kenal.
"Hallo."
"Sahara ya? "
"Benar, ini siapa? "
"Saya Bima. "
"Oh kamu, ada apa? " Tanya Sahara ketus.
"Hanya mengecek nomer ponsel kamu, tadi Ibu Mike kasih ke saya." Jawab Bima.
"Terus di suruh apa? "
"Kamu pasti sudah tahu kan, jadi saya ingin kenalan dulu sama kamu. "
"Nama saya Sahara Maharani, Mahasiswi Jurusan Sejarah. Umur 22 tahun semester akhir. "
Terdengar Bima tertawa hingga membuat Sahara semakin geram.
"Lucu ya? "
"Tidak usah di sebut juga saya sudah tahu, kamu save nomer saya. Karena saya pasti akan hubungi kamu lagi."
"Silahkan, tapi jangan harap saya akan mengangkat nya."
Sahara langsung mematikan sepihak dengan menunjukkan wajah kesal nya.
"Tadi Tentara yang kamu Maksud? " Tanya Agnes.
"Iya, Mami itu kasih nomer ponsel saya segala ke dia. " Jawab Sahara kesal.
"Kamu itu kalau, Papi kamu masih hidup pasti bakalan terima, hanya karena Bima Tentara kamu takut seperti Papi. "
"Kamu belum tahu bagaimana rasanya kehilangan, sampai sekarang kami masih belum bisa menerima. Saya takut Agnes, takut kejadian itu akan sama pada kehidupan saya."
"Kamu jangan berfikir begitu, Papi kan memang jalan nya seperti itu."
"Yang jelas, saya tidak mau punya suami Tentara. "
*****
Sahara menatap photo - photo Kapten Hardi yang berjejer di tembok, wanita tua renta yang kini duduk di kursi roda terus menatap Sahara.
"Apa kamu tertarik dengan cerita Ayah saya? "
"Nek Lembayung, cerita Kapten Hardi itu sangat menarik buat saya, saya menyukai nya bagaimana dia berjuang demi negara, hingga sampai menutup mata dia rela mati demi orang banyak."
"Ayah begitu sangat penyayang, saya masih ingat saat itu di usia 5 tahun. Ayah sering jarang pulang, karena harus berada di garis depan, beberapa kali Ayah terluka karena luka tembak bahkan luka - luka sayatan. Tapi Ayah tidak pernah merasakan sakit, Ibu yang selalu menangis karena takut kehilangan Ayah. Seperti cerita kamu, saat tahu Ayah meninggal dunia, Ibu tak henti - henti nya menangis hingga saat usia saya menginjak 7 tahun Ibu sakit - sakit an, dia selalu mengatakan rindu Ayah. Cinta Ibu sungguh sangat besar pada Ayah, dan di usia 8 tahun Ibu meninggal dunia."
"Saya yang baru ditinggal Papi saja sekarang merasakan rindu yang mendalam, apakah Nenek di usia yang mau seabad ini Nenek masih merasakan rindu pada mereka? "
"Rasa itu tidak akan pernah hilang, rasa rindu ada setiap hari. Rindu Ayah dan Rindu Ibu, Mungkin sebentar lagi Nenek akan bertemu mereka, karena dalam mimpi Nenek setiap hari selalu memimpikan mereka. Dan mereka sama - sama mengulurkan tangan nya."
*****
Sahara terus mencari referensi tentang biodata lengkap dan tentang perjalanan karier Kapten Hardi dari beberapa buku untuk mencocokkan dari cerita Nenek Lembayung dengan buku dari beberapa narasumber.
"Berarti benar, buku - buku ini memang akurat. Tapi istri Kapten Hardi kenapa tidak di masukan dalam buku sejarah, dan hanya ada nama anak nya saja. Meninggal dunia pada tanggal 5 April 1939 dengan meninggal kan seorang anak berusia 5 tahun."
Sahara mencari sumber lain dari internet, namun tetap tidak ada silsilah yang menjelaskan siapa istri Kapten Hardi, Ibu dari Nenek lembayung.
"Apakah, Kapten Hardi menikahi seorang wanita yang memang benar - benar identitas nya di sembunyikan? "
Sahara terus berfikir dan membuka buku lain, namun tiba - tiba ruangan perpustakaan menjadi gelap begitu pun langit luar tiba - tiba mendung. Suara petir menggelegar dengan angin yang begitu sangat kencang.
Sahara berjalan ke arah kaca besar melihat kilatan petir begitu sangat berbeda dari biasanya, langit semakin gelap dan dunia semakin gelap tak terlihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sriani
seru🌼🌼
2023-05-11
1
AnsadB
thor aku mampir lagi
kangen kapten Hardi sama Sahara😭😢😢
2023-05-09
1
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
hai thorrr aku mampir nih nyimak!!!
2023-01-29
1